8 research outputs found

    HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA KEPERAWATAN ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN PERAN PERAWAT DENGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT PROFESIONAL

    Get PDF
    Persepsi merupakan proses pengorganisasian, hasil i nterpretasi terhadap rangsang yang diterima oleh individu sehingga menjadi sesuat u yang berarti dan merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu. Persepsi erat kaitannya denga n pengalaman dan pengetahuan dan dapat berubah sesuai dengan pengalaman dan tingkat pengetahuan dari mahasiswa itu sendiri. Mot ivasi menjadi perawat merupakan penggerak dan pendorong untuk melakukan a ktivitas agar mencapai tujuan sebagai perawat. Penelitian ini bertujuan un tuk mencari hubungan antara persepsi mahasiswa keperawatan angkatan 2013 Univer sitas Diponegoro terhadap peran perawat dengan motivasi menjadi perawat profe sional. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang menggun akan teknik survei dengan metode observasional deskriptif analitik dengan pen dekatan Cross Sectional . Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesio ner dan data diolah dengan teknik deskriptif kemudian disajikan dalam b entuk tabel distribusi frekuensi. Penelitian dilakukan bulan Januari-Maret 2014 pada 109 responden. Hasil penelitian menunjukkan 52,29% responden memil iki persepsi positif terhadap peran perawat dan 47.71% responden memilik i persepsi negatif. Hasil penelitian menunjukan 50,45% responden memiliki mot ivasi yang tinggi untuk menjadi perawat dan 49.54% memiliki motivasi yang r endah. Faktor dari luar dan dalam sangat mempengaruhi motivasi mahasiswa mejadi perawat. Persepsi mahasiswa keperawatan terhadap peran perawat dapat mempengaruhi motivasi mahasiswa untuk menjadi perawat profesional. Persep si yang baik terhadap peran perawat dapat meningkatkan motivasi yang tinggi unt uk menjadi perawat profesional. Untuk meningkatkan motivasi pada mahas iswa yaitu dengan cara menambah pengetahuan mengenai dunia keperawatan dar i berbagai sumber seperti mengadakan seminar keperawatan, memberikan kuliah umum, dan pemberian motivasi berkaca pada perawat- perawat al umni Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Diponegoro yang telah sukse

    STUDI KOMPARATIF KUALITAS TIDUR PERAWAT SHIFT DAN NON SHIFT DI UNIT RAWAT INAP DAN UNIT RAWAT JALAN

    Get PDF
    Perawat merupakan salah satu profesi yang menggunakan sistem kerja shift. Kerja shift perawat dibagi menjadi 3 yaitu shift pagi, shift siang dan shift malam. Pola kerja shift terjadi perubahan dengan pola tidurnyaterutama pada perawat yang berjaga shift malam. Perubahan dari pola tidur ini yang menyebabkan gangguan pada irama sirkardian sehingga dapat menyebabkan penurunan kualitas tidurnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kualitas tidur perawat shift dan non shift di unit rawat inap. dan unit rawat jalan RSUD Tugurejo Semarang. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif komparatif dengan total sampling. Responden terdiri dari 68 orang kelompok perawat shift dan 27 orang kelompok perawat non shift. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Penelitian inimenggunakan uji statistik Mann Whitney. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa sebesar 64.7% perawat di unit rawat inap memiliki kualitas tidur buruk dan sebesar 81.5% perawat di unit rawat jalan memiliki kualitas tidur baik dengan nilai pvalue<0.05 dan nilai z = -3.483. Saran untuk pihak rumah sakit adalah memantau sistem jadwal shift pada perawat agar tidak melebihi total jam kerja selama sebulan, menyediakan ruangan khusus yang nyaman untuk perawat di setiap ruang perawatan untuk melepas lelah pada saat waktu istirahat secara bergantian.Kata Kunci: Tidur, kualitas tidur, kerja shif

    Pengaruh Spiritual Leadership Terhadap Kinerja Perawat Dalam Melaksanakan Asuhan Keperawatan Di RSUD H. Dr. Soewondo Kendal

