31 research outputs found

    SETS (Science, Environmental, Technology And Society ) sebagai Pendekatan Pembelajaran IPA Modern pada Kurikulum 2013

    Get PDF
    Dalam dunia pendidikan mulai diintegrasikan pendidikan berwawasan lingkungan, misalnya Pendidikan bervisi SETS (Science Environment Technology and Society) dimaknakan sebagai sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat, merupakan satu kesatuan yang dalam konsep pendidikan mempunyai implementasi agar anak didik mempunyai kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking). Pendidikan bervisi SETS akan membimbing peserta didik untuk berpikir global dan bertindak lokal maupun global dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi sehari-hari. Masalah-masalah yang berada di masyarakat dibawa ke dalam kelas untuk dicari pemecahannya menggunakan pendidikan SETS secara terpadu dalam hubungan timbal Balik antar elemen-elemen sains, lingkungan, teknologi, masyarakat. Dalam implimentasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran IPA dengan pendekatan SETS di sekolah wawasan SETS yang diaplikasikan ke dalam proses pembelajaran IPA dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh siswa guna meningkatkan kualitas hidup manusia tanpa harus membahayakan lingkungannya

    Pengaruh Perputaran Persediaan, Perputaran Piutang Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Laba Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014

    Get PDF
    This research aims to know the influence of rotation of the inventory, accounts receivable turnover and profit on sales growth against pharmaceutical companies. This testing is carried out using Eviews application Version 8.1. Analysis of the multiple linear regression was used. The results showed that the partial inventory turnover have a significant effect on earnings, receivables turnover no significant effect on earnings and sales growth has no significant effect on earnings.Simultaneously the results showed that the rotation of the inventory, accounts receivable turnover and sales growth effect significantly to profits. The magnitude of the coefficient of determination (adj. R2) is 0.850105. This means that a bound variable i.e. 85.01% profit can be explained by three free variables i.e. accounts receivable turnover, inventory turnover and sales growth. While the rest of 14.99% explained by other variables which are not entered into the model

    Keanekaragaman Arthropoda Pada Pertanaman Kubis (Brassica Oleracea L.) Yang Diaplikasi Insektisida Kimia Dan Nabati

    Full text link
    This research aimed to study the diversity of Arthropod at cabbage crop treated with organic with synthetic insecticides. This research was conducted at three cabbage crops. The first crop cultivated without insecticide (K0), the second crop was treated with 10% Calontropis gigantea (K1), and the third was treated with 5% emamektin benzoat (K2). The insecticides were applied initially at 14 days after planting, and repeated every 10 days until harvest. Observation of the Arthropod was done every one day before insecticides application. Diversity of Arthropod both, at the crops treated with organic insecticides and without treatment, were higher than those in the crop treated with synthetic insecticides. The diversity level of both treatments namely organic insecticides and control was middle while in the synthetic insecticide treatment the level was low

    Kesalahan Berbahasa dalam Majalah Pandawa IAIN Surakarta Edisi 2018 pada Tataran Ejaan dan Sintaksis

