303 research outputs found

    Harmoni Client Centered Therapy Dalam Bimbingan Konseling Kelompok Dengan Al-Qur’an Surat Ar-Ra‘d Ayat 11

    Get PDF
    This article aims to analyse the concept of Client Centered Therapy as one of the group guidance and counselling techniques in the perspective of the Qur'an surah Ar-Ra'd verse 11. More specifically, analyses on this article focus on how the Client Centred Therapy theory views humans, the purpose and techniques of therapy, as well as the relationship between the counsellor and the counselee. This article is based on descriptive-qualitative research. Data are obtained through triangulation techniques, which are then analysed interactively. The results show that the service techniques of guidance and group counselling, with reference to the Client Centered Therapy theory, are in line with the Qur'an surat Ar-Ra'd verse 11. Client Centered Therapy theory and the Qur'an surah Ar-Ra'd verse 11 similarly view that the service techniques of guidance and group counselling contain the meanings of giving opportunities, roles, and, at the same time, respecting the counselee as an active, potential, and empowered person in determining the direction towards his/her personal kindnes

    Covid-19: how has the EU reacted so far?

    Get PDF
    Dionyssis G Dimitrakopoulos and Georgette Lalis analyse the EU's actions so far in the Covid-19 outbreak. They argue that despite a slow and initially haphazard approach, the response has ultimately been substantial. Public health care systems, alongside state bureaucracies and public finances, are being tested to their limits by the Covid-19 pandemic. The same can be said – albeit in a different way – about the European Union. Indeed, since the problem at hand knows no borders, appealing to an organisation that operates at the ‘supranational’ level is not an unreasonable reaction to a crisis such as this and an existential threat like this pandemic. So, how has the EU fared thus far in this process

    Flexible Computation Offloading at the Edge for Autonomous Drones with Uncertain Flight Times

    Full text link
    An ever increasing number of applications can employ aerial unmanned vehicles, or so-called drones, to perform different sensing and possibly also actuation tasks from the air. In some cases, the data that is captured at a given point has to be processed before moving to the next one. Drones can exploit nearby edge servers to offload the computation instead of performing it locally. However, doing this in a naive way can be suboptimal if servers have limited computing resources and drones have limited energy resources. In this paper, we propose a protocol and resource reservation scheme for each drone and edge server to decide, in a dynamic and fully decentralized way, whether to offload the computation and respectively whether to accept such an offloading requests, with the objective to evenly reduce the drones' mission times. We evaluate our approach through extensive simulation experiments, showing that it can significantly reduce the mission times compared to a no-offloading scenario by up to 26.2%, while outperforming an offloading schedule that has been computed offline by up to 7.4% as well as a purely opportunistic approach by up to 23.9%.Comment: 9 pages, 3 figures, preprint accepted in the 19th International Conference on Distributed Computing in Smart Systems and the Internet of Things (DCOSS-IoT

    COVID-19: a preliminary assessment of the European Union’s reaction

    Get PDF
    How well has the European Union handled the Covid-19 pandemic? Dionyssis G. Dimitrakopoulos and Georgette Lalis present a detailed analysis of the EU’s actions thus far in the outbreak. They write that despite a slow and initially haphazard approach, there has ultimately been a substantial response

    The European Union’s reaction to the Covid-19 pandemic – a preliminary assessment

    Get PDF

    Peran modal sosial pada kelompok tani dalam meningkatkan kesejahteraan anggota di Desa Sodonghilir Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya

