19 research outputs found

    Peran Media Utama Citaku Terhadap Kertampilan Berfikir Peserta Didik Kelas IV SD

    Get PDF
    Education using the 2013 curriculum must be able to improve students' skills and values that apply in society. Critical thinking skills, among others, that must be possessed by students to support students' thinking and self-development. For this reason the need for innovation and good creativity from the teacher so that students get the goals that have been designed in learning. In learning, teachers usually still use conventional learning systems and are not added to the media. These impacts cause students to be unenthusiastic, enthusiastic about learning and even result in actual skills emerge and will increase students' potential to sink. Therefore teachers must design and create media to improve students' critical thinking skills. These media UTAMA CITAKU media which have a role in improving students' critical thinking skills

    Peran Media Utama Citaku Terhadap Kertampilan Berfikir Peserta Didik Kelas IV SD

    Get PDF
    Education using the 2013 curriculum must be able to improve students' skills and values that apply in society. Critical thinking skills, among others, that must be possessed by students to support students' thinking and self-development. For this reason the need for innovation and good creativity from the teacher so that students get the goals that have been designed in learning. In learning, teachers usually still use conventional learning systems and are not added to the media. These impacts cause students to be unenthusiastic, enthusiastic about learning and even result in actual skills emerge and will increase students' potential to sink. Therefore teachers must design and create media to improve students' critical thinking skills. These media UTAMA CITAKU media which have a role in improving students' critical thinking skills

    Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan Dengan Kepuasan Pasien Pengguna Kartu BPJS Kesehatan di Puskesmas Mojowarno Kabupaten Jombang

    Get PDF
    Masalah yang sering di jumpai pada pengguna BPJS adalah keluhan asuhan keperawatan yang diberikan dan pengobatan yang di berikan tidak semuanya dapat di berikan secara gratis. Keluhan yang ada dimasyarkat adalah belum ada kejelasan tentang program BPJS, alur pelayanan yang di berikan juga masih belum jelas, masalah yang demikian menyebabkan persepsi masyarakat tentang BPJS menjadi negatif, masyarakat hanya menilai bahwa program BPJS masih bersifat semu, sehingga prosedur pelayanan  yang  di  berikan  masih  berbelit-belit,  tujuan  penelitian  mengetahui  hubungan  antara pelayanan keperawatan dengan kepuasan pasien pengguna kartu BPJS di Puskesmas Mojowarno Kabupaten Jombang.Desain penelitian ini adalah analitik cross sectional dengan populasi semua pasien rawat jalan pengguna Badan Pelayanan Jaminan Kesehatan (BPJS) di Puskesmas Mojowarno Kabupaten Jombang sebanyak 463 orang pada bulan Desember 2014 dengan jumlah sampel 72 orang dengan tehnik  consecutive  sampling.  Variabel  independen  pelayanan  keperawatan,  variabel  dependent kepuasan pasien pengguna kartu Badan Pelayanan Jaminan Kesehatan (BPJS). Pengumpulan data menggunakan  kuesioner.  Pengolahan  dan  analisa  data  menggunakan  Editing,  Coding,    Scoring, Tabulating dan Rank Spearman dengan taraf signifikan 95% (0,05).Berdasarkan hasil penelitian hampir setengah responden merasa mendapatkan mutu pelayanan yang baik sebanyak 28 orang (38,9%), hampir setengah kepuasan pasien adalah sangat puas sebanyak 34 orang (47,2%). Hasil uji spearman rank dengan program SPSS 17 for windows didapatkan bahwa p value = 0,000, sehingga 0,000 < 0,05, artinya Ho ditolak berarti ada hubungan mutu pelayananan terhadap tingkat kepuasan pasien BPJS di Puskesmas Mojowarno Kabupaten Jombang.Lebih meningkatan mutu pelayanan kesehatan dengan melihat 5 dimensi yaitu keandalan, ketanggapan, jaminan, empati atau kepedulian dan bukti langsung sehingga pasien merasa puas selama menjalani perawatan dan pengobatan di Puskesmas.     Kata Kunci            : Mutu pelayanan, keperawatan, kepuasan, pasien BPJS &nbsp

    HUBUNGAN STATUS NUTRISI DENGAN PROSES PENYEMBUHAN LUKA PASCA SECTIO CAESAREA DI POLI KANDUNGAN RSUD JOMBANG: Nutritional Status Relations With Healing Process Of Post Sectio Caesarea In Maternity Ward Of Jombang Hospital 2017

