2 research outputs found

    ANALISA KINERJA KOMPOSIT LIMBAH KULIT KACANG SEBAGAI SOUND ABSORBER

    Get PDF
    Kebisingan yang ditimbulkan di perkantoran, perumahan dan perindustrian menjadi hal yang mendapat sorotan pada beberapa penilitian. Pengaruh kebisingan terhadap kesehatan ialah dapat menyebabkan kerusakan pada indera pendengaran, tekanan darah meningkat dan gangguan stress. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi kebisingan tersebut yaitu dengan cara pembuatan penyerap suara. Adapun jenis bahan penyerap suara yang telah ada yaitu bahan berpori, resonator dan panel. Dari ketiga jenis bahan tersebut, bahan berporilah yang sering dipakai untuk mengurangi kebisingan pada ruang yang sempit. Hal ini karena bahan berpori relatif lebih murah dan ringan dibanding jenis penyerap suara lainnya (stefanus,2015) Penelitian mengenai karakter akustik pada suatu material penyerap bunyi telah banyak dilakukan. Priyono (2003) melakukan penelitian karakteristik akustik berbahan serat enceng gondok dengan variasi ketebalan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahan serat eceng gondok memiliki koefisien absorbsi suara yang cenderung mendekati koefisien absorbsi suara bahan glasswool. Pengukuran koefisien serapan bunyi pada bahan organik juga dilakukan pada bahan lain seperti serat kelapa dan rami (Sabri,2005), serta daun teh segar (Fukuhara, 2005). Sabri (2005) meneliti kinerja akustik dari serat kelapa dan rami untuk menggantikan serat síntesis seperti rockwool dan glasswool yang selama ini telah digunakan sebagai bahan penyerap suara secara meluas. Dalam penelitian ini digunakan serat kulit kacang tanah untuk bahan utama penyusun penyerap bunyi. Kacang tanah memiliki massa jenis sebesar 225 g/l. Berdasarkan badan pusat statistik produksi kacang tanah di Indonesia pada tahun 2012 sebanyak 709.761 ton. Dilihat dari banyaknya produksi kacang tersebut dapat diperoleh banyak bahan baku pembuatan penyerap suara dari kulit kacang. Dari penelitian ini diharapkan dengan metode tertentu dapat diperoleh penyerap suara dari kulit kacang yang memiliki performa baik

    Organically surface engineered mesoporous silica nanoparticles control the release of quercetin by pH stimuli

    No full text
    Controlling the premature release of hydrophobic drugs like quercetin over physiological conditions remains a challenge motivating the development of smart and responsive drug carriers in recent years. This present work reported a surface modification of mesoporous silica nanoparticles (MSN) by a functional compound having both amines (as a positively charged group) and carboxylic (negatively charged group), namely 4-((2-aminoethyl)amino)-4-oxobut-2-enoic acid (AmEA) prepared via simple mechanochemistry approach. The impact of MSN surface modification on physical, textural, and morphological features was evaluated by TGA, N2 adsorption–desorption, PSA-zeta, SEM, and TEM. The BET surface area of AmEA-modified MSN (MSN-AmEA) was found to be 858.41 m2 g−1 with a pore size of 2.69 nm which could accommodate a high concentration of quercetin 118 higher than MSN. In addition, the colloidal stability of MSN-AmEA was greatly improved as indicated by high zeta potential especially at pH 4 compared to MSN. In contrast to MSN, MSN-AmEA has better in controlling quercetin release triggered by pH, thanks to the presence of the functional groups that have a pose-sensitive interaction hence it may fully control the quercetin release, as elaborated by the DFT study. Therefore, the controlled release of quercetin over MSN-AmEA verified its capability of acting as a smart drug delivery system. © 2022, The Author(s)
    corecore