1,633 research outputs found
Improving Facial Attribute Prediction using Semantic Segmentation
Attributes are semantically meaningful characteristics whose applicability
widely crosses category boundaries. They are particularly important in
describing and recognizing concepts where no explicit training example is
given, \textit{e.g., zero-shot learning}. Additionally, since attributes are
human describable, they can be used for efficient human-computer interaction.
In this paper, we propose to employ semantic segmentation to improve facial
attribute prediction. The core idea lies in the fact that many facial
attributes describe local properties. In other words, the probability of an
attribute to appear in a face image is far from being uniform in the spatial
domain. We build our facial attribute prediction model jointly with a deep
semantic segmentation network. This harnesses the localization cues learned by
the semantic segmentation to guide the attention of the attribute prediction to
the regions where different attributes naturally show up. As a result of this
approach, in addition to recognition, we are able to localize the attributes,
despite merely having access to image level labels (weak supervision) during
training. We evaluate our proposed method on CelebA and LFWA datasets and
achieve superior results to the prior arts. Furthermore, we show that in the
reverse problem, semantic face parsing improves when facial attributes are
available. That reaffirms the need to jointly model these two interconnected
tasks
Coastline Changes in North Bengkalis Island, Indonesia: Satellite Imagery Analysis and Observation
Coastal area activity on human exploitation greatly affected aquatic ecosystems. Land changes disturbed the level of soil stability, soil will be easily eroded by the flow of water, the surface tide ran off to the sea. North waters of the island of Bengkalis is a place boiling down to several rivers, including the river Jangkang and river Liung. The rivers have affected the concentration of total suspended solid (TSS) in the strait waters of North Bengkalis Island. This research demonstrated water sampling by using sampling point determined by purposive sampling method mixing the layer of water depth ratio. The results based on satellite imagery data showed that TSS was quite high in the West season period until the transition period I (West to East) with a large concentration value of 200 mg / L. For the lowest TSS concentration occurred in the East season i.e., between 0 - 200 mg/L. TSS concentrations that dominated in the East season ranged from 51 to 75 mg/L This value was higher than the TSS concentration of field data analysis, i.e., between 23 - 39 mg/L. Changes of coastal coastline of North Bengkalis during the last 20 years continue to change the size of the land area, with a land area of 131 ha lost
Distribusi Diatom Epilitik (Bacillariophyceae) Berdasarkan Jenis Substrat pada Zona Intertidal Kawasan Pelabuhan Palimbungan Ketek Batahan Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai Januari 2017 dikawasan Pelabuhan Palimbungan Ketek Batahan Kabupaten Mandailig Natal SumateraUtara dengan tujuan untuk mengetahui jenis dan distribusi diatom epilitik berdasarkanjenis substrat (kayu, semen, dan batuan alam). Metode yang digunakan adalah metodesurvey dan analisis dilakukan di Laboratorium Biologi Laut Fakultas Perikanan danKelautan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diatom yang ditemukan sebanyak 10spesies. Diatom epilitik dengan kelimpahan tertinggi yaitu spesies Isthmia sp. Rata-ratakelimpahan diatom epilitik tertinggi antar substrat terdapat pada substrat kayu sebesar7.686,46 ind/cm2. Kemudian rata rata kelimpahan tertinggi antar plot bagian terdapatpada substrat batuan alam plot I, II, dan III bagian bawah dengan rata-rata nilai kelimpahanyaitu 2.951,05 ind/cm2. Nilai rata-rata indeks keanekaragaman jenis (H\u27) berkisardari 0,963 - 1,672. keseragaman jenis (E) berkisar antara 0,230 β 0,611. indeksdominansi diatom (D) berkisar dari 0,367 β 0,592
Sebaran Total Suspended Solid (Tss) di Kawasan Muara Sungai Kampar Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau
