1,988 research outputs found

    Kajian Konstitusi Indonesia dari Awal Kemerdekaan Sampai Era Reformasi

    Get PDF
    Sejarah konstitusi Indonesia dapat dikatakan telah melewati berbagai tahap perkembangan. Tiap tahap memunculkan model ketatanegaraan yang khas, sampai karena trauma masa lalu terutama akibat praktik politik Orde Baru yang menyalahgunakan konstitusi untuk tujuan kekuasaannya yang sentralistik dan otoriter, memunculkan ide untuk mengamandemen UUD 1945. Tahap perkembangan konstitusi di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi beberapa periode. Periode pertama berlaku UUD 1945, periode kedua berlaku Konstitusi RIS 1949, periode ketiga berlaku UUDS 1950, Periode keempat berlaku kembali UUD 1945 beserta Penjelasannya. Setelah itu UUD 1945 diubah berturut-turut pada tahun 1999, 2000, 2001, 2002 dengan menggunakan naskah yang berlaku mulai 5 Juli 1959 sebagai standar dalam melakukan Perubahan di luar teks yang kemudian dijadikan lampiran yang tak terpisahkan dari naskah UUD 1945. Mengamandemen konstitusi (undang-undang dasar) jelas bukan urusan sederhana. Sebab undang-undang dasar merupakan desain utama negara untuk mengatur berbagai hal fundamental dan strategis, dari soal struktur kekuasaan dan hubungan antar kekuasaan organ negara sampai hak asasi manusia. Proses amandemen UUD 1945 terjadi secara bertahap selama empat kali. Ada berbagai kekurangan dalam empat tahap amandemen tersebut yang mendapat sorotan tajam di antara para pengamat, yang memunculkan ide perlunya dibentuk Komisi Konstitusi yang akan membantu melakukan koreksi dan mengatasi kekurangan-kekurangan itu untuk amandemen mendatang

    Antisipasi Dampak Siaran Terhadap Pola Pendidikan Anak Dalam Keluarga

    Full text link
    Kehadiran teknologi antene parabola yang memungkinkan penerimaansecara langsung siaran televisi negara tetangga sem semakinmarakanya televisi swasta di Indonesia, memberikan lebih banyak pilihankepada pemirsanya. Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap bagaimanadampak siaran-siaran televisi tersebut terhadap perilaku anak-anak,sem upaya apa yang hams ditempuh keluarga guna meredam dampakdainpakyang tidak diinginkan.Televisi merupakan salah satu media elektronik yang digemarianak-anak, di samping karena praktis dan efIsien, televisi juga mempunyaisifat audio visual yang punya daya tarik. Media televisi bagi anakanakmempunyai fungsi sebagai media fantasi, media diversi dan medmintruksi. Sebagai media instruksijika dikaitkan dengan Kenyataan tingginyafrekuensi anak-anak menonton televisi, maka televisi merupakanmedia yang mempunyai posisi strategis bagi pengembangan kepribadiananak. Mengupas masalah dampak televisi' terhadap perilaku anak.Mengupas masalah dampak televisi terhadap perilaku anak, Himmeletberpendapat bahwa melalui teIevisi anak-anak diajari mengenal nilai-nilailuhur masyarakatnya, tetapijuga disuguhi nilai-nilai lain yang menuntutmereka untuk memberikan makna sendiri, justru di sini pentingnya perahkeluarga, agar tidak teJjadi sosialisasi yang keliru. Hal ini sejalan denganpemikiran Robert Coles bahwa situasi keluargalah yang menjadi variabelmoderator hubungan antara tayangan di televisi dengan perilakutertentu anak-anak. Anak-anak dari keluarga yang berk~'alitas kehidupanrendah sangat peka dan rawan terhadap pengaruh yal.,"': ditimbulkansiaran buruk televisi.Pendidikan dalam keluarga merupakan inti fondasi dal uendidikansecara keseluruhan, agar pendidikan anak dalam kelua16a dapatberIangsung dengan baik ada sejumlah asas yang perIu diperhatikanyaitu: pendidikan agama, kasih sayang, perkembangan anak, situasikondusif, pembentukan kebiasaan, keteladan, motivasi dan bimbinganserta komunikasi

    Keterlibatan Pendidikan dalam Kancah Pendewasaan Implementasi Demokrasi di Indonesia

