10 research outputs found

    KESESUAIAN LAHAN UNTUK KEDELAI EDAMAME DI DESA PURWOBINANGUN KECAMATAN PAKEM KABUPATEN SLEMAN

    Get PDF
    Tanaman kedelai edamame merupakan tanaman yang memiliki berbagai khasiat untuk kesehatan dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Banyaknya permintaan akan kedelai edamame menjadikan pemerintah memberikan alternatif tanaman pangan bagi para petani untuk membudidayakan. Tanaman kedelai edamame dapat menghasilkan produksi yang optimal jika sesuai dengan syarat tumbuhya. Oleh sebab itu penelitian ini penting untuk mengetahui bagaimana kriteria kelas kesesuaian lahannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian lahan untuk budidaya tanaman kedelai edamame di  Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman. Penelitian ini menggunakan metode survey untuk mengetahui kondisi umum wilayah dan metode purposive untuk penentuan titik sampel berdasarkan SPL (Satuan Peta Lahan) yang diperoleh dari hasil overlay peta kemiringan lereng, peta ketinggian tempat dan peta tata guna lahan. Analisis kesesuaian lahan dilakukan menurut kerangka FAO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas kesesuaian lahan aktual untuk tanaman kedelai edamame adalah S3 (sesuai marjinal) dengan faktor pembatas yaitu drainase, tekstur tanah, N-total, P2O5, pH, C-organik, dan kemiringan lereng. Upaya untuk meningkatkan kelas kesesuaian lahan adalah dengan memperbaiki drainase, pemberian bahan organik, pemupukan dan pembuatan terasering

    EVALUASI STATUS KERUSAKAN TANAH UNTUK PRODUKSI BIOMASSA DI DESA HARGOMULYO KECAMATAN GEDANGSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

    Get PDF
    Pengelolaan tanah yang kurang memperhatikan kelestariannya menyebabkan kerusakan tanah dalam memproduksi biomassa. Sebagian besar wilayah Desa Hargomulyo digunakan sebagai lahan pertanian, namun masyarakat belum menerapkan teknik konservasi dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi status kerusakan tanah di Desa Hargomulyo, serta menyajikan hasilnya dalam bentuk peta. Penelitian dilaksanakan dengan melakukan pengamatan langsung pada titik sampel berdasarkan kondisi wilayah di Desa Hargomulyo, Gedangsari, Gunungkidul. Pelaksanaan penelitian ini mengacu pada PP No. 150 Tahun 2000 dan PERMEN LH No. 07 Tahun 2006. Parameter yang diamati yaitu ketebalan solum, kebatuan permukaan, persentase fraksi pasir, berat isi, porositas total, derajat pelulusan air, pH, DHL, nilai redoks, serta jumlah mikroba tanah. Hasil prediksi kerusakan tanah di Desa Hargomulyo ditemukan 3 kelas, yaitu PR.I (sangat rendah) seluas 313,72 ha; PR.II (rendah) seluas 1.699,86 ha; dan PR.III (sedang) seluas 8.548,39 ha. Hasil status kerusakan tanah untuk produksi biomassa di Desa Hargomulyo ditemukan 1 status kerusakan tanah yaitu R.I (rusak ringan) dengan faktor pembatas kebatuan permukaan (b) dan derajat pelulusan air (p). Status kerusakan tanah R.I-b seluas 1.348,91 ha; R.I-p seluas 4.002,24 ha; dan R.I-b,p seluas 5.210,82 ha

