3 research outputs found

    KAJIAN KEBERADAAN BERANG BERANG (LUTRINAE) PADA AREA BANTARAN SUNGAI URAI DI DESA TANJUNG MUARA KECAMATAN PINANG RAYA KABUPATEN BENGKULU UTARA

    No full text
    Berang-berang (Lutrinae) adalah mamalia semi-aquatic yang merupakan hewan karnivora, di Indonesia terdapat empat jenis berang-berang yaitu Lutra lutra (Linnaeus, 1758), Lutra sumatrana (Gray, 1865), Lutragale perspicillata (Geofroy, 1826), dan Aonyx cinereus (Illiger, 1815) (Corbet dan Hill, 1992). Dua dari empat jenis Berang-berang, L. lutra dan L. sumatrana termasuk ke dalam hewan yang dilindungi oleh Peraturan Pemerintah no 7 tahun 1999 (Noerdjito dan Maryanto, 2001). Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) telah memasukkan jenis berang-berang di Indonesia ini ke dalam daftar Appendix. Lutra lutra termasuk Appendix I, sedangkan L. sumatrana, L. perspicillata dan A. cinereus termasuk Appendix II (UNEP- WCMC, 2008). IUCN Redlist telah memasukkan L. sumatrana ke daftar Genting atau Terancam (Endangered), Lutra lutra yakni hampir terancam (Near Threatened), Lutrogale perspicillata dan A. cinereus masuk daftar rentan (Vulnerable) dengan kecenderungan populasi yang terus menurun (IUCN, 2017). Pengamatan keberadaan Berang-Berang (Lutrinae) dilakukan pada area bantaran sungai Urai di Desa Tanjung Muara Kecamatan Pinang Raya Kabupaten Bengkulu Utara. Pengumpulan data Berang-Berang dilakukan dengan 3 tahap, yaitu survei habitat, keberadaan Berang-Berang, karakteristik habitat Berang-Berang. Survei habitat dimaksudkan untuk mengetahui sebaran habitat Berang-Berang, Keberadaan Berang- Berang di identifikasi dengan pencarian tanda-tanda sekunder Berang-Berang dan perjumpaan langsung pada habitat, metode yang digunakan yaitu metode survei dan titik terkonsenterasi (Concenteration count). Untuk mengetahui karakteristik habitat Berang- Berang, pada lokasi perjumpaan tanda-tanda sekunder keberadaan Berang-Berang dan perjumpaan langsung, akan dilakukan pencatatan dan pendeskripsian kondisi tutupan lahan (komposisi vegetasi), kondisi sungai, dan kesediaan hewan yang dimakan oleh Berang- Berang secara cepat (Rapid assesment). Pengamatan dilakukan mulai pukul 06.00 sampai dengan pukul 18.00 WIB. Panjang jalur pengamatan adalah 12 km. Secara umum tutupan lahan bantaran sungai Urai viii merupakan perkebunan karet. Berdasarkan kondisi tutupan lahan area bantaran sungai Urai, area pengamatan dibagi tiga zona yaitu zona 1 (Vegetasi sisi kiri perkebunan karet dan sisi kanan bantaran sungai merupakan rumput muda ), zona 2 (sisi kiri dan kanan bantaran sungai merupakan perkebunan karet), zona 3 (sisi kiri perkebunan karet dan sisi kanan bantaran sungai adalah vegetasi terbuka, serta berlangsungnya aktivitas pembukaan lahan oleh PT. SIL). Panjang jalur pengamatan pada masing-masing zona yaitu 4 km. Penjelajahan dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan pada masing-masing zona. Berdasarkan perjumpaan langsung, populasi berang-berang yang terdapat pada habitat bantaran sungai Urai sebanyak 4 ekor. Jenis berang-berang yang dijumpai adalah Berang-Berang Cakar Kecil (Aonyx cinereus) dan Berang-Berang Berbulu Licin (Lutrogale perspicillata). Tanda-tanda sekunder keberadaan (Jejak) Berang-Berang yang dijumpai adalah jejak kaki, kotoran, sisa makanan, sarang, luncuran dan bekas rebahan rumput. Karakteristik habitat Berang-Berang berdasarkan kondisi tutupan lahan pada bantaran sungai, lokasi perjumpaan tanda-tanda keberadaan berang-berang dominan pada area yang mempunyai vegetasi lebat, dimana sisi kiri dan kanan bantaran sungai adalah perkebunan karet. Adapun tanda-tanda yang ditemukan adalah 4 jejak kaki, 6 lokasi kotoran, 2 sarang, 1 luncuran, 1 sisa makanan, 3 kali perjumpaan langsung dengan berang- berang. Karakteristik habitat berang-berang berdasarkan kecepatan arus sungai Urai, menunjukan tanda-tanda keberadaan berang-berang ditemukan pada 3 kondisi arus, yaitu arus lambat, arus sedang, arus cepat. Namun aktivitas berang-berang lebih dominan berada pada area sungai yang mempunyai arus lambat, yaitu sebanyak 10 segmen perjumpaan tanda-tanda keberadaan Berang-Berang, dimana 1 segmen merupakan jejak kaki, 5 lokasi kotoran, 2 kali perjumpaan langsung dengan individu berang-berang, 1 lokasi lubang sarang Berang-Berang, serta 1 temuan luncuran dan bekas rebahan rumput bekas aktivitas Berang-Berang. Kata kunci : Berang-berang, Kajian Keberadaa

    (Un)Sicherheit im wissenschaftlichen Schreiben: Webbasierte Untersuchungen zu konzeptionellen Prozessen und Schreibflüssigkeit

    No full text
    Dix A, Schüler L, Weisberg J. (Un)Sicherheit im wissenschaftlichen Schreiben: Webbasierte Untersuchungen zu konzeptionellen Prozessen und Schreibflüssigkeit. In: Lobing H, Leitenstern R, Lehnen K, Klawitter J, eds. Lesen, Schreiben, Erzählen. Kommunikative Kulturtechniken im digitalen Zeitalter. Frankfurt am Main/New York: Campus; 2013: 131-156
    corecore