    Get PDF
    Pendahuluan: Tindakan sectio caesarea menimbulkan suatu luka akibat sayatan pada abdomen. Pada prinsipnya luka tersebut memerlukan proses penyembuhan salah satunya adalah nutrisi. Nutrisi dapat membantu dalam kemampuan sel dan jaringan melakukan regenerasi atau kembali ke struktur normal melalui pertumbuhan sel. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan status nutrisi dengan proses penyembuhan luka pasca sectio caesarea di Poli Kandungan RSUD Jombang Tahun 2017. Metode: Desain penelitian ini menggunakan Analitik Korelasi Retrospektif dengan Populasi semua pasien pasca sectio caesarea  di Poli Kandungan RSUD Jombang sebanyak 71 responden kemudian besar sampel 35 orang yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Variabel independent (status nutrisi) dan variabel dependent (proses penyembuhan luka). Pengumpulan data menggunakan IMT dan observasi. Data diolah dengan cara editing, coding, scoring, tabulating, analisa data dan uji spearman rank ? (0,05). Hasil: Hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar mempunyai nutrisi normal sebanyak 22 responden (62,9%) dan sebagian besar proses penyembuhan luka dalam kategori baik sebanyak 24 responden (68,6%). Hasil Uji Spearman’s Rho didukung dengan nilai ? value (0,028) yang berarti lebih kecil dari ? (0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima. Berarti ada hubungan dengan tingkat hubungannnya ditunjukkan nilai korelasi (0,371) yang berhubungan rendah. Pembahasan: Berdasarkan hasil diatas maka ibu tetap perlu memperhatikan nutrisi agar dapat memenuhi status nutrisi yang baik dan juga memperhatikan proses penyembuhan luka sectio caesarea dengan tetap memperhatikan status nutrisi.   Kata kunci : Status nutrisi, penyembuhan luka, sectio caesare

    PROMOTING SELF CARE BEHAVIOUR IN DIABETES TYPE 2 BASED ON LEVINE’S CONSERVATION MODEL

    Get PDF
    Introduction: Diabetes type 2 is chronic disease which is needed long term treatment, so the patient need self management education to prevent the complications. Self management will be effective if patients have knowledge, skills and self care behaviour. One of the nursing model theory is Myra E. Levine conservation model. This model is oriented towards energy conservation, structural integrity, personal integrity and social integrity. The objectives of the research are the influence of health education based on levine’s conservation to self care behaviour in diabetes type 2. Method: This research is quasi experiment research with non randomized control group pretest posttest design. The treatment group given treatment, and the control group don’t give treatment. Results: The result of the research indicates that there are significant difference of self care behaviour between treatment group and control group that effect of applying health education based on levine’s conservation. Result of t test independent test at the self care behavior t value 25,790 (p = 0.000). Discussion: The conclusion is the application of health education based on levine’s conservation has significant impact in improving the self care behaviour of patients with type 2 diabetes, because Levine Conservation affect the way people think (cognitive), feeling (affective), motivational, and selection of the behavior of the selected treatment by individuals. Key words: levine’s conservation, self care behaviour, dm type

    STUDI KEHIDUPAN PASIEN STROKE DENGAN PROLONGED BEDREST DI DESA PUCANGSIMO KECAMATAN BANDARKEDUNGMULYO KABUPATEN JOMBANG: The Study Of Stroke Patient Life With Prolonged Bedrest In Pucangsimo Village, Bandarkedungmulyo, Jombang

    Get PDF
    Pendahuluan: Kecacatan akibat stroke tidak hanya berdampak bagi pasien, namun juga bagi anggota keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kehidupan (aktifitas sehari-hari, kondisi psikologis, kondisi sosial dan spiritual) pasien stroke dengan bedrest selama >1 tahun sangat perlu untuk di teliti, sehingga dapat diketahui bagaimana sesungguhnya kehidupan pasien stroke di rumah. Metode: Desain penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Instrumen berasal dari peneliti sendiri dan subjek penelitian menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan observasi. Teknik analisis data dilakukan secara interaktif atau terus menerus. Pengujian keabsahan data menggunakan member check dan triangulasi. Hasil: Hasil penelitian didapatkan bahwa kehidupan pasien stroke dengan bedrest di kategorikan menjadi 4, yaitu dari segi aktifitas sehari-hari, kondisi sosiall, kondisi psikologis dan kondisi spiritual. Pembahasan: Berdasarkan penelitian di atas menunjukkan bahwa pasien stroke dengan bedrest selama lebih dari 1 tahun mengalami perubahan yang signifikan dari kehidupan sebelum dan sesudah mengalami stroke, mulai dari aktifitas sehari-hari, kondisi sosial, kondisi psikologis, dan kondisi spiritual pasien stroke dengan bedrest lebih dari 1 tahun berbeda-beda, tergantung dari cara keluarga menyikapi perubahan emosional pasien. Disarankan untuk keluarga pada pasien stroke lebih memperhatikan  sisi psikologis dan sosial pasien selama proses penyembuhannya. Tidak hanya dari segi pengobatan dan terapi dari dokter,  tetapi mulai dari aktifitas dan motivasi dari keluarga akan mempengaruhi kehidupan pasien stroke yang  bedrest. Kata Kunci : Kehidupan, Stroke, Prolonged Bedrest &nbsp

