6 research outputs found

    HUBUNGAN USIA PENGENALAN MP-ASI TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA KELURAHAN RANGAS KECAMATAN BANGGAE KABUPATEN MAJENE

    Get PDF
    Stunting is one of the nutritional problems experienced by several countries in the world, especially developing countries including Indonesia. The prevalence of stunting in Majene Regency reaches 35.7%. The purpose of this study was to determine the relationship between the age at which complementary foods were introduced and the incidence of stunting. The population in this study were toddlers aged 24-59 months. The sample in this study was obtained using a saturated sample technique, namely the entire population was sampled. To analyze the test data used the chi-square test. The results of the statistical test showed a p value (0.038) <0.05, which means that there is a relationship between the age of introduction of breastfeeding and the incidence of stunting in toddlers. Toddlers with an earlier introduction of weaning food have a risk of 2.595 times experiencing stunting compared to toddlers whose introduction of weaning food is on time Keywords: stunting; weaning food; toddlers

    Analisis Sistem Informasi Kesehatan Pada Pelayanan Rekam Medis di Rumah Sakit Pelamonia Tk.II Makassar

    Get PDF
    Pencatatan data riwayat kesehatan pasien adalah hal yang penting dalam dunia medis dan dikenal dengan istilah data rekam medis. Selama pasien melakukan pemeriksaan atau menjalani perawatan medis oleh dokter atau suatu instansi medis, maka status kesehatan pasien akan dicatat sebagai data rekam medis pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis sistem informasi kesehatan pada pelayanan rekam medis di Rumah Sakit Pelamonia Tk.II Makassar Tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif yang menggambarkan keadaan suatu fenomena, dalam penelitian ini tidak dimaksud untuk menguji hipotesis tertentu tetapi hanya menggambarkan apa adanya suatu variabel, gejala atau keadaan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam menganalisis sistem informasi kesehatan pada pelayanan rekam medis di Rumah Sakit Pelamonia Tk.II Makassar yang sesuai dengan SOP rekam medis. Simpulan dari penelitian ini yaitu sistem informasi kesehatan pada pelayanan rekam medis di Rumah Sakit Pelamonia Tk.II Makassar sudah sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan oleh Karumkit Tk.II 07.05.01 Pelamonia Nomor Kep/205/AK/IX/2014 tanggal 09 September 2014 tentang Keamanan Data dan Informasi. Sebagai saran, agar rumah sakit khususnya bagian rekam medis mempertahankan bahkan lebih meningkatkan kinerjanya untuk melayani pasien

    Description Of Dysmenorrhea Handling In Young Women Of SMA Negeri 1 Ulaweng, Palakka District, Bone Regency

    Get PDF
    Dysmenorrhea adalah nyeri pada daerah panggul akibat menstruasi dan produksi zat prostaglandin. Seringkali dimulai segera setelah mengalami menstruasi pertama (menarche). Nyeri berkurang setelah menstruasi, namun pada beberapa wanita nyeri bisa terus dialami selama periode menstruasi. Di Amerika Serikat, prevalensi dysmenorrhea diperkirakan 45-90%. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran penanganan dysmenorrhea pada Remaja Putri SMA Negeri 1 Ulaweng Kecamatan Palakka Kabupaten Bone. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah siswi kelas X SMA Negeri1 Ulaweng Kecamatan Palakka Kabupaten Bone sebanyak 113 responden dengan menggunakan teknik simple random sampling. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2017 dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 113 responden sebagian besar responden melakukan penanganan dysmenorrhea dengan farmakologi yaitu sebanyak 61 siswi (54,0%), dan yang melakukan penanganan dysmenorrhea dengan nonfarmakologi yaitu sebanyak 52 siswi (46,0%). Diharapkan kepada siswi untuk lebih menambah wawasan tentang penanganan dysminorrhea baik dari orang lain, media cetak maupun elektronik

    Efektivitas Ekstrak Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius) Terhadap Mortalitas Larva Aedes sp dan Anopheles

