48 research outputs found

    KAJIAN SISTEM CADANGAN PANGAN MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN AKIBAT COVID 19 UNTUK MENGURANGI RESIKO KERAWANAN PANGAN DI MALANG RAYA

    Get PDF
    Along development Covid 19 which puts forward aspect Economy and aspect social, then serious attention. There is an impact on endurance food with an increased request for food society. So solution offered is to strengthen institutional food in the area by observing the existence of unrest in public due to covid-19. This study aims to analyze composite individual and vulnerability food for knowing the scarcity of food consequence covid 19, and the Vulnerability consequence impact covid 19 during a pandemic.Ln= α i X i +β Ability: Pi = method opportunities scale small to hold stash food because Pi = 1 for scale small that can be conducted stash food and P i = 0 for scale small that doesn't conduct stash food. X i = Model of the predicted factors that influence household do backup food among other things, level production commodity food, land assets, level income house stairs, commodity prices food, i = variable estimator. Method controller logistics (logs). Model by large with give logit. The study chooses Malang City and Regency Poor as region studies. Analysis to provision reduced impact level starving held to the up level as well as small tiers scale macro analysis developed on area base marriage on empirical also obtained by World Food Program (WFP). Analysis subtraction risks vulnerable food conducted with simulation from indicator starving food tree that can be controlled, and related including growth agrarian nor development in the sector agrarian. Results analysis obtained village data that still have potency for vulnerability food, with beware existence covid 19 so have scales namely 1, 2 and 3. which later will so the recommendation to districts city in Malangraya During the pandemic

    Similarity Jamu Tradisional Ditinjau dari Aspek Ekonomi dan Kesehatan

    Get PDF
    Pro dan kontra seputar penggunaan jamu tradisional dalam bidang kesehatan sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit telah banyak diperbincangkan. Hal ini diindikasikan oleh sebagian masyarakat kelas menengah ke atas menolak mengkonsumsi jamu tradisional ini dengan alasan tidak hygienis, karena proses pembuatannya dilakukan secara sederhana dan tradisional tidak menggunakan peralatan dan teknologi canggih. Menurunnya tingkat permintaan masyarakat terhadap jamu tradisional, menyebabkan lesunya usaha jamu tradisional, khususnya usaha jamu tradisional yang bersifat home industri. Di wilayah Madura banyak ditemukan pengusaha jamu tradisional yang sebenarnya memiliki potensi yang sangat bagus bila dikembangkan secara profesional. Wilayah Madura dikenal dengan ramuan Maduranya yang sangat manjur untuk kesehatan, kecantikan dan keharmonisan hubungan suami istri. Namun sistem manajemen jamu tradisional Madura belum tertata dengan baik. Oleh karena itu perlu adanya pembinaan, pelatihan dan sentuhan teknologi dari kalangan akademisi untuk meningkatkan potensi dan profitabilitas usaha jamu tradisional Madura. Buku ini membahas tentang jamu tradisional ditinjau dari aspek ekonomi dan kesehatan berdasarkan hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakan dalam program Hibah Ipteks Bagi Masyarakat (IbM) yang mendapatkan pendanaan dari Kemristek Dikti Tahun. 2016..Hasil kegiatan tersebut dielaborasi menjadi sebuah buku Monograf yang dapat menunjang beberapa Mata Kuliah antara lain :.Budidaya Tanaman rempah, cabe jamu, tanaman Obat Keluarga (TOGA). Melalui kegiatan ini sesungguhnya secara bertahap telah dibuka peluang usaha jamu tradisional berikut khasiatnya bagi kesehatan masyarakat. Masyarakat harus menyadari bahwa penggunaan obat-obatan yang mengandung bahan kimia memiliki efek samping yang tidak baik bagi kesehatan organ-organ tubuh manusia. Melalui penyuluhan dan pembinaan kesehatan dan pentingnya jamau tradisional yang berasal dari tanaman herbal, maka kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi jamu tradisional akan meningkat. Dengan demikian industri jamu tradisional baik skala rumah tangga maupun dalam skala besar akan berkembang dan memiliki prospek yang cerah. Dalam konteks tersebut pembahasan tentang jamu tradisional dalam buku ini dilihat dalam tiga perspektif, yakni : pertama tentang peluang bisnis jamu tradisional secara profesional. Kedua analisis ekonomi usaha jamu tradisional beserta manajemen yang professional, ketiga khasiat jamu tradisional bagi kesehatan manusia dan deksripsi tanaman obat herbal. Proses penerbitan buku ini juga terbilang cepat, meski perencanaannya telah cukup lama, namun proses pengumpulan naskah terbilang singkat. Akan tetapi, karena komitmen serta komunikasi yang baik antar penulis dan editor (dalam hal ini pendamping hibah penulisan buku ajar) selama ini menjadikan proses pembuatan naskah untuk buku ini dapat diselesaikan tepat waktu. Semoga buku ini dapat memberikan perspektif dan pengetahuan yang berbeda dari yang berkembang saat ini. Titik tekan pada uraian tiap bab dan bagiannya adalah pada kontribusi akademik dalam memberikan sumbangsih atas pemahaman yang kurang tepat terhadap jamu tradisional serta kemungkinan usaha jamu tradisional yang profesional dan memberikan nilai tambah bagi ekonomi dan kesehatan masyarakat, yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia pada umumnya. Akhirnya, semoga buku ini memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi mahasiswa, masyarakat dan pemerhati di bidang olahan tanaman herbal