The study was conducted from January to February 2017 in Kampar River Estuary Area of Pelalawan District of Riau Province. Water sample analysis was done at the Chemical Oceanography Laboratory of the Faculty of Fisheries and Marine. This study aims to determine the distribution of TSS (total suspended solid) at high tide and low tide. The method used is survey method and determination of station point using pur-posive sampling. The results showed that the total suspended solid (TSS) distribution during tidal to low tide with the average value of the lowest TSS content at station 2 was 91 mg/l and the highest was in station 7 of 670 mg/l. At low tide, the average val-ue of the lowest TSS content at station 1 is 65 mg/l and the highest is at station 6 of 448 mg/l
Karakteristik Sedimen di Perairan Muara Sungai Kampar Kabupaten Pelalawan
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan Februari 2017 dimuara Sungai Kampar, Pelalawan yang bertujuan untuk mengetahui kondisi lingkunganpengendapan. Pada penelitian ini menggunakan metode survei sedangkan pengambilansampel sedimen menggunakan metode purposive sampling pada 14 stasiun. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa sedimen di muara Sungai Kampar didominasi oleh 3tipe sedimen yaitu lupur, lumpur berpasir dan pasir berlumpur. Parameter statistik sedimenmemiliki nilai diameter rata-rata 3,58-6,62Γ, kategori skewness menceng halus,katagori koefisien sorting terpilah buruk dan katagori kurtosis puncak datar
PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK TERHADAP KREATIVITAS DENGAN MOTIVASI PROSOSIAL SEBAGAI VARIABLE MODERASI DAN PERSPESCTIVE TAKING SEBAGAI VARIABLE MEDIASI PADA PERUSAHAAN PERCETAKAN DI KOTA BANDA ACEH
ABSTRAKPenelitian ini menguji Pengaruh Motivasi Intrinsik terhadap Kreativitas pada Perusahaan Percetakan di Kota Banda Aceh dengan Motivasi Prososial sebagai Moderasi dan Pengambilan perspektif sebagai Mediasi. Data yang dikumpulkan yaitu pada karyawan Perusahaan Percetakan di Kota Banda Aceh. Sebanyak 103 responden dimasukkan. Menggunakan Analisis Regresi Linier Berganda, hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Motivasi Intrinsik berpengaruh signifikan terhadap Kreativitas pada karyawan Perusahaan percetakan di Kota Banda Aceh. 2) Motivasi Prososial berpengaruh signifikan terhadap pengambilan perspektif pada karyawan Perusahaan percetakan di Kota Banda Aceh. 3) Motivasi Intrinsik berpengaruh signifikan terhadap Kreativitas dimoderasikan oleh Motivasi Prososial pada karyawan Perusahaan percetakan di Kota Banda Aceh. 4) Motivasi Intrinsik berpengaruh signifikan terhadap Kreativitas dimediasikan oleh Pengambilan Perspektif pada karyawan Perusahaan percetakan di Kota Banda Aceh. 5) Motivasi Intrinsik berpengaruh signifikan terhadap Kreativitas dimoderasikan oleh Motivasi Prososial dan dimediasikan oleh Pengambilan Perspektif pada karyawan Perusahaan percetakan di Kota Banda Aceh.Kata Kunci : Motivasi Intrinsik, Kreativitas, Motivasi Prososial, Pengambilan Perspektif
Kewenangan Jaksa Sebagai Pengacara Negara Dalam Pengambilan Aset Negara Hasil Korupsi
Karya ilmiah ini membahas tentang Kewenangan Jaksa Sebagai Pengacara Negara berkaitan dengan pengembalian aset Negara dari hasil korupsi. Kejaksaan diberikan kewenangan untuk dan atas nama negara atau pemerintah sebagai penggugat atau tergugat yang dalam pelaksanaannya memberikan pertimbangan atau membela kepentingan negara atau pemerintah sebagai pengacara negara untuk mengembalikan aset korupsi. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini 1. Bagaimanakah wewenang jaksa selaku eksekutor dalam pengambilan aset hasil korupsi dan pembayaran uang pengganti dalam perkara korupsi. 2. Kendala-kendala apakah yang dihadapi dalam pengambilan aset korupsi. Metode penelitian yang digunakan yaitu yuridis normatif.Dari penelitian ini diketahui bahwa, Jaksa sebagai Pengacara dapat melakukan perampasan terhadap barang yang berwujud dan tidak berwujud yang diperoleh dari hasil korupsi dan memburu asset dan pelakunya. Jaksa sebagai pengacara Negara dapat menghimpun data dan keterangan dimanapun pelaku berada untuk melakukan koordinasi dalam penyidikan untuk menyelematkan asset Negara. Kendala dalam pengambilan aset korupsi masih terkendala perjanjian antar Negara dan perbedaan sistem hukum di tiap Negara, terbatasnya tim investigasi karena kendala pendanaan, penguasaan asset pihak ketiga yang tidak berkaitan dengan pelaku korupsi, tidak jelasnya political will pemerintah, dan pelakunya berada diluar negeri yaitu masalah Ekstradisi
- β¦