18 research outputs found
Pendampingan Siswa-Siswi MTs Al-Hikmah Dalam Mengoperasikan Software Geometri Cabri 3D V2
Era industry 4.0, proses pembelajaran matematika seyogyanya harus diiringi dengan penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi. Salah satu contoh Media pembelajaran teknologi yaitu media pembelajaran berbasis komputer yang bisa berupa software – software pembelajaran yang telah berkembang pada saat ini. MTs Al-Hikmah merupakan salah satu lembaga pendidikan swasta tingkat SLTP yang terletak di desa Janti Jogoroto Jombang. Di madrasah ini, pembelajaran matematika materi geometri khususnya bangun ruang seringkali disampaikan tanpa bantuan media pembelajaran media pembelajaran elektronik (berbasis software komputer). Sehingga tidak sedikit dari siswa-siswi yang mengalami kesulitan saat memahami materi geometri bangun ruang. Solusi yang ditawarkan yaitu dengan melaksanakan Cabri 3D V2 Empowerment Program: Pendampingan Siswa-Siswi MTs Al-Hikmah Dalam Mengoperasikan Software Geometri Cabri 3D V2. Dengan tujuan setelah dilaksanakannya kegiatan ini, siswa-siswi tersebut bisa lebih mudah memahami materi matematika yang berhubungan geometri bangun ruang. Di kegiatan ini, siswa-siswi akan diajari cara mengoperasikan media pembelajaran berbasis teknologi komputer yaitu software geometri Cabri 3D V2. Metode pelaksanaan Cabri 3D V2 Empowerment Program dibagi menjadi 5 tahap yaitu (1) tahap persiapan : melakukan survey awal, perizinan, sosialisasi dan penentuan lokasi kegiatan; (2) tahap pelaksanaan kegiatan: kegiatan akan dilaksanakan di laboratorium komputer MTs Al-Hikmah; (3) tahap evaluasi: Evaluasi kegiatan dilakukan selama proses pelatihan berlangsung; (4) tahap pendampingan: Pendampingan dilakukan hingga siswa dapat mengoperasikan dengan maksimal software geometri Cabri 3D V2; (5) tahap pelaporan. Hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian dapat dijelaskan bahwa siswa/i MTs Al-Hikmah Janti yang semula tidak mengetahui sama sekali tentang software geometri Cabri 3D V2 untuk membuat bangun datar dan bangun ruang, dengan kegiatan software geometri Cabri 3D V2 siswa akhirnya mengetahuinya. Melalui kegiatan ini pula lah siswa/i dapat mempelajari geometri dengan obyek yang seperti konkret bahkan lebih baik dari obyek konkret. Siswa/i telah bisa mengoperasikan software geometri Cabri 3D V2 dengan baik
Pemberdayaan Siswa Mts Al-Hikmah Janti Jogoroto Jombang Dalam Menghafal Juz Amma Melalui Permainan Copi Kara (congklak pintar kartu acak)
Pemanfaatan permainan Congklak Pintar Kartu Acak (Copi Kara) memiliki tujuan yaitu pemberdayaan minat siswa MTs Al-Hikmah Janti Jogoroto Jombang dalam menghafal Juz Amma dan memberikan pengetahuan baru tentang pemanfaatan budaya permainan congklak sebagai alat bantu pembelajaran menghafal Juz Amma. Melalui permainan congklak sebagai media belajar, mempermudah menghafal dan pemahaman akan pentingnya mempelajari Juz Amma beserta makna yang terkandung di dalamnya. Kegiatan ini juga dapat sebagai nilai tambah dalam menumbuhkan generasi mendatang yang lebih berakhlak karena dapat menghafal dan menerapkan makna dalam Juz Amma, dan sebagai bentuk pelestarian kembali permainan tradisional congklak. Metode pelaksanaannya yakni setelah mempelajari ilmu tajwid dalam Al Qur’an dengan bacaan yang benar dan fasih, pengajar dapat mengkolaborasikan permainan Copi Kara dalam pembelajarannya. Selanjutnya permainan akan di ajarkan kepada setiap kelompok peserta didik untuk saling mempraktekkan hafalan dalam setiap permainan. Melalui Program Pengabdian, pemanfaatan permainan Copi Kara pada siswa MTs Al-Hikmah Janti Jogoroto Jombang diharapkan dapat terealisasikan. Progam ini menggunakan metode yang rinci dan terjadwal mulai dari persiapan awal sampai dengan praktik pelaksanaan pembelajaran permainan Copi Kara Pada akhirnya, permainan Copi Kara diharapkan dapat menumbuhkan minat siswa MTs Al-Hikmah Janti Jogoroto Jombang dalam menghafal Juz Amma dan memberikan pengetahuan baru tentang pemanfaatan budaya permainan congklak sebagai alat pembelajaran dalam menghafal Juz Amma. Kegiatan pengabdian ini telah dilakukan di MTs Al-Hikmah dan hasilnya hafalan juz amma semua siswa yang mengikuti kegiatan ini menjadi kembali lagi karena proses membangkitkan hafalannya diselingi dengan permainan congklak pintar kartu acak
 
Aplikasi Pewarnaan Titik pada Graph dalam Pembuatan Jadwal Pelajaran