    Peningkatan Kesadaran Masyarakat terhadap Wabah Covid-19, Keluarahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang

    Get PDF
    Merebaknya kasus Covid-19 (Corona Virus Disease 2019) di Indonesia menjadi permasalahan utama baik bagi pemerintah maupun masyarakat itu sendiri. Berbagai informasi terkait pengertian, tata cara perlindungan diri hingga Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa kota besar yang berpotensi tertularnya infeksi virus.  Faktanya tidak semua orang memahami terkait apa itu Covid-19 dan apa yang harus dilakukan. Hasil pantauan lapangan untuk warga di sekitar Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru Kota Malang terkait masa pandemi Covid-19, khususnya Pedagang Kaki Lima (PKL), menunjukkan bahwa mereka masih belum memahami betul terkait Covid-19 dan apa yang harus dilakukan saat masa pandemi ini. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan cara pendampingan sesuai protokol Covid-19, yaitu dengan tetap menjaga jarak serta menggunakan masker saat melakukan ceramah dan diskusi kepada warga. Melalui kegiatan ceramah dan diskusi dengan pembagian sembako dengan maksud tetap menjaga asupan gizi saat pandemi, diharapkan warga sekitar khususnya di Kelurahan Merjosari Kecamatan Lowokwaru dan sekitarnya semakin mawas diri dengan lingkungan

    EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT DALAM USAHATANI SELEDRI DI DESA SUMBEREJO, KECAMATAN BATU, KOTA BATU

    Get PDF
    Efficiency is a production activity that produces an output that is greater and mightier than the other production at the level of the same or production activities with the least input of other production activities and produces the same output. This study aims to analyze production factors that affect the production of celery and analyzed levels of efficiency of the use of the production in farming factors celery in the Sumberejo village. The method of analysis of the data used in this research analytics cobb Douglas and efficiency level. To know the impact of the use of production factor of farming land, ( celery, seeds, fertilizer labor, and pesticide ) analysis is to model cobb Douglas. The use of level analysis done to determine the level of production inputs the use of celery production input in the Sumberejo Village.The use of production inputs ( land, manure, the TSP fertilizer, NPK fertilizer, Urea fertilizer, labor, and pesticide ) simultaneously affects the production of celery. On this fact use, input size of the impact on production and celery seed, manure, the TSP fertilizer, NPK fertilizer, Urea fertilizer, labor, and pesticide did not influence on this fact of celery production in the Sumberejo Village. Technically the use of land as broad input variables, seeds, manure, the TSP fertilizer, urea fertilizer, manpower, and pesticides have efficient it needs to be an increase in the use of it to the technical efficiency of production inputs reached is 1; and variable NPK fertilizer inefficient, so we needed the reduction of their use. While based on the use of the variable size of allocative, seeds, manure, the TSP fertilizer, urea fertilizer, and pesticide not efficient, and NPK fertilizer and labor variable inefficient. Economically, the use of the variable size of having the highest 8,706330748 economic efficiency and variable labor into variables with input by the efficiency of the use of low at 0,00598757

    Similarity Kajian Sistem Cadangan Pangan Masyarakat Pedesaan Dan Perkotaan Akibat Covid 19 Untuk Mengurangi Resiko Kerawanan Pangan Di Malang Raya

    Get PDF
    Along development Covid 19 that puts forward aspect Economy and aspect social , then serious attention _ there is impact endurance food that becomes problem tree main . With increase Request food society . So solutions offered _ is with strengthen institutional food in the area _ that is by observing existence unrest in society due to covid-19 . Study this aim for analyze composite individually and _ vulnerability vulnerability food . Destination For knowing scarcity food consequence covid 19, and Vulnerability consequence impact covid 19 during a pandemic. Ln = α i X i +β Ability : Pi i = Method opprtunities scale small to I can held stash food because Pi = 1 for scale small that can conducted stash food and P i = 0 for scale small that doesn't conducted stash food . X i = Model of the predicted factors influence household do backup food , that is among other things, level production commodity food , land assets , level income house stairs , commodity prices food i = variable _ estimator , = number constant . Method controller logistics (logs). Model by large with give logit. Study choose Malang City and Regency poor as region study . Analysis to provision reduced impact level starving held to level big as well as small . tiers scale macro analysis developed on area base marriage _ on empirical also obtained by World Food Program (WFP). Analysis subtraction risk vulnerable food conducted with simulation from indicator starving food tree that can controlled , and related _ including growth agrarian nor development in the sector agrarian . Results analysis obtained _ is with obtained village data that are still have potency for vulnerability food , with beware existence covid 19 so have scales namely 1, 2 and 3. which later will so recommendation to districts city in Malangraya During pandemic