    Full text link
    Implementasi demokrasi dalam kehidupan politik kenegaraanmenuntut tara! kecerdasan tertentu, tida\ saja bagipara pemimpin, tetapi bagi seluruh rakyat karena mekanismedemokrasi hanya akan berjalansehat jika semua rakyatmemiliki kesadaran dan pengertian akan hak, kewajiban dantanggung jawabnya sebagai warga negara. Keadaan semacamini mau tidak mau menuntut pendidikan untuk berperan sertadi dalamnya.Bagi bangsa Indonesia pendidikan politik sudah menjadikeputusan poUtik. Oleh karena itu, pendidikan poUtik harusdilaksanakan. Meskipun belum mempergunakan istilah pendidikanpolitik secara eksplisit, pendidikan formal telah melaksanakanpendidikan politik dari tingkat dasar sampai pergut-uantinggi baik secara monolitik maupun secara integratif.Pendidikan politik juga dilakukan melalui pendidi~an nonformal,melalui organisasi kemasyarakatan khususnya organisasikepemudaan. Di samping kedua jalur pendidikan tersebut,pendidikan politik juga berlangsung melalui pendidikan masyarakat,dalam hal ini media massa, pengalaman langsung sertasosialisasi palitik dalam pergaulan sangat besar peranannya.Ada korelasi positif antara pemilihan umum denganpendidikan politik. Di satu pihak. pemilihan umum dapat berJungsisebagai sarana pendidikan politik, di lain pihak pendidikanpolitik akan memberikan arti terhadap pemilihanumum. Melalui pendidikan politik yang berhasil, pemilihanumum. akan lebih berfungsi dalam kehidupan demokrasi dank.c:hidupan kenegaraan pada. umumnya

    Evidence for the Validity of the Berry-Robnik Surmise in a Periodically Pulsed Spin System

    Full text link
    We study the statistical properties of the spectrum of a quantum dynamical system whose classical counterpart has a mixed phase space structure consisting of two regular regions separated by a chaotical one. We make use of a simple symmetry of the system to separate the eigenstates of the time-evolution operator into two classes in agreement with the Percival classification scheme \cite{Per}. We then use a method firstly developed by Bohigas et. al. \cite{BoUlTo} to evaluate the fractional measure of states belonging to the regular class, and finally present the level spacings statistics for each class which confirm the validity of the Berry-Robnik surmise in our model.Comment: 15 pages, 9 figures available upon request, Latex fil

    Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Berbasis Realistik

    Get PDF
    The purpose of this study is to describe students' critical thinking skills in realistic-based. This research is a qualitative descriptive study. The subjects of this study were students of Elementary School Teacher Education, FKIP, Satya Wacana Christian University in mathematics courses. The data collection technique in this study was a test of students' critical thinking skills. The results of the critical thinking test were analyzed by describing the students' critical thinking skills in the fraction operation. Based on the results of the study, it is known that: 1) students of elementary school teacher candidates need to improve their ability to generalize in teaching addition, subtraction and division arithmetic operations with the same denominator; 2) students need assistance and improvement in their ability to analyze the addition and multiplication count operations with the same denominator; 3)students need assistance and increase their ability to generalize to the addition and subtraction of fractions with different denominators, 4) Students need assistance in improving their ability to analyze multiplication and division counting operations on different denominators.The purpose of this study is to describe students' critical thinking skills in realistic-based. This research is a qualitative descriptive study. The subjects of this study were students of Elementary School Teacher Education, FKIP, Satya Wacana Christian University in mathematics courses. The data collection technique in this study was a test of students' critical thinking skills. The results of the critical thinking test were analyzed by describing the students' critical thinking skills in the fraction operation. Based on the results of the study, it is known that: 1) students of elementary school teacher candidates need to improve their ability to generalize in teaching addition, subtraction and division arithmetic operations with the same denominator; 2) students need assistance and improvement in their ability to analyze the addition and multiplication count operations with the same denominator; 3)students need assistance and increase their ability to generalize to the addition and subtraction of fractions with different denominators, 4) Students need assistance in improving their ability to analyze multiplication and division counting operations on different denominators

    PENGEMBANGAN MEDIA KERETA BUDAYA UNTUK MENANAMKAN KARAKTER CINTA TANAH AIR SISWA KELAS IV SD

    Get PDF
    This research aims to produce a learning media. The product is about “a train culture” which can be used properly as a learning material of cultural diversity to embed nationalism character for fourth grade students of SD N Golo Yogyakarta. This research’s using Research and Development (RnD) Borg and Gall model. The data resources were collected from interview, observation, and questionnaire. This product was passed planning step, validation step (by two experts), and trial steps. Final validation by material expert got average score 4,3 with ‘very high’ validity and quality. Final validation by media expert got average score 5 with ‘very high’ validity and quality. Initial field trials were conducted on 3 students and 1 teacher in class IV B, while the main field test was conducted on 12 students and 1 teacher in class IV A, SD N Golo Yogyakarta. Preliminary field testing result got average score 4,2 in teacher testing ‘very high’ validity and quality, and got average score 4,38 in student testing ‘very high’ validity and quality. Main field testing result got average score 4,8 in teacher testing ‘very high’ validity and quality, and got average score 4,36 in student testing ‘very high’ validity and quality. So, overall, this media train of culture can be used properly into a social science lessons. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran Kereta Budaya (train of culture) yang layak digunakan pada materi keberagaman budaya Indonesia sebagai upaya untuk menanamkan karakter cinta tanah air bagi siswa kelas IV SDN Golo Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengacu pada model yang dikembangkan Borg & Gall. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, studi pustaka, dan angket. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran Kereta Budaya layak digunakan dan mempunyai kualitas tinggi sehingga dapat digunakan di Sekolah Dasar. Hasil validasi materi memperoleh skor rata-rata 4,3 memiliki tingkat validitas dan kualitas “sangat tinggi”. Hasil validitas terakhir dari segi media, memperoleh skor rata-rata 5 (memiliki tingkat validitas dan kualitas “sangat tinggi”). Uji coba lapangan awal dilakukan kepada 3 siswa dan 1 guru kelas IVB; sedangkan uji coba lapangan utama dilakukan kepada 12 siswa dan 1 guru kelas IVA SDN Golo Yogyakarta. Hasil uji coba lapangan awal kepada guru memperoleh skor rata-rata 4,2 (tingkat validitas dan kualitas “sangat tinggi”; sedangkan kepada siswa memperoleh skor rata-rata 4,38 (tingkat validitas dan kualitas “sangat tinggi”). Hasil uji coba lapangan utama kepada guru memperoleh skor rata-rata 4,8 (tingkat validitas dan kualitas “sangat tinggi”); sedangkan kepada siswa memperoleh skor rata-rata 4,36 (tingkat validitas dan kualitas “sangat tinggi”).