    Get PDF
    Luasnya lahan persawahan di Indonesia ternyata tak juga mampu membuat taraf hidup petani meningkat, masih banyak petani sawah yang mengalami kesulitan dalam menjalani hidup tak jarang pula kita dapatkan petani sawah di pedesaan yang berada dalam garis kemiskinan. Kelompok tani merupakan ujung tombak pembangunan pertanian di Indonesia. Perkembangan kelompok tani seiring dengan berjalannya waktu mengalami peningkatan, hal tersebut terlihat pada masyarakat petani khususnya masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani Budiluhur di Desa Sodonghilir Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya. Peningkatan tersebut didukung oleh suasana kondusif hubungan sosial di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi realitas kesejahteraan masyarakat Desa Sodonghilir, dan mengidentifikasi gambaran modal sosial yang ada pada kelompok tani Budiluhur Desa Sodonghilir. Modal sosial dapat memberikan energi sosial bagi berjalannya sebuah kelompok tani supaya lebih dinamis. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui faktor pendorong dan penghambat pemanfaatan modal sosial pada kelompok tani Budiluhur. Peneliti menggunakan teori modal sosial yang menggambarkan segala sesuatu yang membuat masyarakat bersekutu untuk mencapai tujuan bersama atas dasar kebersamaan, serta didalamnya diikat oleh nilai-nilai dan norma-norma yang tumbuh dan dipatuhi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, metode kualitatif ini berupa metode deskriptif, yaitu metode yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan dengan studi kasus di lapangan. Hal itu dapat diartikan sebagai kegiatan meliputi pengumpulan data dalam rangka menjawab pertanyaan yang menyangkut keadaan pada permasalahan yang ada. Selain wawancara dan observasi, penulis juga melengkapi data dengan studi kepustakaan yang berkaitan dengan modal sosial. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa realitas kesejahteraan masyarakat Desa Sodonghilir ditunjukan dengan jumlah KK terbesar berada pada golongan KS-I yang hanya cukup memenuhi kebutuahn sehari-hari saja dengan mayoritas bekerja sebagai petani. Modal sosial telah memberikan asas bagi kelompok tani dalam meningkatkan motivasi masyarakat untuk bergabung menjadi anggota kelompok tani dan memberikan kontribusi terhadap perkembangan kesejahteraan sosial. Dengan kepemimpinan, pembinaan intensif, sekolah lapangan dan mengembangkan dana PUAP dan adanaya penyuluhan yang menjadi faktor pendorongnya. Namun tidak lepas dari adanya hambatan dalam mencapai kesejahteraan yang disebabkan oleh kurangnya motivasi diri,kecilnya skala usaha tani, kurangnya permodalan,lemahnya tingkat teknologi,kurang optimalnya dalam pemasaran hasil produksi dan keterbatasan pengetahuan dalam meningkatkan kemampuan bertani

    PENINGKATAN DISIPLIN BELAJAR SANTRI MELALUI BIMBINGAN DAN KONSELING

    Get PDF
    This study aims to determine the increase in discipline of learning santri through guidance and counseling. The scope of the study refers to: obedience at the time of entrance of activities, obedience and compliance to the rules in the pesantren, completing the tasks of teachers in boarding schools, coaching sanctions for those who violate. The research method using Descriptive Qualitative Research, with data collection techniques in the form of observation and interview. The subjects of the study were santri in Pondok Pesantren Al-Hadi Min Ahlisunnah Wal Jamaah Pekalongan. The results showed that the discipline of learning santri low, so that the boarding school pesantren impose a system of punishment on students who are not disciplined. Students feel bound by the rules but do not implement and comply with the rules that apply in the boarding school. Through the role of boarding school board members in providing guidance and counseling services using behavioral approach, able to improve the discipline of learning santri

    Pandemia global COVID 19: Aprendizajes y nuevas perspectivas en el desarrollo de estudios clínicos

    Get PDF
    El presente trabajo tiene como objetivo presentar las alternativas que se han desarrollado en la conducción de los estudios clínicos como consecuencia de la e del COVID 19. La pandemia aceleró cambios que ya se venían dando. Como menciona Henry Levy, “toda la comunidad relacionada de una forma u otra con los estudios clínicos ha realizado esfuerzos titánicos para minimizar el impacto y acelerar el desarrollo clínico de nuevos tratamientos durante el 2020, y lo que va del 2021. Estos cambios van desde escribir protocolos más simples, desarrollar métodos de colección de datos (e CRF) reducidos hasta la implementación total o parcial de los “estudios clínicos descentralizados”, concepto que describiremos en este trabajo. Todos ellos son ejemplos de la industria farmacéutica que trabaja para innovar y colaborar de forma más eficiente sin importar las fronteras entre países o bien, las diferencias entre compañías farmacéuticas en sí mismas, Ejemplo de esta colaboración sin precedentes fue la firma el 8 de Septiembre de 2020 por parte de ocho compañías que trabajan en la investigación de vacunas COVID-19. Se firmó un compromiso #WeStandWithScience, donde se comprometieron a mantener la integridad del proceso científico mientras se trabaja hacia las presentaciones regulatorias globales y aprobaciones de las primeras (y subsiguientes) vacunas para COVID-19. La consecuencia concreta de estas nuevas tecnologías e iniciativas es llevar los tratamientos a todos aquellos pacientes que lo necesiten de forma rápida y segura. Durante el 2021 continuaremos viendo un desarrollo e implementación de estas nuevas herramientas y procesos, en todas las fases de los estudios clínicos, a nivel mundial
    corecore