    STRATEGI PENGEMBANGAN DESA WISATA GUBUGKLAKAH

    Get PDF
    Tujuan pertama dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis potensi daerah Desa Gubugklakah. Tujuan kedua adalah mengidentifikasi dan menganalisis lingkungan internal dan eksternal Desa Gubugklakah yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Tujuan terkahir dalam penelitian ini adalah menentukan strategi yang tepat untuk diterapkan dalam pengembangan Desa Wisata Gubugklakah sebagai desa wisata. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis kualitatif. Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis potensi Desa Gubugklakah dan mengidentifikasi faktor utama pada faktor internal (IFE) dan eksternal (EFE) sedangkan dalam analisis kualitatif menggunakan analisis SWOT yang berupa matriks IE dan matriks SWOT. Untuk menganalisis strategi pengembangan Desa Gubugklakah menggunakan analisis QSPM. Kata kunci: evaluasi faktor internal , evaluasi faktor eksternal, matriks SWOT, matriks QSPM. The first objective of this research is to identify and analyze potential areas Gubugklakah Village. The second objective is to identify and analyze the internal and external environment Gubugklakah Village of the strengths, weaknesses, opportunities and threats. The last destination of this research is to determine the right strategy to be applied in the development of tourism Gubugklakah Village as a tourist village. Data analysis method used is descriptive analysis and qualitative analysis. Descriptive analysis was used to analyze the potential of the Gubugklakah Village and identify the main factors on internal factors (IFE) and external (EFE) whereas in qualitative analysis using SWOT analysis in the form of a matrix IE and SWOT matrix. To analyze the development strategy of the Gubugklakah Village use QSPM analysis. Keywords: internal factors evaluation, external factors evaluation, SWOT matrix, QSPM matrix

    Paten Jamu Tradisional Ditinjau dari Aspek Ekonomi dan Kesehatan

    Get PDF
    Pro dan kontra seputar penggunaan jamu tradisional dalam bidang kesehatan sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit telah banyak diperbincangkan. Hal ini diindikasikan oleh sebagian masyarakat kelas menengah ke atas menolak mengkonsumsi jamu tradisional ini dengan alasan tidak hygienis, karena proses pembuatannya dilakukan secara sederhana dan tradisional tidak menggunakan peralatan dan teknologi canggih. Menurunnya tingkat permintaan masyarakat terhadap jamu tradisional, menyebabkan lesunya usaha jamu tradisional, khususnya usaha jamu tradisional yang bersifat home industri. Di wilayah Madura banyak ditemukan pengusaha jamu tradisional yang sebenarnya memiliki potensi yang sangat bagus bila dikembangkan secara profesional. Wilayah Madura dikenal dengan ramuan Maduranya yang sangat manjur untuk kesehatan, kecantikan dan keharmonisan hubungan suami istri. Namun sistem manajemen jamu tradisional Madura belum tertata dengan baik. Oleh karena itu perlu adanya pembinaan, pelatihan dan sentuhan teknologi dari kalangan akademisi untuk meningkatkan potensi dan profitabilitas usaha jamu tradisional Madura. Buku ini membahas tentang jamu tradisional ditinjau dari aspek ekonomi dan kesehatan berdasarkan hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakan dalam program Hibah Ipteks Bagi Masyarakat (IbM) yang mendapatkan pendanaan dari Kemristek Dikti Tahun. 2016..Hasil kegiatan tersebut dielaborasi menjadi sebuah buku Monograf yang dapat menunjang beberapa Mata Kuliah antara lain :.Budidaya Tanaman rempah, cabe jamu, tanaman Obat Keluarga (TOGA). Melalui kegiatan ini sesungguhnya secara bertahap telah dibuka peluang usaha jamu tradisional berikut khasiatnya bagi kesehatan masyarakat. Masyarakat harus menyadari bahwa penggunaan obat-obatan yang mengandung bahan kimia memiliki efek samping yang tidak baik bagi kesehatan organ-organ tubuh manusia. Melalui penyuluhan dan pembinaan kesehatan dan pentingnya jamau tradisional yang berasal dari tanaman herbal, maka kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi jamu tradisional akan meningkat. Dengan demikian industri jamu tradisional baik skala rumah tangga maupun dalam skala besar akan berkembang dan memiliki prospek yang cerah. Dalam konteks tersebut pembahasan tentang jamu tradisional dalam buku ini dilihat dalam tiga perspektif, yakni : pertama tentang peluang bisnis jamu tradisional secara profesional. Kedua analisis ekonomi usaha jamu tradisional beserta manajemen yang professional, ketiga khasiat jamu tradisional bagi kesehatan manusia dan deksripsi tanaman obat herbal. Proses penerbitan buku ini juga terbilang cepat, meski perencanaannya telah cukup lama, namun proses pengumpulan naskah terbilang singkat. Akan tetapi, karena komitmen serta komunikasi yang baik antar penulis dan editor (dalam hal ini pendamping hibah penulisan buku ajar) selama ini menjadikan proses pembuatan naskah untuk buku ini dapat diselesaikan tepat waktu. Semoga buku ini dapat memberikan perspektif dan pengetahuan yang berbeda dari yang berkembang saat ini. Titik tekan pada uraian tiap bab dan bagiannya adalah pada kontribusi akademik dalam memberikan sumbangsih atas pemahaman yang kurang tepat terhadap jamu tradisional serta kemungkinan usaha jamu tradisional yang profesional dan memberikan nilai tambah bagi ekonomi dan kesehatan masyarakat, yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia pada umumnya. Akhirnya, semoga buku ini memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi mahasiswa, masyarakat dan pemerhati di bidang olahan tanaman herbal

