16 research outputs found
Penentuan Nilai Tukar: Pengujian Purchasing Power Parity di Indonesia
This paper provides a test of purchasing power parity (PPP) as an explanation for longtermforeign exchange rate movement. We impose symmetry and proportionality restrictions ofPPP to data drawn from the period 1969.1 through 2001.4. The tests are also run for sub-periods. Symmetry and proportionality restrictions find little support for the unit root tests though the Johansen test suggests that foreign exchange rate and inflation rate are linked in a long run sense. Error correction models are then estimated on the basis of the assumption that the United States inflation rate is exogenous. The error correction models result also rejects the PPP
Determinan Likuiditas Pada Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa Di Indonesia Tahun 2003-2012
: This research aims to analyze the influence of Return on Asset (ROA), Net Interest Margin (NIM), Capital Adequacy Ratio (CAR), Size (Size), Market Concentration (CR4) on Liquidity. The data used were obtained from the annual publication of the financial statements of each Non-Foreign Exchange BUSN Bank in Indonesia in 2003-2012. The sampling method was purposive sampling to 18 Non-Foreign Exchange BUSN Bank in 2003-2012. The techÂnique used is regression analysis of panel data. The result shows that ROA have significantly negative effect on liquidity, and CAR has significantly positive effect on liquidit
Analisis Kinerja Empat Strategi Dasar Opsi Minyak Mentah West Texas Intermediate (Wti)
Perdagangan opsi minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) merupakan pasar derivatif yangmeningkat pesat sejak tahun 1997. Saat ini minyak mentah WTI sudah menjadi salah satuindikator ekonomi makro dunia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja empat strategidasar opsi minyak mentah WTI. Analisis penelitian ini meliputi analisis deskripsi, kinerja ROI,probability of winning, ROA, dan Sharpe Index. Metodeologi penelitian adalah dengan melakukanuji coba perdagangan selama delapan periode perdagangan bulanan opsi beli dan jual minyakmentah WTI mulai Juli 2013 hingga Februari 2014 dengan posisi strike dari 1 strike hingga 12strike terhadap posisi At The Money. Hasil penelitian menunjukkan strategi opsi jual memilikiprobabilitas lebih baik daripada strategi beli opsi dan ROA opsi jual lebih baik daripada opsi beli.Sharpe Index per bulan pada portofolio opsi beli sebesar -1,83%, yang berarti bahwa portofolio initidak memenuhi persyaratan investasi jika diukur terhadap suku bunga acuan BI rate atau TheFED rate. Sementara itu, Sharpe Index per bulan pada portofolio opsi jual sebesar 1.12%, yangberarti bahwa portofolio ini memenuhi persyaratan investasi jika diukur terhadap suku bunga acuanBI rate atau The FED rate. Dengan demikian diketahui bahwa strategi opsi jual lebih baik daripadastrategi opsi beli
Analisis Pengaruh Pertumbuhan Belanja Pemerintah Pusat, Pembayaran Bunga Utang, dan Subsidi terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 1999-2013
Sebagai salah satu instrumen utama kebijakan fiskal, kebijakan dan alokasi anggaran belanjanegara termasuk kebijakan anggaran belanja pemerintah pusat, menempati posisi yang sangatstrategis dalam mendukung akselerasi pembangunan yang berkelanjutan dan berdimensikewilayahan untuk mencapai dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Melalui kebijakan danalokasi anggaran belanja negara, pemerintah dapat secara langsung berperan dalam mencapaiberbagai tujuan dan sasaran program pembangunan di segala bidang kehidupan, mendukungstabilitas ekonomi, serta menunjang distribusi pendapatan yang lebih merata. Tujuan penelitian iniadalah untuk melihat pengaruh pertumbuhan belanja pemerintah pusat yang terdiri dari belanjapegawai, belanja barang, belanja modal, pembayaran bunga utang, dan subsidi terhadappertumbuhan ekonomi Indonesia. Penelitian ini menggunakan model regresi linear berganda,dengan pertumbuhan ekonomi sebagai variabel terikat dan pertumbuhan belanja pegawai, belanjabarang, belanja modal, pembayaran bunga utang, dan subsidi sebagai variabel bebas. Data yangdigunakan adalah data sekunder periode 1999 hingga 2013 yang berasal dari Data Pokok APBN,laporan BPS, dan Nota Keuangan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa variabelpertumbuhan belanja modal, pembayaran bunga utang dan subsidi memiliki pengaruh signifikanterhadap pertumbuhan ekonomi, sedangkan dua variabel bebas lainnya yakni belanja barang danbelanja pegawai tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
Intensitas Persaingan Industri Pengolahan Makanan di Indonesia
Harga pangan yang terjangkau oleh setiap orang akan mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia. Di industri pengolahan makanan dengan tingkat konsentrasi yang tinggi akan mendorong terjadinya kolusi dalam penentuan harga. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui intensitas tingkat persaingan industri pengolahan makanan sebelum dan sesudah kebijakan persaingan. Data sekunder diperoleh dari BPS. Metode analisis adalah regresi berganda dengan model persaingan Boone. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan persaingan yang ditetapkan sejak 1999 belum mempengaruhi intensitas persaingan di industri pengolehan makanandan belum mendukung terjadinya persaingan usaha yang lebih baik yang mendukung ketahanan pangan di Indonesia
Keterkaitan Sektor-Sektor Ekonomi Potensial di Provinsi Riau
This study aims to identify the potential economic sector in Riau. The data used is the Gross Domestic Product from 2006-2010. The analytical tool used is typology Klassen, location quotient, shift share, and gravity index. The result of typology Klassen, Bengkalis is the advancing area. Siak and Rokan Hilir are advanced but depressed area. Pekanbaru, Kuantan Singingi, Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, Pelalawan, Rokan Hulu, and Dumai are the fast growing areas. Kampar and Meranti Islands are the disadvantaged area. The results of the location quotient, mining and quarrying sector are dominant sector in Siak, Bengkalis, Rokan Hilir, and Dumai. The agricultural sector is dominant sector in Kuantan Singingi, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Pelalawan, Rokan Hulu, and Meranti Islands. Trade is dominant sector in Pekanbaru. The results of the shift share, there are shift in the economic growth of potential sector in Riau. Economic growth had driven by the effects of provincial growth, industrial mix effect, and effect of competitive advantage. Finally, the results of Gravity Index show that Bengkalis, Siak, and Pekanbaru are the center of economic growth in Riau