15 research outputs found

    Dermination of Basic Water Need per liter/person/day in the consumption of the kind of real estate and village housing

    Get PDF
    This case could give discussion that the water requirment litre/person/day beetween kind of real estate and village housing is not different. PDAM give a different step for value of pay between real estate and village housing. neverthelles it can be the same. the parameter are land area of haousing, amount of person in house, the pattern live. this research have given for water requirment is 142,8 litre/person/da

    Determining Infiltration Rate from Infiltration Measurement with Flooding Method by Turftech Infiltrometer

    Get PDF
    The density of the soil in this study estimate parameters with a dry bulk density. variation of soil density based on urban land us and then grouped into heavy, medium, and high-density soil. the rate of infiltration testing is performed by using turftech infiltrometer. and then analyzed with an infiltation horton modification models. the specification of turftech double ring infiltrometer are 6.03 cm for inner ring diameter and 10.79 cm for outer ring diameter. the result of infiltration rate observations is infiltration rate for higher density soil and land slope had low influences. the results showed that the turftech ifiltrometer that is used produced well results with 87% accuracy compared with the horton equation infiltration rate model. for the measurement results feasibility, then the turftech infiltrometer unable to represent for the land slope and density, because from the regression test the relationship between land slope and density toward infiltration rate was not significant and obtained average of 38% from the obtained r2

    Eksperimen Hujan-LImpasan dengan Alat Rainfall Simulator untuk Menentukan Waktu Konsentrasi Drainase Perkotaan

    Get PDF
    Proses kejadian hujan limpasan dan infiltrasi sangat dipengaruhi oleh perilaku daerah drainase. Perilaku daerah drainase menjadi peranan penting dalam penentuan hasil jumlah hujan efektif, jumlah limpasan, dan jumlah infiltrasi. Berdasarkan dari hal itu maka model hujan, limpasan dan infiltrasi dapat terbentuk dengan perlakuan daerah drainase nya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode yang baik dalam melakukan eksperimen hujan, limpasan, dan infiltrasi pada model skala labolatorium dengan alat rainfall simulator berukuran 1,17 x 1,2 x 0,3 meter. Metode yang dimaksud adalah secara pegukuran, membuat perlakuan, dan pengolahan hasil data serta menentukan waktu konsentrasi dari hasil eksperimenen dengan alat simulator hujan. Penentuan waktu konentrasi yang benar pada penelitian ekperimen ini maka akan memvalidasi hasil waktu konsentrasi di aliran lahan dengan variasi variable luasan dan kemiringan

    PKM KELOMPOK KERJA LINGKUNGAN IBU-IBU RW 09 PERUMAHAN JOYOGRAND MELALUI PENERAPAN TABUYURLAMPOT KELURAHAN MERJOSARI KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG JAWA TIMUR

    Get PDF
    Upaya kelompok lingkungan RW 09 dalam hal ini adalah kelompok linkungan ibu-ibu PKK, Kelurahan Merjosari Kecamatan Lowokwaru yang mempunyai semangat untuk menciptakan lingungan yang bersih dan indah di kawasan perumahan perlu mendapatkan dukungan. Penciptaan lingkungan ini diharapkan dapat memberikan kebersihan, kenyamanan dan terjaganya kawasan yang koservatif di linkunganperumahan Joyogrand. Kelompok lingkungan ibu-ibu PKK ini termotivasi setelah adanya sumbangan benih buah jeruk 1000 benih kepada RW 09 Perumahan Joyorand melalui kerjasama antara Universitas Tribhuwana Tunggadewi dengan Balitjestro (Balai Penelitian Tana,an Jeruk dan Buah Tropis) Kota Batu. Hal ini dibuktikan dengan permintaan pembelian pupuk kompos dan pot (sebagai tempat tanam) serta secara kontinyu nya warga ibu ibu dalam bertanya tentang bagaimana merawat tanaman dalam pot kepada ketua kelompok lingkungan setiap RT nya. Hal ini yang membuat harapan ibu-ibu ketua lingkungan RT di RW 09 mendapatkan wawasan lebih bagaimana bertanam tanaman buah dan sayur dalam pot. Kelompok lingkungan (POKJA III) RW 09 adalah terdiri dari 9 orang ibu-ibu PKK dari setiap RT di RW 09. Dari setiap Ketua POKJA III di RT ada ketua POKJA III RW. Dari setiap RT ada Ketua Dasawisma yang dapat membantu untuk mensosialisasikan kepada warganya. Program kerja POKJA III adalah masuk dalam 9 program PKK diantaranya adalah pangan, kesehatan dan lingungan hidup. Keterampilan yang dimiliki oleh Ibu-ibu PKK POKJA III RW 09 sudah ada, yaitu pernah mengikuti pelatihan Vertikultur, Tanaman dalam pot, pembuatan Pupuk Cair dan Padat, Hidroponik sederhana, dan pembuatan tanah kompos. Hal ini sebagai potensi RW 09 untuk memiliki pengurus POKJA III di lingkungan RW 09 dan diteruskan kepada masing-masing RT. Selain itu juga, antusias warga terhadap tanaman terutama ibu-ibu RW 09 yang mempunyai kegemaran dan kesenangan dalam bertanam. Keterampilan yang sudah ada tersebut, bila tidak digali dan ditularkan serta tidak dipraktekkan maka akan menjadi mubazir, karena kondisi psikkologi ibu-ibu bila tidak ada yang menggerakkan dan dimotivasi melalui kegiatan maka potensi-potensi tersebut akan hilang bahkan mati. Berdasarkan hal itu maka melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan lebih kelompok kerja lingkungan ibu-ibu PKK RW 09 untuk menciptakan kawasan lingkungan yang bersih, sehat, dan berdayaguna. Hal ini pun didukung dengan slogan pembentukan RW 09 menjadi Kampung Pelangi seperti slogan RW lainnya di Kota Malang seperti Kampung 3G, Kampung topeng dan lainnya. Kampung pelangi yang akan diciptakan oleh ibu-ibu PKK melalui tanaman dalam pot ini adalah adanya pemanfaatan lahan terbuka hijau yang sempit di perumahan. Pemanfaatan lahan yang sempit tidak berarti membuat lahan menjadi gersang karena sudah dipenuhi oleh beton, namun lingkungan yang asri, bersih dan indah serta nyaman dan aman dapat diupayakan melalui kegiatan tanaman dalam pot ini yang tentunya tanaman ini dapat bermanfaat juga untuk menunjang pangan di lingkungan rumah tangga, yaitu dengan buah dan sayuran

