2 research outputs found

    Pengaruh Lama Pemaparan Ozon Terhadap Kualitas Mikrobiologi dan Kandungan Nutrisi Susu Kambing Peranakan Ettawa

    Get PDF
    Susu kambing mengandung komponen gizi yang tinggi dan dibutuhkan oleh manusia, namun mempunyai sifat mudah rusak akibat cemaran bakteri sehingga dikenal sebagai perishable food. Penelitian ini bertujuan untuk mengaplikasikan ozon dalam susu dengan tujuan untuk menganalisis total bakteri dalam susu, serta pengaruhnya terhadap komponen protein, lemak dan laktosa. Ozon dengan kadar 3 ppm digunakan dalam penelitian ini dan diaplikasikan pada susu dengan lama pemaparan 0, 3, 6, dan 9 menit. Pengamatan dilakukan pada akhir penelitian dan dianalisis dalam hal total bakteri, protein, lemak dan laktosa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah bakteri dalam susu semakin menurun (p<0,01) seiring lamanya waktu pemaparan ozon. Penurunan bakteri mencapai 0,45; 0,95; dan 1,42 log CFU/ml masing-masing dengan lama ozonisasi 3, 6 dan 9 menit. Terdapat hubungan yang sangat kuat (r=0,92; R2= 0,99; p<0,0001) antara lama waktu pemaparan ozon dengan penurunan jumlah bakteri dalam susu yang mengikuti fungsi y= 7E+06e-0,364x. Tingkat lama pemaparan ozon tidak secara nyata mempengaruhi kadar protein susu, namun secara signifikan menyebabkan penurunan pada kadar lemak (p<0,01) dan laktosa susu (p<0,05) pada lama ozonisasi 6 menit. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa ozon dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas mikrobiologi susu segar dan menjaga kandungan nutrisi susu.The Effects of Ozone Exposure Time on Microbiological Quality and Nutrient Contents of Ettawa Crossbred Goat MilkAbstractGoat milk is known to have high nutritional components that plays an important role in human health. However, it has a short shelf-life and highly perishable. Milk is an excellent medium for the growth of microorganism, particularly bacterial pathogens that cause spoilage and disease in consumers. This research aims to apply ozone in milk, then to analyse bacterial count as well as their effects on protein, fat and lactose. Sample of raw milk were collected before and after ozone gas exposure at 3 ppm for 0, 3, 6 and 9 minutes. The assays were carried out using a randomized experimental design and the results were statistically evaluated by ANOVA. As results, bacterial counts in milk decreased (p<0.01) with the length of ozonation time. The decline in bacterial count reached 0.45; 0.95; and 1.42 log CFU/ml with 3, 6 and 9 minutes ozonation, respectively. There was a very strong relationship (r = 0.92; R2= 0.99; p<0.0001) between the length of time of ozone exposure and the decrease in the number of bacteria in milk with following equation y = 7E+06e-0,364x.The duration of ozone exposure did not affect much in milk protein, but significantly caused a decrease in milk fat (p<0.01) and lactose concentrations (p<0.05) at 6 minutes of ozonation. It can be concluded that, ozone could be used to improve the microbiological quality of fresh milk and maintain its nutrient content

    TOTAL BAKTERI DAN KANDUNGAN NUTRISI SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWA YANG MENDAPAT PERLAKUAN OZON DENGAN LAMA WAKTU YANG BERBEDA

    Get PDF
    DESY GALUH KUSUMANINGRUM. 23010112130285. Total Bakteri dan Kandungan Nutrisi Susu Kambing Peranakan Etawa yang Mendapat Perlakuan Ozon dengan Lama Waktu yang Berbeda. (Total Bacteria and Nutrient Contents of Etawa Crossbred Milk Ozonated with Different Exposure Times). (Pembimbing: DIAN WAHYU HARJANTI dan SRI AGUS BAMBANG SANTOSO). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektifitas lama waktu ozonisasi yang berbeda dalam membunuh bakteri susu kambing PE serta mengetahui perubahan kualitas yang diakibatkan oleh metode tersebut, dilaksanakan pada tanggal 30 November sampai 14 Desember 2015 di Laboratorium Produksi Ternak Potong dan Perah Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang. Materi yang digunakan untuk penelitian yaitu susu kambing Peranakan Etawa. Susu mendapatkan perlakuan ozonisasi dengan lama waktu yang berbeda T0 (kontrol), T1 (3 menit), T2 (6 menit) dan T3 (9 menit). Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Parameter yang dianalisis yaitu total bakteri, kadar lemak, kadar protein dan kadar laktosa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah bakteri dalam susu yang mendapat perlakuan ozon (T1, T2 dan T3) yaitu 2,37; 0,75 dan 0,26 (x 106 cfu/ml) lebih rendah (P0,01) yaitu 3,73% dan kadar laktosa susu (P>0,05) yaitu 3,97%. Kadar lemak dan laktosa susu berkurang (P0,05) yaitu 3,21; 3,15; 3,02; 2,99 %. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan ozon dapat digunakan untuk mengurangi total bakteri susu. Semakin lama waktu perlakuan ozonisasi maka semakin menurun total bakteri, kadar lemak dan kadar laktosa susu, sedangkan kadar protein tidak berubah
    corecore