32 research outputs found

    TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN FORMULIR RINGKASAN PASIEN PULANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT YPK MANDIRI 2022

    Get PDF
    Filling in the completeness of the patient's medical resume at the YPK Mandiri Hospital is still not optimal where there are still many summary of discharged patients that have not been filled out completely. In accordance with service standards, the minimum quality of medical records, the completeness of filling out a summary of discharge patients must be 100%. The purpose of this study was to see the completeness of filling out the inpatient summary form. This study uses quantitative analysis methods. Most of the inpatient discharge summaries have been completed in accordance with the SOP, only at the stage of filling out the discharged patient summaries by doctors it has not been carried out properly. Based on the results of the recapitulation of the completeness of filling out the summary form for inpatient discharge in a quantitative analysis of 75 medical records, the results obtained are 85% complete. The highest percentage is found in the Completion of Important Reports/Forms and Author Authentication components, which is 86%, while the lowest presentation is in the Patient Identification component, which is 84%. The percentage of completeness of the 4 components above is 85%. Constraints in the filling process related to the completeness of filling out the Discharge Patient Summary in the medical records of inpatients, namely due to the doctor's lack of thoroughness in filling out the summary of inpatient discharge patients and also the lack of socialization carried out by the hospital about how important the items in the summary of inpatient discharge patients should be filled out. as a whole in order to get an effective medical record

    HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN PENGGUNAN BPJS RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA TAHUN 2023

    Get PDF
    Kualitas pelayanan (service quality) adalah pandangan konsumen terhadap hasil perbandingan antara ekspektasi konsumen dengan kenyataan yang diperoleh dari pelayanan. Terdapat lima dimensi dalam mengukukur kualitas pelayanan meliputi bukti fisik (tangible), kehandalan (reliability) daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati (empathy). Kepuasan adalah perasaan yang menunjukkan kesenangan atau kekecewaan seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesan terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapannya. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien pengguna BPJS rawat jalan di rumah sakit Bhakti Mulia. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2022-Mei 2023. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, populasi penelitian ini sebanyak 97 responden dengan menggunakan perhitungan rumus estimasi proporsi, teknik pengambilan sampel menggunakan metode incidental/convenience sampling (sampel seadanya), variabel yang digunakan yaitu variabel dependent dan independent dengan melakukan wawancara dan pengisian angket, Teknik analisis data menggunakan analisis bivariat yaitu uji chi-square dan univariat pada aplikasi SPSS 26. Hasil penelitian ini pada dimensi tangible 64 (66%) baik, 33 (34%) tidak baik, reliability 63 (64,9) baik, 34 (35,1%) tidak baik, responsiveness 58 (59,8%) baik, 39 (40,2%) tidak baik, assurance 57 (58%) baik, 40 (41,2%) dan empathy 57 (58,8% baik, 40 (41,2%) tidak baik. Pasien yang mersa puas 52 (53,6%) pasien tidak puas 45 (46,4%). Adanya hubungan antara dimensi tangible, reliability dan assurance terhadap kepuasan pasien pengguna BPJS, pada dimensi responsiveness, dan empathy tidak ada hubungan yang signifikan terhadap kepuasan. Pada penelitian ini tidak ada hubungan yang signifikan

    Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap SIANTER (Sistem Informasi Antrian Terintegrasi) di UPTD Puskesmas Kresek Kabupaten Tangerang

    Get PDF
    Patient satisfaction is an assessment of whether or not the quality of health services for patients is good. One of the influences on the level of patient satisfaction is the queue, to prevent chaos in the waiting room caused by queues, a queue system is created in a health service. This study aims to determine the level of patient satisfaction with SIANTER (Integrated Queuing Information System) at the Kresek Health Center. The sample in this study amounted to 106 respondents using the Non Probability Sampling technique with the consecutive sampling method. To measure the level of patient satisfaction with the queuing system, the End User Computing Statistics (EUCS) method is used which consists of five dimensions of content, accuracy, format, ease of use, and timeline. The data collection technique used in the study was by filling in the patients themselves with the instrument used was a questionnaire. The results showed that (81.1%) were dissatisfied, and 20 respondents (18.9%) were satisfied. This study concluded that there are still many patients who are dissatisfied with the use of the SIANTER machine (Integrated Queuing Information System) at the Kresek Health Center

