7 research outputs found

    Kelembagaan Masyarakat dalam Pengembangan Program Perhutanan Sosial: Studi Kasus Kabupaten Manokwari

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk menilai peran dan fungsi kelembagaan masyarakat yang terlibat dalam program-program PS yang sudah dan atau sedang dijalankan di Kabupaten Manokwari. Pendekatan metode yang digunakan yakni metode studi kasus, yang mana sebagai kasus dalam penelitian ini adalah peran dan fungsi anggota kelompok dalam pengembangan program PS. Responden yang diwawancarai dalam penelitian ini terdiri dari responden kunci adalah setiap ketua kelompok dalam lembaga dan pendamping kegiatan dari instansi terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga kelompok kebun rakyat di tiga lokasi yang berbeda yaitu: kelompok Ofoncu Efeina (Kelurahan Amban), Udopi (Kampung Masepi) dan Sarina (Kampung Sarina).  Penggunaan areal untuk membangun areal pembibitan dilakukan pada hak milik anggota kelompok. Keterlibatan stakeholder sangat berperan dalam mendukung realisasi kegiatan PS yang cukup efektif. Hasil evaluasi kelembagaan masyarakat yang melaksanakan program PS pembuatan kebun bibit rakyat di Kabupaten Manokwari dinilai sangat lemah dan mengahadapi tantangan besar namun disisi lain peluang dari luar sangat besar jika kelembagaan masyarakat dapat ditata dan dikembangkan

    Daya Dukung Jasa Ekosistem Penyedia Air dan Pangan di Kawasan Hutan Tuwanwowi Kabupaten Manokwari

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi ekosistem hutan di kawasan Tuwanwowi guna mendukung jasa ekosistem sebagai penyedia air dan sumber pangan bagi kehidupan masyarakat disekitarnya. Metode yang digunakan yaitu metode kuantitatif dan teknik wawancara guna menghimpun informasi. Analisis ketersediaan air dilakukan dengan menggunakan metode koefisien limpasan, sementara identifikasi status daya dukung lahan dilakukan dengan membandingkan SL dan DL dari hasil perhitungan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ketersediaan lahan (SL) sebesar 1.568,8 ha sedangkan nilai kebutuhan lahan (DL) adalah 35,442 ha yang berarti nilai SL < DL dan daya dukung lahan dinyatakan surplus atau melimpah. ketersediaan air (SA) yang tersimpan mencapai 48.621.821,78 m3/tahun dan kebutuhan air (DA) sebesar 7.241,8 jiwa m3/tahun yang mana mengindikasikan bahwa kebutuhan akan lahan di kampung Somi dan Wasai lebih kecil dari ketersediaan lahan

    Penilaian Potensi Kali Waremdi sebagai Salah Satu Obyek dan Daya Tarik Potensial Wisata Kabupaten Biak Numfor

    Full text link
    Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui potensi kali Waremdi dan menentukan kelayakan untuk dijadikan sebagai ODTW (obyek dan daya tarik wisata) serta menggali persepsi masyarakat Pyefuri terhadap kali Waremdi di Kabupaten Biak Numfor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik observasi lapangan dan wawancara. Data yang diperoleh selanjutnya diolah dan dianalisis dengan menggunakan tabel kriteria penelitian dan kemudian diklasifikasikan berdasarkan hasil selang kategori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kali Waremdi memiliki potensi untuk dinikmati yang didukung oleh potensi keindahan alam sekitar, air kali yang jenih dan beberapa jenis flora dan fauna yang unik disekitar kali Waremdi. Dari hasil penilain potensi, kali Waremdi memiliki hasil skor 3.100, yang berarti bahwa kali Waremdi berada pada selang kategori sedang yang bisa dikatakan layak untuk dikembangkan. Dari aspek persepsi masyarakat sekitar sangat mendukung untuk pembukaan kali Waremdi serta pengembangannya sebagai obyek wisata

    Skema Pembagian Manfaat Dan Stakeholders Terhadap Pengelolaan Hutan Damar (Agathis Labilardieri Warb.) Distrik Biak Timur Kabupaten Biak Numfor

    Full text link
    Tujuan penelitian ini ialah mengkaji skema pembagian manfaat sumberdaya hutan dan mendukung peran masyarakat adat di distrik Biak Timur. Metode yang digunakan yaitu deskriptif dan observasi dengan teknik studi kasus, wawancara semi struktural dengan subjek berupa masyarakat pemilik hak ulayat, serta stakeholder yang terkait. Hasil penelitian menunjukkan terdapat dua skema pembagian manfaat yaitu skema berbasis uang melalui proses pembayaran uang kepada masyarakat pemilik hak ulayat sesuai produk kayu yang dibeli dan berbasis dampak yaitu melaui uang yang diterima pemilik hak ulayat terkait dengan kegiatan-kegiatan pemeliharaan dan pelestarian kawasan hutan yang rusak. Terdapat kegiatan rehabilitasi dan pemulihan kawasan hutan dan meningkatkan peran dan keterlibatan masyarakat dalam merehabilitasi hutan dan lahan. Dengan adanya keterlibatan stakeholder memberikan manfaat bagi keberlanjutan manfaat dan pengeolaan hutan Damar
    corecore