6 research outputs found

    Reproductive Health Literacy Level Among Adolescents of Senior High School in Semarang City, Indonesia

    Get PDF
    Background: Adolescence was very vulnerable to reproductive health problems, including sexuality (unwanted pregnancy, abortion, sexually transmitted diseases), drug use, and HIV & AIDS. Semarang City teenage dating behavior was almost 50% very risky. Outcome of poor reproductive health behavior was caused by low levels of literacy of adolescent reproductive health. This study aimed to determine reproductive health literacy level of adolescent in senior high schools in Semarang City. Materials and Methods: This was a descriptive analytic study with cross-sectional methods in 251 students. Primary data was collected by conducting to fill out questionnaires. Result: The reproductive health literacy level of adolescent in high schools in Semarang City was still at the level of inadequate (33.1%) and problematic (48.2%). Indicators on the dimensions of reproductive health literacy levels showed that the majority of ability to access, understand, assess, and apply the reproductive health information was more than 50% in the inadequate and problematic categories. Conclusion: The reproductive health literacy level of adolescent in high schools in Semarang City was in the low category. Various efforts are needed to increase the literacy level of adolescent reproductive health, including training and seminars on adolescent reproductive health in schools and increasing reproductive health information through social media

    PERCEPTION OF UDINUS STUDENT ABOUT PICTORIAL HEALTH WARNING (PHWS) ON CIGARETTE PACK

    Get PDF
    Ministry of Health Regulations No. 28 of 2013 requires pictorial health warning (PHW) on 40 5 size of pack side of cigarette that sold In Indonesia. However, there are two controversial PHW since there are images of “smoking man” and “a man who smoke with a child in his arm”. The two PHW seems encourage people to smoke. This study aims to determine UDINUS students' perceptions to the five PHWs. This was descriptive research with 99 students as respondents that were selected by simple random sampling methods; they were the students from five faculties in Dian Nuswantoro University. A self administered questionnaire was used for collecting data. Result shows that the best PHW based on respondent’s perception were “throat cancer”, which 61.6% respondent perceive it was clear message, 54.6% threatening and 52.5% informative. While the worst PHW was “smoking man” which only 37.3% of respondent perceive it was clear message, 19.2% threatening and 29.3% said it was informative. The three of PHWs that perceived by respondents related to the danger of smoking were “lung cancer and chronic bronchitis” (55.6%), throat cancer (52.6%), and mouth cancer (53.6%). More than 50% of respondents said that smoking can caused serious health problems such as describe in those PHWs. Looking the “cancer” PHWs made (50.6%) of respondents had intention to quit smoking. The recommendation is PHWs must be clear, informative and use threatening pictures such as throat, lung and mouth cancer. Keywords : Perception, Pictorial Health Warnings, Cigarette

    PERSEPSI MAHASISWA UDINUS TERHADAP LIMA TIPE GAMBAR PERINGATAN KESEHATAN PADA KEMASAN ROKOK

    Get PDF
    Peraturan Menteri Kesehatan No 28 Tahun 2013 mewajibkan mencantumkan salah satu dari lima gambar peringatan kesehatan dengan prosentase tidak boleh kurang dari 40% luas kemasan rokok. Namun demikian terdapat 2 gambar yang dianggap kontroversial karena menampilkan gambar orang merokok dan memiliki arti seperti menyuruh seseorang untuk merokok apalagi dikalangan remaja terutama mahasiswa. Pada penelitian sebelumnya oleh Evi Irawanti 2010 menunjukkan 80,2% mahasiswa laki-laki UDINUS adalah perokok. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi mahasiswa UDINUS terhadap lima tipe gambar peringatan kesehatan bahaya merokok pada kemasan rokok. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dilanjutkan dengan kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode wawancara danFocus Group Discussion (FGD).Jumlah sampelkuantitatif sebanyak 99 responden dan peserta FGD sebanyak 5 orang. Pengambilan sampel dengan cara simple random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambar yang dinilai paling baik diantara 5 gambar lainnya menurut responden adalah gambar kanker tenggorokan (61,6%) responden menilai jelas, (54,6%) seram dan (52,5%) informatif. Sedangkan gambar merokok membuhmu dinilai buruk oleh responden (37,3%) responden menyatakan jelas, (19,2%) seram dan (29,3%) informatif. Dari kelima gambar hanya 3 gambar yang mendorong persepsi kerentanan responden yaitu kanker paru-paru dan bronkitis kronis (55,6%), kanker tenggorokan (52,6%), dan Kanker mulut (53,6%). Lebih dari (50%) responden menyatakan bahwa merokok dapat menyebabkan dampak yang serius terhadap kesehatan seperti pada dampak lima tipe gambar peringatan.(50,6%) responden menyatakan gambar kanker tenggorokan mendorong niat untuk mengurangi merokok dan (47,4%) mendorong niat untuk berhenti merokok. Hasil kuantitatif sejalan dengan hasil FGD dimana gambar kanker tenggorokan, paru-paru dan mulut yang mendorong persepsi kerentanan, keseriusan serta mendorong niat untuk mengurangi dan berhenti merokok. Disarankan kepada Dinas Kesehatan Kota Semarang untuk menggunakan media yang menyeramkan, jelas dan memiliki tingkat informatif yang baik seperti gambar kanker tenggorokan, paru dan mulut untuk dicantumkan disetiap baliho papan iklan rokok

