12 research outputs found

    Knowledge Conversion Pada Proses Perencanaan Proyek Di PT. Len Railway System Untuk Standardisasi Proses Dengan Metode Seci

    Full text link
    The economic foundation movement of industrial era into the knowledge era has involved the project PT LEN Railway System which operates in the construction of the railway signaling project. This research uses SECI method (Socialization, Externalization, Combination, Internalization). In socialization stage, data exploration is done toward workers regarding business, and tacit and explicit knowledge from each activity. The result from data exploration of converting tacit knowledge into explicit knowledge is then documented in externalization stage. In combination stage, best practice from the activity is selected by using several tools: Delphi method in determining criteria, AHP method in weighing each criteria and factor rating to rate best practice. The best practice later will be combined with activity process from PMBOK. In internalization stage, information about best practice is delivered to the employees. Best practice that selected from the result of factor rating calculation obtain following create WBS is the best practice from second respondent with score 8,710, for determine project schedule is the best practice from second respondent with score 8,067, for determine project cost is the best practice from third respondent with score 9,554, for supplier selection is the best practice from first respondent with score 8,330, for create project design is the best practice from first respondent with score 8,368 and for procurement is the best practice from first respondent with score 8,195

    Optimalisasi Umur Bts, Jumlah Maintenance Site Crew Dan Penentuan Biaya Maintenance Dengan Menggunakan Metode Life Cycle Cost (Studi Kasus: PT Telkomsel Indonesia)

    Full text link
    Pertumbuhan jumlah pengguna jasa telekomunikasi di Indonesia meningkat periode 2009-2013. Pada tahun 2013 tercatat jumlah pengguna jasa seluler mencapai 300 juta pelanggan yang melebihi jumlah penduduk Indonesia yang diperkirakan berjumlah 243,6 juta. PT Telkomsel Indonesia merupakan salah satu Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi yang tercatat memiliki pelanggan sebanyak 131,5 juta dan menguasai sekitar 49% pangsa pasar jasa telekomuniksai seluler. Salah satu infrastruktur penting dalam mendukung kegiatan operasional operator seluler adalah Base Transceiver Station (BTS). Jika terjadi kerusakan pada BTS yang menyebabkan BTS down, maka akan berakibat hilangnya potential revenue dan hilangnya kepercayaan konsumen. Selain itu penggunaan yang cukup lama juga dapat menyebabkan penuaan BTS dan meningkatnya hazard rate. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis umur optimal dari BTS tersebut. Jika BTS mengalami kerusakan akan ditangani oleh maintenance site crew. Jika jumlah site crew banyak akan meningkatkan maintenance cost yang harus dikeluarkan Perusahaan, namun jika jumlahnya kurang akan meningkatkan shortage cost. Oleh karena itu juga perlu dilakukan penentuan jumlah maintenance site crew optimal. Metode yang digunakan untuk optimasi tersebut adalah metode life cycle cost. Metode life cycle cost mengkombinasikan umur mesin dan jumlah site crew untuk mendapatkan life cycle cost minimal. Berdasarkan data TTF dan TTR dilakukan plotting distribusi dan penentuan distribusi yang mewakili. Selanjutnya dilakukan pengolahan data sustaining cost dan acquisition cost untuk mendapatkan life cycle cost terkecil. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan life cycle cost terkecil adalah Rp54,467,056,568.00 dengan umur optimal 5 tahun dan jumlah maintenance site crew 5

    Rancangan Framework Knowledge Management System Untuk Pengelolaan Parkir Berdasarkan Knowledge Management Triad

    Full text link
    Pengelolaan dan retribusi parkir merupakan permasalahan yang kompleks, pengelolaannya memerlukan suatu aplikasi. Knowledge management system (KMS) merupakan suatu sistem berbasis teknologi informasi yang memfasilitasi kegiatan pengaturan knowledge organisasi untuk menciptakan business value. Di dalam perancangan KMS dapat dilakukan dengan pendekatan Knowledge management Triad yang fokus pada tinjauan terintegrasi antara people, process, dan technology. Kajian ini memberikan framework untuk menjadi landasan awal penelitian yang berhubungan dengan rancangan KMS pengelolaan retribusi dan parkir

