3 research outputs found

    Pengaruh Pemberian Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) dan Dosis Pupuk Kandang Kambing terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis (Zea mays L. var. Saccharata)

    Get PDF
    Permintaan jagung manis (Zea Mays L. var. Saccharata) yang tinggi harus diimbangi dengan peningkatan produksi. Metode tepat untuk meningkatkan produksi jagung manis ialah dengan kombinasi PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dan pupuk organik. PGPR yang diaplikasikan pada tanaman dapat berperan sebagai biofertilizer, biostimulan dan bioprotektan. Peran PGPR dapat dioptimalkan dengan penambahan pupuk organik. Bahan organik merupakan nutrisi yang dapat meningkatkan aktivitas PGPR. Sebaliknya, PGPR dapat mempercepat dekomposisi bahan organik, sehingga unsur hara tersedia untuk tanaman. Bahan organik yang digunakan dalam penelitian ini ialah pupuk kandang kambing. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemberian PGPR dan dosis pupuk kandang kambing terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni - September 2019 di kebun percobaan Agro Techno Park Universitas Brawijaya, Desa Jatikerto, Kabupaten Malang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan faktor pertama ialah pemberian PGPR (tanpa PGPR dan PGPR 10 ml l-1) dan faktor kedua ialah dosis pupuk kandang kambing (tanpa pupuk kandang kambing, pupuk kandang kambing 5 t ha-1, pupuk kandang kambing 10 t ha-1, pupuk kandang kambing 15 t ha-1 dan pupuk kandang kambing 20 t ha-1). Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksi antara perlakuan aplikasi PGPR dengan dosis pupuk kandang kambing terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Aplikasi PGPR 10 ml l-1 memberikan hasil panen optimal dengan peningkatan mencapai 7,56% dibandingkan dengan perlakuan tanpa PGPR. Dosis pupuk kandang kambing 20 t ha-1 memberikan hasil panen optimal dengan peningkatan mencapai 52,6% dibandingkan dengan perlakuan tanpa pupuk kandang kambing

    Pengaruh Pemberian Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) dan Dosis Pupuk Kandang Kambing terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis (Zea mays L. var. Saccharata)

    Get PDF
    Pemanfaatan jagung manis (Zea Mays L. var. Saccharata) yang tinggi menyebabkan permintaan domestik akan komoditas ini meningkat setiap tahun (Pusdatin, 2016). Adanya peningkatan permintaan tersebut harus diimbangi dengan peningkatan produksi jagung manis. Upaya peningkatan produksi jagung manis yaitu melalui pemenuhan kebutuhan unsur hara. Metode yang tepat dalam mencukupi kebutuhan unsur hara tanaman jagung manis ialah dengan\ud mengkombinasikan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dan pupuk organik. PGPR yang diaplikasikan pada tanaman budidaya diketahui dapat berperan sebagai biofertilizer, biostimulan dan bioprotektan. Peran penting dari PGPR dapat dioptimalkan dengan penambahan pupuk organik. Bahan organik yang terdapat pada pupuk organik merupakan sumber nutrisi yang dapat memacu dan meningkatkan aktivitas dari bakteri perakaran yang terdapat dalam PGPR. Sebaliknya, bakteri perakaran yang terdapat dalam PGPR dapat berperan dalam mempercepat proses dekomposisi bahan organik, sehingga menyebabkan tersedianya unsur hara yang terdapat pada pupuk organik (Husnihuda et al., 2017). Tingginya jumlah ternak kambing di Provinsi Jawa Timur tentu membuka lebar peluang pemanfaatan kotoran kambing sebagai pupuk kandang (BPS, 2018). Sebagai sumber bahan organik, banyak sedikitnya pupuk kandang kambing yang digunakan dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman jagung manis serta kinerja dari PGPR (Hidayat, 2013). Oleh karena adanya hubungan tersebut, diperlukan studi untuk mempelajari pengaruh aplikasi PGPR dan dosis pupuk kandang kambing, sebagai upaya untuk meningkatkan produksi jagung manis. Hipotesis dari penelitian ini yaitu aplikasi PGPR dan pupuk kandang kambing dengan dosis 20 t ha-1 akan menghasilkan tanaman jagung manis dengan pertumbuhan dan produksi yang terbaik. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni hingga September 2019 yang bertempat pada kebun percobaan Agro Techno Park (ATP) Universitas Brawijaya, Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Alat yang digunakan pada penelitian ini ialah cangkul, alat pengukur (meteran dan penggaris), papan nama, selang, LAM (Leaf Area Meter), spidol, timbangan analitik, alat tulis, ember plastik dan kamera. Bahan yang digunakan ialah benih jagung manis varietas talenta, PGPR yang berasal dari laboratorium bakteriologi HPT-UB, pupuk kandang kambing dan pupuk NPK Mutiara (16:16:16). Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan faktor pertama ialah pemberian PGPR (tanpa PGPR dan PGPR 10 ml l-1 ) dan faktor kedua ialah dosis pupuk kandang kambing (tanpa pupuk kandang kambing, pupuk kandang kambing 5 t ha-1 , pupuk kandang kambing 10 t ha-1 , pupuk kandang kambing 15 t ha-1 dan pupuk kandang kambing 20 t ha-1 ). Parameter pengamatan meliputi pengamatan komponen pertumbuhan dan hasil. Parameter pengamatan komponen pertumbuhan meliputi tinggi tanaman (cm tan-1 ), luas daun (cm2 tan-1 ) dan jumlah daun (helai tan-1 ). Parameter pengamatan komponen hasil meliputi bobot segar tongkol tanpa kelobot (g tan-1 ), bobot segar tongkol dengan kelobot (g tan-1 ), panjang tongkol (cm tan-1 ), diameter tongkol (cm tan-1 ) dan hasil tongkol per hektar (t ha-1 ). Terdapat 10 kombinasi perlakuan dengan 3 kali ulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis of Variance) dan diuji lanjut BNJ 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara perlakuan aplikasi PGPR dengan dosis pupuk kandang kambing terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Perlakuan aplikasi PGPR berpengaruh nyata terhadap beberapa parameter pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Aplikasi PGPR 10 ml l-1 air memberikan hasil panen optimal dengan peningkatan hasil panen dari 13,74 ton ha-1 menjadi 14,78 ton ha-1 atau 7,56% lebih tinggi dibandingkan perlakuan tanpa PGPR. Perlakuan dosis pupuk kandang kambing berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Dosis pupuk kandang kambing 20 t ha-1 memberikan hasil panen optimal dengan peningkatan hasil panen dari 11,31 ton ha-1 menjadi 17,26 ton ha-1 atau 52,6% lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan tanpa pupuk kandang kambing
    corecore