11 research outputs found
PENGENALAN TERIPANG DAN MANFAATNYA DI PERAIRAN HUTUMURI BAGI SISWA SMP NEGERI 8 AMBON
Hutumuri waters have sea cucumber resources, but their utilization is still limited. However, there are exploitation activities of their habitat. Therefore, the community service activity was carried out, which aimed to provide knowledge and increase the role of SMP Negeri 8 Ambon students in conserving sea cucumber resources. The activity was conducted online by using various lecture methods, video playback, discussion and sharing of experiences by students, and provision of ebooks. The results of the evaluation by the pre-test and post-test indicated that the knowledge of students increased about the important of sea cucumber. It is expected that this activity will motivate students to be sustainable agent who play an important role to maintain the sustainability of sea cucumber resources and both coastal and marine ecosystems
EFISIENSI KINERJA SASI TERIPANG PASIR (Holothuria scabra) DESA TUNGU KEPULAUAN ARU
The sandfish sea cucumber, Holothuria scabra, has economic value and is considered expensive, making it a target for utilization. The sandfish sea cucumber is found in the village of Tungu, but with the implementation of sasi (a traditional system of resource management), it is expected to ensure the sustainability of the sandfish sea cucumber resources. In reality, every time the sasi period is lifted, sandfish sea cucumbers are harvested without any size limitations and there are illegal captures by fishermen from outside the Aru Islands using complete diving equipment. Given these conditions, it is suspected that the sandfish sea cucumber population may decline. Therefore, this research was conducted in August-September 2018, with the aim of assessing the performance efficiency of the sasi system for sandfish sea cucumbers in Tungu Village. Data collection was done through observation and interviews with intentionally selected respondents and analyzed descriptively using several indicators. The research results showed that the catch of sandfish sea cucumbers amounted to 2,240 kg of dried weight, with varying selling prices according to size. The analysis of performance efficiency indicated that the sasi system for sandfish sea cucumbers in Tungu Village falls into the moderate category
Kemelimpahan dan Distribusi Ukuran Strombus Luhuanus Pada Perairan Pantai Berbatu Negeri Oma, Kabupaten Maluku Tengah
Strombus luhuanus dikenal sebagai strawberry conch merupakan salah satu spesies dari filum moluska laut yang bersifat tropicopolitan dan tergolong dalam famili Strombidae. Spesies ini dikenal oleh masyarakat Maluku dengan nama bia jala dan merupakan salah satu spesies moluska konsumsi yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir di Maluku termasuk negeri Oma sebagai salah satu sumber protein hewani. Intensitas pemanfaatan akhir-akhir ini semakin tinggi dimana setiap orang mengumpulkan sebanyak 100-150 individu. Hal ini akan mengakibatkan menurunnya sumber daya siput jala dan terjadinya degradasi habitat. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji kelimpahan dan distribusi ukuran dari S. luhuanus. Sampling dilakukan mulai dari bulan Januari sampai Maret 2018 dengan menggunakan metode acak sederhana. Pengukuran geometri cangkang yang meliputi panjang, lebar dan tebal bibir dilakukan dengan menggunakan vernier caliper ketelitian 0.01mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemelimpahan spesies ini sebesar 468 individu selama periode observasi dimana kemelimpahan individu jantan lebih tinggi dari betina sebesar 51.49% dari total populasi. Seks ratio siput jantan dan betina adalah 1:0.9. Nilai rerata panjang cangkang yang ditemukan yaitu 40.71 mm, lebar cangkang 22.00 mm dan tebal bibir cangkang 2.07 mm. Individu betina memiliki dimensi cangkang yang lebih tinggi dari jantan. Ukuran tebal bibir mengindikasikan populasi siput yang ditemukan didominasi oleh fase juvenil pada bulan Januari dan Februari sedangkan pada bulan Maret kehadiran kedua fase ini hampir sama. Hal ini berarti, S.luhuanus sementara berada dalam fase pertumbuhan. Kata Kunci: moluska, strombus, dimensi cangkang, kemelimpahan
