21 research outputs found

    ANALISA KINERJA LALU LINTAS PERSIMPANGAN LENGAN EMPAT TAK BERINYAL (Studi Kasus: Persimpangan Jalan Banjer)

    Get PDF
    Perkembangan Kota Manado turut memberikan dampak pada perubahan dalam berbagai sistem di perkotaan termasuk di dalamnya sistem transportasi. Dimana perkembangan ini tentu akan berpengaruh dengan peningkatan arus lalu lintas. Salah satu bagian jalan yang merupakan daerah terjadinya konflik lalu lintas adalah persimpangan. Adanya konflik pada persimpangan akan mengakibatkan gangguan pada pergerakan kendaraan yang menimbulkan tundaan dan antrian kendaraan yang panjang. Ruas jalan pada persimpangan lengan empat Banjer merupakan salah satu titik yang mengalami konflik tersebut. Melihat adanya konflik yang terjadi di persimpangan lengan empat Jalan Banjer, maka dirasa perlu untuk melakukan analisa kinerja lalu lintas pada perimpangan Jalan Banjer ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kinerja lalu lintas pada persimpangan lengan empat tak bersinyal. Dengan mengetahui kapasitas persimpangan, waktu tundaan, dan tingkat pelayanan jalan (level of service LOS) pada persimpangan lengan empat Jalan Banjer.Metode yang digunakan pada penelitian adalah survey lapangan yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung di lapangan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan. Dalam menganalisa kapasitas dan perilaku lalu lintas pada persimpangan ini mengacu pada metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 (MKJI 1997).Hasil dari penelitian didapat arus pada jam puncak terjadi pada hari Senin 25 Maret 2019 pada jam 08.00-09.00 WITA, dengan volume total kendaraan 1989,3 smp/jam. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa kapasitas simpang (C) sebesar 1721,5 smp/jam, dengan derajat kejenuhan (DS) sebesar 1,15. Tundaan simpang (D) sebesar 30,90 det/smp dan peluang antrian (QP) yang terjadi adalah 53,64 % - 108,11 %. Level Of Service (LOS) yang didapat yaitu LOS F. Hal ini menunjukkan bahwa simpang ini memiliki kondisi operasional yang rendah sehingga perlu dilakukan evaluasi dan penanganan yang tepat. Kata Kunci : Persimpangan, Kapasitas, Tundaan, Level Of Service (LOS

    ANALISA KEBUTUHAN ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN DI KOTA MANADO (Studi Kasus : Trayek Paal Dua – Lapangan)

    Get PDF
    Analisa kebutuhan angkutan umum di Kota Manado dilakukan pada trayek Paal Dua – Lapangan. Kebutuhan jumlah armada optimal dapat dihitung berdasarkan metode Break Even Point (BEP), dengan meninjau prinsip keseimbangan antara pendapatan operator dan Biaya Operasi Kendaraan (BOK) dengan metode DLLAJ. Pendapatan operator itu sendiri berdasarkan tarif dengan menghitung Load Factor. Komponen yang akan dihitung untuk mengetahui biaya operasi kendaraan dengan metode DLLAJ adalah biaya langsung dan biaya tak langsung. Hasil analisa menunjukkan bahwa rata–rata jumlah penumpang/hari sebanyak 130 penumpang dengan nilai Load Factor sebesar 27,20%. Pendapatan rata–rata yang diperoleh per tahun adalah Rp. 186.112.739,- dan biaya operasi kendaraan rata–rata adalah Rp. 204.724.013,-. Dengan demikian pengalokasian 135 unit kendaraan belum memenuhi kondisi keseimbangan bagi usaha operator, dikarenakan selisih antara pendapatan/kend/thn dengan biaya operasi kendaraan bernilai negatif sebesar Rp. - 17.926.013. Kebutuhan jumlah armada pada trayek Paal Dua – Lapangan berdasarkan tarif yang ditentukan oleh pemerintah adalah sebanyak 112 unit kendaraan, sedangkan kebutuhan jumlah armada berdasarkan tarif yang berlaku dilapangan sebanyak 123 unit kendaraan. Kata Kunci : Load Factor, Biaya Operasi Kendaraan (BOK), Break Even Point (BEP), Armada Optimal, Pendapatan Operato

