3 research outputs found

    MANFAAT SENAM NAFAS UNTUK KEBUGARAN PASCA COVID 19 DI DESA WIROCANAN KABUPATEN SUKOHARJO

    Get PDF
    Setelah dua tahun berjalannya pandemi Covid 19 perjuangan dan kondisi seluruh aspek kehidupan, bahkan aspek perekonomian pun terancam dampak Covid 19, pada akhir 2021 beberapa negara telah mencapai target vaksin Covid 19 sehingga dengan keadaan herd imunity masyarakat tercapai dan perlahan sudah dapat memulihkan keadaan kehidupan masyarakat. Pemulihan fisik pada kasus long Covid 19 bertujuan membantu mempertahankan dan meningkatkan fungsi kapasitas paru serta meningkatkan kemandirian aktivitas fungsional sehari-hari. Latihan nafas yang baik dan benar akan memberikan pengaruh terhadap suplai oksigen ke dalam paru paru, kemudian paru paru akan mengalami pertukaran gas secara proses fisiologis, akibatnya organ jantung juga mendapatkan suplai oksigen yang baik sehingga dapat melakukan fungsi dengan fisiologis pula. Dua organ inilah diperhatikan untuk kemudian berkembang menjadi latihan yang ditujukan untuk kebugaran fisik. Identifikasi masalah menggunakan analisa fishbone yaitu menentukan permasalahan, kemudian mencatat faktor-faktor yang kemungkinan menjadi penyebab permasalahan, kemudian dicari ide-ide alternatif solusi dari permasalahan yang ada dengan analisa USG, selanjutnya melakukan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threaths) terhadap faktor internal dan eksternal. Berdasarkan strategi di atas, maka dapat diterapkan membuat tatacara dan prosedur pelaksanaan senam nafas yang bertujuan untuk pemulihan kebugaran fisik masyarakat di Desa Wirocanan

    KOMBINASI NEUROMUSCULAR TAPING DAN WALKING EXERCISE UNTUK MENGATATASI PERMASALAHAN SENSORIK DAN MOTORIK PASIEN DIABETIC PERIPHERAL NEUROPATHY: A CASE REPORT

    Get PDF
    Latar Belakang: Buruknya kontrol gula darah pasien diabetes dapat menimbulkan daibetic peripheral neuropathy (DPN) yang dapat memengaruhi kekmapuan morotik dan sensorik kaki. NMT terbukti mampu untuk meningkatkan kemampuan sensorik DPN melalui wrinkle yang muncul ketika terjadi pergerakan kaki, namun pada kasus DPN tingkat berat, terjadi kelemahan otot di sekitar kaki sehingga pengapikasian NMT kurang optimal. Sehingga penulis menambahkan walking exercise untuk mengoptimal kerja NMT serta peningkatan pengikatan glukosa darah oleh otot rangka.  Tujuan: Mengetahui pengaruh kombinasi NMT dan Walking exercise untuk mengatasi permasalahan motorik dan sensorik Penderita Dibetic peripheral neuropathy. Metode: Penelitian dengan metode Case Report yang dilaksanakan di rumah sakit RS Paru Ario Wirawan pada seorang pasien laki-laki berusia 65 tahun terdiagnosa Diabetes melitus dengan komplikasi diabetic peripheral neuropathy dengan keluhan subyek merasa mati rasa, lemas, kesemutan di kaki sebelah kiri dan terus bertambah buruk hingga kaki pasien mengalami keterbatasan gerak dors fleksi. Diberikan intervensi berupa NMT dan Walking exercise 3 kali seminggu selama 2 minggu. Hasil: Secara kesuluruhan terjadi peningkatan peningkatan aspek motorik dan sensorik. Pengukuran MMT kelompok otot dorsi flexor menunjukan peningkatan dari 3-/5 menjadi 3/5, Terdapat peningkatan LGS aktif pada dorsi fleksi sebesar 10 derajat serta terjadi penurunan Skor DNE dari 7/16 menjadi 6/16. Kesimpulan: Berdasarkan penelitian menggunakan Case Report ini menunjukkan bahwa kombinasi NMT dan Walking exercise mampu meningkatkan kemampuan motorik dan sensoris pada pasien Diabetic Peripheral Neuropathy

    Manfaat Active Cycle Of Breathing Technique (ACBT) Bagi Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)

    Get PDF
    Background: The science and technology always develop, that have and make side impaction. One of them as the amount of pollutant that can make disease of pulmonary infection Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD). Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) according to Global Initiative Chronic Obstructive Lung Disease (GINA, 2014) is a chronic disease that characterized by airflow resistance is not fully reversible. The ACBT is one of chest physiotherapy as the non farmacological therapy make mucociliary clearance as that result of pathological COPD. The ACBT have 3 subtechnique as the breathing control (BC), thoracic expansion exercise (TEE) and forced expiratory technique (FET). So can be used to help breath easily and cut the others physical problem of COPD. At the Ario Wirawan Pulmonary Hospital Salatiga population of COPD patient at 2013 as the first case. Objective: This study aimed to know The Active Cycle Breathing Technique can make mucociliary clearance in patient with Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD). Methods: This study was time series, research design with pre test post test one group design. Technique of sampling is purposive sampling. Number of population 78 respondens and get sample 28 respondens with COPD in Ario Wirawan Pulmonary Hospital Salatiga. Number of men was 17 patients and women 11 patients, that’s range of age 60,8 years old. All of 28 respodens given modality chest physiotherapy as the ACBT was done 1x in 3 days. So volume of sputum can measured with milimeters glass, pre and post do the ACBT. Statistic test by the Wilcoxon Signed Ranks Test. The research start at Nopember, 18, 2014 until January, 16, 2015 (two month). Results: Based on statistical tested of Wilcoxon Signed Ranks Test get significancy result 0.000 where p < 0.05, that patient can out sputum clearly and until cut the others problematic. It’s mean Ha is accepted. The ACBT can make mucociliary clearance in patient with COPD. Conclusions: There is a significant the ACBT can make mucociliary clearance in patient with COPD. Beside this, Borg Scale can down and thoracal expansion added
    corecore