Membuat jadwal pelajaran merupakan salah satu tugas yang harus dikerjakan oleh wakil kepala sekolah bidang kurikulum setiap awal tahun pelajaran. Pembuatan jadwal akan menjadi masalah ketika jadwal yang disusun tidak dapat diselesaikan sebelum kegiatan efektif sekolah. Selama jadwal pelajaran belum selesai disusun maka kegiatan belajar mengajar di sekolah kurang efektif. Jadwal yang dibuat pada awal tahun pelajaran harus bersifat efektif agar tidak terjadi perubahan-perubahan jadwal yang memiliki banyak kendala seperti menyesuaikan hari dengan permintaan guru dan lain sebagainya. Untuk mengatasi permasalahan dalam pembuatan jadwal, salah satu solusi yang bisa digunakan yaitu menggunakan pewarnaan titik pada graph. Tujuan dari penelitian adalah untuk mendeskripsikan aplikasi pewarnaan titik pada graph dalam membuat jadwal pelajaran di MTs Al-Hikmah Janti Jogoroto Jombang. Jenis penelitin ini adalah penelitian kualitatif. Intrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai instrumen utama dan pedoman dokumentasi sebagai instrumet pendukung. Analisis data yang peneliti gunakan adalah Membuat simbol warna untuk masing-masing mata pelajaran, Membuat graph yang titiknya sudah diwarnai sesuai dengan simbol warna yang disepakati dibuat mulai hari Senin sampai dengan Sabtu, Membuat jadwal pelajaran sesuai dengan graph yang telah dibuat. Cara mengaplikasikan pewarnaan titik pada graph dalam pembuatan jadwal pelajaran adalah buatlah simbol warna dari masing-masing mata pelajaran, buatlah graph mulai dari hari Senin sampai dengan Sabtu sedemikian hingga setiap titik yang berhubungan langsung mendapatkan warna (sesuai dengan simbol warna yang telah dibuat dari masing-asing pelajaran) yang berbeda. Banyaknya titik pada graph disesuaikan dengan banyaknya mata pelajaran yang dipelajari mulai dari jam 07.00 – 12.50
MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BEACH BALL
Penelitian ini dimulai dari observasi awal peneliti terhadap aktivitas dan hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri Jombatan IV. Peneliti menemukan beberapa masalah dalam pengamatan tersebut diantaranya beberapa siswa masih mengalami kesulitan pada materi menghitung volume kubus dan balok dan siswa tidak dapat menyelesaikan soal apabila diberikan soal yang sedikit berbeda dari yang dipelajari. Peneliti mencoba melakukan pembelajaran dengan penerapan strategi pembelajaran Beach Ball (Bola Pantai) untuk mengatasi hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan strategi pembelajaran Beach Ball (Bola Pantai) dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika materi volume kubus dan balok tahun pelajaran 2019/2020. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Rancangan penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus, siklus pertama terdiri dari 2 pertemuan dan siklus kedua terdiri dari 2 pertemuan. Peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara observasi, dan tes. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Jombatan IV tahun pelajaran 2019/2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran Beach Ball (Bola Pantai) dalam pembelajaran matematika materi volume kubus dan balok pada siswa kelas V SD Negeri Jombatan IV dapat meningkatkan aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa. Aktivitas siswa pada siklus 1 mencapai 60,62% dengan kriteria cukup menjadi 81,4% pada siklus 2 dengan kriteria baik. Hasil belajar siswa pada siklus 1 mencapai ketuntasan klasikal sebesar 62,85% menjadi 82,85% pada siklus
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA DITINJAU BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA
The purpose og this study was to describe the critical thinking skills of students with high, medium, and low math abilities in solving math problems. This research is a qualitative descriptive study. The subjects of this study were 3 students of class XI MIPA at SMA Negeri Ngoro Jombang, with categories of high, medium, and low mathematical abilities. Methods of data collection in this study using the method of tests and interviews with the main instruments of the researchers themselves and supporting instruments in the form of test sheets for the ability to think critically in mathematics and interview guidelines. Checking the validity of the research data was done by triangulating time. Data analysis techniques are carried out by reducing, presenting data, and make