    MODEL PEMILIHAN MODA ANGKUTAN UMUM DAN TRANSPORTASI ONLINE DI KOTA TOMOHON (STUDI KASUS: PELAJAR DI KOTA TOMOHON)

    Get PDF
    Kota Tomohon merupakan kota di Indonesia yang dalam pemenuhan aktivitas setiap harinya bergantung pada moda transportasi contonya dalam bidang pendidikan dibutuhkan sarana transportasi untuk menunjang pergerakan pelajar. Dengan kemajuan teknologi serta transportasi, sekarang tersedia moda angkutan umum mikrolet dan transportasi berbasis online. Namun kurangnya keamanan dan kepuasan yang diberikan angkutan umum mikrolet membuat pelaku perjalanan terutama anak sekolah beralih untuk menggunakan transportasi online untuk pergi ke sekolah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pelaku perjalanan dan variabel yang dapat mempengaruhi pemilihan moda antara angkutan umum mikrolet dan transportasi online. Penelitian ini menggunakan metode Stated Preference kemudian diolah dengan analisa regresi linier berganda dan dibuat pemodelan dengan model binomial logit. Survey dilakukan dengan cara menyebar 400 kuesioner pada pelajar yang ada di Kota Tomohon dan berisi karakteristik pelaku perjalanan meliputi kondisi sosio-ekonomi, dengan atribut biaya perjalanan, waktu tunggu, waktu tempuh, waktu jalan kaki dan atribut kemudahan mendapatkan moda.Hasil survey kuisioner menunjukkan bahwa terdapat 42% pelaku perjalanan sering menggunakan angkutan umum mikrolet untuk perjalanan ke sekolah. Dari hasil analisis regresi linier berganda menggunakan model binomial logit diperoleh variabel-variabel yang mempengaruhi pemilihan moda diantaranya jika selisih biaya perjalanan dinaikan sampai Rp.30.000 probabilitas memilih angkutan umum mikrolet sebesar 95% karena responden cenderung memilih yang lebih murah, selanjutnya jika selisih waktu tunggu kendaraan 10 menit probabilitas memilih angkutan umum mikrolet 92%, jika selisih  waktu tempuh dinaikan sampai 20 menit responden cenderung memilih transportasi online sebanyak 78%, sedangkan jika selisih waktu jalan kaki untuk mendapatkan kedua moda angkutan sama maka probabilitas pelaku perjalanan memilih transportasi online lebih besar 83% dan jika selisih nilai kemudahan mendapat moda = 0 maka probabilitas memilih angkutan umum mikrolet sebesar 51%.Berdasarkan hasil analisa regresi berganda diperoleh model pelaku perjalanan dengan persamaan utilitas Y = 4.718846501 + 6.96206*(10)−5X1 + 0.228440998X2 - 0.266690651X3 - 0.158309288X4 -1.505488963X5. Hasil dari regresi yang diperoleh menunjukkan bahwa variabel waktu tunggu (X2) berpengaruh signifikan terhadap pemilihan moda. Kata kunci:  pemilihan moda, angkutan umum mikrolet, transportasi online, stated preference, binomial logit

