4 research outputs found

    KARAKTERISTIK TAPIOKA HASIL OKSIDASI DENGAN VARIASI KANDUNGAN OZON TERLARUT DAN KONSENTRASI SLURRY PATI

    No full text
    Chemical agents used for oxidation of starch can create chemical waste problems and potentially leave undersirable residues in final product. Ozone is known as a strong oxidizing agent and environmentally friendly. Ozonation is one of the Advanced oxidation Process (AOP), or the latest in rapid oxidation process and safe for food products. This aim of current study was to determine the differences of dissolved ozone content and starch slurry concentrations to change characteristics of the resulting starch oxidation. The research began with determination of dissolved ozone concentration of water (O) used as a variation of the treatment (0 ppm, 0,3 pp

    Pengaruh Tegangan terhadap Penurunan Kandungan Besi (Fe) pada Air Lindi Menggunakan Metode Elektrokoagulasi

    No full text
    Sampah adalah limbah dari aktivitas manusia yang umumnya berbentuk padat. Sampah yang menumpuk di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dapat mengakibatkan tercemarnya lingkungan dan berisiko terhadap kesehatan penduduk setempat karena dekomposisi sampah dan masuknya air hujan ke dalam tumpukan sampah sehingga menghasilkan air lindi (leachate). Air lindi adalah bahan pencemar yang mengandung berbagai polutan seperti ammonia, senyawa organik dan anorganik, organisme biologis, senyawa beracun dan logam berat seperti (Cd, Cu, Fe, Zn, Mn dan lain-lainnya). Jika air lindi meresap ke dalam tanah, maka dapat mencemari air tanah sebagai sumber kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan pengolahan air lindi yang dapat menurunkan kadar polutan yang terkandung dalam air lindi. Salah satu metode alternatif pengolahan air lindi adalah elektrokoagulasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tegangan terhadap penurunan kandungan logam besi (Fe) pada air lindi menggunakan metode elektrokoagulasi. Penelitian ini diawali dengan penelitian pendahuluan kemudian dilanjutkan penelitian perlakuan variasi tegangan. Pada penelitian pendahuluan, percobaan dilakukan dengan variasi pH (3, 6, dan pH default) dan waktu proses elektrokoagulasi selama 15, 30, dan 45 menit. Setelah didapat pH dan waktu kontak terbaik, dilanjutkan percobaan dengan variasi jenis elektroda (anoda-katoda) Al-Al, Al-Fe, Fe-Al, dan Fe-Fe. Penelitian perlakuan variasi tegangan menggunakan tegangan sebesar 12, 24, 36, dan 48 volt. Setelah proses elektrokoagulasi, dilakukan pengendapan selama 10 menit kemudian disaring dan dilakukan pengujian berdasarkan parameter, sehingga didapat data hasil penelitian yaitu besarnya penyisihan Total Suspended Solid (TSS), Total Dissolved Solid (TDS), dan kandungan Besi (Fe) serta pH air hasil proses elektrokoagulasi. Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan, perlakuan variasi terbaik dalam proses elektrokoagulasi pada air lindi yaitu kondisi pH awal sampel 3 dengan waktu proses elektrokoagulasi selama 15 menit menggunakan elektroda aluminium (Al-Al). Variasi tersebut digunakan sebagai acuan dalam penelitian perlakuan variasi tegangan. Berdasarkan hasil penelitian perlakuan variasi tegangan, nilai pH pada setiap variasi tegangan 12, 24, 36, dan 48 volt berturut-turut yaitu 8,06, 8,20, 8,50, dan 8,77. Efisiensi penurunan kandungan Fe (%) variasi tegangan 12, 24, 36, dan 48 volt berturut-turut adalah 95,29%, 95,51%, 96,01%, dan 97,58%. Efisiensi penyisihan konsentrasi TSS (%) variasi tegangan 12, 24, 36, dan 48 volt berturut-turut adalah 98,57%, 99,23%, 99,56%, dan 98,68%. Efisiensi penyisihan konsentrasi TDS (%) variasi tegangan 12, 24, 36, dan 48 volt berturut-turut adalah 14,11%, 5,52%, -2,69%, dan -10,04%. Penambahan tegangan berpengaruh signifikan terhadap penetralan pH, penurunan konsentrasi TSS, penaikan konsentrasi TDS, serta penurunan kandungan Fe. Tegangan optimal dalam menurunkan kandungan Fe hingga nilai toleransi 10% dibawah baku mutu yaitu besar tegangan 12 volt dengan waktu proses elektrokoagulasi selama 9,77 menit. Sedangkan tegangan optimal dalam menurunkan konsentrasi TSS hingga nilai toleransi 10% dibawah baku mutu yaitu besar tegangan 12 volt dengan waktu proses elektrokoagulasi selama 1,85 menit
    corecore