conclusions The results of this study reveal that the indicator of the ability to think critically in mathematics in solving math problems was that students present the information that was known and what requested from the questions correctly, presents information that had not been clearly stated in the questions and the information needed to solve the problems, presents conclusions of concepts / ideas that are relevant to solving the problem, and presenting the steps for completion in a coherent and correct manner and presenting the correct result of solving the problem. The ability to think critically in mathematics of students who have high abilities in solving questions is able to meet all indicators of critical thinking skills, students who are able to think critically in mathematics who are moderate in solving questions are able to meet the three indicators of critical thinking abilities because students are unable to present the correct results, while the ability critical thinking mathematics students with low ability to solve problems are only able to meet two indicators of critical thinking skills, namely students are only able to present the information that is known and the things that are requested from the questions correctly, presenting information that has not been clearly stated in the questions and the information needed to solve the problem
Pelatihan Siswa MI Dalam Menggunakan The Power of Bottle Cap Untuk Operasi Hitung
Class V mathematics learning includes addition and subtraction of integers. Especially for mathematics in elementary schools, mathematics is useful for equipping students with critical and creative attitudes. Mathematical concepts which are always abstract are presented with concrete and then semi-concrete things which then lead to the abstraction. Problems that arise in the integer system for class V students, especially at MI Al Hikmah Janti Jogoroto Jombang, are when students will perform arithmetic operations such as: 4 + (-7); -6 + 9; -3 – (-6); 2 – 7 and so on. The problems that arise in relation to these questions are how to provide explanations and how to instill the understanding of integer operations in a concrete way. The power of bottle cap is a simple visual aid that can be interesting, fun and inspire students in the learning process. The implementation stage of this service is to provide motivation and assistance in demonstrating the media. The result is training on the use of The power of bottle cap as a teaching aid to simplify arithmetic operations on integers. Students can understand the addition of integers quickly. The students were enthusiastic about using The power of bottle cap props and exploring the props with various types of questions.
 
Pemanfaatan Media Mistar Hitung Untuk Melatih Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Siswa MI-Al Hikmah Janti Jogoroto
Berhitung merupakan bagian dari pelajaran matematika, dasar.operasi hitung terdiri dari penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Untuk membantu siswa memahami siswa dalam berhitung pada operasi penjumlahan dan pengurangan dapat menggunakan alat bantu yaitu dengan alat peraga M-Count. Alat peraga M-count ini mempunyai kelebihan yaitu selain memperlihatkan secara langsung konsep penjumlahan, bisa menarik minat siswa untuk belajar matematika karena alat peraga ini siswa bisa bermain sekaligus belajar sehingga siswa tidak merasa jenuh atau bosan. Progam kemitraan pengabdian bertujuan untuk menambah wawasan kepada siswa tentang alat peraga matematika untuk mempermudah dalam mempelajari matematika. Untuk itu sasaran yang dipilih adalah materi yang membutuhkan alat peraga untuk mempermudah dalam mejalaskan konsep matematika yang bersifat abstrak. Siswa yang dipilih adalah siswa pada MI Al-Hikmah Janti Kelas IV. Pendampingan dan Pelatihan diberikan sampai siswa dapat mengoperasikan M-count. Pelatihan difokuskan pada pemberian motivasi, pemberian materi matematika sehingga pembelajaran menjadi menarik dan menyenagkan., tim PKM akan mendemonstrasikan sedikit tentang cara menggunakan alat peraga. Siswa praktek langsung menggunakan alat peraga mista hitung. Ketercapaian pengabdian ini adalah siswa dapat menggunakan M-count dan dapat menyelesaikan operasi bilngan bulat pada tahap menjumlahkan dan mengurangkan. Siswa merasa senang adanya pengenalan alat peraga M-Count karena mempermudah dalam penyelesaian tugas yang diberikan oleh guru