    KINERJA RUAS DAN SIMPANG JALAN DI DEPAN MEGA TRADE CENTER DI KOTA MANADO

    Get PDF
    Kota Manado sebagai kota sentral ekonomi di daerah Sulawesi Utara adalah kota yang mempunyai perkembangan pembangunan yang pesat, terutama terjadi di beberapa sektor, seperti: perdagangan, jasa, pendidikan dan transportasi. Kondisi ini, secara tidak langsung mengakibatkan beberapa masalah lalu lintas, seperti terjadinya kemacetan lalu lintas di jalan Piere Tendean dan simpang jalan Sam Ratulangi 12 pada jam-jam tertentu.  Permasalahan tersebut merupakan topik penelitian ini.Untuk dapat memahami masalah di atas maka perlu mengetahui volume, kapasitas, tingkat kepadatan dan derajat kejenuhan pada lokasi penelitian dan menganalisa tingkat pelayanan ruas dan simpang jalan Piere Tendean depan MTC di kota manado dengan menggunakan metode MKJI 1997.Pengambilan data primer dilakukan secara langsung di lokasi penelitian yaitu, data geometrik, volume kendaraan, kecepatan kendaraan. Data sekunder yang dibutuhkan, seperti; peta lokasi dan data jumlah penduduk, didapatkan dari instansi terkait. Analisis data menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997). Survey dilakukan selama 3 hari yaitu kamis, sabtu dan senin pada jam 06:00 WITA sampai 21:00 WITA. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa, volume kendaraan tertinggi terjadi pada hari Sabtu di ruas jalan Piere Tendean yaitu sebesar 2545 smp/jam, dengan kecepatan arus bebas kendaraan 42,86 km/jam. Kapasitas 4109,985 smp/jam, derajat kejenuhan 0,62 dan tingkat pelayanan C dan kecepatan tertinggi sebesar 45,14 km/jam dan kecepatan terendah sebesar 25,41 km/jam.  Volume tertinggi pada simpang jalan Sam Ratulangi 12 yaitu sebesar 2905,6 smp/jam, dengan kapasitas 4862,56 smp/jam, derajat kejenuhan 0,60 dengan tingkat pelayanan C. Kata Kunci: Volume, Kapasitas, Kecepatan Tempuh, Tingkat Pelayana

    STUDI PENGEMBANGAN SEKTOR PARIWISATA DI KABUPATEN NABIRE

    Get PDF
    Pariwisata di Kabupaten Nabire terdiri dari beberapa klasifikasi wisata  diantaranya : Wisata Bahari, Wisata Pantai, Wisata alam, Wisata Buatan, Wisata Agro dan Wisata Budaya. Potensi-potensi wisata yang dimiliki Kabupaten Nabire terus dikembangkan agar dapat menjadi destinasi wisata.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi kawasan pariwisata dan potensi-potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Nabire, serta menganalisis pengembangan sektor pariwisata dalam pembangunan dengan mengandalkan potensi-potensi wisata yang dimiliki oleh Kabupaten Nabire.Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner, wawancara, observasi dan studi dokumentasi.Hasil penilitian ini menunjukkan bahwa masih kurangnya pengelolaan dalam pengembangan pariwisata, ini disebabkan oleh masih kurangnya Sumber daya manusia berbasis kepariwisataan.Fasilitas penunjang di setiap kawasan wisata juga masih sangat kurang.Hal ini sangat mempengaruhi dalam sektor pengembangan pariwisata di Nabire. Untuk itu perlu adanya kerja sama dalam pembangunan sektor pariwisata sehingga dalam pengembangan kawasan pariwisata di Kabupaten Nabire dapat menjadi Tujuan destinasi wisata yang cukup baik. Peningkatan Sumber daya manusia berbasis kepariwisataan juga perlu untuk ditingkatkan sehingga dapat menunjang pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Nabire.Perlu adanya strategi dan konsep pengembangan pariwisata untuk Kabupaten Nabire seperti adanya promosi-promosi yang menarik, peta perjalanan kawasan wisata, melibatkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan sektor pariwisata.Dan Membentuk Lembaga yang berperan dalam bidang kepariwisataan. Kata Kunci : Pengembangan pariwisata, Kawasan Pariwisata Kabupaten Nabir

    PENGARUH PARKIR PADA BADAN JALAN TERHADAP BIAYA KEHILANGAN WAKTU DAN PENURUNAN KINERJA JALAN (STUDI KASUS: JALAN RAYA TOMOHON)