    Get PDF
    Abstract Dengue hemorrhagic fever (DHF) and malaria are diseases that are spread through vector (Vector Borne Disease), which can be prevented by applying larvacides. One of plant showing function as a natural larvacide is fragrant pandan leaves (Pandanus amaryllifolius). The chemical contents in fragrant pandan leaves are polyphenols, flavonoids, saponins, tannin, and alkaloids. This study aimed to recognize the effectiveness of fragrant pandan extract (P. amaryllifolius) in killing the larvae of Aedes sp. and Anopheles. This was experimental research, posttest only with control group design. The study population was Aedes sp. and Anopheles larvae (Instar III-IV) taken from the original habitat, then the sample was determined by purposive sampling method. The results revealed that the most effective concentration of fragrant pandan extract (P. amaryllifolius) in killing the larvae of Aedes sp. and Anopheles was 15%. Probit test results of Lethal Concentration 50% and 90% fragrant pandan extract for 24 hours to Aedes sp. larvae showed 9.445% and 14.087%, while to Anopheles larvae depicted 14.874% and 31.468%. It is expected to be guided to community in applying fragrant pandan extract as an alternative larvacide in everyday life to control vector diseases, particularly dengue hemorrhagic fever and malaria. Abstrak Demam berdarah dengue (DBD) dan malaria merupakan penyakit yang disebarkan melalui vektor nyamuk (Vector Borne Disease), yang dapat dicegah penyebarannya dengan menggunakan larvasida. Salah satu tanaman yang berfungsi sebagai larvasida alami adalah daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius). Kandungan kimia yang ada di daun pandan wangi adalah senyawa pahit berupa polifenol, flavonoid, saponin, tanin dan alkaloid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun pandan wangi (P. amaryllifolius) dalam mematikan larva Aedes sp. dan Anopheles. Jenis penelitian ini adalah Experimental dengan desain posttest only with control group. Populasi penelitian adalah larva nyamuk Aedes sp. dan Anopheles (instar III-IV) yang diambil dari habitat asli, kemudian sampel ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Penelitian ini menyimpulkan bahwa konsentrasi ekstrak daun pandan wangi (P. amaryllifolius) yang efektif dalam mematikan larva Aedes sp. dan Anopheles dalam jumlah terbanyak adalah 15%. Hasil uji probit Lethal Concentration 50% dan 90% ekstrak daun pandan wangi selama 24 jam terhadap larva Aedes sp. menunjukkan angka 9,445% dan 14,087% sedangkan terhadap larva Anopheles menunjukkan angka 14,874% dan 31,468%. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi masyarakat dalam mengaplikasikan ekstrak daun pandan wangi sebagai larvasida alternatif di kehidupan sehari-hari untuk mengendalikan penyakit vektor khususnya demam berdarah dengue dan malaria

    Perilaku Pemanfaatan Air Bersih dan Jamban Keluarga dalam Dimensi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK): Behavior of Utilization of Clean Water and Family Latrines in the Dimensions of the Healthy Indonesia Program with a Family Approach (PIS-PK)

    No full text
    Latar belakang: Keberadaan keluarga menjadi modal utama dalam promosi kesehatan keluarga yang efektif yang dalam konsep kesehatan yang diamanahkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 dikenal dengan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK). Salah satu indikator pencapaian PIS-PK adalah ketersediaan air besih dan jamban keluarga serta perilaku pemanfaatannya dalam keluarga. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melakukan observasi terhadap perilaku masyarakat terhadap akses air bersih dan pemanfaatan jamban keluarga sebagai indicator capaian PIS-PK. Metode: Penelitian ini bersifat survey observasional yang dilaksanakan di kecamatan Sajoanging Kabupaten Wajo rentang waktu 2 bulan (Juni-Juli 2021). Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 729 orang yang tersebar pada tiga desa/kelurahan termasuk Akkajeng, Assorajeng dan Akkatongeng yang tentukan menggunakan exhaustic sampling. Dana dianalisis dan dikompilasi dalam bentuk tabel distribusi dan grafik menggunakan aplikasi SPSS ver. 16. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa sarana air bersih pada keluarga responden lebih banyak menggunakan ledeng dan sumur masing-masing 44,9% dan 23,2%, sedangkan sarana berupa sumur bor dan PDAM masih sangat terbatas (3,2% dan 1,6%). Kepemilikan dan pemanfaatran jamban keluarga lebih banyak menggunakan model kloset dan diikuti leher angsa dan cemplung yang masing-masing 90%, 8,2% dan 1,8%. Kesimpulan: Perilaku dan kepemilikan air bersih dan jamban keluarga dalam konteks pemberdayaan keluarga masih dianggap cukup memadai, meskipun diharapkan kepada pemerintah dan masyarakat untuk terus memberdayakan kelurga dalam mengotimalkan pemanfaatan dan kepemilikan sarana air bersih dan jamban keluarga
    corecore