3 research outputs found

    EDUKASI GIZI SERTA REVITALISASI PERMAINAN TRADISIONAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS FISIK PADA ANAK USIA SEKOLAH DI MASA ADAPTASI KEBIASAAN BARU

    Get PDF
    Abstrak: Selama masa pandemi covid 19 anak usia sekolah lebih banyak melakukan aktivitasnya di rumah sehingga waktu yang dihabiskan anak di depan layar perangkat digital (screen time) menjadi meningkat. Screen-time yang tinggi, tingkat aktivitas fisik yang rendah, membuat pola makan menjadi kurang sesuai sehingga dalam jangka panjang dapat mempengaruhi status gizi. Edukasi gizi ini bekerjasama dengan SDIT At-Taufiq Al-Islamy dan SDN Cilolohan Tasikmalaya. Adapun jumlah siswa yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 83 orang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa sekolah dasar mengenai gizi seimbang dan aktivitas fisik yang diaplikasikan melalui demo masak makanan sehat dan permainan tradisional. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan praktik. Media penyuluhan edukasi yang digunakan adalah power point, booklet dan video. Sedangkan media praktik aktivitas fisik yang digunakan adalah permainan egrang batok dan tarik tambang. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perubahan yang baik pada pengetahuan siswa mengenai gizi seimbang dan aktivitas fisik.Abstract: During the covid 19 pandemic, school-age children do more activities at home so that the time spent by children in front of the screen of digital devices (screen time) becomes increased. High screen-time, low levels of physical activity, make the diet less appropriate so that in the long run it can affect nutritional status. This nutrition education is in collaboration with SDIT At-Taufiq Al-Islamy and SDN Cilolohan Tasikmalaya. The number of students who participated in this activity was 83 people. This activity aims to increase elementary school students' knowledge of balanced nutrition and physical activity applied through healthy food cooking demos and traditional games. The methods used are counseling and practice. Educational extension media used are power points, booklets and videos. While the medium of physical activity practice used is a game egrang batok and tarik tambang. The results showed that there were good changes in students' knowledge of balanced nutrition and physical activity

    EDUKASI GIZI DAN PELATIHAN IKAN PATIN SEBAGAI SALAH SATU MAKANAN ALTERNATIF PENINGKATAN KECUKUPAN PROTEIN DAN PENCEGAHAN STUNTING

    Get PDF
    Abstrak: Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak lebih pendek untuk usianya. Tujuan dari pengabdian ini berfokus pada pengembangan potensi pengolahan bahan pangan lokal yaitu sosis berbahan dasar ikan patin untuk meningkatkan konsumsi zat gizi terutama protein sebagai upaya pencegahan stunting pada balita melalui metode penyuluhan dengan media booklet dan demonstrasi pembuatan sosis berbahan dasar ikan patin yang bekerjasama dengan Kelompok Wanita Tani yang berlokasi di Kelurahan Parakannyasag Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya dengan jumlah responden sebanyak 31 orang. Responden diberikan pretest terlebih dahulu sebelum pemberian edukasi, untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan responden terhadap materi yang akan diberikan. Selanjutnya posttest diberikan setelah materi edukasi tersampaikan. Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh nilai rata-rata pretest responden 6,55% dan pada posttest 8,23%. Hal ini berarti terjadi peningkatan nilai pengetahuan siswa setelah mendapatkan edukasi.Abstract: Stunting is a condition of failure to thrive in children under five due to chronic malnutrition so that children are shorter for their age. The purpose of this service focuses on developing the potential for processing local food ingredients, namely sausages made from catfish to increase the consumption of nutrients, especially protein as an effort to prevent stunting in toddlers through counseling methods with booklet media and demonstrations of making sausages made from catfish in collaboration with the farmer women's group located in Parakannyasag Village, Indihiang District, Tasikmalaya City with a total of 31 respondents. Respondents were given a pretest before giving education, to find out the extent of the respondent's knowledge of the material to be given. Furthermore, the posttest is given after the educational material is delivered. Based on the results of the descriptive analysis, the average pretest value of the respondents was 6.55 and the post-test was 8.23. This means that there is an increase in the value of students' knowledge after receiving education.

    Edukasi Gizi Serta Revitalisasi Permainan Tradisional untuk Meningkatkan Aktivitas Fisik pada Anak Usia Sekolah di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru

    Full text link
    Selama masa pandemi covid 19 anak usia sekolah lebih banyak melakukan aktivitasnya di rumah sehingga waktu yang dihabiskan anak di depan layar perangkat digital (screen time) menjadi meningkat. Screen-time yang tinggi, tingkat aktivitas fisik yang rendah, membuat pola makan menjadi kurang sesuai sehingga dalam jangka panjang dapat mempengaruhi status gizi. Edukasi gizi ini bekerjasama dengan SDIT At-Taufiq Al-Islamy dan SDN Cilolohan Tasikmalaya. Adapun jumlah siswa yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 83 orang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa sekolah dasar mengenai gizi seimbang dan aktivitas fisik yang diaplikasikan melalui demo masak makanan sehat dan permainan tradisional. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan praktik. Media penyuluhan edukasi yang digunakan adalah power point, booklet dan video. Sedangkan media praktik aktivitas fisik yang digunakan adalah permainan egrang batok dan tarik tambang. Hasil menunjukkan bahwa terdapat Perubahan yang baik pada pengetahuan siswa mengenai gizi seimbang dan aktivitas fisik
    corecore