KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAN PERSOALAN LINGKUNGAN

Buku ini Membahas masalah: PEMBANGUNAN DAN PROBLEM LINGKUNGAN yang terdiri dari: GOVERNMENT RESPONSES TO CLIMATE CHANGE AND THE IMPLICATIONS FOR ECONOMIC GROWTH; ADAPTASI PETANI DAN ANOMALI IKLIM; MENGAPA KERJASAMA DALAM RANGKA MITIGASI EMISI GRK PENTING?; PENGARUH KOMPONEN LINGKUNGAN TERHADAP TERINFEKSI TIDAKNYA UNGGAS; PERENCANAAN PENATAAN RUANG BERBASIS LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN KOTA YANG BERKELANJUTAN; THE IMPACT OF BIRD FLU ON THE ECONOMY: CGE MODEL APPROACH (COMPUTABLE GENERAL EQUILIBRIUM MODEL); PEMERINTAH DAN KEBIJAKAN; ANALISIS SEKTOR PANGAN INDONESIA: PENDEKATAN SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI (SNSE); ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DI PROVINSI JATIM PENDEKATAN SHIFT SHARE DAN LOCATION QUOTIENT; JALUR TRANSMISI DAN DAMPAK GLOBAL KEBIJAKAN SEKTOR PERTANIAN; KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM RANGKA PEMULIHAN EKONOMI DAN KETERKAITANNYA DENGAN MEREBAKNYA FLU BURUNG; THE IMPACTS OF NEW PUBLIC MANAGEMENT (NPM) ON THE RESPONSIVENESS OF PUBLIC SECTOR ORGANIZATIONS; THE PRINCIPAL WAYS IN WHICH NATIONAL POLITICAL INSTITUTIONS SHAPE POLICY-MAKING PROCESSE

Shift Share dan Location Quotient: Analisis Sektor Unggulan di Jawa Timur

Iwan dan Rokhmin (2012), mengungkapkan bahwa terdapat tiga tahapan dalam pembangunan wilayah, yakni efisiensi industri, perkembangan industri dan keunggulan wilayah. Dalam tahapan pertama, efisiensi industri, Kedua, perkembangan industri dalam suatu wilayah dipicu kegiatan ekspor. Industri berkembang untuk memenuhi permintaan dari luar wilayah, dipandu oleh teori export bese. Ketiga, keunggulan wilayah. Ditandai kekuatan inernal yang menghasilkan nilai tambah yang signifikan dalam pasar global

Analisis Sektor Pangan Indonesia Pendekatan Sistem Neraca Sosial Ekonomi (SNSE)

Indonesia memiliki sejarab panjang dalam pengelolaan sektor pertanian. Dimana sektor pertanian merupakan basis pendukung aspek pangan di Indonesia. Pembaogunan di Indonesia memperlihatkan bahwa pembanguoan sektor pertanian telah memberi kontribusi yang besar terhadap perubahan dalam perekonomian Indonesia. Pertanian juga memegang peranan penting dalam menyediakan lapangan pekerjaan sebagian penduduk, menyediakan bahan baku bagi sektor lain, penghasil devisa negara maupun sebagai basis ketabanan pangan penduduk Indonesia. Dalam pemetaan kebijakan sektoral secara nasiooal, pemerintah telah memprioritaskan subsidi pada sektor pertanian guna menstimulus sektor tersebut agar lebih produktif. Pada prinsipnya penelitian ini bertujuan : 1.Menggambarkan seberapa besar peranan sektor-sektor ekonomi yang berbasis pertanian terhadap distribusi pendapatan kelompok rumah tangga di Indonesia. 2.Bagaimanakah dampaknya terhadap tingkat pendapatan kelompok rumah tangga jika dilakukan peningkatan subsidi di sektor pangan atau pertanian Indonesia.3.Bagaimanakah sebaran keterkaitan kedepan dan kebelakangnya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis Sistem Neraca Sosial Ekonomi (SNSE) dengan basis data 2008. Beberapa sektor yang digolongkan sebagai sektor pangan diantaranya adalah: Sektor Produksi Padi, jagung dan kedele, Tanaman pangan lain, Daging unggas (peternakan tradisional), Daging unggas (peternakan menengah dan besar), Telur, Petemakan dan basil lainnya, Kehutanan dan Perburuan, Perikanan dan lain lain. Hasil penelitian, setelah dilakukan kebijakan injeksi (simulasi), menunjukkan bahwa: sub industri makanan lainnya adalah diantara sub sektor dalam perekonomian yang mengalami peningkatan produktivitas yang signifikan. Sementara itu diantara kelompok rumah tangga yang mengalami peningkatan pendapatan yang tinggi diantaranya adalah kelompok rumah tangga pertanian pengusaha pertanian. Disamping itu melalui analisis keterkaitan dapat diketahui bahwa komoditi industri makanan lainnya memiliki keterkaitan kedepan dan kebelakang paling besar yaitu masing masing sebesar 46,4232 dan 4,1129

The Government Policy Deal With Bird Flu and The Economy: CGE Model Approach (Computable General Equilibrium Model)

