4 research outputs found
FILANTROPI ISLAM SEBAGAI INSTRUMEN KEADILAN EKONOMI
Philanthropy is a concept that has been present in Islam, which aims for good (al - birr) , look at the condition of the level of social and economic society different, idea or concept of philanthropy is one alaternatif for a community group to reduce social inequalities among communities. Effectiveness of philanthropy in an effort to reduce social inequalities can not be separated from the role of philanthropic institutions that manage these activities. The potential that comes from this very large philanthropy by implementing capital distribution to those who are unable to, so it can play a role in economic activity, as manufacturers increase revenue.Filantropi merupakan suatu konsep yang telah terdapat dalam Islam, yang bertujuan untuk kebaikan (al-birr), melihat kondisi tingkat sosial dan ekonomi mayarakat yang berbeda-beda, ide atau konsep filantropi merupakan salah satu alaternatif bagi suatu kelompok masyarakat untuk mengurangi kesenjangan sosial diantara masyarakat. Efektifitas filantropi dalam upaya mengurangi kesenjangan sosial tidak terlepas dari peran lembaga filantropi yang mengelola kegiatan tersebut. Potensi yang bersumber dari filantropi ini sangat besar dengan cara mengimplementasikan distribusi modal kepada pihak yang tidak mempu, sehingga dapat berperan dalam kegiatan ekonomi, sebagai produsen dalam meningkatkan pendapatan
Konstruksi Nilai-Nilai Entreprenuerships Syariah Dalam Perspektif Kearifan Lokal Masyarakat Gayo
Kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat berkaitan erat dengan budaya yang dimiliki masing-masing individu. Budaya merupakan bagian dari pemikiran, akal budi atau adat istiadat. Budaya juga mempengaruhi prilaku masyarakat Gayo, kegiatan ekonomi masyarakat Gayo banyak pada sektor industri pertanian dan perkebunan. Peran masyarakat Gayo tidak optimal di sektor entreprenuership, fenomena ini terjadi disebabkan minat masyarakat Gayo yang kurang untuk menjadikan kegiatan bisnis/entreprenuers sebagai sumber pendapatan ekonomi. Faktor penting yang membangun minat adalah prilaku keseharian serta pemahaman masyarakat terhadap suatu konsep tertentu sebagai gagasan hidup (budaya). Penelitian ini berupaya membangun konsep entreprenuership berbasis kearifan lokal yang sesuai dengan syariah dengan mengindentifikasi nilai kearifan lokal Gayo yang berkaitan dengan entreprenuership dan mengkonstruksi nilai tersebut untuk meningkatkan minat entreprenuership. Serta menetapkan strategi untuk mengimplementasikan nilai nilai entreprenuership yang telah dikonstruksi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif etnografi mikro, dengan menggunakan metode dialektika untuk mendapatkan data dari authority (informan kunci) selanjutnya nilai-nilai kearifan lokal yang telah diidentifikasi akan dikonstruksi dengan tekhnik Subtantive Conceptual Structure.
Berdasarkan penelitian, nilai-nilai kearifan lokal adat Gayo sebagai gagasan hidup dapat diidentifikasi dalam bentuk etnolinguistik budaya Gayo. Adapun nilai-nilai tersebut adalah; I langit bintang pitu, i bumi kal pitu mata. Beras padi tungket imen. Akal kin Pangkal, Kekire kin Belenye. Arih-arih kati selamat, ike mukarat udah sidang bela. Inget-inget sebelum kona, emat jimet tengah ara. Mowen sara tamunen, beloh sara loloten - Keramat mupakat, behu berdedele. Nilai-nilai kearifan lokal budaya Gayo tersebut dikonstruksi menjadi nilai-nilai entreprenuership yang sesuai dengan syariah. Adapun nilai-nilai entreprenuership yang terdapat dalam kearifan lokal budaya Gayo adalah; spiritualism integration, morality, business planning, economic resources sustainabelity, pemenuhan jasmani dan rohani need, islamic intelectual capital, kreativity, innovation and intuition, management, informations and risk, cooperation, falah. Selanjutnya nilai-niai tersebut dapat diimplentasikan untuk meningkatkan minat entreprenuership dengan tahap pra-internalisasi dan proses internalisasi dengan menggunakan metode pembiasaa
Construction Of Shari’ah Entrepreneurship Values In Local Wisdom Perspective Of Gayo Community
Constructing shari’ah Entrepreneurship concept or values based on local wisdom of Gayo communities aimed to construct shariah entrepreneurship values sourced from society’s behavior pattern named culture, to create social interest propulsion to conduct distribution and production economy activities by entrepreneurship values. This research used micro ethnography approach by developing Gayonese custom ethnolinguistic as shari’ah entrepreneurship Concept. Integration of spiritual values, planning, sustainability of economy resources and Moral is shariah entrepreneurship concept in Gayo local wisdom
Empirical Study of Entrepreneurship in Tijarah Concept
Economic activities including production, distribution and consumption are one of the ways humans meet their daily needs. Economic development is inseparable from the three economic activities, development is a multidimensional process that involves fundamental changes in social structures, social behavior and institutions. So, people can participate in the economy by creating full employment opportunities, everyone has the same abilities (equal productivity, equal access), and each behaves rationally (efficient). This study examines the Islamic economic view of the concept of entrepreneurship with an empirical literature approach, to explore the concept of entrepreneurship according to the tijarah concept contained in the Qur'an. In this study it can be understood that Islam views entrepreneurial activities as part of the work recommended in Islam to meet human economic needs. Entrepreneurial activity in Islamic view uses the equivalent of the word tijarah, there are provisions in Islam regarding the limitations that can be carried out in economic activity. Entrepreneurship that is driven by natural values ​​will become an economic activity that will be calculated before Allah, because Allah actually sees and takes into account what is done, including in economic activitie