6 research outputs found

    PEMUTAKHIRAN PETA SEBARAN GEMPA BUMI BERDASARKAN MAGNITUDO DAN KEDALAMAN DI WILAYAH PROVINSI PAPUA BARAT PADA 50 TAHUN TERAKHIR

    Get PDF
    Papua Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia timur. Daerah ini memiliki tingkat kerentanan yang tinggi terhadap ancaman bahaya gempa bumi karena lokasinya terletak diantara pertemuan lempengan tektonik dan beberapa sesar aktif. Gempa dengan magnitudo kecil sampai besar sangat sering terjadi. Untuk itu diperlukan peta sebaran gempa untuk menggambarkan daerah yang memiliki resiko terjadinya gempa berdasarkan kejadian di masa lalu. Setiap gempa bumi melepaskan energi gelombang seismik sehingga kumpulan gempa bumi pada periode tertentu pada suatu area juga suatu cara untuk menggambarkan konsentrasi aktifitas gempa bumi. Data gempa sangat diperlukan dalam bidang teknik sipil yaitu untuk perencanaan bangunan tahan gempa. Dengan melakukan pemetaan terhadap sebaran gempa bumi, diharapkan dapat digunakan sebagai upaya mitigasi dalam rangka pengurangan resiko bencana gempa bumi di wilayah Papua barat.Data gempa yang digunakan pada peneltian ini yaitu data gempa yang terjadi di wilayah Papua Barat dalam rentang waktu 50 tahun terakhir atau pada periode 1969-2019. Analisis terhadap gempa dilakukan untuk memisahkan antara gempa utama (mainshock) dan gempa susulan (aftershock) yang terjadi. Pemetaan sebaran gempa dilakukan dengan dua cara yaitu berdasarkan besarnya magnitudo gempa dan kedalaman terhadap pusat gempa bumi.Hasil penelitian diperoleh bahwa data gempa Provinsi Papua Barat dalam kurun waktu 50 tahun yaitu pada periode 1969-2019 berjumlah 4751 data gempa. Gempa yang terjadi di wilayah Papua Barat di dominasi oleh gempa dengan magnitudo sedang hingga besar. Hal ini membuat tingkat kerentanan terhadap gempa bumi pada daerah ini tergolong tinggi. Selain itu, Gempa yang terjadi di wilayah Papua Barat apabila ditinjau berdasarkan kedalaman maka sebanyak 4448 kejadian atau sekitar 93,6% merupakan gempa dangkal yang bersumber dari megathrust dan shallow crustal/sesar. Hasil proses declustering terhadap katalog gempa Provinsi Papua Barat periode 50 tahun terakhir yaitu pada rentang waktu 1969-2019 maka diperoleh data gempa utama sebanyak 1685 data gempa atau 35.47% dari total katalog gempa. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini dapat memberikan gambaran secara jelas mengenai kondisi seismisitas terbaru yang terjadi di wilayah Papua Barat

    PENGARUH KEGIATAN SPBU JALAN BARU TERHADAP KINERJA RUAS JALAN JENDERAL SUDIRMAN (Studi Kasus pada Ruas Jalan Depan SBPU Jalan Baru)

    Get PDF
    Peningkatan aktifitas masyarakat,selalu berdampak pada permasalahan lalulintas. Kota Sorong khususny diruas Jalan Jenderal Sudirman, permasalahan lalu lintasnya, menjadi menarik untuk dianalisis dan dicari solusi penyelesaiannya karena terdapat aktifitas SPBU Jalan Baru, dimana akibat aktifitas tersebut menimbulkan adanya parkiran on street, yang dapat menurunkan kapasitas jalan. Sebagai langkah awal diperlukan adanya kajian mengenai kondisi kinerja ruas jalan yang ada saat ini pada saat adanya aktifitas SPBU. Dengan metode penelitian deskripti fkualitatif, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh aktifitas SPBU Jalan Baru terhadap kinerja ruas jalan Jenderal Sudirman. Kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa pengaruh aktifitas pengantrian bahan bakan minyak (BBM) menyebabkan adanya parker pada badan jalan,yang berakibat pada menyempitnya lebar jalan dan menurunnya kinerjajalan. Dalam perhitungan,terlihat bahawa derajat kejenuhan pada kondisi normal sebesar 0,55, dan meningkat menjadi 0,63 pada kondisi adanya aktifitas SPBU

    PELATIHAN KOMPUTER BERBASIS TIK DI SD YPPK KRISTUS RAJA 1 DAN KRISTUS RAJA 2 SORONG

    Get PDF
    Yayasan Pendidikan Persekolahan Katolik mendirikan 2 Sekolah Dasar yaitu SD Katolik Kristus Raja I dan Kristus Raja II Sorong. SD ini memiliki sarana menunjang yaitu laboratorium komputer. Berdasarkan informasi yang didapatkanSekolah SD ini melaksanakan pembelajaran Komputer di sesuai kurikulum tetapi belum ada tenaga yang memadai melaksanakan pembelajaran ini. Untuk itu dari pihak sekolah melaksanakan kerjasama dengan yayasan dan Politeknik  Saint Paul Sorong

    Acute kidney disease beyond day 7 after major surgery: a secondary analysis of the EPIS-AKI trial

    No full text
    Purpose: Acute kidney disease (AKD) is a significant health care burden worldwide. However, little is known about this complication after major surgery. Methods: We conducted an international prospective, observational, multi-center study among patients undergoing major surgery. The primary study endpoint was the incidence of AKD (defined as new onset of estimated glomerular filtration rate (eCFR) < 60 ml/min/1.73 m2 present on day 7 or later) among survivors. Secondary endpoints included the relationship between early postoperative acute kidney injury (AKI) (within 72 h after major surgery) and subsequent AKD, the identification of risk factors for AKD, and the rate of chronic kidney disease (CKD) progression in patients with pre-existing CKD. Results: We studied 9510 patients without pre-existing CKD. Of these, 940 (9.9%) developed AKD after 7 days of whom 34.1% experiencing an episode of early postoperative-AKI. Rates of AKD after 7 days significantly increased with the severity (19.1% Kidney Disease Improving Global Outcomes [KDIGO] 1, 24.5% KDIGO2, 34.3% KDIGO3; P < 0.001) and duration (15.5% transient vs 38.3% persistent AKI; P < 0.001) of early postoperative-AKI. Independent risk factors for AKD included early postoperative-AKI, exposure to perioperative nephrotoxic agents, and postoperative pneumonia. Early postoperative-AKI carried an independent odds ratio for AKD of 2.64 (95% confidence interval [CI] 2.21-3.15). Of 663 patients with pre-existing CKD, 42 (6.3%) had worsening CKD at day 90. In patients with CKD and an episode of early AKI, CKD progression occurred in 11.6%. Conclusion: One in ten major surgery patients developed AKD beyond 7 days after surgery, in most cases without an episode of early postoperative-AKI. However, early postoperative-AKI severity and duration were associated with an increased rate of AKD and early postoperative-AKI was strongly associated with AKD independent of all other potential risk factors
    corecore