    PEMICUAN JAMBAN, SIMULASI TANGGAP BENCANA DAN PENGOBATAN GRATIS KERJASAMA STIKES PEMKAB JOMBANG DENGAN PUSKESMAS BARENG KABUPATEN JOMBANG

    Get PDF
    Derajat kesehatan di masyarakat sangat didasari dengan kesadaran untu melakukan pola hidup sehat. Berbagai penyakit yang disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat masih menjadi penyebab utama kematian dalam masyarakat. Sebagai contoh, masalah kesehatan yang berhubungan dengan sanitasi lingkungan, diare dan dermatitis. Penyakit tersebut sangat umum terjadi dimayyarakat, tentunya penyebab utama adalah pola hidup yang tidak bersih dan sehat. Tujuan dari penelitian ini adalah Meningkatkan derajat kesehatan dan pola hidup sehat masyarakat Dsn. Curahrejo, Ds. Pakel, Kec.Bareng, Jombang. Hasil dari penelitian ini adalah derajat kesehatan dan kesadaran akan pola hidup sehat, sehingga angka kesakitan menurun

    PENINGKATAN PERAN KADER DALAM UPAYA DETEKSI DINI DIABETES MELLITUS DI POSYANDU LANSIA DESA PAGERWOJO JOMBANG

    Get PDF
    Seiring dengan semakin meningkatnya populasi lanjut usia, pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan pelayanan kesehatan usia lanjut ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan lansia untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan keberadaannya. Sebagai wujud nyata pelayanan sosial dan kesehatan pada kelompok usia lanjut ini. Pemerintah telah mencanangkan pelayanan pada lanjut usia melalui beberapa jenjang. Kegiatan ini bertujuan agar kader termotivasi lebih meningkatkan perannya sebagai kader di posyandu lansia yang ada di lingkungannya. Hasil dari Kegiatan ini adalah kader dapat mengetahui cara mengukur kadar gula darah serta melakukan pengukuran berat badan, tinggi badan serta mengukur kadar gula lansi

    PELATIHAN KADER TENTANG PENGENALAN DAN UPAYA PENCEGAHAN DIABETES MELLITUS

    Get PDF
    Kini DM menjadi salah satu masalah kesehatan yang besar. Data dari studi global menunjukan bahwa jumlah penderita DM pada tahun 2011 telah mencapai 366 juta orang, dan diperkirakan akan meningkat menjadi 552 juta pada tahun 2030. Pada tahun 2006, terdapat lebih dari 50 juta orang yang menderita DM di Asia Tenggara. International Diabetes Federation (IDF) memperkirakan bahwa sebanyak 183 juta orang tidak menyadari bahwa mereka mengidap DM. Sebesar 80% orang dengan DM tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Sebagian besar penderita DM berusia antara 40-59 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ( kader ) dalam pengenalan dan upaya pencegahan diabetes mellitus. Hasil dari penelitian ini adalah dapat menjadikan pemicu semangat ( kader ) dan masyarakat untuk terus memberikan perhatian dan pelatihan terutama  terhadap anggota keluarga yang menderita DM

    SELF EFICACY IBU PADA BALITA DIARE DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROMOSI KESEHATAN: Self Efficacy Mother In Diarrhea Of Children Using Health Promotion Model

    Get PDF
    Pendahuluan : Adanya peningkatan kejadian diare setiap tahunnya di kabupaten timor tengah selatan, salah satu penyebabnya adalah pandangan masyarakat yang salah dalam penanganan awal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh self eficacy ibu pada balita diare dengan menggunakan model promosi kesehatan di puskesmas sei kecamatan kolbano kabupaten timor tengah selatan.Metode : Desain penelitian adalah pra eksperiment jenis one group pre test and post test, Populasi ibu yang mempuanyai balita diare sebanyak 602 responden. Sampel 30 responden dengan menggunakan teknik simple random Sampling. Variabel independen pendidikan kesehatan, variabel dependen adalah self efficacy ibu, Uji statistik mengunakan Wilcoxon Signed Rank Test, ? : 0.05.Result :  Hasil penelitian Self efficacy ibu sebelum pemberian pendidikan kesehatan kurang sebanyak 27 orang (90%) dan setalah di lakukan pendidikan kesehatan mengunakan modul Self efficacy ibu balita diare menjadi baik 27 orang (90,0%) . Berdasarkan uji Wilcoxon didapatkan bahwa ? : 0,000 < 0,05 artinya ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap self efficacy ibu pada balita dengan tingkat pengaruh kuat. Discussion : Pendidikan kesehatan secara tepat dan sistematis  dengan mengunakan modul akan meningkatkan self eficacy ibu. Pendidikan kesehatan merupakan faktor yang penting dalam meningkatkan self eficacy ibu pada balita diare. Oleh karena itu diharapkan ibu untuk lebih mempelajari tentang penanganan balita diare dari berbagai sumber. Kata kunci self efficacy, diare, Pendidikan kesehata
    corecore