    Model Penerimaan Petani Terhadap Teknologi Sistem Pertanian Organik Di Kabupaten Tasikmalaya

    Full text link
    . The survey result of Indonesian Organic Alliance (AOI) shows that there were 40% increasing of organic food consumer during 2012 to 2013. This condition indicates that the availability of organic product should be increased. The purpose of this research is to develop a model which describes the factors that affect the farmers' intention on implementing organic farming technology, especially in Tasikmalaya, Indonesia, and to identify the influence of perceived usefulness toward the attitude in implementing organic farming technology. The factors influencing farmers' intention are identified through understanding about the influence of attitude, subjective norm, and behavioral control. Research model testing was conducted using the approach of Partial Least Square (PLS) with sample data obtained through interviews with 81 organic farmers in Tasikmalaya, West Java. The result of this research shows that perceived usefulness construct is significantly influence farmer's attitude towards organic farming. Moreover, attitude, subjective norm, and behavioral control are also significantly influenced towards farmer's intention to organic farming

    Perancangan Framework Konten ¬E-learning pada Kegiatan Maintenance Mesin Berdasarkan Knowledge Conversion dengan Metode Seci

    Full text link
    Knowledge merupakan informasi yang melibatkan aksi dan keputusan atau informasi dengan arahan [1]. Knowledge dibagi menjadi 2 (dua) tipe, yaitu tacit knowledge dan explicit knowledge. Tacit knowledge adalah knowledge yang terdiri atas model mental, kepercayaan, pengalaman dan merupakan personal, konteks spesifik yang sulit diformulasikan, dicatat, atau diartikulasikan [2]. Explicit knowledge merupakan knowledge yang dapat dikondifisikan dan ditransmisikan dalam sebuah bahasa yang sistematis dan formal, seperti dalam bentuk dokumen, database, web, e-mail, e-learning, grafik, dan lain-lain [2]. Knowledge merupakan aset Perusahaan yang penting masa kini. Oleh karena itu, knowledge harus didokumentasikan dengan baik. Dalam penelitian ini dilakukan dokumentasi terhadap tacit knowledge yang dimiliki oleh operator maintenance untuk suatu mesin. Mesin yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah mesin Toshiba BMC 80.5. Penelitian ini bertujuan untuk membuat kerangka kerja pembuatan konten e-learning dengan mendokumentasikan tacit knowledge operator maintenance dalam melakukan kegiatan maintenance mesin menjadi sebuah explicit knowledge, yaitu best practice berupa panduan pelaksanaan kegiatan maintenance dengan menggunakan metode SECI. Hasil rancangan berupa best practice digunakan sebagai bahan pada proses pengembangan e-Learning. Penelitian ini menghasilkan best practice kegiatan maintenance mesin yang digunakan sebagai bahan dalam membuat rancangan konten e-Learning

    Pengembangan Program Preventive Maintenance Dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (Rcm II) Dan Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (Oee) Di Plant Ammonia PT Pupuk Kujang 1a

    Full text link
    PT. Pupuk Kujang adalah Perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi pupuk dimana Perusahaan tersebut memproduksi berbagai  jenis pupuk diantaranya  jenis ammonia, urea, dan granular. Untuk memproduksi sesuai dengan target  produksi  tentu  didukung  oleh  mesin  dan  peralatan  disetiap  tahapan  prosesnya  dan  harus dioperasikan dengan efektif dan efisien, untuk mengoperasikan mesin dan peralatan secara efektif dan efisien  diperlukan  sistem  perawatan  mesin  yang  baik.  Metode  penelitian  yang  digunakan  adalah Reliability Centered Maintenance II dengan memadukan analisis kualitatif yang meliputi FMEA dan RCM II  Decision Worksheet. Metode  Reliability  Centered Maintenance  II  ini  digunakan  untuk  menentukan kegiatan  interval  perawatan  berdasarkan  pada  RCM  II  Decision Worksheet  sesuai  dengan  fungsi  dan sistem  kerja  pada  equipment kritis  dan  FMEA  digunakan  untuk mengidentidikasi penyebab kegagalan dan efek yang ditimbulkan dari kegagalan tersebut. Metode lain yang digunakan yaitu dengan perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan Six Big Losses untuk mengidentifikasi faktor penyebab penurunan efektivitas mesin produksi

