6 research outputs found

    Strategi yang Dapat Dikembangkan dalam Pembelajaran Laboratorium Biologi

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan beberapa strategi paedagogik yang dapat dilakukan oleh guru ataupun dosen untuk meningkatkan efektifitas dan efisensi pembelajaran laboratorium sehingga dapat mengembangkan autonomy dan kreativitas siswa serta meminimalisir anggaran dalam pelaksanaan kegiatan praktikum. Penelitian ini merupakan merupakan preliminary research yang didasarkan pada kajian pustaka dari enam jurnal utama dan tujuh jurnal pendukung dengan tema kegiatan laboratorium. Hasil penelitian mengungkap bahwa beberapa strategi yang dapat dilakukan sebagai alternatif dalam pembelajaran laboratorium diantaranya: (1) penggunaan demonstrasi virtual lab dan video digital, (2) pembelajaran laboratorium melalui pendekatan Mutasi Based Learning (MBL), (3) mengimplementasikan unsur kebudayaan lokal yang relevan dalam modul laboratorium, (4) menjelaskan pengalaman penelitian yang autentik beserta hambatannya dan (5) dan mengkombinasikan beberapa metode dalam kegiatan hands on laboratorium. Strategi pertama dapat digunakan sebagai alternatif pelaksanaan kegiatan laboratorium yang dapat meminimalisir penggunaan anggaran, sedangkan strategi kedua sampai dengan kelima disinyalir dapat lebih mengembangkan autonomy dan kreativitas siswa dalam pelakasanaan kegiatan laboratorium biolog

    IRRIGATION EFFICIENCY AND UNIFORMITY OF AEROPONICS SYSTEM

    No full text
    ABSTRACT The evaluation of the irrigation efficiency and coefficient of unttotmity (CU) of the existing aeroponics system has been conducted for one growing season of petsai (Brassica pekinensis L) in Parung - Bogor, Indonesia. The evaluation covers the CU of the spray discharge, pH, temperature and electrical conductivity (EC) of the nutrient solution. It was concluded that the CU of spray discharge, pH and temperature of the nutrient solution were relatively high, but the CU of EC of the nutrient solution was relatively low. Conveyance efficiency and water-use efficiency were about 84.38% and 40.09%, respectively. The average crop water requirement was about 1,457 cc/crop/season or equal to 16,870 cc per Kg of petsai produced. Diterima: 02 Januari 2007, Disetujui: 19 Pebruari 200

    Analisis Kelayakan Teknis Pembangunan Krematorium Keputih-Sukolilo Milik Pemerintah Kota Surabaya

    Full text link
    Meningkatnya jumlah penduduk Kota Surabaya dari tahun ke tahun mengakibatkan ketersediaan lahan kosong yang semakin sempit. Sebagian besar penduduk Kota Surabaya mempercayai pemakaman sebagai perlakuan terhadap jenazah. Namun, saat ini kondisi lahan makam di Kota Surabaya semakin penuh dan beberapa makam telah menerapkan sistem tumpang. Disamping pemakaman, terdapat beberapa agama yang mempercayai kremasi sebagai perlakukan terhadap jenazah. Pemerintah Kota Surabaya memiliki keinginan untuk memfasilitasi dan melayanai warga Surabaya yang membutuhkan kremasi sebagai perlakuan terhadap jenazah. Untuk mewujudkan hal tersebut Pemerintah Kota Surabaya membangun Krematorium Keputih di Jalan Keputih Tegal, Sukolilo Surabaya. Tarif retribusi kremasi yang akan diberlakukan telah tertuang pada Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2012 tentang Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat dimana tarif tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan tarif kremasi pada Krematorium Jala Pralaya Juanda dan Krematorium Eka Praya di Jalan Kembang Kuning, Kota Surabaya. Penelitian ini menganalisis apakah pembangunan Krematorium Keputih Surabaya layak dalam hal aspek pasar, teknis, maupun finansial. Investasi pembangunan krematorium telah menghabiskan biaya sebesar Rp 10.717.808.167. Analisis finansial dilakukan menggunakan tiga skenario dimana hasil dari ketiga skenario tersebut menunjukkan bahwa Krematorium Keputih tidak layak secara finansial untuk operasional 10 tahun ke depan

    Irrigation Efficiency And Uniformity Of Aeroponics System

    Full text link
    The evaluation of the irrigation efficiency and coefficient of unttotmity (CU) of the existing aeroponics system has been conducted for one growing season of petsai (Brassica pekinensis L) in Parung - Bogor, Indonesia. The evaluation covers the CU of the spray discharge, pH, temperature and electrical conductivity (EC) of the nutrient solution. It was concluded that the CU of spray discharge, pH and temperature of the nutrient solution were relatively high, but the CU of EC of the nutrient solution was relatively low. Conveyance efficiency and water-use efficiency were about 84.38% and 40.09%, respectively. The average crop water requirement was about 1,457 cc/crop/season or equal to 16,870 cc per Kg of petsai produced. Diterima: 02 Januari 2007, Disetujui: 19 Pebruari 200

    THE ASSOCIATION BETWEEN FOOD HYGIENE AND THE ESCHERICHIA COLI CONTAMINATION ON SCHOOL SNACK AT ELEMENTARY SCHOOL IN CAKUNG SUBDISTRICT, EAST JAKARTA

    Full text link
    Background: Unsafe food hygiene poses threats for becoming disease transmission. The most common of foodborne pathogenic bacteria is Escherichia coli. The purpose of this study was to examine the association between food hygiene and the contamination of escherichia coli bacteria on school snack. Subejcts and Method: A cross-sectional study was conducted in Cakung, East Jakarta from December 2016 to January 2017. A sample of 60 food handlers from a total of 147 foods handlers’ population was selected by cluster sampling. The dependent variable was E. coli bateria. The independent variables were proper hand washing, food serving aids, proper equipment washing, types of selling facilities, sanitation facilities, the placement of cooked food, and food preparation. The data were collected by laboratory test result and questionnaire. The data were analyzed by multiple logistic regressions. Results: As many as 45% of the positive snacks were contaminated with E. coli bacteria. E. coli bacterial contamination on food was related to the practice of using food serving aids (OR= 5.00; 95% CI= 1.19 to 20.92; p= 0.044), a place to store cooked food (OR= 6.11; 95% CI = 1.73 to 21.59; p = 0.007) and method of presentation (OR = 7.14; 95% CI = 1.43 to 35.57; p = 0.002). Conclusion: The incidence of Escherichia coli contamination on food is related to the practice of using food serving aids, the placement of cooked food and food serving. Keywords: Escherichia coli, school snack Corresponden: Hanifatun Nisa Ath Thoriqoh. Public Health Postgraduate Study Program, Faculty of Public Health, University of Indonesia, Depok, West Java. Email: [email protected]. Mobile: 08180815774
    corecore