    Get PDF
    Kinerja perawat yang belum optimal dalam asuhan keperawatan akan berdampak terhadap mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit. Kepemimpinan merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya. Pelayanan keperawatan di rumah sakit membutuhkan pemimpin yang efektif. Salah satu model kepemimpinan yang mampu menjawab masalah kepemimpinan dalam organisasi adalah spiritual leadership guna mengoptimalkan kinerja perawat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penerapan spiritual leadership terhadap kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan di RSUD Dr. H Soewondo Kendal. Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi experimen pre and post design with control group. Penelitian ini menggunakan dua kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Subjek penelitian 48 responden yang dipilih berdasarkan propotional ramdom sampling. Analisis yang digunakan univariat, bivariat dengan independenten t test dan paired t test. Kelompok intervensi diberikan penerapan spiritual leadership menunjukkan peningkatan kinerja perawat 29.63 poin dan adanya pengaruh penerapan spiritual leadership terhadap kinerja perawat dengan p value 0.001. Pada kelompok yang tidak diterapkan spiritual leadership mengalami penurunan rerata 0.34 poin, tidak ada perbedaan kinerja perawat sebelum dan setelah penerapan spiritual leadership, p value 0.892. Dengan memberikan penerapan spiritual leadership akan meningkatkan kinerja perawat dalam memberikan asuhan keperawatan

    Pengalaman Perawat dalam Membuka Praktik Mandiri Keperawatan Di Kabupaten Badung Provinsi Bali

    Get PDF
    Latar Belakang: Perawat memiliki wewenang untuk membuka praktik mandiri keperawatan sebagai salah satu pelayanan kesehatan. Namun pada kenyataannya praktik mandiri keperawatan yang ada memiliki perkembangan yang cukup beragam. Tujuan penelitian ini untuk melakukan analisa mendalam pengalaman perawat dalam membuka praktik mandiri keperawatan di Kabupaten Badung Propinsi Bali. Metode: Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan utama terdiri lima perawat pemilik praktik mandiri keperawatan. Informan triangulasi adalah dari ketua PPNI dan tiga pasien. Analisa data menggunakan metode perbandingan tetap menurut Glaser & Strauss. Hasil: Penelitian menunjukkan pada tahapan analisa perubahan dan persiapan pendirian diketahui motivasi perawat yang utama menderikan praktik adalah menambah pendapatan. Adapun visi dan misi praktik menuju pelayanan holistik. Pada tahapan penyusunan formulasi strategi meliputi perencanaan pemilihan tempat yang strategis, pengorganisasian pelayanan yang terstruktur, perencanaan penyediaan fasilitas dan pengaturan ketenagaan. Pada tahapan pelaksanaan formulasi strategi pelayanan meliputi kegiatan promotif, preventif dan pengobatan komplementer. Pengenalan pelayanan paling efektif melalui marketing mulut ke mulut. Pada tahapan pengendalian mutu melalui peningkatan kompetensi dan perbaikan pelayanan. Pengembangan praktik direncanakan menjadi praktik bersama, rawat inap, pusat pelatihan praktik mandiri dan tempat praktik klinik bagi mahasiswa keperawatan. Saran: Perlu dikembangkan standar mutu pelayanan praktik mandiri keperawatan dan peningkatan keterlibatan organisasi profesi dalam pembinaan perawat yang membuka praktik mandiri. Kata kunci: perawat, praktik mandiri Daftar pustaka: 72 (2004-2014

    Hubungan antara Komitmen Organisasi dengan Pencegahan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di RSUD Kabupaten Sukoharjo