    Pengaruh Jenis Agen Pengendap Alami terhadap Karakteristik Tahu

    Full text link
    Tofu is a popular soy processed food in Indonesia. The tofu made processing has done by the making ofusing sintetic coagulants. But general coagulant has some lacts which can influence the quality of tofu.Meanwhile the selection of natiral components as natural coagulant of tofu in Indonesia production itselfhave not been used. That is way in this research, the making of tofu will be done by using averrhoabilumbi, citrus acid, and chitosan as natural coagulants. It surrounds some steps that is coagulantspreparation, measurement of acidity of coagulants, preparation of soymilk, until preparation of tofu. Theproximate analysis of tofu is yield of tofu analysis, crude protein analysis and moisture content analysis.This research show that the use of comersiil coagulants (CaSO4) results lower yield than naturalcoagulants. The effects of additon of natural coagulants in making process of tofu, which naturalcoagulants each other has positive effects and negative effects itself, but generally the use of naturalcoagulants has positive effects than comersiil coagulants CaSO4. In next research it will be better to doanalysis of parameter of tofu texture besides hardness, they are cohessiveness, springiness, andchewiness to get more complete discussion. It need too add the other variable in knowing the effects ofthe quality of tofu like pH, temperature, mixing speed, coagulation time and many more

    Analisis Karakteristik Motivasi Belajar Mahasiswa Fakultas Rekayasa Industri Angkatan 2013 Telkom University Menggunakan Knowledge Conversion 5c

    Full text link
    Sistem pembelajaran yang diterapkan di Telkom University pada tingkat awal perkuliahan, mahasiswa mengikuti program Tahap Persiapan Bersama (TPB). Tujuan dari TPB yaitu memberikan landasan yang kuat tentang sains dan teknologi bagi mahasiswa baru. Untuk meningkatkan business value dari Telkom University, maka dilakukan penelitian pada keberhasilan belajar mahasiswa TPB untuk melihat kesesuaian antara tujuan institusi dengan fakta yang terjadi di lapangan dengan menggunakan proses konversi data menjadi informasi 5C yang terdiri dari Contextualized, Categorized, Calculated, Corrected, dan Condensed. Proses konversi dimulai dari proses identifikasi data, memahami manfaat data, pengelompokan data ke dalam kategori tertentu, melakukan perhitungan, melakukan koreksi, dan meringkas informasi. Data yang digunakan diantaranya data pribadi mahasiswa (jenis kelamin, usia dan perbedaan tempat tinggal dengan orang tua), data nilai IP semester 1, dan data hasil kuesioner MSLQ yang telah disesuaikan dengan studi kasus. Komponen motivasi terbagi menjadi enam bagian yaitu Intrinsic Goal, Extrinsic Goal, Task Value, Control of Learning Beliefs, Self Efficacy dan Test Anxiety. Nilai mahasiswa dikelompokkan menjadi lima kelompok. Berdasarkan hasil analisis dan hasil pengolahan data maka diperoleh kesimpulan bahwa data yang dikonversi menjadi informasi dapat menjadi bahan evaluasi keberhasilan belajar mahasiswa TPB Fakultas Rekayasa Industri 2013 bagi pihak institusi. Penelitian selanjutnya dapat meneruskan proses konversi dari informasi ke knowledge dengan metode 4C yaitu comparison, consequence, connection, dan conversation
    corecore