    ANALISIS KESESUAIAN LAHAN TANAMAN SIRSAK, SRIKAYA DAN LENGKENG DI DESA HARGOMULYO, GEDANGSARI, GUNUNGKIDUL

    Get PDF
    Kecamatan Gedangsari direncanakan sebagai daerah penghasil tanaman buah yang berada di Desa Hargomulyo. Penanaman tanaman buah di Desa Hargomulyo merupakan salah satu cara untuk memanfaatkan lahan kering. Tanaman yang akan dibudidayakan yaitu tanaman sirsak, srikaya dan lengkeng di tiga dusun yaitu Dusun Suruh, Jatibungkus dan Mangli. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik lahan dan menganalisis kesesuaian lahan tanaman sirsak, srikaya dan lengkeng di Desa Hargomulyo. Penelitian menggunakan metode survey untuk mengetahui kondisi wilayah, metode purposive sampling untuk penentuan titik sampel berdasarkan Peta Sistem Lahan yang  dibuat dengan overlay peta tataguna lahan, peta jenis tanah dan peta kemiringan lereng. Analisis kesesuaian lahan dilakukan dengan metode pembandingan (matching) karakteristik lahan dengan kriteria kesesuaian lahan. Parameter penelitian yang digunakan yaitu temperatur udara, curah hujan, kondisi drainase, tekstur tanah, bahan kasar, kedalaman tanah, KPK tanah, kejenuhan basa, pH H2O, C-Organik, N-Total, P tersedia, K tersedia, kemiringan lereng, bahaya erosi, batuan di permukaan dan singkapan batuan. Hasil penilaian kelas kesesuaian lahan pada tanaman sirsak, srikaya dan lengkeng yaitu kelas S3(lp,rc,eh,oa) 2,0 ha, S3(rc,eh,oa) 2,5 ha, S3(eh,oa,na) 9,9 ha, S3(rc,eh) 8,9 ha, S3(rc) 70,6 ha, S3(eh) 4,4 ha, N(lp,rc,eh) 12,2 ha, N(lp,rc) 45,1 ha, N(rc,eh) 11,6 ha, N(rc) 22,7 ha dan N(eh) 10,6 ha

    ANALISIS KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KAKAO DAN TANAMAN PADI SAWAH TADAH HUJAN DI DESA NGALANG, KECAMATAN GEDANGSARI, KABUPATEN GUNUNGKIDUL

    Get PDF
    Lahan kering yang luas di Desa Ngalang umumnya digunakan sebagai tegalan atau sawah non-irigasi. Budidaya tanaman kakao mulai ditinggalkan oleh warga karna produksinya menurun. Selain itu, penggunaan sawah non-irigasi yang ditanami tanaman padi hasilnya belum optimal. Untuk memperbaiki atau meningkatkan kemampuan lahan diperlukan adanya analisis kesesuaian lahan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik lahan dan menganalisis kesesuaian lahan untuk tanaman kakao dan tanaman padi di Desa Ngalang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, dengan penentuan titik sampel menggunakan metode purposive berdasarkan satuan peta lahan yang dibentuk dari hasil overlay peta jenis tanah dan peta kemiringan lereng. Untuk analisis data dengan menggunakan metode pembandingan (matching) antara data karakteristik lahan dengan kriteria kesesuaian lahan. Karakteristik Desa Ngalang memiliki bentuk lahan berbukit, jenis tanah didominasi oleh tanah Inceptisol, dan ketersediaan air permukaan yang rendah. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa kelas kesesuaian lahan aktual untuk tanaman kakao di seluruh Desa Ngalang termasuk kelas N (tidak sesuai) dengan faktor pembatas ketersediaan air, kedalaman tanah, kemiringan lereng, dan penyiapan lahan. Terdapat dua kelas kesesuaian lahan aktual untuk tanaman padi sawah tadah hujan di Desa Ngalang, yaitu kelas S3 (sesuai marginal) seluas 716,7 Ha atau (48,4%) dengan faktor pembatas ketersediaan air, media perakaran, retensi hara, hara tersedia, bahaya erosi dan kemiringan lereng. Kelas N seluas 764,3 Ha (51,6%) dengan faktor pembatas media perakaran, bahaya erosi dan penyiapan lahan

