3 research outputs found

    Low Birth Weight As the Predictors of Stunting in Children under Five Years in Teluknaga Sub District Province of Banten 2015

    Get PDF
    Stunting in children under five years still becomes a health problem in Banten Province. This study aimed to analyze the determinants of stunting in children under five years in Teluknaga sub-district, Banten Province in 2015. Data were obtained from secondary data analysis using the primary survey data of Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) nutrition program in April 2015. The subsequent nutrient status assessment was performed usingthe calculation of longevity indicator by Age (PB/U) or Body Height by Age (TB/U) based on z-score according to WHO. Chi-square and multivariable logistic regression were used to analyze 290 children under five years old as the sample. The results showed that 70.7% of children were stunting. Bivariate analysis showed that birth weight of infants (p = 0.008), maternal employment status (p = 0.026), and average parents income (p = 0.012) have a significant relationship with the occurrence of stunting in infants. Birth weight of infants was the most dominant risk factor, among the variables. That is the children who were born with low birth weight was 3.12 times more likely to be stunted than those taken with normal weight after controlled by child sex, number offamily members, education level of the father and mother, mother’s working status and average parents income (OR= 3.12, 95% CI: 1.38–7.03). Health programs to overcome stunting can be done through education about the importance of consuming proper nutrition and routine health checks in pregnant women and children under five. Also, training is also given to all women of childbearing age so that in the future can betterunderstand the importance of maintaining nutritional status in adolescence, before pregnancy until pregnancy to give birth to healthy babies. Keywords: Low Birth Weight, Stunting, and Children

    AKUNTANSI MANAJEMEN (TEORI DAN APLIKASI)

    Full text link
    Informasi keuangan ataupun non keuangan adalah informasi yang dibutuhkan pihak manajemen dalam menjalankan fungsinya. Sebagai salah satu sumber informasi penting adalah informasi akuntansi manajemen berupa berbagai macam format yang disesuaikan dengan kebutuhan manajemen dalam pengambilan keputusan dari berbagai tingkatan manajemen. Akuntansi Manajemen atau Akuntansi Manajerial adalah sistem akuntansi yang berkaitan dengan ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi untuk manajer atau manajemen dalam suatu organisasi dan untuk memberikan dasar kepada manajemen untuk membuat keputusan bisnis yang akan memungkinkan manajemen akan lebih siap dalam pengelolaan dan melakukan fungsi kontrol. Sedangkan sistem akuntansi managemen sendiri artinya adalah suatu sistem informasi yang menghasilkan suatu kesimpulan atau output atau informasi yang menggunakan data yang ada serta proses-proses yang diperlukan dalam memenuhi hasil akhir tertentu dari suatu manajemen. Proses-proses yang dimaksudkan di sini adalah berbagai kegiatan seperti pengumpulan, pengukuran, penyimpanan, analisis, pelaporan, dan pengelolaan informasi. Sedangkan Hasil informasi atau kesimpulan dapat berupa laporan khusus, harga pokok produk, biaya pelanggan, anggaran, laporan kinerja, dan komunikasi personal. Fungsi dari hasil informasi yang sudah ada di dalam manajemen ada beberapa hal yang bisa di rumuskan yaitu : Merumuskan strategi, proses perencanaan dan pengendalian, Pengambilan keputusan, optimalisasi keputusan, pengungkapan pemegang saham dan pihak luar, pengungkapan entitas organisasi bagi karyawan, perlindungan atas asset organisasi
    corecore