4 research outputs found

    Analisis Fungsi Dan Makna Afiks Pada Judul Berita Surat Kabar Jawa Pos Edisi Oktober 2014

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikanfungsi dan makna afiks yang terdapat pada judul berita surat kabar Jawa Pos Edisi. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, objek penelitian ini adalah judul berita, sumber data yang digunakan berasal dari surat kabar Jawa Pos edisi 2014, dengan teknik pengumpulan data yaitu simak dan catat, teknik analisis data yang digunakan adalah metode agih dengan teknik perluasan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut: berikut (1) membentukverba, baikaktifkepasif, maupunpasifkeaktif (2) membentuknomina (3) mengubahjenis kata (4) sebagaipenentu (5) membentuk adverb ia dan (6) membentuk kata adjective. Fungsiafiks yang lebih dominan ialah membentuk verba, baik aktif ke pasif, maupun pasif keaktif., dan memiliki makna sebagai berikut (1) menyatakan suatu perbuatan, baik aktif maupun pasif, (2) menyatakan ketidaksengajaan, (3) menyatakan memiliki sifat, (4) menyatakan pelaku pekerjaan, (5) membuat jadi lebih menambah, (6) menyatakan bilangan, (7) menyatakan makna kausatif, (8) menyatakan keadaan yang berhubungan dengan ukuran, (9) menyatakan objek pekerjaan, (10) menyatakan penegasan/penentu, (11) menyatakan abstraksi, (12) menyatakan peristiwa, dan (13) menyatakan makna sampai/ hingga

    OPTIMALISASI TINDAK TUTUR EKSPRESI GURU SEBAGAI WUJUD KESANTUNAN PESERTA DIDIK SMK YANG UNGGUL DI ERA MEA

    Get PDF
    Guru merupakan ujung tombak dalam pendidikan, sudah menjadi kewajiban guru memberikan contoh yang baik bagi peserta didiknya. Salah satunya melalui tindak tutur ekspresif. Tindak tutur ekspresif merupakan tuturan yang mengungkapkan sikap psikologis terhadap suatu keadaan yang tersirat. Tindak tutur eksprsif misalnya dengan memberikan contoh kecil, namun dapat memberikan dampak  yang positif bagi mereka. Hal tersebut dapat diaplikasikan dalam mengucapkan terima kasih, mengucapkan selamat, memberi maaf, mengucapkan belasungkawa dan lainnya. Hal tersebut secara tidak langsung akan mendisain dan mentransfer sesuatu pada peserta didik, yang kelak dapat mempermudah mereka ketika berkecimpung di dunia kerja. SMK merupakan suatu lembaga pendidikan yang menyiapkan peserta didiknya untuk siap kerja, dan siap bersaing  menghadapai zaman yang semakin berkembang. MEA merupakan proyek yang telah lama disiapkan oleh anggota ASEAN, yang bertujuan untuk meningkatkan stabilitas perekonomian ASEAN. Oleh karena itu sudah menjadi kewajiban Indonesia untuk mempersiapan kualitas dan meningkatkan kualitas agar dapat bersaing dengan negara lainnya, hal tersebut dibuktikan oleh pemerintah dengan membuka sekolah kejuruan di berbagai wilayah. Berdasarkan  hal tersebut dipilih judul dalam artikel ilmiah ini, Optimalisasi tindak tutur ekspresif guru sebagai wujud kesantunan peserta didik SMk yang unggul di Era MEA. Kata Kunci:  Tindak Tutur Guru, Kesantunan Peserta Didik SMK,ME

