4 research outputs found

    KONSEP BIMBINGAN KONSELING IMPACT BERBASIS ISLAM UNTUK MENINGKATKAN REGULASI DIRI DALAM PEMANFAATAN GADGET

    Get PDF
    Impact counseling/therapy merujuk pada sebuah pendekatan kreatif dalam konseling yang diperkenalkan oleh Dr. Ed Jacobs. Pendekatan ini menghargai ragam cara belajar, cara berubah, dan cara berkembang konseli. Impact counseling menekankan pendekatan multisensori yang melibatkan dimensi verbal, visual, dan kinestetik dalam proses konseling. Impact counseling berupaya mengintegrasikan berbagai konsep dalam rational emotive behavior therapy (REBT), transaktional analysis (TA), gestalt, dan reality therapy dengan penggunaan berbagai properti, gambar, dan gerak dalam proses konseling. Adapun media bimbingan dan konseling yang digunakan yaitu powerpoint untuk menunjang kegiatan bimbingan klasikal, papan bimbingan yang digunakan untuk konseling kelompok, Adapun tahapan dalam proses konseling ini adalah Fase rapport, Fase Contract, Fase Focus, Fase Funnel, terdapat satu fase tambahan yaitu fase penutupan. Bimbingan dan konseling impact berbasis Islam berupaya menyadari kembali eksistensi konseli sebagai makhluk Allah SWT dalam proses maupun tujuan dalam bimbingan dan konseling berbasis Islam untuk meningkatkan regulasi diri dalam pemanfaatan gadget. Kata kunci:  bimbingan dan impact, regulasi diri, dan pemanfaatan Gadget

    KONSEP BIMBINGAN KONSELING IMPACT BERBASIS ISLAM UNTUK MENINGKATKAN REGULASI DIRI DALAM PEMANFAATAN GADGET

    Get PDF
    Impact counseling/therapy merujuk pada sebuah pendekatan kreatif dalam konseling yang diperkenalkan oleh Dr. Ed Jacobs. Pendekatan ini menghargai ragam cara belajar, cara berubah, dan cara berkembang konseli. Impact counseling menekankan pendekatan multisensori yang melibatkan dimensi verbal, visual, dan kinestetik dalam proses konseling. Impact counseling berupaya mengintegrasikan berbagai konsep dalam rational emotive behavior therapy (REBT), transaktional analysis (TA), gestalt, dan reality therapy dengan penggunaan berbagai properti, gambar, dan gerak dalam proses konseling. Adapun media bimbingan dan konseling yang digunakan yaitu powerpoint untuk menunjang kegiatan bimbingan klasikal, papan bimbingan yang digunakan untuk konseling kelompok, Adapun tahapan dalam proses konseling ini adalah Fase rapport, Fase Contract, Fase Focus, Fase Funnel, terdapat satu fase tambahan yaitu fase penutupan. Bimbingan dan konseling impact berbasis Islam berupaya menyadari kembali eksistensi konseli sebagai makhluk Allah SWT dalam proses maupun tujuan dalam bimbingan dan konseling berbasis Islam untuk meningkatkan regulasi diri dalam pemanfaatan gadget. Kata kunci:  bimbingan dan impact, regulasi diri, dan pemanfaatan Gadget

    BIMBINGAN KONSELING IMPACT BERBASIS ISLAM UNTUK MENINGKATKAN REGULASI DIRI DALAM PEMANFAATAN GADGET (PENELITIAN TINDAKAN PADA TUJUH MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA)

