11 research outputs found
Album Pekinangan tradisional: Lampung, Kalimantan Selatan, Bali, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Timur
Di dalam album ini hendak disajikan peralatan dan perlengkapan menginang dari beberapa daerah di Indonesia.
Hal ini bukanlah dimaksudkan untuk menggalakkan kebiasan
menginang melainkan sebagaimana dikatakan oleh Drs. Moh. Amir Sutaarga bahwa yang diperlukan adalah menggali
bakat dan mutu artistik yang terkandung dalam karya pekinangan itu.
Di samping itu juga merupakan suatu upaya untuk melestarikan pesan nilai budaya yang luhur yang
terkandung dalam budaya ini yang makin lama cenderung
untuk makin ditinggalkan dan dilupakan orang. Pengkajian
atas unsur budaya ini tentu besar artinya pula dalam upaya menelusuri apa yang oleh Prof. Dr. Haryati Soebadio sering dikemukakan sebagai "Kepribadian budaya" atau "cultural identity"
Estetika, Seni, dan Media: Bunga Rampai Purnatugas Alexandri Luthfi R.
Buku bunga rampai purnatugas Estetika, Seni, dan Media ini diterbitkan sebagai wujud representasi perjalanan karier Drs. Alexandri Luthfi Rahman, M.S. (AL) sebagai seniman-akademisi selama kurun waktu dari 1986 hingga 2023. Sosok yang akrab disapa Alex, Alex Luthfi, atau Abah Alex ini lahir di Surabaya pada 12 September 1958. Menempuh pendidikan sarjana pada tahun 1978-1983 di STSRI “ASRI”, ISI Yogyakarta dan menyelesaikan kuliah pascasarjana di bidang seni tahun 1989-1992 di Fakultas Seni Murni, Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat.
AL mengawali karier akademik seninya sebagai dosen pada tahun 1986 di Jurusan Seni Murni, Fakultas Seni Rupa, ISI Yogyakarta sampai pada tahun 1994. Pada tahun yang sama ia pindah mengajar di Jurusan Film dan Televisi, Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta. Pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Seni Media Rekam selama dua periode, yakni 2008-2012 dan 2012-2016.
Buku bunga rampai ini tersusun atas 18 artikel ilmiah yang merupakan kontribusi para kolega AL, baik yang berasal dari ISI Yogyakarta di FSR, FSP, dan FSMR maupun para kolega dari seniman dan akademisi berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Bahkan, ada satu tulisan dari kolega AL, Andrialis Abdul Rahman dkk. dari Universiti Teknologi MARA.
Hadirnya buku ini dapat pula dimaknai sebagai bentuk ungkapan refleksi atas kiprah AL sebagai seniman dan akademisi. Selain itu, beberapa artikel mengulas estetika seni serta estetika dan media. Tulisan yang dimuat diklasifikasi menjadi tiga bagian, yaitu tulisan estetika seni secara umum; tulisan tentang estetika dan media; serta tulisan yang membahas refleksi atas diri AL. Tulisan dari berbagai pihak tersebut disajikan dan diurutkan dari yang general ke yang spesifik. Sebelum masuk ke bagian inti, AL menulis esai tentang autobiografi dirinya dengan sudut subjektif untuk memberikan pemahaman kepada pembaca
Jalan Menuju Media Kreatif #8: Pameran melepas purnatugas Risman Marah
Pameran dan Penayangan Seni Media Rekam “Jalan Menuju Media Kreatif” merupkan tema besar yang menjadi program tahunan yang diselenggarakan oleh FSMR ISI Yogyakarta sejak tahun 2009. Buku ini merupakan katalog pameran untuk seni fotografi, film, program televisi, video-art dan animasi maupun game. Pameran kali ini diselenggarakan sekaligus dalam rangka lepas purna tugas Risman Marah, seorang pengajar di lingkungan ISI Yogyakarta dan penggiat fotografi dan merupkan salah satu pencetus berkembangnya fotografi seni (fine art photography) bersama sama Subroto SM di FSMR ISI Yogyakarta. Pameran bertempat di Jogja Gallery dan berlangsung pada 23-27 Oktober 2016. Selain sebagai berntuk pertanggungjawaban proses belajar mengajar, juga untuk memperingati lahirnya Fakultas Seni Media Rekam ISI Yogyakarta (23 Oktober)
Fotografi Buta
Keinginan untuk mengangkat derajat fotografi ketingkat yang lebih tinggi dengan cara memotret secara inkonvensional. Dengan bantuan orang buta (tuna netra), orang awam, anak kecil yang buta teknis fotografi untuk memotret secara spontan tanpa melihat objek ditemukan hasil atau unsur-unsur keindahan fotografi yang mengejutkan, aneh dan baru, dibalik kegagalan dan kesalahan tehnik fotografi, pasti ada secuil keindahan terselip didalamnya
KITLV- Album Perhiasan Traditional: Aceh, Sumatra Barat, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat
67 Hlm; Ilus
Jejak-jejak Kaki di Kawah Ijen Dalam Fotografi Dokumenter
Fotografi dipercaya tanpa syarat sebagai pencerminan kembali realitas. Fotografi dokumenter berfungsi merekam atau mendokumentasikan sesuatu. Namun secara khusus karena objek dan fungsinya tidak sekedar mendokumentasikan tetapi juga yang direkam tersebut harus dapat diketahui secara umum. Jejak-Jejak kaki di Kawah Ijen ini adalah suatu gambaran gambaran kehidupan para pekerja penambang belerang yang berada di Kawah Ijen. Para pekerja berjalan menaiki Gunung Ijen kurang lebih 2 hingga 3 jam, setelah sampai puncak harus menuruni kawah selama 30 menit hingga sampai ke kawah. Dengan peralatan keranjang para pekerja memikul belerang kurang lebih 70 hingga 90 kg. Karya foto yang akan dibuat dalam karya tulis ini penulis mencoba memberikan informasi bagaimana kaum buruh penambang belerang di Kawah Ijen melakukan aktivitas bekerja yang rutin dilakukan setiap harinya melalui foto dokumente
Bantul bangkit songsong peradaban baru
Tak seorang pun yang menduga bahwa ketenangan Bantul di pagi buta 27 Mei 2006 luluh lantak diguncang oleh gempa bumi dahsyat berkekuatan 5.9 skala richter. Buku ini memberi gambaran singkat tentang Kabupaten bantul dan mengemukakan secara selintas dinamika pemerintah daerah Bantul dalam menangani bencana gempa bumi. Dalam tempo kurang dari dua tahun masyarakat Bantul berhasil mengatasi akibat dari bencana ini. Selain itu penerbitan buku ini dimaksudkan untuk berbagi pengalaman dan sekaligus sebagai bagian dari wujud terimakasih kepada semua pihak yang langsung maupun tidak telah ikut serta memberikan bantuan kepada korban bencana