2 research outputs found

    DIFFERENCES OF BRAIN GYM AND GYMNASTICS WITHOUT MUSIC AGAINST DEPRESSION IN THE ELDERLY

    Get PDF
    Background: Indonesia's elderly population is increasing with increasing life expectancy. Changes in mental health that usually becomes a problem in the elderly is depression. Depression in the elderly need to be addressed, one with creative therapy. Creative types of therapy that can influence the elderly depression is like Brain Gym and elderly gymnastics. These activities can be carried out in the elderly in the community with ease because it is their neighborhood health center and also does not require music.Purpose: This study was conducted to determine differences in the effect of brain gym and gymnastics elderly to depression in elderly Posyandu Elderly Patent Canyons, Rejowinangun North, Central Magelang, Magelang CityMethod: The approach in this study is quantitative research design with two non-equivalent group pretest posttest design. The sampling technique used is saturated samples involving all the elderly who experience depression as a sample with 56 elderly measured by GDS 15-Items. The intervention is done 2 times a week for 1 month with a time of 30 minutes.Results: The results showed that there were no differences influence of Brain Gym and exercise the elderly to depression in the elderly due to results obtained Mann Whitney test p value 0.051 (p 0.05).Conclusion: No difference elderly Brain Gym and exercise for depression in the elderly, but these activities can be applied to the activity of the elderly in reducing and preventing depression in the elderly due to the activity can lower GDS scores 15-Items

    PERBEDAAN BRAIN GYM DAN SENAM LANSIA TERHADAP DEPRESI PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA PATEN JURANG REJOWINANGUN UTARA MAGELANG TENGAH KOTA MAGELANG

    No full text
    Perbedaan Brain Gym Tanpa Musik dan Senam Lansia Tanpa Musik Terhadap Depresi Pada LansiaZharifah Al Maani; Angga Sugiarto; Hermani Triredjeki; Pramono Giri [email protected] Kesehatan Kemenkes SemarangJl. Tirto Agung Pedalang Banyumanik Semarang, IndonesiaABSTRAKPopulasi lansia di Indonesia semakin meningkat seiring bertambahnya usia harapan hidup. Perubahan kesehatan mental yang biasanya menjadi masalah pada lansia adalah depresi. Depresi pada lansia perlu ditangani, salah satunya dengan creatif therapy. Jenis creative therapy yang dapat memberikan pengaruh pada depresi lansia yaitu seperti brain gym dan senam lansia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pengaruh dari brain gym dan senam lansia terhadap depresi pada lansia di Posyandu Lansia Paten Jurang, Rejowinangun Utara, Magelang Tengah, Kota Magelang. Desain penelitian dengan Quassi Experiment dengan rancangan penelitian non equivalent dengan two group pretest posttest design. Teknik sampling yang digunakan adalah sampel jenuh yang melibatkan semua lansia yang mengalami depresi sebagai sampel dengan jumlah 56 lansia yang diukur dengan kuesioner GDS 15-Items. Intervensi dilakukan 2 kali dalam seminggu selama 1 bulan dengan waktu 30 menit. Kemudian akan dianalisis dengan uji Mann Whitney. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pengaruh dari brain gym dan senam lansia terhadap depresi pada lansia karena hasil analisis yang didapatkan p value 0.051 (p>0.05). Saran:brain gym tanpa musik dan senam lansia tanpa musik dapat digunakan untuk menurunkan depresi.Latar Belakang: Populasi lansia di Indonesia semakin meningkat seiring bertambahnya usia harapan hidup. Perubahan kesehatan mental yang biasanya menjadi masalah pada lansia adalah depresi. Depresi pada lansia perlu ditangani, salah satunya dengan creatif therapy. Jenis creative therapy yang dapat memberikan pengaruh pada depresi lansia yaitu seperti brain gym dan senam lansia. Kegiatan tersebut dapat dilaksanakan pada lansia yang ada di masyarakat dengan mudah karena sudah adanya posyandu dan juga tidak memerlukan musik.Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan pengaruh dari brain gym dan senam lansia terhadap depresi pada lansia di Posyandu Lansia Paten Jurang, Rejowinangun Utara, Magelang Tengah, Kota MagelangMetode: Pendekatan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan penelitian non equivalent dengan two group pretest posttest design. Teknik sampling yang digunakan adalah sampel jenuh yang melibatkan semua lansia yang mengalami depresi sebagai sampel dengan jumlah 56 lansia yang diukur dengan GDS 15-Items. Intervensi dilakukan 2 kali dalam seminggu selama 1 bulan dengan waktu 30 menit.Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pengaruh dari brain gym dan senam lansia terhadap depresi pada lansia karena hasil uji Mann Whitney yang didapatkan p value 0.051 (p>0.05)
    corecore