13 research outputs found

    Pelatihan Kader Pendamping Gizi bagi Ibu Hamil KEK dan Anemia dengan Model Paket Pendampingan Gizi

    Get PDF
    Indonesia menghadapi berbagai masalah gizi pada periode 1000 HPK, terlihat dari masih tingginya kejadian ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK), anemia dan luaran kehamilan berupa bayi lahir dengan BBLR. Lebih dari 20 juta bayi di dunia (15,5% dari seluruh kelahiran) mengalami BBLR dan 95% diantaranya terjadi di negara-negara berkembang. Laporan Riskesdas pada tahun 2010 mencatat prevalensi BBLR di secara nasional sebesar 11,5%. Faktor risiko kejadian BBLR diawali dengan ibu yang hamil kondisi KEK, dan risikonya lebih tinggi pada ibu hamil usia remaja (15-19 tahun), sementara proporsi ibu hamil KEK usia 15-19 tahun masih sebesar 31%. Pendampingan gizi yang selama ini berjalan difokuskan pada pencegahan dan penanggulangan masalah Gizi pada usia bayi dan balita, sangat terbatas pendampingan dan pemberdayaan yang memfokuskan pada ibu hamil dengan masalah KEK dan Anemia. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang Pendampingan Gizi Ibu Hamil KEK dan Anemia Pada Kader Kesehatan Dengan Model Paket Pendampingan Gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Gedong Tataan Kab. Pesawaran. Pelatihan ini telah terlaksana dengan baik sehingga masyarakat mampu berperan dalam penanggulangan KEK dan anemia pada ibu hamil di wilayahnya. Terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader dalam melakukan Pendampingan Gizi Ibu Hamil KEK dan Anemia dengan Model Paket Pendampingan Gizi di Puskesmas Gedong Tataan

    KANDUNGAN ZAT BESI - KALSIUM UNTUK IBU HAMIL DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG UDANG REBON PADA SNACK TORTILLA CHIPS UNTUK PENCEGAHAN STUNTING

    Get PDF
    Gagal tumbuh akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama sehingga memiliki penurunan kecerdasan. Status kesehatan janin terjadi akibat dari kekurangan gizi pada ibu selama hamil. Kekurangan asupan makanan yang kaya zat gizi mikro (kalsium dan besi) seperti daging, ikan, buah, sayuran hijau dan susu serta produk olahannya lainnya. Tujuan penelitian menjelaskan penambahan tepung udang rebon pada produk tortrila chips untuk peningkatan nilai gizi kalsium dan besi yang optimal. Penelitian ini menggunakan metode perlakuan penambahan tepung udang rebon pada pembuatan sanck tortilla chip. Pengamatan melalui uji kadar kalsium dan kadar Fe di Laboratorium Uji Mutu Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Hasil pengujian ini terlihat proporsi udang rebon tertinggi 50% terdapat kadar besi yang besar pula, tetapi standar deviasi yang tinggi, dan nilai standar yang paling kecil pada formula udang rebon 25%. Pengujian kadar besi ini mendapatkan informasi hasil analisa laboratorium peningkatan penambahan formulasi tepung udang rebon semakin tinggi, berbanding lurus dengan peningkatan kadar besi pada produk tortilla. Produk tortila dengan penambahan formulasi tepung jagung dan tepung udang rebon penambahan tepung udang rebon pada produk   tortrila chips terhadap kadar besi dan kalsium terdapat pada formulasi 5, dengan prosi tepung jagung dan tepung udang rebon 50:50

    HUBUNGAN STUNTING DENGAN PERKEMBANGAN ANAK BATITA DI KECAMATAN PANJANG KOTA BANDAR LAMPUNG

    Get PDF
    Stunting is a disorder and problem for children's growth and development if it is handled early so that. This study aims to determine the relationship between stunting and the development of toddlers. The study used a cross-sectional research design. This research was conducted in Panjang District, Bandar Lampung City. The subjects of this study were toddlers aged 1-3 years with stunting with a total sample of 84 children. The chi-square test was used to analyze the relationship between stunting, mother's education, mother's occupation, and toddler development. The results showed that there was a significant relationship between stunting and the development of toddlers p = 0.002, while education (p = 0.371) and mother's occupation (p = 0.229) had no relationship with the development of toddlers. The conclusion is that the status of efforts that can be made to deal with stunting toddlers is to improve the abilities and skills of mothers and cadres in providing stimulation to the development of stunting children optimally and strive for the child's developmental body to take place in harmony both in terms of physical, mental and psychosocial and improve sanitation. environment and hygiene as a preventive effort against infectious disease attacks in stunting toddlers

    Kajian Camilan Tortilla Chips dari Formulasi Tepung Jagung dan Tempe untuk Pencegahan Stunting