Pengelolaan Mangrove Berdasarkan Tipe Substrat di Perairan Negeri Ihamahu Pulau Saparua
Mangrove merupakan salah satu dari tiga ekosistem penting yang memiliki berbagai manfaat dan fungsi baik fisik, ekologis maupun ekonomis. Tingginya aktifitas masyarakat di sekitar ekosistem mangrove di Negeri Ihamahu dapat mempengaruhi perkembangan mangrove, sehingga menyebabkan Perubahan komposisi substrat yang berdampak pada tekanan pertumbuhan mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tipe subsrat berdasarkan jenis-jenis mangrove, zonasi mangrove berdasarkan tipe substrat serta menganalisis strategi pengelolaan mangrove di perairan Negeri Ihamahu. Penelitian ini dilaksanakan di Negeri Ihamahu pada bulan Juli-September 2013 dengan menggunakan Metode Transek Garis. Metode pengambilan sampel substrat menggunakan boring. Hasil penelitian menunjukkan substrat yang paling dominan adalah lumpur pada famili Rhizophoraceae, pasir halus pada famili Rhizophoraceae, Avicenniaceae, dan Sonneratiaceae, sedangkan pasir sedang terdapat pada family Sonneratiaceae. Zonasi pada hutan mangrove di Negeri Ihamahu, yaitu pada zona yang paling dekat dengan laut ditumbuhi jenis A. alba dan S. alba. Zona tengah ditumbuhi jenis R.stylosa, R.apiculata dan R.mucronata, C.tagal, A.corniculatum, X.granatum dan B.gymorrhiza dan B.Parviflora, sedangkan zona yang dekat dengan darat ditumbuhi jenis Nypa fruticans. Empat Arahan pengelolaan mangrove berdasarkan tipe substrat yang sesuai bagi pertumbuhan dan perkembangan mangrove Negeri Ihamahu, Strategi pengelolaan mangrove berdasarkan hasil analisis pendapat pakar memperhitungkan tiga faktor utama yaitu¸ faktor ekologi, sosial, dan ekonomi, sedangkan penentuan terhadap pilihan strategi pengelolaan mangrove yang berkelanjutan dengan menganalisis pendapat para pakar terhadap tiga pilihan yaitu ekosiwata, minawisata, dan lokasi penelitian atau studi.
Kata Kunci : pengelolaan, mangrove, substrat, Ihamahu, Saparu
KERAGAMAN MOLUSKA YANG BERASOSIASI DENGAN Strombus luhuanus
Family Strombidae belongs to class gastropod where distributed along tropical region especially for Indo Pacific area. One of the species which could be found in coastal area in Maluku is Strombus luhuanus. This species is always consumed by coastal communities. The objective of the present study was to get information on diversity of associated species to S. luhuanus. The study was carried out from May to June 2018 in Oma village. Data were collected by using line transect. The distance between transect line and within quadrat depended on coverage area. Data were identified, then analyzed by using Primer and Past softwares. The results showed that there were 33 species found to be associated to S. luhuanus. Species diversity (H’) of associated molluscs indicated moderate category with low dominance (D) and high equitability (e). Species found could be categorized as rare species and common species.
ABSTRAK
Family strombidae termasuk dalam gastropoda yang terdistribusi pada daerah tropis khhususnya Indo Pasifik. Salah satu spesies yang dapat ditemukan di pesisir Maluku yaitu Strombus luhuanus. Spesies ini selalu dikonsumsi oleh masyarakat pesisir. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengkaji keragaman spesies moluska yang berasosiasi dengan S. luhuanus. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei hingga Juni 2018 di Negeri Oma. Data yang dikumpulkan menggunakan transek garis. Jarak antar garis transek dan kuadrat bergantung pada luas areal sampling. Data yang diperoleh diidentifikasi dan dianalisis dengan menggunakan software Primer dan Past. Hasil penelitian menunjukan terdapat 33 spesies yang berasosiasi dengan S. luhuanus. Keragaman spesies (H’) moluska yang berasosiasi termasuk dalam kategori sedang dengan tingkat dominansi (D) yang rendah dan indeks keserasian (e) yang sama. Spesies yang ditemukan dapat dikategorikan sebagai spesies jarang dan spesies umum.
