3 research outputs found

    Persaingan dan Profitabilitas : Dampak Pada Stabilitas di Perbankan Indonesia (Studi Pada Bank Umum di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2019)

    Get PDF
    Saat ini industri perbankan telah mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir akibat deregulasi regulasi. Melihat hal tersebut, dalam mengimplementasikannya, bank harus dikelola dengan lebih hati-hati, salah satunya dengan menjaganya. Ketidakstabilan perbankan terjadi karena bank menghadapi terlalu banyak risiko. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana pengaruh persaingan dan profitabilitas pada perbankan di industri perbankan Indonesia. Populasi yang digunakan adalah bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2019. Serangkaian indikator dari internal dan eksternal bank juga digunakan dalam penelitian ini untuk mendukung hasil penelitian, yang terdiri dari ukuran bank, konsentrasi, inflasi, dan PDB. Artinya, perbankan diukur menggunakan tiga risiko, risiko kredit dengan proksi NPL, risiko likuiditas dengan proksi LDR, dan risiko insolvensi dengan proksi Z-score. Dengan menggunakan analisis data panel didapatkan hasil sebagai berikut pada periode penelitian 2015-2019, persaingan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap risiko kredit, persaingan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap risiko likuiditas dan risiko insolvensi. Profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap risiko kredit dan risiko insolvensi, dan profitabilitas berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap risiko likuiditas

    COMPETITION AND PROFITABILITY: IMPACT ON STABILITY IN INDONESIAN BANKING

    Get PDF
    Currently the banking industry has undergone major changes in recent years due to regulatory deregulation. Seeing this, in implementing it, banks must be managed more carefully, one of which is by maintaining it. Banking instability occurs because banks face too many risks. The purpose of this study is to examine how the influence of competition and profitability on banks in the Indonesian banking industry. The population used is commercial banks listed on the Indonesia Stock Exchange in 2015-2019. A series of indicators from internal and external banks are also used in this study to support the research results, which consist of bank size, concentration, inflation, and GDP. That is, banking is measured using three risks, credit risk with NPL proxy, liquidity risk with LDR proxy, and insolvency risk with Z-score proxy. Using panel data analysis, the following results were found in the 2015-2019 research period, competition had a positive and insignificant effect on credit risk, competition had a negative and insignificant effect on liquidity risk and insolvency risk. Profitability has a negative and significant effect on credit risk and insolvency risk, and profitability has a positive and insignificant effect on liquidity risk

    Analisis Komponen Utama Robust Menggunakan Estimator Minimum Volume Ellipsoid

    Get PDF
    Analisis Komponen Utama Klasik (AKU-Klasik) merupakan salah satu analisis yang digunakan untuk mereduksi dimensi data dari yang berukuran besar dan saling berkorelasi menjadi dimensi yang lebih kecil dan tidak saling berkorelasi. Aspek yang penting dalam AKU-Klasik, yaitu matriks ragam-peragam atau matriks korelasi yang rentan dan sensitif terhadap pencilan. Agar AKU-Klasik tetap optimal, diperlukan adanya suatu penaksir yang robust, yaitu Analisis Komponen Utama Robust (AKU-Robust) menggunakan estimatorMinimum Volume Ellipsoid (MVE) yang dapat diandalkan untuk mengatasi adanya pencilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan estimator MVE pada data Hasil Pendataan Kabupaten Bangkalan Provinsi Jawa Timur Tahun 2000 dan data Industri Kerajinan Rumah Tangga 27 Provinsi di Indonesia pada Tahun 1996. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai proporsi keragaman kumulatif pada data I dengan tiga komponen utama sebesar 93,43% yang terdiri dari komponen produksi, fasilitas daerah, serta kependudukan dan pertanian. Pada data II, dengan tiga komponen utama sebesar 80,91% yang terdiri dari komponen karakteristik umum perusahaan, perkembangan dan permodalan, serta sebaran usaha
    corecore