    Full text link
    Language is a tool to express an opinion or statement that will be conveyed to others. There are two types in language media, namely oral language and written language. One work that uses written language as a communication medium is a magazine. To write a magazine, you must use a language structure that is good and right or in accordance with the rules of language. But often times in a magazine there are still many mistakes, for example, in the 2018 edition of Pandawa magazine, there are errors in language spelling and at the syntactic level. Types of language errors at the spelling level include errors in letter USAge, word writing, use of punctuation, and combination spelling. Types of language errors at the syntactic level include, discourse, sentences, clauses, and phrases. This study aims to describe language errors, especially at the spelling level and at the syntactic level. The method used in this study is descriptive qualitative research, which describes the object of language errors in the 2018 edition of the Pandawa IAIN magazine. The techniques of data collection and data analysis are (1) collecting language errors, (2) identifying errors based on linguistic level (syntax, phonology, morphology, and spelling), (3) ranking errors, i.e. sorting errors based on the number of errors, (4) explaining conditions, explaining what is wrong, the cause of errors, and how to correct errors, (5) predicting linguistic level that is prone to errors, (6) correcting errors, namely correcting errors, finding the right way to reduce or eliminate these errors. The results of this study, namely errors in the spelling level in the Pandawa IAIN Surakarta magazine, there are capital letters writing errors, italics, punctuation marks, and hyphens; errors at the syntactic level in the Pandawa IAIN Surakarta magazine, there are mistakes in phrases, and sentences. Bahasa merupakan suatu alat untuk mengungkapkan sebuah pendapat atau pernyataan yang akan disampaikan kepada orang lain. Ada dua jenis dalam media bahasa, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Salah satu karya yang menggunakan bahasa tulis sebagai media komunikasi, yaitu majalah. Untuk menulis sebuah majalah, harus menggunakan tatanan bahasa yang baik dan benar atau sesuai dengan kaidah kebahasaan. Namun sering kali penulisan dalam sebuah majalah masih terdapat banyak kesalahan, misalnya terjadi dalam majalah Pandawa edisi 2018 yang terdapat kesalahan berbahasa dalam tataran ejaan dan sintaksis. Jenis kesalahan bahasa pada tataran ejaan meliputi kesalahan dalam pemakaian huruf, penulisan kata, pemakaian tanda baca, dan ejaan kombinasi. Pada jenis tataran sintaksis, yaitu meliputi wacana, kalimat, klausa, dan frase. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan-kesalahan berbahasa, khususnya dalam tataran ejaan dan sintaksis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif analisis, yaitu mendeskripsikan objek tentang kesalahan berbahasa dalam majalah Pandawa IAIN Surakarta edisi 2018. Teknik pengumpulan data dan analisis data, yaitu (1) mengumpulkan data kesalahan berbahasa, (2) mengidentifikasi kesalahan berdasarkan pada tataran kebahasaan (sintaksis, fonologi, morfologi, dan ejaan), (3) memeringkat kesalahan, yaitu mengurutkan kesalahan berdasarkan banyaknya kesalahan, (4) menjelaskan keadaan, yaitu menjelaskan apa yang salah, penyebab kesalahan, dan bagaimana perbaikan kesalahan,(5) memprediksi tataran kebahasaan yang rawan akan terjadinya kesalahan, (6) mengoreksi kesalahan, yaitu memperbaiki kesalahan, mencari cara yang tepat untuk mengurangi ataupun menghilangkan kesalahan tersebut. Hasil penelitian ini, yaitu kesalahan pada tataran ejaan dalam majalah Pandawa IAIN Surakarta, terdapat kesalahan penulisan huruf kapital, kata yang dicetak miring, tanda baca, dan tanda hubung; kesalahan pada tataran sintaksis dalam majalah Pandawa IAIN Surakarta, terdapat kesalahan frasa, dan kalimat

    Inventarisasi Predator Hama Helopeltis Spp. (Hemiptera: Miridae) Pada Tanaman Kakao (Theobroma Cacao L.) Di Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi jenis-jenis predator hama Helopeltis spp. pada tanaman kakao (Theobroma cacao). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga April 2013, pada perkebunan kakao rakyat di Desa Sejahtera Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi. Metode penilitian dilakukan dengan survei dan dua cara yakni, dilakukan secara langsung di lokasi survei, dengan mengamati predator yang ditemukan sedang memangsa hama Helopeltis spp., pengamatan dilakukan terhadap perilaku dan kemampuan dalam menanggapi mangsanya, dan juga secara sengaja diberikan mangsanya pada jaring jenis laba-laba. Pengamatan selanjutnya dilakukan dengan menggumpulkan predator dari lokasi penelitian dengan menggunakan plastik Bening dan kuas. Sampel yang terkumpul dibawa ke Laboratorium Untad untuk dilakukan pengamatan perilaku dan kemampuan dalam menanggapi mangsanya dan selanjutnya predator tersebut diidentifikasi berdasarkan ciri morfologinya dengan menggunakan mikroskop binokuler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama pengamatan berlangsung (4kali pengamatan), didapatkan 5 spesies predator hama Helopeltis spp. pada pertanaman kakao, yakni Oecophylla smaragdina, Gastercantha spp., Leucauge venusta, Cycloneda spp., dan Forticula auricularia. Dari kelima spesies tersebut yang paling berpotensi dalam menangani mangsanya yakni Oecophylla smaragdina dan disusul spesies predator lainnya. Kelima spesies predator tersebut memiliki perilaku dan kemampuan yang berbeda dalam menanggapi mangsanya
    corecore