    Get PDF
    Tidak adanya ruang parkir di ruas jalan raya tomohon yang merupakan salah satu pusat perbelanjaan menyebabkan masyarakat menggunakan jalan untuk dijadikan sebagai tempat parkir kendaraan (parking on street) sehingga berdampak pada berkurangnya tingkat pelayanan jalan dan pengguna jalan yang hanya melewati tempat tersebut menerima dampak negatif berupa waktu tempuh yang lebih lama yang pada akhirnya menimbulakan penambahan biaya operasi kendaraan (BOK).Parkir pada tepi jalan (parking on street) sering di sebut dengan curb parking. Pada dasarnya parkir jenis ini memanfaatkan sebagian ruas jalan, baik satu sisi maupun dua sisi sehingga menyebabkan terjadinya pengurangan lebar efektif jalan yang akan mempengaruhi volume lalulintas yang dapat ditampung ruas jalan tersebut.Biaya kemacetan yang akan di kaji adalah biaya operasi kendaraan akibat penurunan kecepatan dengan menggunakan model HDM-VOC (Highway design and maintenance standart vehicle operating cost). penambahan biaya operasi kendaraan atau external cost dimana total external cost  adalah Rp 3.133,1-selama 12 jam penelitian atau Rp 261.1/jam.Untuk kondisi lalulintas jam puncak di jalan raya Tomohon ditentukan berdasarkan nilai ratio volume/kapasitas. Bahwa kinerja ruas jalan raya Tomohon yang terburuk terdapat pada pukul 18.00 - 19.00 dengan nilai ratio 1.24 dan mempunyai kecepatan rata-rata 14.98 km/jam dengan tingkat pelayanan pada level F, yaitu arus tertahan dan kondisi terhambat, sedangkan jika diasumsikan pada jalan Raya Tomohon tidak menggunakan fasilitas parking on street, maka tingkat pelayanan jalan yang terburuk terdapat pada pukul 10.00 - 11.00, 12.00 – 13.00, dan 18.00 – 19.00 dengan nilai ratio 0.64 dengan tingkat pelayanan pada level C, yaitu arus stabil, dan kecepatan lalulintas ≥75 km/jam. Kata Kunci: Parkir di badan jalan, External cost, Kinerja ruas jala

    ANALISA TUNDAAN AKIBAT AKTIVITAS SISI JALAN (STUDI KASUS: JLN. SAM RATULANGI, KOTA MANADO)

    Get PDF
    Kota Manado memiliki perkembangan yang sangat pesat, salah satunya dalam bidang perekonomian. Perkembangan ini mengakibatkan tumbuhnya areal komersil (jasa, perdagangan dan perkantoran) di beberapa bagian kota, antara lain di sepanjang jalan Sam Ratulangi. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya pertumbuhan arus lalu lintas dengan kompleksitasnya, seperti terjadinya tundaan yang mengakibatkan kemacetan, dimana hal ini menjadi topik penelitian.Pengambilan data primer dilakukan secara langsung di lokasi penelitian yaitu, data geometrik, volume kendaraan, kecepatan kendaraan. Data sekunder yang dibutuhkan, seperti; peta lokasi dan data jumlah penduduk, didapatkan dari instansi terkait. Analisis data menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997).Dari hasil analisis diperoleh; kapasitas pada segmen 1 sebesar 3501,2 smp/jam dan pada segmen 2 sebesar 3574,9 smp/jam. Volume jam puncak berkisar 2.419 smp/jam hingga 3.467 smp/jam, kecepatan berkisar dari 8,11 km/jam hingga 22,54 km/jam. Pada penelitian ini juga diperoleh kecepatan arus bebas untuk segmen 1 sebesar 41,96 km/jam dan pada segmen 2 sebesar 43,71 km/jam.Tundaan pada segmen 1 terjadi selama 24,00 detik dan untuk segmen 2 selama 17,53 detik dengan jarak tinjauan sepanjang 50 meter. Dengan tundaan tersebut maka diperoleh tundaan total selama 41,53 detik dalam menempuh jarak 100 meter. Tundaan yang terjadi pada segmen 1 dikategorikan dalam tingkat pelayanan E dengan nilai rasio sebesar 0,90 < 0,99 < 1 yang artinya arus tidak stabil, kecepatan rendah dan berbeda-beda, volume mendekati kapasitas dan tundaan yang terjadi di segmen 2 dikategorikan dalam tingkat pelayanan D dengan nilai rasio sebesar 0,80 < 0,88 < 0,90 yang artinya arus mulai tidak stabil, kecepatan rendah dan berbeda-beda, volume mendekati kapasitas.Hambatan samping yang berpengaruh pada ruas jalan Sam Ratulangi dilihat dari hasil analisa data selama 4 hari, yang paling berpangaruh yaitu; kendaraan menaikkan dan menurunkan penumpang memiliki nilai frekuensi berbobot/jam sebesar 1654/jam, sedangkan untuk kendaraan keluar masuk sebesar 1085/jam.  Kata Kunci: tundaan, hambatan samping, kapasitas, aktivitas, sisi jala