    Get PDF
    Lia Nur Khotijah, Bimbingan Konseling Impact Berbasis Islam untuk Meningkatkan Regulasi Diri dalam Pemanfaatan Gadget (Penelitian Tindakan pada Mahasiswa Bimbingan dan Koneling Islam Angkatan 2015 Fakultas Dakwah dan Komunikasi di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta). Rendahnya tingkat regulasi diri dalam pemanfaatan gadget, banyaknya mahasiswa menggunakan gadget ketika jam pelajaran berlangsung dan tidak memanfaatkan gadget dengan baik, tingginya intensitas dan seringnya mahasiswa membuka sosial media yang tidak ada kaitannya dengan mata pelajaran, serta rendahnya kemampuan mengatur pikiran, perasaan dan tindakan yang terencana sebagai upaya pencapaian tujuan pribadi. Konseling impact merupakan salah satu bentuk pendekatan kreatif dalam konseling yang berpedoman pada terapi behavior kognitif, bimbingan dan konseling impact berbasis Islam merupakan hasil dari pengembangan dan kreatifitas konselor yang memodifikasi konseling impact konvensional dengan bimbingan dan konseling Islam. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui Efektivitas Bimbingan dan Konseling Impact berbasis Islam untuk Meningkatkan Regulasi Diri dalam Pemanfaatan Gadget. Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah penelitian tindakan. Teknik pengumpulan data meliputi teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah tujuh mahasiswa yang memiliki tingkat regulasi diri rendah. Adapun dalam mengecek keabsahan data digunakan teknik triangulasi data. Adapun treatmen yang digunakan dalam bimbingan dan konseling impact meliputi konseling Kelompok, sosiometri, Game Gambaran Penilian Diri Positif, Media Smile Card, Media Botol Soda, Media Pensil, Media Gelas, Sepotong Kertas. Hasil penelitian menunjukan bahwa setelah diberikan bimbingan dan konseling impact berbasis Islam terjadi peningkatan regulasi diri pada konseli dalam pemanfaatan gadget dibuktikan dengan bangun tepat waktu, menjalankan kewajiban sholat tepat waktu, dapat memanfaatkan gadget ketika jam pelajaran berlangsung maupun ketika berada di luar kelas. Penjelasan di atas memberikan kemajuan terhadap konseli setelah diberikan konseling impact yang berbasis Islam. Perubahan yang terjadi pada setiap konseli memiliki kemajuan masing-masing dengan menggunakan teknik yang singkat dan dampak yang diperoleh dengan media berupa objek atau alat peraga memberikan dampak dan efek ingatan yang dapat bertahan lama pada konseli dalam proses konseling dan pencapaian tujuan konseling

    Konseling Sebaya Untuk Meningkatkan Resiliensi Remaja dan Relevansinya dengan Pemikiran Imam Al Ghazali

    No full text
    Konseling sebaya dianggap sangat relevan bagi remaja untuk dijadikan teman berbagi perasaan, curahan hati memiliki beberapa kriteria bahkan konseling teman sebaya pun dilakukan dengan asas-asas konseling sehingga dalam usia perkembangan remaja yang dihadapkan oleh problematika dan realita yang sering melemahkan resiliensi remaja, berdasarkan urian di atas, penelitian ini menarik untuk dikaji lebih dalam tentang penelitian yang berjudul “Konseling Sebaya Untuk Meningkatkan Resiliensi Remaja dan Relevansinya dengan Pemikiran Imam Al Ghazali”. Penelitian dilakukan dengan menggunakan studi pustaka (library research) yaitu penelitian yang objek utamanya berupa berbagai literatur. Adapaun tujuan dari penelitian ini adalah ntuk mengetahui bagaimana meningkatkan resiliensi remaja melalui konseling sebaya dan relevansi konseling sebaya dengan pemikiran Imam Al Ghazali. Hasil penelitian adalah konselor sebaya dapat membantu konseli meningkatkan resiliensi melalui pengelolaan regulasi emosinya dengan menerapkan sikap tenang dan focus, pengendalian impuls, optimism, empati, analisis penyebab masalah, efikasi diri, reching out. Pandangan Al-Ghazali, konseling sebaya adalah bentuk kasih sayang dan tanggung jawab sosial antara individu Muslim, di mana teman berbagi pengalaman dan memberikan dukungan emosional dalam menghadapi kesulitan
    corecore