    Get PDF
    Program keselamatan pasien pada pencegahan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di RSUD Kabupaten Sukoharjo berjalan belum optimal dikarenakan komitmen organisasi yang kurang. Komitmen organisasi merupakan engagement yang harus dimiliki untuk melaksanakan program keselamatan pasien. Pengelolaan keselamatan pasien dalam pelayanan di rumah sakit berguna untuk mengurangi tingkat kecacatan atau kesalahan dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara komitmen organisasi dengan pencegahan KTD di RSUD Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dan dilakukan terhadap 143 perawat pelaksana di 14 ruang perawatan. Pengambilan data dengan kuesioner dan lembar observasi pada 1 Agustus sampai dengan 17 September 2016. Proporsionate stratified random sampling digunakan dalam pengambilan sampel untuk memberikan peluang yang sama bagi anggota populasi. Hasil analisis dengan uji pearson menunjukkan ada hubungan yang kuat antara komitmen organisasi dengan pencegahan KTD dengan p value 0,000 (p < (0,05) dan nilai korelasi r = 0,823. Komitmen berkesinambungan paling dominan berhubungan dengan pencegahan KTD dengan nilai beta sebesar 0,596. Sebesar 68,3% perilaku pencegahan KTD disumbangkan oleh komitmen organisasi. Penelitian ini merekomendasikan perlunya perhatian pihak manajerial untuk dapat memelihara dan meningkatkan komitmen organisasi ke arah komitmen afektif sehingga meningkatkan perilaku pencegahan KTD

    Gambaran Penerapan Metode Konferensi pada Mahasiswa Program Profesi Ners Universitas Diponegoro

    Get PDF
    ABSTRACT Conference is a method of learning with a form of discussion group about the aspects of clinical practice. The conference is divided into 2 pre-conferences and post-conference. The conference has 3 stages of preparation, discussion and evaluation. The benefits of conference methods are improving critical thinking and clinical decision making. Conferences are conducted by students with both academic and clinical counselors. The purpose of this study is to know the description of the implementation of the method of conference by Student Profession Ners. This research is a quantitative research with descriptive research design and cross sectional approach. The sample was chosen using total sampling method as many as 85 students of Ners Profession class of 27 and 28 Department of Nursing Faculty of Medicine Diponegoro University. Data were collected using questionnaires and analyzed using descriptive statistics. The result of the research showed that the pre-conference application was 47 (55,3%) students did poorly and post conference implementation showed 49 (57,6%) students did well. The conclusion of this research is as much as 45 (52,9%) student do conference well, while 40 (47,1%) student make conference badly. It is expected that students can be active in the discussion phase so that they can improve critical thinking and clinical decision making. Keywords: Conference Implementation, Pre and Post Conference, Profession Ners References: 40 (1991-2016

    HUBUNGAN KEAKTIFAN LANJUT USIA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN DENGAN KESEPIAN DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG

    No full text
    Kesepian meningkat pada lansia di Unit Rehabilitasi Sosial . Kesepian dapat berkurang dengan cara lansia aktif mengikuti kegiatan . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan keaktifan lansia dalam mengikuti kegiatan Unit Rehabilitasi Sosial dengan kesepian di Uresos Pucang Gading. Metode penelitian ini adalah kuantitatif non eksperimental dan design penelitian cross s ectional dengan51 responden. Peneliti menggunakan k uesioner keaktifan telah diuji expert sebelumnya untuk mengukur keaktifan dan kuesioner UCLA untuk mengukur kesepian . Sebagian besar lansia yaitu 33 lansia (64,7 %) adalah aktif sedangkan 1 8 lansia (35,3 % ) kurang aktif. Sebagian besar lansia mengalami kesepian sebesar 26 lansia ( 51%) dengan kesepian rendah 41,2% (21 orang ) dan kesepian sedang 9,8% (5 orang ). Hasil penelitian menunjukkan a da hubungan antara keaktifan lansia dalam mengikuti kegiatan dengan kesepian di Unit Rehabilitasi Sosial Pu cang Gading Semarang dengan χ 2 hitung 9.848 > ( χ 2 tabel ) 5,991, serta hasil p value 0,0 07 < ( α ) 0,05 . Pihak Unit Rehabilitasi Sosial diharapkan dapat mengembangkan berbagai kegiatan baik kegiatan di dalam Unit Rehabilitasi Sosial maupun aktivitas keluar Unit Rehabilitasi Sosial untuk meningkatkan keaktifan lansia sehingga menurunkan kesepian lansia
    corecore