    Estimates of Time of Concentration in Rainfall, Runoff and Infiltration Application

    Get PDF
    Parameter that effect the hydrological processes in the urban drainage are rainfall, runoff, and infiltraton. the process involves variable: velocity, distance and time. Time of concentration occurs in the hydrological process, that runoff and infiltration flow constant Time of concentration may occurs in the process of absoption of the land, that is when it starts to rain, soaking into ground, and wet oil. The soil becomes saturated with water so that the maximum infiltraton cpasity and iniltration rate becomes constant.This condition is wxpressed by constant valuae at the ate of infltration. Water are flow over the surface of the ground as runoff, while the time value at the rate of infiltation. Water are flow over the surface of the ground as runoff, while the time of concentration occurs when rainwater flows to the ground because of a long point and slope of the land. Time of concentration becomes an important paramter in determining the design of urban drainage. the study was conducted in labolatory observations using rainfall simulator plot tank. determination of time oc concentratiion in rainfall, runoff and infiltration process used a water balance concept thar was a part of kinematic wave theory, with Rainfall Simulator of Advandce Environment Hydrology System. The size of the plot tank was 2,5 m x 1,2 m x 30 cm. Then, silica sand with 1000 micron up to 500 micron is used as a medium for the implementation of the experiment. This process uses the concept of water balance in the kinematic wave for urban drainage

    Potensi Ketersediaan Air Untuk Memenuhi Kebutuhan Air Baku Saat Ini (2019) Dan Proyeksi 20 Tahun Rencana (2038) Di Kabupaten Manggarai Timur

    Get PDF
    Clean water plays an important role in meeting basic human needs. One of them is used for household purposes as drinking water. The Borong watershed (DAS) has an area of around 119.37 km2. The Borong watershed covers two districts on Flores Island, Manggarai Regency and East Manggarai Regency. Along with increasing population growth which will also be followed by improved economic, social and educational conditions of a community, there will be an increase in water demand. The purpose of this study is to determine the availability of water to meet current raw water needs (2019) and projections for the next 20 years (2038) in East Manggarai Regency. The process of collecting data is done by calculating hydrological, climatological, and population data. The results of the analysis of the calculation of the probability of 90% obtained the average mainstay available at Wae Musur 1 and 2 free intakes of 3.64 million m³ / month. Analysis of the water balance for raw water needs (domestic water) experienced a surplus ranging from 1.40million m³ / month to 6.45million m³ / month

    Potensi Ketersediaan Air Pada Free Intake Wae Musur 1 dan 2 Untuk Pengembangan Lahan Pertanian Di DAS Borong Kabupaten Manggarai Timur

    Get PDF
    This study aims to analyze the potential of water availability in the free intake of Wae Musur 1 and 2 which are used to meet the needs of functional and potential irrigation water in the Borong watershed, East Manggarai Regency. The method used in this research is quantitative analysis method. The calculated availability of water is surface water in the form of a reliable river discharge. Water requirements for functional and potential land are calculated based on the assumption that 1 hectare is equal to 1 liter / second. The analysis shows that the average availability of mainstay debit in January to December is 4,5 million m3/month. Balance sheet analysis shows that the mainstay discharge available for free intake of Wae Musur 1 and 2 is able to meet the needs of functional land irrigation water and is still surplus. Therefore, this surplus is used to meet potential land irrigation water needs. After analyzing the water balance, the potential for irrigation water needs is apparently still experiencing a surplus as well. Surplus ranges from 0,3 million to 6,3 million m3/month

