2 research outputs found

    Efektifitas Pembuatan Nasi Instan dengan Membandingkan Metode Rendam-Kukus-Keringkan dan Metode Freeze Drying Sebagai Alternatif Pangan Darurat Korban Bencana

    Get PDF
    Indonesia is one of the most disaster-prone countries. Food is one of the mandatory things that become a necessity with any condition, so instant rice is needed with about 5 minutes ready for consumption. The methods that are often used are the Soak-Steam-Dry and Freeze Drying methods. Method: This study used quantitative experimental design. The first is preliminary research, the second compares the two most effective and efficient manufacturing methods to be applied in times of disaster and the third is nutritional analysis on two manufacturing methods. Results: The results of the Soaking Steam-Dry method have faster results for producing instant rice than freeze drying where the Soaking Steaming dry method takes 16 hours 12 minutes to make while Freeze Drying takes 22 hours 40 minutes to make. So the Soak-Steam-Dry method is more effective for producing instant rice. Conclusion: There is a difference in the effectiveness of making instant rice between the Soak-Steam-Dry method and the Freeze Drying method, where the Soak-Steam-Dry method is more effective than the Freeze Drying metho

    SOSIALISASI PENINGKATAN KAPABILITAS PERAN KADER DALAM MENEKAN ANGKA STUNTING DI DESA SUKA MAJU KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

    No full text
    Stunting merupakan sebuah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama. Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2017, rata-rata prevalensi balita Stunting di Indonesia tahun 2005-2017 adalah 36,4% dan berdasarkan data stunting yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, wilayah tertinggi yakni terdapat di kecamatan Mendahara, Geragai dan Muara Sabak Barat. Kader posyandu sebagai perwakilan masyarakat memiliki peran yang besar demi terlaksananya intervensi yang efektif untuk menurunkan angka stunting balita di Desa Suka Maju. Kegiatan ini bertujuan untuk sharing dan evaluasi peran kader yang telah terlaksana di Posyandu Suka Maju. Untuk metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah penyampaian materi yaitu ceramah dan sesi diskusi dengan membuat kelompok kecil. Berdasarkan diskusi yang telah dilakukan bersama dengan kader, masalah yang sering terjadi dalam mengukur BB dan TB adalah penggunaan alat yang kurat tepat dan juga alat yang tidak memberikan hasil yang akurat. Dari ketiga posyandu yang ada di Desa Suka Maju, belum ada posyandu yang menerapkan pengukuran LILA kepada balita padahal pengukuran LILA  salah satu faktor penting untuk mengetahui apakah anak termasuk stunting atau tidak. Berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan secara langsung, didapatkan bahwa berbagi pengalaman dengan sesama kader dan didampingi oleh mahasiswa KKN yang berpengalaman dalam bidang kesehatan membuat kader mengerti tentang peran dan tanggung jawab yang harus dikerjakan, solusi dari setiap permasalahan yang dihadapi, dan langkah yang harus dilakukan untuk menekan angka stunting. Kegiatan ini diharapkan dapat membuat para kader posyandu melaksanakan perannya secara optimal
    corecore