4 research outputs found

    Pengaruh Pemberian Serbuk Daun Kelor (Moringa oleifera) terhadap Massa Jaringan Lemak Putih pada Tikus Wistar yang Diinduksi Diet Tinggi Fruktosa.

    No full text
    Asupan fruktosa secara kronis dapat mengakibatkan akumulasi jaringan lemak hingga Diabetes Melitus Tipe 2. Daun kelor (Moringa oleifera) mengandung antioksidan flavonoid yang berfungsi meningkatkan sekresi insulin dan transpor glukosa. Flavonoid jenis kuersetin diketahui dapat memperbaiki obesitas dan resistensi insulin dengan menghambat akumulasi jaringan lemak putih. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian serbuk daun kelor terhadap massa jaringan lemak putih pada tikus wistar yang diinduksi diet tinggi fruktosa. Penelitian eksperimental ini menggunakan pendekatan posttest-only group design. Tiga puluh ekor tikus wistar dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan, yaitu kelompok K0 (kontrol normal), kelompok E1 (fruktosa 66% selama 16 minggu), kelompok E2 (fruktosa 66% selama 12 minggu), kelompok E3 (fruktosa 66% selama 16 minggu dan kuersetin 50 mg/kg BB selama 4 minggu), dan kelompok E4 (fruktosa 66% selama 16 minggu dan serbuk daun kelor 500 mg/kg BB selama 4 minggu). Massa jaringan lemak putih diambil dari bagian viseral dan subkutan yang kemudian ditimbang menggunakan neraca. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan makan dan berat badan antar kelompok tidak menunjukkan perbedaan, namun terdapat perbedaan massa jaringan lemak putih antara kelompok K0 dengan kelompok lainnya, yang mana kelompok K0 tidak diberi diet tinggi fruktosa. Kesimpulan penelitian ini adalah diet tinggi fruktosa dengan konsentrasi 66% selama 16 minggu dapat meningkatkan massa jaringan lemak putih dan pemberian serbuk daun kelor 500 mg/kg BB selama 4 minggu tidak memiliki pengaruh terhadap massa jaringan lemak putih pada tikus wistar yang diberi diet tinggi fruktos

    Pengaruh Pemberian Serbuk Daun Kelor (Moringa oleifera) terhadap Massa Jaringan Lemak Putih pada Tikus Wistar yang Diinduksi Diet Tinggi Fruktosa

    No full text
    Asupan fruktosa secara kronis dapat mengakibatkan akumulasi jaringan lemak hingga Diabetes Melitus Tipe 2. Daun kelor (Moringa oleifera) mengandung antioksidan flavonoid yang berfungsi meningkatkan sekresi insulin dan transpor glukosa. Flavonoid jenis kuersetin diketahui dapat memperbaiki obesitas dan resistensi insulin dengan menghambat akumulasi jaringan lemak putih. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian serbuk daun kelor terhadap massa jaringan lemak putih pada tikus wistar yang diinduksi diet tinggi fruktosa. Penelitian eksperimental ini menggunakan pendekatan posttest-only group design. Tiga puluh ekor tikus wistar dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan, yaitu kelompok K0 (kontrol normal), kelompok E1 (fruktosa 66% selama 16 minggu), kelompok E2 (fruktosa 66% selama 12 minggu), kelompok E3 (fruktosa 66% selama 16 minggu dan kuersetin 50 mg/kg BB selama 4 minggu), dan kelompok E4 (fruktosa 66% selama 16 minggu dan serbuk daun kelor 500 mg/kg BB selama 4 minggu). Massa jaringan lemak putih diambil dari bagian viseral dan subkutan yang kemudian ditimbang menggunakan neraca. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan makan dan berat badan antar kelompok tidak menunjukkan perbedaan, namun terdapat perbedaan massa jaringan lemak putih antara kelompok K0 dengan kelompok lainnya, yang mana kelompok K0 tidak diberi diet tinggi fruktosa. Kesimpulan penelitian ini adalah diet tinggi fruktosa dengan konsentrasi 66% selama 16 minggu dapat meningkatkan massa jaringan lemak putih dan pemberian serbuk daun kelor 500 mg/kg BB selama 4 minggu tidak memiliki pengaruh terhadap massa jaringan lemak putih pada tikus wistar yang diberi diet tinggi fruktosa

    Environmental and Health Campaigns to Prevent Stunting for the Younger Generation

    No full text
    The implementation of Community Service is the result of collaboration between the Communication Studies Faculty Universitas Mercu Buana and Universiti Sains Malaysia (USM), with SMKN 60 in West Jakarta. The Theme of Community Service Activities is Campaign of Prevent Stunting and Remember WASH. This activity purpose to increase student knowledge and awareness about environmental and impact of Stunting for the health. The Community Service activities will be carried out in the form of socialization with selected topics. In order for problem solving to be in accordance with the analysis of the situation and problems of the partners above, it can be implemented and achieve the objectives, then this activity uses socialisation method. Findings – This Socialization is expected to inspire and bring change to community, especially student at SMKN 60 Jakarta so that they have knowledge and awareness about impact of stunting for the health. Based on the results of the implementation evaluation, the average participant stated that this activity was useful (66%), increased knowledge (64%), could solve problems (66%), increased competence (70%) and creativity (66%), could change behavior in the right direction. positive (58%); can apply it to family, friends and relatives (68%), can lead to joining useful communities (70%)

    Pemberian Serbuk Daun Kelor (Moringa oleifera) terhadap Perbaikan Profil Lipid dan Ketebalan Aorta pada Tikus Model Prediabetes Mellitus

    No full text
    Latar Belakang: Konsumsi makanan dan minuman kemasan dengan kandungan tinggi fruktosa mengalami peningkatan beberapa tahun terakhir. Hal ini meningkatkan risiko terjadinya sindrom metabolik, meliputi resistensi insulin, peningkatan tekanan darah, dan gangguan profil lipid. Daun kelor (Moringa oleifera) dengan kandungan senyawa bioaktif yang berfungsi sebagai antioksidan diketahui mampu memperbaiki metabolisme lemak dan glukosa darah.                                                                                             Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh serbuk daun kelor (Moringa oleifera) dalam mengontrol kondisi sindrom metabolik melalui identifikasi profil lipid dan ketebalan aorta pada prediabetes mellitus. Metode: Penelitian ini merupakan studi eksperimental dengan pendekatan post test only control group design. Sebanyak 35 ekor tikus putih (Rattus novergicus) galur Wistar jantan dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok K0 (pakan standar), E1 (sonde fruktosa 66% selama 16 minggu), E2 (sonde fruktosa 66% selama 12 minggu), E3 (sonde fruktosa 66%+kuersetin 50 mg/kg BB), dan E4 (sonde fruktosa 66%+serbuk daun kelor 500 mg/kg BB). Data dianalisis menggunakan uji One Way ANOVA. Hasil penelitian: Kadar kolesterol total, HDL kolesterol, dan ketebalan dinding aorta berbeda signifikan antarkelompok perlakuan. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kadar trigliserida, LDL kolesterol, dan massa jaringan lemak putih antar kelompok perlakuan. Kesimpulan: Pemberian serbuk daun kelor selama 4 minggu menunjukkan perbaikan profil lipid dan ketebalan dinding aorta pada kondisi prediabetes mellitus
    corecore