7 research outputs found

    Clinical Laboratory Parameters Among Adult Males During a Primaquine Chemoprophylaxis Trial in Irian Jaya, Indonesia

    Full text link
    Primakuin yang digunakan sebagai profilaksis malaria terbukti efektif dan diterima dengan baik oleh tubuh manusia yang normal terhadap aktivitas enzim 6 glukosa-6 fosfat dehidrogenase (G-6PD). Pemeriksaan laboratoris klinik adalah bagian dari uji coba secara acak dengan kontrol plasebo dalam rangka mengevaluasi penggunaan primakuin sebagai profilaksis pada penduduk transmigran yang tidak kebal di Irian Jaya. Penelitian ini dilakukan terhadap 129 pria Jawa dewasa yang normal G-6PDnya. Pemeriksaan hematologi, fungsi hati dan ginjal, dan pemeriksaan limfosit dilakukan berulang kali selama waktu penelitian profilaksis dilakukan untuk menjamin keamanan dari sukarelawan tersebut dan mengawasi Perubahan yang mungkin terjadi akibat obat profilaksis. Seperti yang diperkirakan, pengguna primakuin tidak menunjukkan gejala peningkatan methemoglobin yang kembali dalam batas normal setelah 7 hari pemberian dosis terakhir. Pada akhir penelitian (12 bulan profilaksis) nilai hematologi, fungsi hati dan ginjal, dan nilai limfosit dari kelompok primakuin sebanding dengan kelompok plasebo, dan berada dalam batas nilai normal untuk orang Indonesia.Hasil penelitian ini memberikan masukan adanya keluhan fisik yang sedikit dari sukarelawan pengguna profilaksis primakuin. Untuk membuktikan hasil penelitian ini dan mempersiapkan penggunaan secara umum primakuin untuk profilaksis malaria, perlu dilakukan uji coba lebih lanjut keamanan primakuin. Di Indonesia, primakuin tidak digunakan sebagai profilaksis dan laporan hasil penelitian ini hendaknya tidak ditafsirkan sebagai laporan keamanan dari primakuin

    Post-Flooding Diarrhea Outbreak in Jakarta, Indonesia, January–February 2002

    No full text
    <p><i>X</i>-axis labels are week/month, from the 44th week of 2001 (in November) to the 9th week of 2002 (in February). The blue line shows the number of cases per week reporting to an EWORS site in Jakarta with watery diarrhea and dehydration, fever, or vomiting. The “Cusum” (cumulative sum) C1, C2, and C3 alerts identify, with increasing sensitivity, significant increases in case counts using the Early Aberration Reporting System [<a href="http://www.plosmedicine.org/article/info:doi/10.1371/journal.pmed.0050072#pmed-0050072-b027" target="_blank">27</a>]. The horizontal red solid and broken lines represent the long-term mean and mean plus two standard deviations (sometimes used as an outbreak detection threshold in other surveillance systems), respectively.</p
    corecore