    The Influence of Brand Image and Product Quality on Customer Loyalty in Petik Madu Lawang Agro tourism

    Get PDF
    This study aims to analyze the effect of brand image and product quality on customer loyalty in Petik Madu Lawang Agrotourism. This study uses primary data with sampling techniques using non-systematic sampling techniques, namely accidental sampling technique. The study was conducted for 2 months, and it was determined that there were 119 samples. The sample was analyzed using path analysis. The results of the analysis show that the variables of brand image and product quality have a significant effect on customer loyalty positively in Petik Madu Lawang Agrotouris

    ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI TEBU TERHADAP KREDIT KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI (Studi Kasus di Desa Bakalan Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang)

    Get PDF
    Farming income from sugar cane can be improved by the application of technology sugar cane farming and supported by existing capital. This research aims to describe the implementation of Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E) and analyze factors that affect sugarcane farmers in making decision the KKP-E. Research was filmed in the Bakalan Village Bululawang Subdistrict Malang District. Sample determination was done by using simple random sampling method. The data was collected by using interview, observation and documentation methods. Analysis data method used were descriptive qualitative and quantitative analysis. The results of study showsthat implementation of the KKP-E which was done in the area of research was right on target, but the goal of the KKP-E programs has not been fully achieved. In the meantime of logit analysis, socio-economic factors which affecting the decision making farmers KKP-E that is land farmers and number of household dependents sugar cane farmers. Suggestions may be submitted: (1) the supervision and evaluation of the implementation of the KKP-E programs, and (2) to the next, expected to analyze the research or put other variables such as length of sugar cane farming and interest of KKP-E that expected can be affect decision making farmers credit

    PERBANDINGAN MODEL TANAM KONVENSIONAL DAN PLANT FACTORY TERHADAP SAYURAN CAISIM

    Get PDF
    The aim of this study the first is to know the different effects of treatment with red-blue LED and then compare it to treatment with white fluorescent light for green mustard growth, and the second is for determined the composition from each different treatment to reach the optimum growth of green mustard in the plant factory environment. In this case, treatment with fluorescent light will be used as a control variable for the observation. The research parameter is air temperature, light intensity, and the plant's physical measurements such as diameter and height. This study used a Single Plant Design, the treatment specified in this research was a planting model consisting of the first indoor hydroponic planting model or Plant Factory by applying LED (M1) irradiation, the second outdoor planting model in a greenhouse using full sun irradiation. (M2), and the third cropping model uses direct planting in the field (M3), and the fourth cropping model uses hydroponic planting in open spaces (M4). The result showed that cultivation with the plant factory model produced the best stover wet weight, which was 165.33 g, in contrast to the greenhouse planting model which produced a wet stover weight of 97.33 g and was different from the conventional model, which was 47.33 g. Vegetable wet weight is decent. Consumption also produced the highest with the plant factory planting model, which was 159.67 g per plant, followed by the greenhouse planting model, which was 92.33 g, and different from the conventional model, which was 46.67 g. Whereas if the method converted per ha, the best yields found in the plant factory cultivation model produce caisim vegetables of 27.56 tons/ha, different from the greenhouse planting model is 16.22 tons ha and significantly different from the conventional model which is 7.89 tons/ha
    corecore