33 research outputs found
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KARAKTERISTIK PASIEN TERHADAP KECEMASAN DALAM MENGHADAPI OPERASI DI RSU UKI JAKARTA TAHUN 2017
Pembedahan merupakan bentuk terapi medis yang dapat menyebabkan stress atau rasa cemas karena adanya ancaman
terhadap integritas tubuh dan jiwa seseorang. Kecemasan adalah gangguan alam perasaan ditandai dengan perasaan ketakutan atau
kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan. Kecemasan dapat terjadi pada semua pasien yang akan menjalani operasi,
kecemasan yang dialami pasien biasanya terkait dengan segala macam prosedur asing yang harus dijalani, juga ancaman terhadap
keselamatan jiwa. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adakah hubungan pengetahuan dan karakteristik pasien terhadap
kecemasan dalam menghadapi operasi. Sampel penelitian adalah pasien preoperasi
di RSU UKI Jakarta dengan jumlah sampel 32
orang. Metode Penelitian menggunakan metode deskriptif analitik dengan menggunakan rancangan crossectional. Analisa data
menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan pasien terhadap kecemasan
dalam menghadapi operasi di RSU UKI Jakarta dengan nilai pvalue
0,007 (p < 0,05), ada hubungan antara umur terhadap
kecemasan dalam menghadapi operasi di RSU UKI Jakarta dengan nilai pvalue
0,022 (p < 0,05), ada hubungan antara jenis kelamin
terhadap kecemasan dalam menghadapi operasi di RSU UKI Jakarta dengan nilai p.value 0,035 (p < 0,05), dan ada hubungan antara
pendidikan terhadap kecemasan dalam menghadapi operasi di RSU UKI Jakarta dengan nilai p.value 0,017 (p < 0,05)
PENGARUH LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP PERUBAHAN AKTIVITAS FUNGSIONAL PADA PASIEN STROKE RAWAT INAP DI RSU UKI JAKARTA
Stroke adalah gangguan fungsi saraf yang disebabkan oleh gangguan aliran darah dalam otak, dan stroke merupakan salah satu penyakit tidak menular. Gangguan akibat stroke sering menimbulkan gejala sisa yang dapat menjadi kecacatan menetap yang selanjutnya membatasi fungsi seseorang dalam aktivitasnya sehari-hari. Oleh karena itu diperlukan program latihan ROM yang tujuan utamanya untuk dapat mencapai kemandirian pasien dalam melakukan aktivitas fungsional. Proses pemulihan pasien dengan stroke ini akan dipercepat apabila ada rangsangan untuk bergerak dari anggota-anggota badan yang mengalami kelemahan ataupun lumpuh, yaitu dengan latihan range of motion(ROM).Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh latihan ROM terhadap perubahan aktivitas fungsional pada pasien stroke rawat inap di RSU UKI, Jakarta. Penelitian menggunakan metode penelitian kuantitaf dengan pendekatan desain quasi experimental pre dan post design. Jumlah sampel sebanyak 90 responden, yang dibagi menjadi kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Waktu penelitian dimulai dari Mei-Juli, 2016. Kelompok perlakuan diberikan pre test untuk penilaian aktivitas fungsional dengan menggunakan Index barthel, dilakukan latihan ROM 3x sehari, selama 7 hari, kemudian dilakukan post test dengan lembar penilaian Index Barthel yang sama.Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan signifikan terhadap kemampuan aktivitas fungsional meningkat pada kedua kelompok baik intervensi ataupun kontrol, dengan nilai p value 0,001. Penelitian ini terbukti dapat meningkatkan kemampuan aktivitas pasien yang mengalami stroke dengan pemberian program latihan ROM yang dirawat di rumah sakit, juga merekomendasikan agar program latihan ROM dapat diterapkan khususnya diruang perawatan medikal bedah, serta adanya penelitian lanjut dengan sampel yang lebih besar