3 research outputs found

    MAKNA EKARISTI DI BALIK RITUS BELO TEKAN PADA MASYARAKAT DUNGAN TANA AI

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk (1) memahami ritus Belo Tekan pada Masyarakat Dungan Tana Ai, (2) mengetahui makna ekaristi, (3) mengetahui makna Ekaristi di balik ritusBelo Tekan pada Masyarakat Dungan Tana Ai. Metode yang dipakai dalam penelitian iniadalah deskriptif kualitatif-kuantitatif. Objek yang diteliti adalah makna Ekaristi di balik ritus Belo Tekan pada masyarakat Dungan Tana Ai. Wujud data dalam penelitian ini berupa sumber data primer dan skunder dari hasil wawancara dengan para pemangku adat, tokoh masyarakat, dan masyarakat Dungan. Penulis juga menggunakan buku-buku refrensi yang berhubungan dengan ritus Belo Tekan. Berdasarkan analisis atas data yang dikumpulkan, maka diperoleh hasil bahwa ritus Belo Tekan sesungguhnya memiliki makna Ekaristi sebagaimana dikonsepkan dalam ajaran Gereja Katolik. Makna Ekaristi di balik ritus Belo Tekan dapat dicermati dengan melihat ekaristi sebagai perayaan persatuan, erkaristi sebagai perayaan kehidupan, ekaristi sebagai perayaan kenangan, syukur dan permohonan. Paralesasi dan perbandingan antara unsur-unsur dalam ritusBelo Tekan dan makna ekaristi akan menghantar umat beriman pada titik temu di manaterdapat persamaan yang jelas antara keduanya. Sejak masuknya Gereja Katolik di Dungan,pemahaman masyarakat tentang Belo Tekan perlahan-lahan diubah. Gereja melaluisejumlah pendekatan pastoral mengajak umat untuk meningkatkan iman dengan melihatmakna terdalam di balik ritus Belo Tekan.Dengan demikian, ritus Belo Tekan mengantariman masyarakat Dungan untuk melihat nilai persatuan, kehidupan, kenangan, syukur dan permohonan. Oleh karena itu,ritus Belo Tekan patut mendapat perhatian serius dari seluruh masyarakat Dungan danGereja agar mampu membawa pemahaman yang tepat bagi umat dalam pengembanganimannya kepada Wujud Tertinggi (Tuhan)

    PROYEK INTERKULTURAL DI SMAN 2 MAUMERE DAN IMPLIKASINYA BAGI PENDIDIKAN NILAI- NILAI INTERKULTURAL

    Get PDF
    Keberagaman merupakan suatu realitas yang ada dalam eksistensi kehidupan manusia. Manusia tak dapat menyangkal realitas keberagaman itu. Sebab sebagai makhluk sosial ia berada dalam suatu kenyataan plural dan senantiasa membangun relasi dengan yang lain demi mewujudkan kebaikan bersama. Keberagaman biasanya terwujud dalam perbedaan budaya, agama, bahasa, adat-isitiadat, status social, mentalitas dan sebagainya. Berhadapan dengan keberagaman ini setiap pribadi dituntut untuk saling mengakui dan menerima, saling belajar dan memperkaya satu sama lain. Dalam konteks keberagaman di lingkungan SMAN II Maumere, setiap siswa-siswi dihadapkan pada realitas keberagaman yang tidak saja menjadi peluang tapi juga sering tampak sebagai suatu tantangan dalam membangun kehidupan bersama. Mengembangkan suatu budaya ramah dan interaktif dalam lingkungan sekolah itu bukan suatu pekerjaan yang mudah. Oleh karena itu, melalui proyek penerapan proyek interkultural, yang sadar dan partisipatif sejak tahap perencanaan hingga evaluasi akhir, para siswa-siswi dapat dibantu untuk memahami, mengenal yang lain dan menyikapi kehadiran mereka dengan ramah secara timbal balik demi kebaikan bersama. Yang lain atau yang berbeda bukanlah penghalang dalam mewujudkan diri secara utuh dan membangun kebaikan bersama melainkan peluang atau kesempatan berahmat melaluinya  setiap pribadi belajar terbuka, berinteraksi dan berdialog demi terciptanya suatu masyarakat yang terbuka dan inklusif mulai dari lingkungan sekolah. Setiap siswa-siswi diharapkan belajar mengakui, menerima, mengapresiasi dan menghargai keunikan dari setiap pribadi. Hanya dengan demikian, kesejahteraan bersama bisa terwujud secara berkelanjutan,  baik secara ke dalam lingkungan sekolah maupun secara keluar di tengah masyarakat luas

    MENUMBUHKAN KESADARAN DAN KOMPETENSI INTERKULTURAL DALAM KELOMPOK MASYARAKAT YANG BERAGAM DI KABUPATEN SIKKA MELALUI PROYEK INTERKULTURAL

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk (1) memahami interkulturalitas sebagai salah satu cara mengelola keberagaman di tengah masyarakat dan (2) mengembangkan kesadaran serta kompetensi interkultural di tengah masyarakat yang plural di kabupaten Sikka melalui proyek interkultural yang terencana, sistematis, dan terjadwal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini mencakup lima kelompok sasar. Wujud data dalam penelitian ini berupa sumber data primer dan sekunder dari hasil wawancara, observasi partisipatoris, pembicaraan tidak resmi, dan focus group discussion dengan kelompok sasar. Selain itu, peneliti juga memperoleh data dari sejumlah referensi yang berhubungan dengan tema ini. Penelitian ini menemukan bahwa alih-alih dijadikan sebagai sumber konflik dalam kehidupan bersama, perbedaan dan keberagaman perlu diatur dan dikelola dengan baik sebagai potensi kultural dalam membangun kehidupan bersama yang damai, ramah, harmonis dan interaktif. Pendekatan interkultural menjadi salah satu pendekatan yang memprioritaskan semangat saling menghormati, membangun kesatuan dalam keragaman, membina interaksi, dialog timbal balik, menghidupkan semangat persaudaraan dan saling belajar lintas batas. Kesadaran demikian perlu dibina melalui proyek interkultural yang dirancang secara terencana, sadar, partisipatif, sistematis dan diterapkan secara tetap dan berkesinambungan demi mencapai kebaikan bersama
    corecore