24 research outputs found

    Investigation on Quantitative Index of Chilling Injury in Cucumber Fruit Based on The Electrolyte Leakage and Malondialdehyde Content

    Get PDF
    The objective of this study was to investigate the quantitative index of CI in cucumber fruit based on electrolyte leakage and MDA content. The results show that a rapid increase in electrolyte leakage was observed after 4 days storage at 5ÂșC; while of fruit stored at 20ÂșC was maintained at the same level. On other hand, significant difference in MDA equivalent was not found between cucumber fruit stored at 5ÂșC and 20ÂșC; nevertheless, the MDA equivalent of fruit stored at 5 ÂșC was higher than that of stored at 20ÂșC. Since the electrolyte leakage and MDA equivalent are related with oxidative stress which they increased in response to storage at low-temperature, thus they can be used as an indicator of cell membrane damage caused by CI in cucumber fruit

    Penerapan Teknologi Pertanian melalui Penggunaan Alsintan pada Lahan Sawah Kepada Masyarakat Tani di Nagari Minangkabau Kec. Sungayang Kab.Tanah Datar

    Full text link
    Tujuan dan target khusus yang akan dicapai pada kegiatan KKN-PPM : 1) Menggunakan alat dan mesin pertanian yang sesuai dengan kontur tanah dan kemampuan petani didalam kegiatan budidaya tanaman padi sawah, 2) Meningkatkan kapasitas kerja, dan 3) Meningkatkan hasil dan mutu pertanian. Metode kegiatan yang akan diterapkan, dilakukan melalui pendekatan pada petani untuk menumbuhkan dan meningkatkan motivasi kelompok tani. Kegiatan yang akan dilakukan :1) Pengenalan alat dan mesin pertanian khususnya untuk budidaya padi sawah, 2) Pelatihan dan demonstrasi penggunaan alat dan mesin pertanian padi sawah. Dalam kegiatan penggunaan alat dan mesin pertanian ini didahului dengan kegiatan penyuluhan dan pelatihan dilaksanakan pada tanggal 16 Juli 2016. Penyuluhan diberikan oleh narasumber tentang alat pengolahan tanah (handtraktor), penyiang, penyemprot dan perontok. Kapasitas kerja handraktor di dapatkan sekitar 0,056 Ha/jam, sedangkan pengolahan tanah dengan cara manual menggunakan cangkul adalah 0,0017 Ha/jam. Ini berarti pekerjaan pengolahan tanah lebih efektif dengan handtraktor daripada dengan cara manual yaitu 33 kali lipat dari kerja handtraktor. Penyiangan dengan menggunakan tangan untuk padi sawah didapatkan kapasitasnya 0,0277 Ha/jam. Sedangkan dengan menggunakan alat semi mekanis osrok/landak, cara ini terbilang efektif dari cara manual diatas selain lebih cepat, ramah lingkungan dan waktu yang dibutuhkan untuk menyiangi gulma lebih cepat berkisar 28-30 jam/Ha. Sehingga di dapatkan kapasitas dengan alat mekanis ini adalah sebesar 0.8033 Ha/jam. Kapasitas perontokan yang dilakukan dengan cara banting atau memukul batang padi pada papan atau susunan bambu adalah ±50 kg/jam. kapasitas mesin perontok gabah citra dragon yang digunakan dilahan sawah yaitu 750 kg/jam. Dengan demikian diharapkan terjadinya peningkatan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok tani Sawah Kapuak, seperti peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan alat dan mesin pertanian