    TINJAUAN KETEPATAN KODIFIKASI PENYAKIT DIABETES MELLITUS TIPE II PADA JUMLAH PASIEN DALAM MENUNJANG LAPORAN SURVEILANS KESEHATAN RAWAT JALAN DI RS ANNA MEDIKA

    Get PDF
    Laporan surveilans kesehatan merupakan laporan yang rutin dilakukan oleh rumah sakit guna mengetahui jumlah pasien dengan suatu penyakit yang bersumberkan pada rekam medis tiap pasien dan hasil kodifikasi. Surveilans kesehatan adalah kegiatan pengamatan sistematis dan berkelanjutan terhadap data dan informasi tentang kejadian penyakit atau masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah kesehatan untuk memperoleh dan memberikan informasi guna mengarahkan tindakan pengendalian dan penanggulangan secara efektif dan efisien. Tujuan penelitian mengetahui gambaran ketepatan kodefikasi dalam laporan surveilans pasien diabetes mellitus tipe II di RS Anna Medika, dengan metode penelitian analisis deskriptif kuantitatif, menggunakan sampel sebanyak 89 rekam medis pasien rawat jalan dan laporan surveilans bulan Januari tahun 2020. Hasil dan kesimpulan penelitian ketepatan kodifikasi belum 100% tepat, dikarenakan petugas belum melaksanakan sesuai SPO yang berlaku sehingga ketepatan kodifikasi dari 89 sampel  didapatkan 0% berdampak pada ketepatan data jumlah pasien diabetes mellitus yang belum tepat pada penggolongan diabetes mellitus pada laporan surveilans. Beberapa faktor hambatan yang ditemukan berdasarkan unsur 5M adalah Petugas koder kurang teliti,, tulisan dokter yang sulit terbaca, petugas masih berpaku pada hafalan dan catatan dan kelengkapan diagnosa dan buku pendukung dalam merefrensi kode belum ada. Saran kepada komite RM diharapkan petugas koder lebih teliti, peningkatan kompetensi dari petugas koder melalui seminar, penambahan petugas koder dan perbaikan kelengkapan kode diagnosa penyakit SIMRS dan ketersedian buku pendukung guna meningkatkan ketepatan kodifikasi

    ANALISIS KUALITATIF KEKONSISTENSIAN PENCATATAN DAN JUSTIFIKASI PENGOBATAN PADA REKAM MEDIS KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH SAKIT MEKAR SARI BEKASI TAHUN 2021

    Get PDF
    Kelengkapan rekam medis dapat diukur secara analisis kuantitatif maupun kualitatif. Namun untuk melihat kekonsistensian pendokumentasian dilakukan secara analisis kualitatif. Permasalahan terjadi pada rendahnya kekonsistensian pencatatan dan justfikasi pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kekonsistensian pencatatan dan justifikasi pengobatan di Rumah Sakit Mekar Sari Bekasi tahun 2021. Metode penelitian ini deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Populasi penelitian ini adalah 343 rekam medis dan sampel sebanyak 85 rekam medis. Hasil dari penelitian ini adalah ketidak-konsistensian pada subkomponen skrining risiko cedera/jatuh sebesar 91,76%, instruksi pemberian obat dalam pencatatan waktu instruksi, nama, jenis dan dosis obat serta waktu pemberian obat sebesar 94,11%, instruksi penghentian/penggantian obat dalam pencatatan waktu instruksi, nama, jenis dan dosis obat serta waktu pemberhentian/penghentian obat sebesar 61,17% dan instruksi pemeriksaan penunjang sebesar 89,41%. Belum ada standar prosedur operasional kegiatan analisis kualitatif, faktor-faktor penyebab ketidak-konsistensian ditinjau dari unsur sumber daya antara lain petugas analisis bukan lulusan rekam medis, tenaga kesehatan yang tidak melakukan autentikasi dengan baik serta desain formulir skrinning risiko jatuh dan formulir pemberian obat pasien yang tidak sesuai standar. Kekonsistensian rekam medis dari awal pasien masuk, dalam perawatan hingga diperbolehkan pulang menjadi penting untuk diperhatikan agar terjalin kesinambungan dalam pelayanan kesehatan yang diberikan

    KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS BERDASARKAN BEBAN KERJA DI BAGIAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT AIRAN RAYA

    Get PDF
    Pelayanan rekam medis yang berkualitas ditentukan oleh sumber daya manusia yang bermutu. Tenaga kerja rekam medis menjadi salah satu faktor utama penyelenggaraan rekam medis. Agar berjalan dengan baik, maka diperlukan sumber daya yang cukup. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan tenaga rekam medis berdasarkan beban kerja di bagian penerimaan pasien rawat jalan Rumah Sakit Airan Raya. Metode penelitian dilakukan dengan kuantitatif deskriptif dengan sampel penelitian banyak 37.397 rekam medis pasien rawat jalan pada periode Januari-Desember 2021. Teknik pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rumah Sakit Airan Raya memiliki 3 orang petugas di unit rekam medis rawat jalan dan dari hasil perhitungan kebutuhan tenaga rekam medis berdasarkan beban kerja menggunakan rumus Abk-Kes diperoleh jumlah petugas tambahan yang dibutuhkan sebanyak 1 (satu) orang. Beban kerja yang dilaksanakan oleh petugas  di pendaftaran rawat jalan saat ini mempengaruhi kinerja pegawai yang ada di Instalasi rekam medis sehingga dapat mempengaruhi efektivitas dan produktifitas kerja petugas rekam medis. Selain itu, kurangnya SDMK akan petugas akan mempengaruhi pelayanan rekam medis

    TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN RINGKASAN PULANG REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSU ADHYAKSA

    Get PDF
    Rekam medis merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Unit kerja rekam medis besar perananya dalam kegiatan – kegiatan rumah sakit yaitu, dengan melayani dengan cepat, tepat waktu, lengkap dan kapan saja terhadap permintaan – permintaan catatan medis yang diperlukan. Resume Medis adalah informasi yang terdapat dalam ringkasan riwayat keluar semua pasien selama perawatan dan pengobatan pasien yang telah diusahakan oleh tenaga kesehatan dan pihak terkait, lembar ini harus ditandatangani oleh dokter yang merawat pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi SOP, menentukan persentase kelengkapan ringkasan pulang dan mengetahui faktor-faktor penyebab ketidaklengkapan ringkasan pulang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis kuantitatif dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi analisis kuantitatif, dan pedoman wawancara. Berdasarkan hasil Rekapitulasi kelengkapan pengisian ringkasan pulang rawat inap secara analisis kuantitatif terhadap 77 Rekam Medis didapatkan hasil tertinggi pada komponen identifikasi pasien yaitu 100%. Pada komponen laporan yang penting didapatkan hasil tertinggi 99% pada sub komponen tanggal masuk dan keluar dan ringkasan riwayat penyakit dan untuk kelengkapan terendah pada sub komponen penunjang lain yaitu 52%. Pada komponen autentifikasi penulis didapatkan hasil tertinggi pada sub komponen tanda tangan dokter yaitu 92% dan untuk hasil terendah pada sub komponen nama dokter yaitu 82%

    TINJAUAN KEPUASAN PENGGUNA DALAM MENGGUNAKAN REKAM MEDIS ELEKTRONIK (RME) DI RUMAH SAKIT SILOAM BALIKPAPAN

    Get PDF
    Rekam Medis Elektronik (RME) adalah teknologi informasi yang digunakan fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) dalam mengumpulkan, menyimpan, mengolah dan peng-akses-an data rekam medis pasien dari berbagai sumber data medis di fasyankes. Rumah Sakit Siloam Balikpapan sendiri telah menggunakan RME sejak tahun 2017. Salah satu bentuk evaluasi sistem yaitu melakukan pengukuran tingkat kepuasan pengguna terhadap sistem. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna terhadap sistem RME di Rumah Sakit Siloam Balikpapan, dalam penelitian ini penulis menggunakan metode End User Computing Satisfaction (EUCS). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah staf yang dapat mengakses dan dapat menggunakan sistem RME, dimana besaran sampel yang didapat dari hasil penghitungan jumlah populasi yaitu berjumlah 76 orang. Pengumpulan sampel dilakukan dengan menggunakan sistem random sampling. Teknik pengumpulan data dengana cara wawancara adapun intrumen pengumpulan data yaitu berupa kuisioner. Hasil dari penelitian terhadap 5 dimensi didapat kepuasan pengguna terhadap dimensi dimensi isi (content) sebesar 53,9%, dimensi keakuratan (accuracy) sebesar 56,5%, dimensi tampilan (format) sebesar 69,7%, dimensi ketepatan waktu (timeliness) sebesar 50% dan dimensi kemudahan dalam penggunaan (ease of use) sebesar 82,9%. Hasil akhir kepuasan pengguna terhadap sistem RME di Rumah Sakit Siloam Balikpapan didapatkan hasil 52,6% pengguna merasa puas dan 47,4% pengguna merasa tidak puas