    Get PDF
    Latar Belakang: Masalah gizi selama hamil dapat berpengaruh pada kesehatan ibu dan janin. Stunting merupakan kekurangan gizi kronis yang harus segera ditangani. Salah satu produk pangan yang dapat diberikan pada ibu hamil dan anak balita bernilai gizi tinggi terutama kandungan protein dan kalsium adalah produk tortilla. Tujuan: Mengetahui formula tempe dengan tepung jagung pada produk tortilla chips untuk meningkatkan nilai protein dan kandungan kalsium. Metode: Penelitian eksperimental penambahan tempe dan tepung jagung pada Camilan tortilla chips. Teknik yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan 5 formula penambahan tempe F1=0%, F2=10%, F3=20%, F4=30%, F5=50%, dengan lima kali ulangan. Pengamatan meliputi penilaian organoleptik dan analisis laboratorium, selanjutnya analisa data menggunakan jenis parametrik uji ANOVA nilai α=0,05 dengan uji lanjutan Uji BNT.  Hasil: Pengujian organoleptik BNT, F2 formulasi terbaik dalam hal warna (3,69) dan penilaian parameter sensori secara keseluruhan (3,71). F3 formulasi terbaik berdasarkan uji organoleptik aroma (3,72) dan rasa (3,72). F5 formulasi dengan uji organoleptik tertinggi untuk tekstur (4,05) dan kandungan protein serta kalsium tertinggi.  Penambahan tempe pada produk tortilla chips yang paling disukai pada formulasi 10%. Uji ANOVA menunjukkan adanya perbedaan bermakna pada uji organoleptik warna (0,001), tekstur (0,02), aroma (0,001), rasa (0,001), penilaian parameter sensori secara keseluruhan (0,001), protein (0,001) dan kalsium (0,02). Kesimpulan: Terdapat perbedaan signifikan rata-rata penilaian organoleptik pada warna (F2=3,69), tekstur (F3=3,61), aroma (F3=3,72), rasa (F3=3,94) dan penilaian tingkat kesukaan berbagai formula tortilla chips dengan formula tortilla chips terbaik pada F2

    POLA MAKAN, STATUS GIZI, ASUPAN GIZI DAN ANEMIA PADA PASIEN KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI

    Get PDF
    Anemia dapat menunda pelaksanaan kemoterapi, berdampak pada kelelahan dan menurunnya kualitas hidup pasien, serta menurunnya respon terhadap kemoterapi. Sebanyak 50% pasien kanker yang mendapat terapi antikanker mengalami anemia. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara status gizi, konsumsi lauk pauk  dan asupan zat gizi dengan anemia pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Design penelitian  cross sectional, dengan 64 sampel. Pemilihan sampel dilakukan secara consecutive sampling. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Agustus – Oktober 2019 di Instalasi Kemoterapi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek.  Pola makan dan asupan zat gizi didapat dari wawancara menggunakan food model dan formulir SQ FFQ, untuk memperoleh informasi makanan yang dikonsumsi konsumsi dalam kurun waktu 1 minggu sebelum pelaksanaan kemoterapi. Analisis statistik chi square menunjukkan ada hubungan bermakna antara status gizi (p=0,020), asupan Fe  (p=0,033), konsumsi lauk hewani dan nabati (0.035) dengan kejadian anemia. Tidak ada hubungan yang bermakna  antara jenis kelamin, usia, periode kemoterapi, durasi kemoterapi, status konseling gizi, porsi lauk, sayuran, buah, asupan energi, protein, seng, vitamin B6, B12 dengan anemia (p>0,05). Anemia pada penderita kanker yang menjalani kemoterapi berhubungan dengan status gizi, asupan Fe dan konsumsi lauk pauk

    Edukasi Gizi dan Pemberian Bantuan Kepada Keluarga Balita Gizi Kurang Terdampak Covid-19 di Kelurahan Kedaung Kota Bandar Lampung

    Get PDF
    Indonesia menghadapi tantangan yang kompleks masalah gizi dan kesehatan yang kemungkinan akan memburuk karena pandemi COVID-19. Anak dapat mengalami malnutrisi karena berbagai sebab yaitu penyebab langsung yaitu kurangnya asupan gizi dan masalah penyakit infeksi dan diperparah dengan kemiskinan yang luas, angka pengangguran, dan tingkat pendidikan yang rendah. Keluarga terdampak covid-19 yang jatuh miskin dalam waktu singkat akan mengalami dampak berat dalam hal keamanan pangan rumah tangga dan keterbatasan terkait akses, ketersediaan, dan keterjangkauan bahan makanan sehat. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan kepedulian seluruh civitas akademika Poltekes Tanjungkarang dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya keluarga Balita Gizi Kurang Terdampak Covid di Kelurahan Kedaung. Kegiatan konseling gizi dilakukan terhadap 12 keluarga balita gizi kurang terdampak covid-19. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah Keluarga balita sudah mengerti penyebab gizi kurang pada balitanya dan mampu mengatasi dengan pola asuh yang baik. Perlu pemantauan status gizi dan pendampingan gizi secara rutin oleh pihak puskesmas terutama bagi keluarga balita gizi kurang terdampak covid-19 oleh pihak puskesmas dan kelurahan kedaun

    Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Kedaung Kota Bandar Lampung Menuju Desa Tangguh Covid-19

    Get PDF
    Penerapan protokol kesehatan terbukti efektif untuk mencegah penularan Covid-19. Partisipasi masyarakat menjadi kunci utama untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19. Adaptasi kebiasaan baru perlu didukung dengan pengetahuan yang benar. Oleh karena itu masyarakat perlu diberikan edukasi yang memadai tentang masalah Covid-19 dan upaya pencegahannya. Sosialisasi protokol kesehatan kepada aparat pemerintahan kelurahan yang diikuti dengan penyuluhan dan konsultasi bagi sasaran khusus merupakan salah satu metode yang layak dilakukan. Sosialisasi secara klasikal terbukti dapat meningkatkan secara signifikan pengetahuan aparat pemerintahan kelurahan sebesar 42,3% sedangkan penyuluhan informal dan berkala dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat sebesar 52,03%. Pemberian stimulus sarana pendukung pelaksanaan protokol kesehatan juga berkontribusi meningkatkan partisipasi masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan
    corecore