    SISTEM INFORMASI ALAT DAN MESIN PERTANIAN BERBASIS APLIKASI ANDROID DI KECAMATAN PARIAMAN UTARA KOTA PARIAMAN

    Get PDF
    Fenomena ketidakmerataan distribusi alat dan mesin pertanian (aslintan), penurunan produksi padi dan menurunnya luas lahan sawah karena meningkatnya laju alih fungsi lahan yang terjadi di Kota Pariaman merupakan suatu persoalan yang sangat serius untuk ditangani pada saat ini (Putri et al., 2019). Permasalahan tersebut bisa diatasi dengan menerapkan suatu sistem informasi alsintan dan lahan sawah yang terpadu berbasis digital (android) dalam bentuk tampilan database dan peta. Pesatnya Perkembangan penggunaan smartphone berbasis android pada saat ini khususnya petani akan membuka peluang untuk mengembangkan sistem informasi di bidang pertanian dalam bentuk aplikasi android. Berdasarkan data StatCounter (2019), penggunaan smartphone dengan sistem operasi android di Indonesia mencapai 84,99 % dari 355,5 juta pengguna telepon genggam. Penelitian ini memanfaatkan teknologi digital untuk pengembangan suatu sistem informasi alsintan dalam bentuk aplikasi berbasis android di Kecamatan Pariaman Utara Kota Pariaman. Keluaran dari penelitian ini berupa aplikasi android yang dinamakan SINTAN PARUT (Sistem Informasi Alsintan Pariaman Utara). Aplikasi SINTAN PARUT dapat dioperasikan pada android API 18 (Jelly Bean) sampai dengan android API 28 (Pie) serta bisa diakses secara mobile dan online. Aplikasi ini menampilkan data perhitungan kebutuhan ideal alsintan di Kecamatan Pariaman Utara. Dari hasil pengolahan data menunjukkan bahwa distribusi khusus alsintan pengolahan tanah dari 17 Desa terdapat 41,18 % mengalami kekurangan alsintan, sedangkan 41,18 % mengalami kelebihan alsintan dan hanya 17,64% memiliki kebutuhan alsintan yang ideal. Selanjutnya untuk alsintan pascapanen dari 17 Desa terdapat 29,42 % mengalami kekurangan alsintan, sedangkan 17,64 % mengalami kelebihan alsintan dan 52,94% memiliki kebutuhan alsintan yang ideal

    Penerapan Teknologi Pertanian melalui Penggunaan Alsintan pada Lahan Sawah Kepada Masyarakat Tani di Nagari Minangkabau Kec. Sungayang Kab.Tanah Datar

    Get PDF
    Tujuan dan target khusus yang akan dicapai pada kegiatan KKN-PPM : 1) Menggunakan alat dan mesin pertanian yang sesuai dengan kontur tanah dan kemampuan petani didalam kegiatan budidaya tanaman padi sawah, 2) Meningkatkan kapasitas kerja, dan 3) Meningkatkan hasil dan mutu pertanian. Metode kegiatan yang akan diterapkan, dilakukan melalui pendekatan pada petani untuk menumbuhkan dan meningkatkan motivasi kelompok tani. Kegiatan yang akan dilakukan :1) Pengenalan alat dan mesin pertanian khususnya untuk budidaya padi sawah, 2) Pelatihan dan demonstrasi penggunaan alat dan mesin pertanian padi sawah. Dalam kegiatan penggunaan alat dan mesin pertanian ini didahului dengan kegiatan penyuluhan dan pelatihan dilaksanakan pada tanggal 16 Juli 2016. Penyuluhan diberikan oleh narasumber tentang alat pengolahan tanah (handtraktor), penyiang, penyemprot dan perontok. Kapasitas kerja handraktor di dapatkan sekitar 0,056 Ha/jam, sedangkan pengolahan tanah dengan cara manual menggunakan cangkul adalah 0,0017 Ha/jam. Ini berarti pekerjaan pengolahan tanah lebih efektif dengan handtraktor daripada dengan cara manual yaitu 33 kali lipat dari kerja handtraktor. Penyiangan dengan menggunakan tangan untuk padi sawah didapatkan kapasitasnya 0,0277 Ha/jam. Sedangkan dengan menggunakan alat semi mekanis osrok/landak, cara ini terbilang efektif dari cara manual diatas selain lebih cepat, ramah lingkungan dan waktu yang dibutuhkan untuk menyiangi gulma lebih cepat berkisar 28-30 jam/Ha. Sehingga di dapatkan kapasitas dengan alat mekanis ini adalah sebesar 0.8033 Ha/jam. Kapasitas perontokan yang dilakukan dengan cara banting atau memukul batang padi pada papan atau susunan bambu adalah ±50 kg/jam. kapasitas mesin perontok gabah citra dragon yang digunakan dilahan sawah yaitu 750 kg/jam. Dengan demikian diharapkan terjadinya peningkatan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok tani Sawah Kapuak, seperti peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan alat dan mesin pertanian.Kata kunci: Alsintan, Sawah, Kapasita