    TINJAUAN DUPLIKASI PENOMORAN REKAM MEDIS DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR.H.MARSIDI JUDONO BANGKA BELITUNG

    Get PDF
    Sistem penomoran dalam pelayanan rekam medis merupakan tata cara penulisan nomor yang diberikan untuk pasien yang datang berobat sebagai identitas pribadi pasien yang bersangkutan. Ada tiga jenis pemberian nomor pasien berdasarkan nomor rekam medis yaitu: pemberian nomor cara seri (Serial Numbering Sistem), pemberian nomor cara unit (Unit Numbering Sitem), dan pemberian nomor secara Seri Unit (Serial-Unit Numbering Sistem). Sistem penomoran rekam medis di RSUD Dr. H. Marsidi Judono ini menggunakan sistem penomoran secara Unit (Unit Numbering System) yang dimana sistem penomoran ini setiap pasien yang berkunjung pertama kali mendapat satu nomor rekam medis dan digunakan selamanya pada kunjugan berikutnya. Akan tetapi masih ditemukannya pasien yang memiliki lebih dari satu nomor rekam medis akibatnya terjadilah duplikasi penomoran. Masalah atau kendala terjadinya Duplikasi yaitu seringnya terjadi human error dan sistem error. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan metode observasi dan wawancara. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah rekam medis pasien IGD pada bulan juli tahun 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa duplikasi rekam medis yang terjadi sebanyak 18 (1,78%). Penduplikasian rekam medis pasien jika sering terjadi akan berdampak pada isi rekam medis pasien menjadi tidak berkesinambungan dan rak rekam medis akan cepat penuh. Diharapkan pihak rumah sakit lebih memperhatikan dan memberikan arahan kepada petugas pendaftaran supaya lebih teliti lagi pada saat menangani pasien sehingga tidak terjadi lagi penduplikasian rekam medis

    PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DAN PENDAFTARAN ONLINE DI LINGKUNGAN HOME CARE KESEHATAN: STUDI KASUS DI PRAKTIK DR NOVITA MARTA TUMANGGOR

    Get PDF
    Pemanfaatan teknologi dan perkembangan teknologi saat ini telah berkembang pesat dimana hampir setiap kegiatan di lakukan sehari-hari tidak dapat di pisahkan dari pengaruh teknologi informasi, baik sebagai penunjang kebutuhan sehari-hari maupun untuk kebutuhan bisnis yang baik. dr Novita Marta Tumanggor  adalah layanan kesehatan mandiri yang berlokasi di Kalimantan utara. Demi memenuhi kebutuhan dalam layanan pasien maka perancangan sistem pendaftaran pelayanan pasien berbasis komputer benar-benar sangat diperlukan untuk mencapai pelayanan kesehatan yang sangat optimal. Pendaftaran pasien pada layanan home care dilakukan diruang home care yang penjadwalanya masih menggunakan nomor antrian sehingga pasien harus antri diruang klinik untuk menunggu nomor antrian pelayanan yang mengakibatkan penuhnya ruangan pada satu waktu. Pengembangan sistem yang akan digunakan yaitu dengan menggunakan metode waterfall, dengan melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analiys, design, coding dan testing, sehingga pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan atau secara linierPenelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap pengguna. Dalam perancangan sistem menggunakan metode waterfall dengan perancangan sistem menggunakan aplikasi wordpres. untuk menjalankan local host di gunakan software xamp dan Mysql sebagai basis data. Hasil dari penelitian ini berupa website yang dapat mempermudah dalam memberikan informasi
    corecore