    FENOMENA UNWANTED PREGNANCY DIKALANGAN REMAJA

    Get PDF
    Karangroto adalah suatu daerah pinggiran yang berada di Kecamatan Genuk tepatnya berada di Kota Semarang yang sebenarnaya merupakan masyarakat gusuran dari kota. Remaja-remaja di desa Karangroto tersebut banyak yang masih melanjutkan ke perguruan tinggi dan tidak sedikit yang berhenti sekolah mulai dari SMP dan SMA.Hal ini dikarenakan mereka diketahui telah hamil sebelum menikah sehingga menyebabkan banyak terjadi pernikahan dini dan mereka harus menyandang peran orang tua muda. Ketidak siapan untuk menjadi orang tua yang disebabkan karena perilaku seksual beresiko ini, yang kemudian menempatkan mereka pada resiko kematian ibu dan bayi. Terjadinya perilaku seks disebabkan karena ketidaktauan tentang kesehatan reproduksi remaja sehingga perlu dilakukan penelitian untuk meningkatkan pengetahuan remaja di Kelurahan Karangroto. Jenis penelitian yang digunakan adalah penilitian kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan deskritif yang berupa kata – kata tertulis atau lisan dari orang dan prilaku yang dapat di amati dan diarahkan pada latar belakang individu tersebut secara utuh. Data yang di kumpulkan berupa kata – kata gambaran,selain itu semua yang di butuhkan berkemungkinan menjadi kata kunci terhadap yang sudah diteliti. Dengan demikian laporan penelitian akan berisi kutipan data untuk memberi gambaran penyedia laporan tersebut. Tujuan riset kualitatif adalah pengembangan konsep yang membantu memahami fenomenal social atau lingkungan yang dialami (bukan percoba’an) dengan demikian member penekanan pada makna – makna pengalaman dan pandangan semua peserta riset

    PENGARUH TINGKAT LITERASI KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH REMAJA BERBASIS TEORI HEALTH LITERACY DI SMK N X KOTA SEMARANG

    Get PDF
    Remaja sangat rentan dengan masalah kesehatan reproduksi seperti kehamilan tidak dinginkan, aborsi, penyakit menular seksual, menjaga kebersihan organ reproduksi. Diperkirakan pada tahun 2030-2035 Indonesia akan mengalami bonus demografi, remaja saat ini akan memasuki usia produktif dalam jumlah yang lebih banyak dari pada usia non produktif. Oleh karena itu perlu dilakukan berbagai upaya dan pendekatan terutama peningkatan literasi kesehatan reproduksi remaja. literasi kesehatan adalah kemampuan pengetahuan, motivasi untuk mengakses, memahami, menilai dan menerapkan informasi kesehatan berdasarkan dimensi health care, disease prevention dan health promotion dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian menganalisis pengaruh tingkat literasi kesehatan reproduksi terhadap perilaku seksual berisiko remaja berbasis teori health literacy kesehatan di SMK N 9 Kota Semarang. Metode penelitian ini termasuk penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan di SMK N 9 Kota Semarang dengan sampel penelitian ini adalah 251 siswa kelas 10 dan 11. Hasil penelitian, tingkat literasi kesehatan reproduksi remaja berpengaruh terhadap perilaku seksual berisiko. Remaja yang mempunyai tingkat literasi rendah mempunyai perilaku seksual berisiko lebih buruk dibandingkan yang tingkat literasinya tinggi. Beberapa faktor yangs signifikan mempengaruhi tingkat literasi kesehatan reproduksi adalah motivasi (p 0,002), Dukungan Orang tua (p0,04), peran sekolah (0,006). Sementara variabel yang tidak berpengaruh usia, jenis kelamin, uang saku, pengetahuan, pengalaman pelatihan, dukungan teman sebaya, pelayanan kesehatan, paparan media, budaya dan bahasa. Kesimpulan tingkat literasi kesehatan reproduksi merupakan faktor penentu perilaku seksual berisiko remaja. Remaja yang mempunyai tingkat literasi kesehatan reproduksi rendah mempunyai perilaku seksual pranikah dibandingan dengan tingkat literasi kesehatannya tinggi
    corecore