MATHEMATICS PROPS PROJECT (Pelatihan Peserta Didik dalam Menggunakan Media Pembelajaran Elektronik Geogebra dan Geometers Sketchpad)
Matematika merupakan ilmu yang cara bernalarnya deduktif formal dan abstrak, harus diberikan kepada anak-anak sejak Sekolah Dasar (SD) yang cara berpikirnya masih dalam tahap operasi konkrit, kita perlu berhati-hati dalam menanamkan konsep-konsep matematika tersebut. Begitu juga dengan siswa SMP, beberapa dari mereka juga masih dalam tahap operasi konkrit. Tidak sedikit guru matematika mengalami kesulitan ketika menjelaskan matematika ke siswa SMP sedemikian hingga siswa SMP mudah memahami materi yang diajarkan tanpa menggunakan alat peraga. Kebanyakan siswa SMP sulit memahami materi matematika yang disampaikan oleh guru jika guru tersebut tidak menggunakan alat peraga. Hal serupa juga dialami oleh siswa-siswi MTs Al-Hikmah Janti Jogoroto Jombang. Siswa-siswi di MTs tersebut banyak yang mengalami kesulitan dalam memahami matematika. Salah satu cara Alternatif yang dapat digunakan untuk membuat siswa mudah memahami matematika adalah dengan menggunakan media pembelajaran baik media pembelajaran yang manual maupun yang elektronik. Di era industry 4.0, telah banyak sekali media pembelajaran elektronik yang berhubungan dengan matematika. Contohnya Geogebra, Geometre Sketpath, Wingeom, Winplot dan lain sebagainya. Oleh karena itu, untuk membantu siswa MTs Al-Hikmah dalam memahami matematika maka penulis mencoba membantu memberikan solusi melalui pelatihan penggunaan media pembelajaran elektronik 2G2W (Geogebra, Geometre Sketpath, Wingeom, Winplot). Kegiatan yang telah dilakukan Adalah pelatihan menggunakan software geogebra dan geometers sketchpad. Selanjutnya program PKM ini dilanjutkan dengan pelatihan menggunakan software wingeom dan winplot serta membuat artikel ilmiah yang akan diterbitkan pada jurnal ilmiah tak terakreditas
METODE DIFUSI IPTEKS DALAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT DI DESA KATEMAS KABUPATEN JOMBANG
Komoditas lokal di Desa Katemas Kecamatan Kudu Kabupaten Jombang adalah pada sektor pertanian dengan hasil pertanian unggulan yaitu sayuran sawi. Namun potensi yang ada tersebut belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh masyarakat desa. Agar dapat meningkatkan perekonomian masyarakat maka perlu dibuat suatu inovasi olahan produk yang berbahan dasar dari sawi. Kegiatan ini dilakukan dengan metode pendidikan masyarakat dan difusi ipteks. Hasil dari kegiatan ini menunjukan bahwa tanaman sawi dapat diolah menjadi brownies dan nuget yang dapat digunakan sebagai alternatif kewirausahaan masyarakat desa
OPTIMALISASI PENGOLAHAN LIMBAH TUSUK SATE
Segala macam sumber daya alam yang ada di sekitar kita memiliki karakteristik masingmasing yang memungkinkan terciptanya karya-karya inovatif. Dengan terpenuhinya sumber daya alam yang melimpah dan dengan didapatinya tenaga atau sumber daya manusia yang handal, segala jenis sumber daya alam dapat dibudidayakan dan dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Untuk itu mengotimalkan penggunaan sumber daya alam yang variatif merupakan tujuan utama peneliti dalam kegiatan yang teroraganisir dan teratur. Hasil dari proses observasi yang merupakan salah satu dari serangkaian kegiatan yang kompleks, peneliti mendapati bahwa di desa Bendungan memiliki banyak sekali sumber daya alam yang melimpah, terutama Bambu. Dan ditemui bahwa di Desa tersebut terdapat industri rumahan pembuatan tusuk sate. Dan dalam proses wawancara yang telah dilaksanakan oleh tim, kami menemukan bahwa terdapat banyak limbah tusuk sate yang di buang begitu saja dan kurangnya pemanfaatan limbah tusuk sate yang secara optimal. Oleh sebab itu penelitian pengolahan limbah tusuk sate di lakukan dengan melakukan beberapa metode seperti metode observasi, wawancara, percobaan atau eksplorasi, sosialisasi, hingga pelatihan. Produk yang akan dihasilkan dalam pengolahan limbah tusuk sate ini berupa segala bentuk kerajian yang bisa dibuat dengan menggunakan limbah bambu yang merupakan bagian sekat dari bambu dan juga ranting bambu yang jarang sekali digunakan oleh masyarakat sekitar. Diharapkan hasil penelitian pengolahan limbah tusuk sate ini dapat mengurangi pembuangan sumber daya alam berupa limbah tusuk sate. Produk yang dihasilkan dapat menjadi produk yang memiliki estetika dan nilai guna dari limbah tersebut