    Weak CSS Sources from FIRST Survey

    Get PDF
    We report early results of an observational campaign targeted on a sample of compact steep spectrum sources selected from the FIRST survey which are significantly weaker than those investigated before. The selection criteria and procedure are given in detail. We present here an assortment of MERLIN and VLBI observations and make some general comments based on the morphologies of the sources presented.Comment: A contribution to The Third Workshop on GHz-Peaked Spectrum and Compact Steep Spectrum Radio Sources, Kerastari, Greece, May 28-31, 2002. Refereed and accepted by Publications of the Astronomical Society of Australia. Final version copyedited by PASA Edito

    Studi Komparasi Metode Pembelajaran Teams Games Tournament (Tgt) Disertai Media Kartu Soal Dan Roda Impian Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Hidrokarbon Kelas X SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013

    Full text link
    Tujuan penelitian untuk mengetahui penggunaan metode pembelajaran Teams Games Tournamet (TGT) disertai media kartu soal dapat memberikan hasil prestasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan penggunaan metode pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) disertai media roda impian pada materi hidrokarbon kelas X SMA Negeri 7 Surakarta tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, sampel terdiri dari 2 kelas, data prestasi kognitif menggunakan tes, prestasi afektif menggunakan angket, uji hipotesis menggunakan uji t-pihak kanan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) disertai media kartu soal memberikan hasil prestasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan penggunaan metode pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) disertai media roda impian pada materi Hidrokarbon. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan menggunakan uji t-pihak kanan dengan taraf signifikan 5%. Dimana hasil uji t-pihak kanan untuk prestasi belajar kognitif diperoleh thitung = 1,69 > ttabel = 1,67 dan untuk prestasi belajar afektif diperoleh thitung = 1,72 > ttabel = 1,67, Ho ditolak

    Hubungan Antara Kemampuan Memori Dan Keingintahuan Siswa Dengan Prestasi Belajar Kimia Pada Materi Pokok Koloid Kelas XI Semester II SMA Negeri 2 Pati Tahun Ajaran 2011/2012

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kemampuan memori siswa dengan prestasi belajar koloid, hubungan antara keingintahuan siswa dengan prestasi belajar koloid, dan hubungan antara kemampuan memori dan keingintahuan siswa dengan prestasi belajar koloid secara bersama-sama. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI semester genap tahun pelajaran 2011/2012. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik Cluster Random Sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI A-4 dan XI A-7 dengan jumlah 66 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes untuk variabel prestasi belajar kognitif dan kemampuan memori siswa serta metode angket untuk mengukur variabel prestasi belajar afektif dan keingintahuan siswa. Analisis data menggunakan analisis korelasi product moment dan analisis regresi dua peubah. Kesimpulan penelitian ini adalah (1) terdapat hubungan positif antara kemampuan memori dengan prestasi belajar siswa pada materi pokok koloid, (2) terdapat hubungan positif antara keingintahuan siswa dengan prestasi belajar siswa pada materi pokok koloid, (3) terdapat hubungan positif antara kemampuan memori dan keingintahuan siswa dengan prestasi belajar siswa pada materi pokok koloid secara bersama-sama

    The validity of eight neoclassical facial canons in the Turkish adults

    Get PDF
    The neoclassical canons were used to define the proportions between various areas of the head and face. Therefore, this study was done to establish the neoclassical canons of facial proportions in Turkish adults. A total of 200 healthy adults 20 to 35 years of age were examined. Using anthropometric landmarks, 5 horizontal and 9 vertical direct measurements were made on the faces with a sliding calliper. Results have been compared with 8 neoclassical facial canons. When comparing between sexes, a significant difference has been found in all measurements except the upper facial width, left eye-fissure width, forehead height I and II (p < 0.005). The nasofacial proportion has been found to include the most proportional subjects (33%) followed by the orbito-nasal (30%), the orbital proportion (25%) and the naso-oral proportion (17%) in the female. Considering the male, the orbital proportion has been found to include the most proportional subjects (23%) followed by the orbito-nasal proportion (21%), naso-facial proportion (19%) and the naso-oral proportion (17%). The neoclassical canons have been shown to rarely be applicable to Turkish adults and our results may contribute to determine the concepts of transcultural facial structures
    corecore