    STUDI PERENCANAAN SALURAN DRAINASEDI JALAN SIMPANG GAJAYANA KOTA MALANG(Studi Kasus Pada Saluran Simpang Gajayana Kota Malang)

    Get PDF
    Seiring dengan berkembangnya zaman, semakin bertambah jumlah penduduk pada suatu kawasan permukiman. Dengan banyaknya bangunan serta gedung-gedung bertingkat meyebabkan wilayah resapan air menjadi berkurang, sehingga dapat menimbulkan berbagai masalah, permasalahan tidak hanya pada sumber resapan air, namun sistem pembuangan air yang buruk juga menjadi penyebab utama sering terjadinya genangan air pada beberapa ruas jalan di Kota Malang, terutama pada ruas Jalan Simpang Gajayana. Untuk mengatasi permasalah tersebut maka perlu adanya evaluasi terkait perencanaan saluran baru dengan tujuan agar air tidak menggenangi permukaan perkerasan jalan. Penalitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi eksisting saluran drainase, desain dimensi saluran drainase dan efisiensi saluran. Dalam penelitian ini pertama-tama dilakukan pengumpulan data berupa data primer dan sekunder, kemudian dilakukan analisis data seperti analisis hidrologi, hidrolika dan efisiensi saluran. Dari hasil analisis dan perhitungan didapatkan Qr5th =0,028 –0,209 m3/dt, Qr10th =0,029 –0,222 m3/dt, dimensi saluran baru SG 4 KR sepanjang 74 m direncanakan dengan ukuran 60 x 60 cm, SG 7 KR dengan sepanjang saluran 131 m direncanakan dengan ukuran 40 x 40 cm dan saluran SG 3 KN dengan panjang saluran 75 m direncanakan dimensi saluran dengan ukuran 60 x 60 cm. Dari hasil perhitungan yang dilakukan didapatkan bahwa sebelum adanya saluran pada SG 4 KR,SG 7 KR dan SG 3 KN sebanyak 6 saluran pada ruas Jalan Simpang Gajayana tidak efisien dan hanya 2 saluran yang efisien, setelah dilakukan evaluasi saluran dan pembuatan saluran baru maka seluruh yang ada dinyatakan efisien dalam membuang air didalam saluran

    Effect of Density Soil to Water Recharge (infiltration) in Urban Overland Flow

    Get PDF
    Soil has different conditions depend on its formation in the past and their treatment in the periode of running time. the process of the hydrological cycle is also influenced by soil conditions, namely the rainfall on the surface of the ground. Land has underground many changes due to the treatment needs of human activity. the process of soil influence on the hydrologycal charateristics is the presence of drainage and water infiltration into the soil that effect the water balance in the soil and on the surface of the earth. This Study aims to determine the effect of soil density on water infiltration recearsh on same soil type with defferent densities to obtains the effect of soil density on soil type decrease if the slope of the land surface increase. infiltration value will increase if the rainfall intensity increased. infiltation value will derease if the density increases

    KOLAM PENCAMPUR AIR PAYAU SEBAGAI BAGIAN DARI SISTEM IRIGASI TAMBAK

    Get PDF
    Pengertian irigasi berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor: 14/PRT/M/2015 adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak. Irigasi mempunyai fungsi sebagai pendukung produktivitas usaha tani guna meningkatkan produksi pertanian dalam rangka ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani, yang diwaujudkan melalui keberlanjutan sistem irigasi. Irigasi tambak di Kabupaten Sidoarjo mempunyai peranan penting dalam menunjang potensi daerahnya yaitu produksi ikan bandeng. Kendala yang dihadapi dalam mengelola dan meningkatkan produksi ikan bandeng adalah media sumberdaya air secara kuantitas dan kualitas. Secara kuantitas, jumlah air yang diperlukan untuk produksi ikan bandeng adalah campuran air laut dan air tawar dengan jumlah yang dibutuhkan per meter kubik per hektar per jumlah ikan. Sedangkan secara kualitas adalah tingkat pH campuran air laut dan air tawar yang sesuai dengan kebutuhan ikan bandeng. Penerapan kolam pencampur dalam sistem irigasi tambak adalah menunjang secara teknis keberlanjutan pengelolaan jaringan irigasi untuk meningkatkan dan mempertahankan komoditi daerah. Kolam pencampur sebagai media pencampuran air laut dan air tawar yang ditampung dalam suatu kolam dan selanjutnya dapat dibagi ke saluran irigasi tambak sesuai dengan kebutuhan melalui jaringan irigasi yang tersistem. Keywords— kolam pencampur, sistem irigasi tambak, ikan banden
    corecore