    TINGKAT KESULITAN DAN DAYA BEDA SOAL TES SUMATIF BAHASA INDONESIA BERDASARKAN KURIKULUM 2013 SMP

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kesulitan, daya beda, dan efektifitas distraktor butir soal pada tes sumatif Bahasa Indonesia berdasarkan Kurikulum 2013  SMP. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah, pertama, tingkat kesulitan soal tes sumatif bahasa Indonesia Kurikulum 2013 menunjukkan bahwa mayoritas soal berkategori sedang. Adapun rincian kategori tingkat kesulitan soal tes sumatif, yaitu: mudah = 27,5%, sedang = 62,5%, sulit = 10%. Kedua, analisis daya beda menunjukkan tingginya soal yang tidak signifikan sehingga tidak bisa membedakan kelompok tinggi dan kelompok rendah dalam menjawab soal, yaitu sebanyak 50% layak, 37,5% tidak layak, dan 12,5% tidak terpercaya. Analisis ini diikuti dengan analisis distraktor yang menunjukkan bahwa masih banyaknya jumlah pengecoh yang tidak efektif dan tidak dipilih oleh peserta tes yaitu sebesar 25,84% untuk alternatif pilihan jawaban soal Kurikulum 2013, sehingga alternatif pilihan jawaban kurang mengecoh peserta tes

    THE ILLOCUTION SPEECH ACT OF LUDRUK JOKO SAMBANG PENDEKAR GUNUNG GANGSIR SHOW

    No full text
    Abstract This research analysed the utterance used in Ludruk, a traditional art originated from East Java. The utterance were used in accordance with the story performed by the artists. This article describes the category of illocution, function, and the purpose of the illocution in the Ludruk Joko Sambang Pendekar Gunung Gangsir showed in Kediri on 2017 by a group of East Java Ludruk artists. The research is descriptive qualitative identifying the illocution speech acts in the Ludruk. Research data are the containing speech act in the Ludruk artists’ dialogue. Data analysis technique is conducted systematically as follows: (1) Transcribing the utterance and translating the Java language into Indonesia language, (2) Categorizing the data, included the illocution utterance, (3) Analyzing data, how the context, function and its purpose. It is found four utterances categories, namely: (1) Assertive category of complaining, suggesting, fulminating, stating, and revealing mode; (2) Expressive category of giving advice, and requesting; (3) Commissive mode category of offering and promising; (4) Expressive mode category of thanking and fulminating. The declarative category is not found in the Ludruk show utterance.  Based on the classification of realization is also found that each utterance has a function to persuade the hearer to do something based on context. Keywords/phrases: pragmatics, illocution speech act, ludruk TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA PEMENTASAN LUDRUK JOKO SAMBANG PENDEKAR GUNUNG GANGSIR Abstrak Penelitian ini menganalisa ujaran yang digunakan dalam Ludruk, kesenian tradisional yang berasal dari Jawa Timur. Tuturan digunakan sesuai dengan konteks cerita yang dimainkan oleh para pemeran. Artikel ini mendeskripsikan kategori tuturan ilokusi, fungsi, dan maksud dari ilokusi pada pementasan Ludruk lakon  Joko Sambang Pendekar Gunung Gangsir yang dipentaskan di Kediri tahun 2017 oleh kumpulan seniman ludruk Jawa Timur.Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif kulitatif dengan objek penelitian tindak tutur ilokusi yang dituturkan oleh pemain ludruk. Data penelitian berupa ujaran yang terdapat pada dialog pemain ludruk yang mengandung tindak tutur ilokusi. Teknik analisis data dilakukan secara terstruktur, yaitu dengan langkah sebagai berikut: (1) mentraskripsi data dan menerjemahkan ujaran dari bahasa Jawa ke dalam bahasa Indonesia, (2) mengelompokan data yang telah diperoleh, termasuk pada kategori  tuturan ilokusi, (3) menganalisis tiap kategori data yang telah terkumpul, bagaimana konteks, maksud dan fungsinya. Ditemukan empat  kategori tuturan, yakni: (1) Kategori asertif dengan modus mengeluh, mengusulkan, mengecam, menyatakan, mengungkapkan; (2) Kategori ekspresif  dengan modus menasihati, dan memerintah; (3) Kategori komisif modus yang muncul menawarkan, menjanjikan; (4) Kategori ekspresif modus yang muncul  terima kasih dan mengecam. Kategori deklaratif tidak ditemukan pada tuturan pementasan ludruk tersebut. Berdasarkan klasifikasi mengenai relisasijuga ditemukan bahwa setiap tuturan tersebut memiliki fungsi untuk mempengaruhi mitra tutur untuk melakukan tindakan sesuatu yang sesuai dengan konteksnya. Kata Kunci/frase: pragmatik, tindak tutur ilokusi, ludru
    corecore