4 research outputs found

    COVID-19 Vaccination and Its Determinant Factors among Pregnant and Lactating Women in Indonesia

    Get PDF
    One of the efforts to control the spread of COVID-19 in Indonesia is a vaccination program for all community groups, including pregnant and lactating women. There are responses of acceptance or rejection related to vaccination policies that can affect the COVID-19 vaccination in Indonesia. This study aims to identify the COVID-19 vaccination in pregnant and lactating women in Indonesia, as well as identify the determinant factors so that effective strategies can be done to increase the vaccination. This study was an online cross-sectional study conducted in February-March 2022 to identify the vaccination status in pregnant and lactating women and its determinants. Data collection used a snowball sampling technique. Ordinal logistic regression was conducted to determine the association between socio-demographic characteristics and perceived psychological distress and vaccination status. The results of this study indicate that the highest coverage of vaccination in pregnant and lactating women was identified in the first dose (95%). Vaccination was significantly higher in pregnant women of age 26-35 years (96.6%), working as private-sector employees (98.6%) or civil servants (96.4%). In lactating women, vaccination was significantly higher in women working as private-sector employees (98%). The COVID-19 vaccination for pregnant and lactating women in Indonesia was already high. However, it still requires a strategy to increase the uptake, especially in booster doses. Socio-demographic and perceived psychological distress were determinant factors influencing the COVID-19 vaccination. The findings can be used to develop education-based strategies sensitive to the diversity of women's sociodemographic characteristic

    Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Penyesuaian Diri pada Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK) di Dusun Sumberglagah, Mojokerto

    No full text
    ABSTRAK   Kurniawati, Herwinda. 2016. Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Penyesuaian Diri pada Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK) di Dusun Sumberglagah Mojokerto. Skripsi, Jurusan Psikologi, Fakultas Pendidikan Psikologi, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. Imanuel Hitipeuw, M.A, (II) Indah Yasminum Suhanti, S.Psi, M.Psi.   Kata kunci: dukungan sosial, penyesuaian diri, OYPMK.   Kondisi lingkungan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri individu pada umumnya, dan OYPMK pada khususnya. Keadaan lingkungan yang baik, damai, tentram, aman, penuh penerimaan dan pengertian, serta mampu memberikan perlindungan kepada anggota-anggotanya merupakan lingkungan yang akan memperlancar proses penyesuaian diri. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, ditemukan kesenjangan antara karakteristik individu dengan penyesuaian diri yang baik dengan  karakteristik OYPMK yang ada di Dusun Sumberglagah Mojokerto. Berkaitan dengan itu, maka diperlukan penelitian mengenai dukungan sosial dan penyesuaian diri pada OYPMK di Dusun Sumberglagah Mojokerto. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dukungan sosial, penyesuaian diri dan hubungan antara kedua variabel tersebut pada OYPMK di Dusun Sumberglagah Mojokerto. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif korelasional. Instrumen dalam penelitian ini adalah skala yang terdiri dari skala dukungan sosial berdasarkan teori Sarafino & Smith (2011) dan skala penyesuaian diri berdasarkan teori Atwater (1983) dan Schneiders (1964). Hasil penelitian yaitu sebagai berikut. Pertama, 63,8% OYPMK memiliki dukungan sosial yang tinggi. Kedua, 51% OYPMK memiliki penyesuaian diri yang baik. Ketiga, terdapat hubungan yang positif signifikan antara dukungan sosial dan penyesuaian diri OYPMK di Dusun Sumberglagah Mojokerto. Saran dalam penelitian yaitu sebagai berikut. Pertama, LSM maupun Puskesmas di sekitar Dusun Sumberglagah dapat memberikan perhatian, kepedulian, ataupun bantuan terhadap OYPMK di Dusun Sumberglagah sehingga OYPMK tersebut dapat menyesuaikan diri dengan baik. Kedua, warga Dusun Sumberglagah diharapkan menambah kegiatan-kegiatan yang turut melibatkan OYPMK di Dusun Sumberglagah agar OYPMK di Dusun Sumberglagah mampu menyesuaikan diri dengan lebih baik. Ketiga, Psikolog maupun Praktisi Kesehatan Masyarakat diharapkan dapat memberikan psikoedukasi ataupun promosi kesehatan untuk OYPMK di Dusun Sumberglagah untuk meningkatkan dukungan sosial OYPMK di Dusun Sumberglagah. Keempat, peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini yaitu dengan melakukan penelitian eksperimen untuk mencari pengaruh kedua variabel tersebut atau dengan menambah variabel-variabel lain yang berkaitan
    corecore