Kata Kunci : moluska, strombidae, keragaman, gastropoda, pantai berbat
PENGELOLAAN MANGROVE BERDASARKAN TIPE SUBSTRAT DI PERAIRAN NEGERI IHAMAHU PULAU SAPARUA
Mangrove is one of three important tropical ecosystem which has a range of benefits and either physical function, ecological, economical. The local community activities in the mangrove ecosystem can affect the development of Ihamahu’s mangrove, thus causing changes of the substrate composition which have resulted in mangrove growth. The aims of the study were to explain subsrate type based on the species of mangrove trees, mangrove zoning based on the type of the substrate and analyze the mangrove trategies management at Ihamahu waters.This study was conducted at Ihamahu waters, held in the July-September 2013 by using the Line Transect Method. Boring was used to collect substrate. The results showed that the most dominant substrate were mud (silt) for Rhizoporaceae, fine sand for Rhizoporaceae, Avicenniaceae and Sonneratiaceae while Medium sand for Sonneratiaceae. The closest Mangrove zone to the sea consisted of A. alba and S.alba. The middle zone with R.stylosa, R.apiculata, R.mucronata, C.tagal, A.corniculatum, X.granatum, B.gymorrhiza, B.Parviflora, and zoning close to the land was Nypa fruticans. There were four direction of mangrove management based on type of substrate which were suitable for growth and development of mangrove at Ihamahu waters. Mangrove strategies based on expert opinion analysis took into three main factors such as the ecology, social, and economic, thus the chosen of mangrove strategies management by analyzing the experts’s opinion against three alternatives such as ecotourism, marine fisheries tourism, and research site.
ABSTRAK
Mangrove merupakan salah satu dari tiga ekosistem penting yang memiliki berbagai manfaat dan fungsi baik fisik, ekologis maupun ekonomis. Tingginya aktifitas masyarakat di sekitar ekosistem mangrove di Negeri Ihamahu dapat mempengaruhi perkembangan mangrove, sehingga menyebabkan perubahan komposisi substrat yang berdampak pada tekanan pertumbuhan mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tipe subsrat berdasarkan jenis-jenis mangrove, zonasi mangrove berdasarkan tipe substrat serta menganalisis strategi pengelolaan mangrove di perairan Negeri Ihamahu. Penelitian ini dilaksanakan di Negeri Ihamahu pada bulan Juli-September 2013 dengan menggunakan Metode Transek Garis. Metode pengambilan sampel substrat menggunakan boring. Hasil penelitian menunjukkan substrat yang paling dominan adalah lumpur pada famili Rhizophoraceae, pasir halus pada famili Rhizophoraceae, Avicenniaceae, dan Sonneratiaceae, sedangkan pasir sedang terdapat pada family Sonneratiaceae. Zonasi pada hutan mangrove di Negeri Ihamahu, yaitu pada zona yang paling dekat dengan laut ditumbuhi jenis A. alba dan S. alba. Zona tengah ditumbuhi jenis R.stylosa, R.apiculata dan R.mucronata, C.tagal, A.corniculatum, X.granatum dan B.gymorrhiza dan B.Parviflora, sedangkan zona yang dekat dengan darat ditumbuhi jenis Nypa fruticans. Empat Arahan pengelolaan mangrove berdasarkan tipe substrat yang sesuai bagi pertumbuhan dan perkembangan mangrove Negeri Ihamahu, Strategi pengelolaan mangrove berdasarkan hasil analisis pendapat pakar memperhitungkan tiga faktor utama yaitu¸ faktor ekologi, sosial, dan ekonomi, sedangkan penentuan terhadap pilihan strategi pengelolaan mangrove yang berkelanjutan dengan menganalisis pendapat para pakar terhadap tiga pilihan yaitu ekosiwata, minawisata, dan lokasi penelitian atau studi.
Kata Kunci : pengelolaan, mangrove, substrat, Ihamahu, Saparu
Potensi Ekologi Bulu Babi di Pelita Jaya dan Pulau Osi Kabupaten Seram Bagian Barat