    Investigation The Effect of Chitosan Coating and Temperature Storageto Extend The Shelf Life Zalacca (Salacca zalacca)

    Get PDF
    The aimed of this research was to exted the shelf life of zalacca by investigation the effectsof chitosan coating and storage-temperature. Fruit was coated in chitosan at concentration 0.5%, 1%, 1.5% and 0% as control. After coating fruits were stored at temperature 15°C and room temperature. The result of this research shows that coating at concentration 0,5% at 15°C was the best condition to exted the shelf life of zalacca compared to concentration 1%, 1,5% and control where the fruit could be stored untilday 24. By coating zallaca fruit with chitosan influenced the total solube content, however, it did not affect to the value weigth loss, hardness, water content, and vitamin C of fruit

    PEMANFAATAN TEKNOLOGI SONIC BLOOM UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TANAMAN SAWI

    Get PDF
    Sonic bloom adalah teknologi yang menggabungkan gelombang suara frekuensi tinggi dan nutrisi organik, yang ditujukan untuk pertumbuhan tanaman yang lebih baik guna meningkatkan produktivitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan teknologi sonic bloom pada tanaman sawi untuk meningkatkan produktifitas tanaman. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan dua perlakuan meliputi pemaparan gelombang akuistik sebesar frekuensi (2000 Hz dan 3000 Hz) dan lama pemaparan (1 jam/hari, 2 jam/hari dan 3 jam/hari). Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh pemberian frekuensi gelombang akuistik terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, lebar daun, luas daun dan berat panen tanaman sawi hijau (Brassica juncea L.). Pemberian frekuansi gelombang akuistik sebesar 3000 Hz sangat berpengaruh terhadap parameter pertumbuhan tanaman jika dilakukan pemaparan selama 1 jam. Teknologi sonic bloom ini diharapkan dapat membantu petani dalam meningkatkan produktifitas tanamannya. Teknologi ini dapat diterapkan pada vertical farming sehingga produktifitas menjadi sangat optimal

    PENGEMBANGAN SISTEM PEMBERI PAKAN AYAM CERDAS BERBASIS INTERNET OF THINGS (IoT)

    Get PDF
    Pakan merupakan faktor paling utama dalam peternakan ayam yaitu untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Maka dari itu pemberian pakan yang rutin sesuai waktu dan jumlah yang ideal akan bisa membuat peternakan ayam bisa berkembang maksimal dan menguntungkan. Pemberian pakan yang dilakukan rutin akan lebih memudahkan jika ada alat otomatis yang bisa dikembangkan dalam bentuk alat pemberi pakan ayam cerdas berbasis internet of thing (IoT). Tujuan penelitian adalah rancang bangun alat pemberi pakan ayam cerdas berbasis IoT, merancang sistem kontrol alat, melakukan kalibrasi alat pemberi pakan ayam cerdas, dan manganalisis hasil kinerja alat pemberi pakan ayam cerdas berbasis IoT. Penelitian ini melakukan perancangan alat pakan ayam dikhususkan untuk ayam kampung dan jenis pakan jagung giling. Alat ini memiliki kerangka yang bahannya dari kayu dan triplek, serta sistem kontrol. Sistem kontrol terdiri dari NodeMCU ESP8266, sensor ultrasonik HCSR04, motor Servo, modul RTC, modul adaptor MB102 power supply, dan aplikasi blynk sebagai user interface dan platform IoT. Hasil kalibrasi menunjukkan kebutuhan daya alat 5,278 Watt. Kalibrasi menunjukkan secara keseluruhan sistem bekerja sempurna dengan nilai R2 sensor ultrasonik  0,9999. Hasil uji kinerja alat didapatkan persentase hasil keluaran pakan rata-rata 95,710 % dan persentase kehilangan pakan rata-rata 4,290 %.  Rata-rata error hasil keluaran pakan 1,351% dan delay pemberian selama 3 detik. Persentase pakan sisa yang didapatkan selama pengujian yaitu interval 1,370%-2,283%. Pemberian pakan pada alat ini sudah mampu memenuhi kebutuhan ayam kampun