    PENGARUH PENYEMPITAN JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK LALU LINTAS (STUDI KASUS: JALAN WOLTER MONGINSIDI, MALALAYANG II, KOTA MANADO)

    Get PDF
    Pergerakan masyarakat yang terjadi di Kota Manado semakin meningkat seiring dengan perkembangan yang ada hingga menyebabkan meningkatnya arus lalu lintas. Salah satu permasalahan yang mempengaruhi kondisi lalu lintas yaitu adanya penyempitan jalan, seperti pada ruas Jalan Wolter Monginsidi, Malalayang II, Kota Manado. Pada lokasi tersebut sering terjadi kemacetan lalu lintas sehingga menyebabkan antrian panjang terutama pada jam-jam sibuk.Data parameter lalu lintas volume dan kecepatan kendaraan diambil langsung dari lokasi penelitian, kemudian dihitung nilai kepadatan untuk membentuk model hubungan matematis antara volume, kecepatan dan kepadatan. Model hubungan matematis yang digunakan untuk analisis data yaitu, Greenshields, Greenberg dan Underwood, model terbaik dipilih berdasarkan nilai koefisien determinasi untuk digunakan dalam analisis gelombang kejut.Model terpilih untuk kondisi jalan normal dan menyempit adalah model Greenshields dengan nilai koefisien determinasi ) pada jalan normal sebesar 72.44% dan pada jalan menyempit 89.73%. Dari model hubungan matematis yang ada diperoleh nilai volume maksimum (Vm) dan kepadatan maksimum (Dm) untuk kondisi jalan normal Vm = 1594.138 smp/jam ; Dm =95.498 smp/km dan pada kondisi menyempit Vm= 759.057 smp/jam ; Dm 50.744 smp/km. Nilai gelombang kejut yang didapat  = -1.692 km/jam ;  = -12.102 km/jam ;  = -14.948 km/jam dan  = 10.414 km/jam.Potensi panjang antrian akibat penyempitan jalan menyebabkan panjang antrian maksimum (QM) kendaraan sepanjang 158.99meter dan setiap bertambah 5 menit kondisi volume jalan normal lebih besar dari volume maksimum jalan menyempit, maka panjang antrian juga bertambah sebesar 159 meter Kata Kunci: Penyempitan Jalan, Gelombang Kejut, Karakteristik Lalu Linta

    Analisis Tingkat Pelayanan Dermaga Pelabuhan Sorong

    Get PDF
    Pelabuhan Sorong merupakan salah satu bentuk jasa transportasi laut yang sangat berarti bagi perkembangan dan peningkatan sumber daya alam dan taraf hidup penduduk di daerah Sorong. Bertitik tolak dari kondisi dermaga pelabuhan Sorong yang tidak cukup dalam menampung barang dan penumpang yang semakin meningkat sehingga kapal yang lain harus menunggu untuk bertambat, membuat keadaan dermaga menjadi tidak teratur dan tidak nyaman. Dengan demikian pelabuhan Sorong sudah harus mengalami penataan dan pelayanan yang baik.Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan dan mengevaluasi data sekunder yaitu data operasi pelabuhan selama 6 tahun terakhir (tahun 2006 sampai dengan tahun 2011). Analisis pelayanan fasilitas pelabuhan Sorong dilakukan berdasarkan ramalan arus naik turun penumpang, arus kunjungan kapal dan arus bongkar muat barang dan peti kemas dengan menggunakan metode regresi linier.Hasil ramalan pada tahun 2016 dan 2021 untuk jumlah penumpang yang naik adalah 10,8095 orang dan 97,309 orang, dan penumpang turun adalah 82,623 orang dan 45,082 orang dengan sistem pelayanan arus lebih baik, untuk jumlah kunjungan kapal 1400 call dan 1437 call dengan sistem pelayanan harus lebih baik, untuk jumlah bongkar cargo adalah 447,900 ton dan 495,181 ton dengan sistem pelayanan harus lebih baik, sedangkan untuk jumlah muat cargo adalah 73,694 ton dan 73,109 ton dengan sistem pelayanan baik, dan untuk jumlah peti kemas adalah 15,099 TEUs dan 59,342 TEUs dengan sistem pelayanan harus lebih baik
    corecore