The negative impact of the outbreak of bird flu on economic secto~ in the sectoral and macro research will be analyzed using CGE models (Computable General Equilibrium). H is also analyz.!S the government policy of how to handle the problem deaJ with Avian flu outt-,.eak. The result of the simulation studies indicate that the sector directly affected by the outbreak of bird flu poultry scct()rs are a traditi')naJ, medium large poultry meat and eRgs. Wrule the sectors that are indircctJy affected sectors arc rice, com, soybean ad agricuJturaJ, other livestock, paper i.ndustry, fertiliz.er industry, chemical industry, pharmacy, restaurant and services. Next the result of the simulation showed that the decrease in tl1e production of poultty meat sector (traditional and rr..xhurn-!argc) and egg sectors impact e,;i the micro and macro aspects of the economv. On the micro ,eve! in domestic marlc:et there are decreased production and increased prices in the pcuJtry sector, q;gs. other farms, restaurants and services. Wrule in the roreign marle~t there are decreased exports as well as imports. Similarly. there is a decline in consumption by the entire group of household due to a decline in the accept'lllce i,y aJI groups of households and firms Government revenue also declined due to a decrease in taxes from hou,;cholds and firms. So it can be said the are a decline in the income of hvuseholds and the government At the macro level there arc a decline in GDP and a de<;line in the investmt"r.t There are no change in the price ()f capital and labor . Similarly, the interest rate and the inflation rate arc fixed. Regarding the govel'Tirneot policy in solving this problem, some conclusions can be made, for examples: some sectors can improve their revenues and some others not, including institutions and productio:t factors

Injectable Materials for the Treatment of Myocardial Infarction and Heart Failure: The Promise of Decellularized Matrices

Cardiovascular disease continues to be the leading cause of death, suggesting that new therapies are needed to treat the progression of heart failure post-myocardial infarction. As cardiac tissue has a limited ability to regenerate itself, experimental biomaterial therapies have focused on the replacement of necrotic cardiomyocytes and repair of the damaged extracellular matrix. While acellular and cellular cardiac patches are applied surgically to the epicardial surface of the heart, injectable materials offer the prospective advantage of minimally invasive delivery directly into the myocardium to either replace the damaged extracellular matrix or to act as a scaffold for cell delivery. Cardiac-specific decellularized matrices offer the further advantage of being biomimetic of the native biochemical and structural matrix composition, as well as the potential to be autologous therapies. This review will focus on the requirements of an ideal scaffold for catheter-based delivery as well as highlight the promise of decellularized matrices as injectable materials for cardiac repair

Kebijakan Pembangunan Dalam Perspektif Ekonomi, Lingkungan dan Gender

Buku ini membahas tentang: Analisis tentang gender dan kemiskinan; gender role and relationship in the water management; Pemanasan global dan peningkatan peran perempuan; anomali iklim dan dampaknya terhadap perempuan; Buruh dan masalah gender di Indonesia; ketimpangan upah laki-laki dan perempuan; metodologi penelitian dalam analisis gende

Analisa Gender dan Kemiskinan serta Faktor yang Mempengaruhinya

Sejauh ini Indonesia dianggap berhasil menurunkan tingkat kemiskinan, sebagaimana diukur oleh indikator USDl,00 per kapita perhari, menjadi setengahnya. Kemajuan juga telah dicapai dalam upaya untuk lebih menurunkan lagi tingkat kemiskinan, sebagaimana diukur oleh garis kemiskinan nasional dan dari tingkat saat ini sebesar 13,33 persen (2010} menuju targetnya 8-10 persen pada tahun 2014.Namun bila dilihat berdasarkan perspektif gender besar dugaan terdapat perbedaan kondisi, baik kondisi kemiskinana kronis maupun transisi.oleh karena itu penelitian ini berusaha menggambarkan perbedaan kondisi kemiskinan antara lcepala rumah tangga laki laki dan perempuan. Demikian jugapenelitian ini berusaha menggambarkan perbedaan factor factor yang mempengaruhinya untuk masing masing jenis kemiskinan untuk kepala rumah tangga laki laki dan perempuan. Data yang digunakan adalah data Survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2010, dengan Jumlah sampel : 13.928 rumah tangga, dengan Kepala rumah tangga berjenis kelamin pria berjumlah 12.715 orang dan Kepala rumah tangga berjenis kelamin wanita berjumlah 1.213 orang. Sampel diambil dari 33 provinsi di Indonesia. Sedangkan metode yang digunakan adalah Metode DAG (Equally Distributed Equival'ent (EDE) Poverty Gap) digunakan untuk menghitung nilai kemiskinan dinamis berupa chronic component of poverty dan transient component of poverty. Equally Distributted Equivalent (EDE) poverty gap adalah konsep statistik yang membagi poverty gap secara keseluruhan kepada seluruh individu yang diobservasi

Government Responses to Climate Change and the Implications for Economic Growth

Global climate change and its associated risks are serious issues for almost all countries in the world. There are many growing evidences of a shift in climate patterns with flow on effects for established environmental, economic and social structures and systems. Governments around the world have embarked on programs designed to cut greenhouse gas emissions that Juel climate change, but momentum for shifts in climate patterns is already established. Therefore, it is important for governments and private decision makers to begin planning for its potential consequences, as a complement to current mitigation action aimed at slowing its progress. Indonesia is the 4th largest greenhouse gas (GHG) emitter globally, and is now leading the way as one of the first non-Annex I countries to make a significant voluntary commitment to cut its national greenhouse gas emissions by 26% (unilaterally) and 41% (with support.from the international community) by 2020. Indonesia's commitment to climate change action has been increasingly evident since 2007, when the country hosted the UNFCCC 13th Conference of the Parties in Bali and a high level meeting of Finance Ministers