    Pengembangan Alat Grading Limbah Serbuk Gergaji untuk Pemanfaatannya sabagai Bahan Campuran Komposit

    Get PDF
    Abstrak. Sampai saat ini kegiatan pemanenan dan pengolahan kayu di Indonesia masih menghasilkan limbah dalam jumlah yang besar. Pada umumnya serbuk gergaji dari industri perkayuan memiliki bentuk, ukuran dan jumlah yang beragam, sedangkan untuk pemanfaatannya sebagai bahan baku campuran komposit dibutuhkan ukuran bahan serbuk gergaji yang berbeda dengan ukuran tertentu. Adapun ukuran umum yang digunakan untuk pembuatan bahan campuran komposit terdiri partikel berukuran 80 mesh, 40 mesh, 20 mesh, dan 10 mesh. Pemisahan ukuran serbuk gergaji berdasarkan keempat ukuran mesh tersebut diperlukan agar mempermudah dalam memperoleh bahan baku komposit. Penelitian bertujuan untuk merancang alat grading limbah serbuk gergaji untuk digunakan sebagai bahan baku campuran komposit. Proses penelitian ini meliputi pembuatan alat grading serbuk gergaji serta melakukan uji fungsional. Penelitian ini menghasilkan alat grading yang dapat memimsahkan serbuk gergaji berdasarkan empat ukuran berbeda dalam satu kali proses pengayakan. Hasil dari pengujian alat grading ini adalah: (1) alat grading limbah serbuk gergaji, yang memiliki kapasitas kerja sebesar 28,49 Kg/jam, (2) didapatkan nilai rata-rata modulus kehalusan dari masing-masing mesh 10, 20, 40 dan 80 berturut-turut yaitu : 889 gram, 651 gram, 431 gram, dan 168 gram. Sedangkan untuk indeks keseragaman hasil ayakan kasar (80 mesh), sedang (20 mesh dan 40 mesh), dan halus 80 mesh berturut – turut dari ulangan 1, ulangan 2, dan ulangan 3 adalah 5 : 4 : 1, 5 : 4 : 1, dan 5 : 4 : 1. (3) Daya spesifik yang dibutuhkan untuk mencapai kapasitas kerja 28,49 Kg/jam adalah 0,0001568 kW.jam/Kg. (4) didapatkan nilai rendemen sebesar 77,37 %. (5) alat grading limbah serbuk gergaji dengan biaya pokok alat grading sebesar Rp. 243,36/Kg. Development of Sawmill-Waste Grading for Composite Material UtilizationAbstract. Timber harvesting and wood processing in Indonesia produces wastes in large quantities. The waste materials come in variety of shapes, sizes and quantities. For adding the value of these wastes, such as for composite raw material, the particle-size should be uniform, and segregated into different categories. The general particle-size for manufacturing composite materials are 80, 40, 20 and 10 mesh. Therefore, separating the sawmills wastes based on these sizes is necessary in order to utilize it as raw materials for composite production. The study aims to develop a prototype of sawmill-waste grading machine for composite material utilization, and added the value of the waste for application as a raw material for the composite design. The methods includeddesign and manufacturing of a sawmill-waste grading machine as well as performing different tests. The prototype successfully grade and segregrate the sawmills-wastes into four different particles-sizes in a single operation process. The results showed that the machine working capacity is 28.49 Kg.hr-1, while the materials segregrate into four particle-sizes obtained mean of modulus of fineness for each group-size (10, 20, 40 and 80 mesh) are889, 651, 431, and 168 grams respectively. While for the uniformity index of large (10 mesh), medium (20 and 40 mesh), and fine (80 mesh) particles are 5, 4, and 1 respectively, obtained from three replication tests. The specific power required to achieve the working capacity of 28.49 Kg / hr is 0.0001568 kW.hr.kg-1. Overall, the machine performance achieved the efeciency of 77,37%, and the cost for grading the sawmill-waste material is Rp. 243,36 kg-1

    PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG BENGKUANG (Pachyrhizus erosus) TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES YANG DIHASILKAN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung bengkuang terhadap organoleptik dan karakteristik cookies. Perlakuan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tingkat substitusi tepung bengkuang, yakni tanpa perlakuan (kontrol), penambahan tepung bengkuang 20%, 30% dan 50%. Analisis yang dilakukan terhadap cookies adalah kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat, kadar serat kasar, daya kembang dan uji organoleptik. Substitusi tepung bengkuang memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kadar protein, kadar karbohidrat dan kadar serat kasar dari cookies yang dihasilkan. Dari hasil uji organoleptik yang dilakukan, substitusi tepung bengkuang yang paling disukai oleh panelis adalah cookies dengan substitusi tepung bengkuang 30% dengan warna 3,92 (agak suka), aroma 3,96 (agak suka), rasa 4,32 (agak suka) dan tekstur 4,40 (agak suka). Cookies dengan penambahan tepung bengkuang sebanyak 30% memiliki kadar air 1,11%, kadar abu 1,86%, kadar protein 8,65%, kadar lemak 24,15%, karbohidrat 64,24%, kadar serat kasar 1,17%, dan daya kembang 51,60%

    STUDI KASUS AUDIT ENERGI PADA BUDI DAYA JAGUNG SUMATERA BARAT

    Get PDF
    Audit energi telah menjadi faktor utama dalam pertanian berkelanjutan. Produksi pertanian berkorelasi positif dengan input energi yang diberikan. Kegiatan pada budidaya tanaman jagung terbagi atas beberapa kegiatan meliputi proses penanaman, pemupukan, penyemprotan, dan pemanenan. Energi input yang dikeluarkan yakni energi manusia, benih, pupuk, dan herbisida. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi jumlah konsumsi kebutuhan energi pada proses budi daya tanaman jagung. Berdasarkan beberapa sumber input terdiri atas energi tenaga kerja manusia, energi benih, energi herbisida, dan energi pupuk, serta menghitung analisis biaya produksi saat proses budi daya. Distribusi energi untuk masing-masing kegiatan meliputi proses penanaman membutuhkan energi sebesar 292,402 MJ/ha (4%), pemupukan sebesar 4.264,311 MJ/ha (61%), penyemprotan sebesar 2.390,393 MJ/ha (34%), dan pemanenan sebesar 69,082 MJ/ha (1%). Distribusi energi berdasarkan sumber input meliputi, energi manusia sebesar 45,791 MJ/ha (1%), energi benih sebesar 210,639 MJ/ha (3%), energi herbisida sebesar 2.375,249 MJ/ha (34%), dan energi pupuk sebesar 4.247,136 MJ/ha (62%). Energi output yang dihasilkan sebesar 64.427,862 MJ/ha dengan berat hasil tiap satuan luas sebesar 4.382,848 kg/ha dengan rasio energi sebesar 9,183. Rata-rata biaya produksi yang dikeluarkan petani selama proses budi daya sebesar Rp 2.283.594/h
    corecore