2 research outputs found

    Factors Contributing to Leprosy Stigma among Madurese People

    Get PDF
    Leprosy is a disease that still has a stigma in society. Leprosy patients are considered have a curse from God, so they must be shunned, are incurable and are disinherited. This study aimed to identify the factors contributing to the leprosy stigma among the Madurese people in Indonesia. This was a descriptive analytical study with a cross-sectional approach that involved 107 adult people living around leprosy patients obtained through simple random sampling with other certain criteria. The variables measured were education, economic status, regulations and policies, cultural values and lifestyle, the family and social factor, the religious and philosophical factor, technology and leprosy stigma. The data was collected using a questionnaire and analyzed using the Spearman Rho test (α=0.05). The study revealed that education, economic level, regulations and policies, cultural values and lifestyle, the family and social factor, the religious and philosophical factor and also technology had a significant correlation with leprosy stigma (p=0.011; p=0.02; p=0.008; p=0.011; p=0.015; p=0.000; p=0.0037). It is expected for the government and health workers to conduct socialization and counseling focused on leprosy, therefore allowing people to be able to understand the disease, thus lowering the leprosy stigma. Keywords: leprosy stigma, madurese people, education, economic factor, cultural values

    ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TIMBULNYA STIGMA KUSTA PADA MASYARAKAT BERDASARKAN TEORI TRANSCULTURAL NURSING DI PUSKESMAS BURNEH KABUPATEN BANGKALAN

    Get PDF
    Pendahulaun: Penyakit kusta merupakan penyakit yang hingga kini masih menjadi stigma di masyarakat. Stigma timbul karena adanya suatu persepsi tentang penyakit kusta yang salah. Stigma yang masih melekat pada masyarakat antara lain, kusta itu dianggap kutukan dari tuhan, harus dijauhi, tidak bisa disembuhkan, penyakit keturunan, sehingga berdampak buruk pada klien kusta. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan faktor yang berhubungan dengan timbulnya stigma kusta di Puskesmas Burneh. Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional, populasi penelitian 146 orang dengan sampel 107 orang didapatkan dari simple random.Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuisoner dan dianalisis secara deskriptif dan bivariate menggunakan uji Spearman’s Rho Hasil: stigma yang masih melekat pada masysrakat adalah berprasangka buruk terhadap penderita kusta. Dari faktor pendidikan, faktor ekonomi, faktor peraturan dan kebijakan, faktor nilai budaya dan gaya hidup, faktor sosial dan keluarga, faktor religius dan filosofi, dan faktor teknologi terdapat hubungan yang signifikan antara stigma dan 7 faktor tersebut. Diskusi: Diharapkan kepada Puskesmas Burneh Kabupaten mengadakan sosialisasi atau penyuluhan tentang penyebab atau penularan penyakit kusta di setiap dusun atau desa. Sehingga masyarakat mengerti apa itu penyakit kusta dan cara penularannya
    corecore