Bulu babi (echinoidae) adalah salah satu sumberdaya perikanan bernilai ekonomis penting dengan permintaan pasar yang cukup tinggi di Asia, Eropa dan Amerika. Permintaan pasar akan sumberdaya ini dari tahun ke tahun semakin meningkat, akibatnya tingkat pemanfaatan dipacu untuk mencukupi kebutuhan tersebut. Metode pemanfaatan yang banyak dilakukan masyarakat adalah pengambilan hasil produksi dari alam. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa kepadatan, , Potensi/kelimpahan, frekuensi kehadiran, dan indeks ekologi serta mengkaji kondisi kualitas perairan Dusun Pelita Jaya dan Pulau Osi seperti suhu, salinitas, dan kecepatan arus. Untuk pengambilan sampel digunakan metode transek linier kuadrat dengan jarak transek 50 meter dan jarak antara kuadrat pengamatan 10 meter. Dari hasil penelitian ini maka didapatkan hasil yaitu bulu babi di Pelita Jaya terdiri atas tiga spesies, sedangkan di Pulau Osi lima spesies. Kepadatan dan frekuensi kehadiran tertinggi di Pelita Jaya diwakili oleh spesies Tripeneustes gratilla, sedangkan Pulau Osi diwakili oleh Diadema setosum. Potensi/kelimpahan bulu babi di Pelita Jaya sebesar 33.033 individu, sedangkan di Pulau Osi sebesar 74.240 individu. Dari nilai indeks ekologi maka dapat dinyatakan bahwa keragaman di kedua lokasi berada pada kategori sedang, dengan dominasi spesies yang rendah , serta keserasian spesies bulu babi di dalam komunitasnya berada pada keadaan berimbang (Steady State). Parameter kualitas air (suhu, salinitas, dan kecepatan arus) sesuai untuk pertumbuhan bulu babi di Pelita Jaya dan Pulau Osi
DOMINANSI SEDIMEN DASAR HUBUNGANNYA DENGAN KEPADATAN GASTROPODA DAN BIVALVIA DI PERAIRAN PANTAI TAWIRI PULAU AMBON
The presence of gastropods and bivalves is always associated with sediment as a substratum and a place to live. The particle size of the sediment is related to the circulation of water which is directly related to the availability of food and oxygen. The purpose of this study was to analyze the dominance of substratum of the waters in relation to the density of gastropods and bivalves in the coastal waters of Tawiri Village. The study was conducted November 2019 in the coastal waters of Tawiri Village. The total gastropod density was 8.31 ind/m2 with an average of 0.16 ind/m2 ±0.34 ind/m2. The highest density value of gastropod species in the coastal waters of Tawiri Village was represented by four species, namely Nerita patula with a density value of 2.38 ind/m2, followed by Nerita polita 0.67 ind/m2 and Clypeomorus subrevicula and Rhinoclavis sinensis with a value of 0.54 ind/m2. The total density of bivalves was 5.46 ind/m2 with an average value of 0.61 ind/m2. The species with the highest density was Ruditapes variegatus with a density value of 2.04 ind/m2, followed by Psammotaea togata at 1.5 ind/m2 and Gafrarium equivocum 0.97 ind/m2. Sediment distributed as a substrate in the coastal waters of Tawiri Village has four dominant categories, namely sandy, rocky sand, sandy stones and rocky. Gastropods are able to live and adapt to sediments with the categories of sandy, rocky sand, rocky and sandy stones. Bivalves are able to live and adapt to sediments with the categories of sandy, rocky sand, rocky and sandy stones.
ABSTRAK
Kehadiran gastropoda dan bivalvia selalu terkait dengan sedimen sebagai substrat dasar dan tempat hidup.Ukuran partikel sedimen berhubungan dengan sirkulasi air yang langsung berkaitan dengan ketersedian makanan dan oksigen. Tujuan penelitian adalah menganalisis dominansi sedimen dasar sebagai substrat dasar perairan hubungannya dengan kepadatan gastropoda dan bivalvia pada perairan pantai Negeri Tawiri. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2019 di perairan pantai Negeri Tawiri. Total kepadatan gastropoda adalah 8.31 ind/m2 dengan rata-rata 0.16 ind/m2 ±0.34 ind/m2. Nilai kepadatan tertinggi spesies gastropoda pada perairan pantai Negeri Tawiri diwakili oleh 4 spesies yaitu Nerita patula dengan nilai kepadatan sebesar 2,38 ind/m2diikuti oleh Nerita polita 0,67 ind/m2 serta Clypeomorus subrevicula dan Rhinoclavis sinensis dengan nilai 0.54 ind/m2. Total kepadatan bivalvia adalah 5.46 ind/m2 dengan nilai rata-rata 0.61 ind/m2. Spesies dengan kepadatan terbesar, yaitu Ruditapes variegatus dengan nilai kepadatan sebesar 2.04 ind/m2,diikuti oleh Psammotaea togata sebesar 1,5 ind/m2 dan Gafrarium equivocum 0.97 ind/m2. Sedimen yang terdistribusi sebagai substrat pada perairan pantai Negeri Tawiri memiliki 4 kategori dominansi, yaitu berpasir, pasir berbatu, batu berpasir dan berbatu. Gastropoda mampu hidup dan beradaptasi pada sedimen dengan kategori berpasir, pasir berbatu, berbatu dan batu berpasir. Bivalvia mampu hidup dan beradaptasi pada sedimen dengan kategori berpasir, pasir berbatu, berbatu dan batu berpasir
Kata kunci: Bivalvia, gastropoda, kepadatan, sedimen, perairan pantai Negeri Tawiri