    PEMANFAATAN PERTANIAN ORGANIK BAGI PEMBERDAYAAN SANTRI PADA RUMAH TAHFIDZ AL MU’THI

    Get PDF
    Perkembangan rumah tahfidz di Sleman tidak menunjukkan kemajuan yang berarti. Banyak rumah tahfidz yang dikelola masyarakat tidak bisa sustain dalam pengelolaannya. Alas an utamanya adalah tidak adanya keckapan ekonomi yang bisa menghidupi keseharian santri secara mandiri. PbM ini mengambil fokus pada pemanfaatan pertanian organic pada rumah tahfidz al Mu’thi yang berlokasi pedesaan dan memiliki area peersawahan yang luas. Tujuan kegiatan ini adalah membentuk rumah tahfidz yang mandiri secara ekonomi. Program PKM ini dilaksanakan untuk mengatasi dua permasalah utama yang dihadapi rumah tahfidz, yaitu kurangnya pengetahuan tentang pertanian organic dan kurangnya kecakapan dalam manajemen bisnis yang berorientasi keuntungan. Solusi yang telah dilakukan pada program pengadbian Masyarakat ini adalah: (1) Pelatihan tentang pertanian organic agar dapat dijadikan usaha produktif bagi rumah tahfida, (2) pendampingan pembuatan studi kelayakan bisnis dan perhitungan usaha. PBM ini telah meningkatkan pengetahuan para santri dalam melakukan penanaman tanaman organic yang menghasilkan demplot tanaman sayur mayur organic. Di sisi menajemen bisnis, santri telah memiliki pengetahuan yang memadai dalam menjalankan bisnis

    PBM Pendampingan Program CSR Untuk Petani Di Dataran Tinggi Dieng

    Get PDF
    Dieng is an area that has the highest plateau in the territory of Indonesia that can be inhabited by humans. Dieng has the potential for natural tourism and plantations/agriculture that are very promising and very interesting to offer. The object of this service was carried out in Kepakisan Village, Batur District, Banjarnegara. The purpose of this community service activity is for servants along with government officials and local communities to carry out; (1) mapping community potential, (2) business training for farming communities. The solutions to partner problems are: (1) community assistance to map the needs and problems of partners who have the potential to receive CSR funding, 2) increase community skills in utilizing agricultural products and increase business management capacity. The implementation of this activity was carried out smoothly and received good enthusiasm

    KOMERSIALISASI KOMODITAS PERTANIAN ORGANIK SEBAGAI ALTERNATIF PEMULIHAN EKONOMI PADA PETANI DI DATARAN TINGGI DIENG

    Get PDF
    The community service program, packaged in the Kedaireka Matching Fund (MF), aims to help farmers to be able to commercialize their agricultural products. There are two outcomes of this Kedaireka-MF community service: an organic fertilizer factory and a frozen vegetable factory. Several methods are carried out to support the creation of commercialization. The Kedaireka-MF community service program starts with commercialization socialization, assistance in making organic fertilizers, assistance in making frozen vegetable factories, and assistance in digital marketing. Digital marketing platforms that can be made are websites, Instagram and YouTube. Kedaireka-MF has also registered its products through the Shopee e-commerce platform. To improve the quality of commercialization, the Kedaireka-MF community service program has started a new business with a legal entity, CV Reka Tani Mandiri. This MSME company was established as a forum for farmers to commercialize agricultural products in a professional manner

    Pendampingan Pembuatan Hand Sanitizer Aroma Minyak Atsiri Sebagai Penunjang Pembelajaran Luring Di SMP Muhammadiyah 1 Prambanan

    Get PDF
    The  schools have been allowed  for doing face-to-face  learning process with many requirements.Making own hand sanitizer will help schools to keep applying  health protocol  beside  washing hands.  Essential oils  have been trusted for a  long time  give a calm effect and reduce stres. This  activity have purpose to  assistance hand sanitizer production with essential oils fragrance at SMP Muhammadiyah 1 Prambanan Yogyakarta. Knowledge have been transfered  by team followed with demo and training to produce hand sanitizer with lemongrass  fragrance  at first activity.  Knowledge score was  determined  from  pre-test and post test  answer score from multiple choice questions about hand sanitizer. Follow up became the next activity to ensure school can make their own hand sanitizer independently. The result showed knowledge score was increased from 52,11 to 92,11. School also have been made hand sanitizer independently with another essential oil varians. This products were limited used  for school. Communication between team and school still continues
    corecore