3 research outputs found
Kuliah Kerja Nyata Tematik Domisili: Sebuah Program Alternatif Pengabdian Masyarakat di Masa Pandemi Covid-19
The Thematic Community Service Program Domicile (KKNT) is a community service activity carried out in June–August 2021 in anticipation of the Covid-19 pandemic. This activity program is carried out using an online media approach and blended learning (a combination of online and field trips) to comply with health protocols according to circulars that have been set by the government. Several planned activities have been successfully implemented. With its various advantages and disadvantages, the KKNT has provided suitable lessons for implementing The Thematic Community Service Program Domicile. The results of the evaluation with a comparative descriptive approach starting from the planning process and implementing activities show that the implementation of the Thematic Community Service Program Domicile in the Covid-19 pandemic condition is still possible to be carried out by taking into account the readiness of several things, such as communication technology, information technology capabilities owned by students and partners, awareness of partners, and the ability of The Thematic Community Service Program Domicile students in compiling training/counseling content.The Thematic Community Service Program Domicile (KKNT) is a community service activity carried out in June–August 2021 in anticipation of the Covid-19 pandemic. This activity program is carried out using an online media approach and blended learning (a combination of online and field trips) to comply with health protocols according to circulars that have been set by the government. Several planned activities have been successfully implemented. With its various advantages and disadvantages, the KKNT has provided suitable lessons for implementing The Thematic Community Service Program Domicile. The results of the evaluation with a comparative descriptive approach starting from the planning process and implementing activities show that the implementation of the Thematic Community Service Program Domicile in the Covid-19 pandemic condition is still possible to be carried out by taking into account the readiness of several things, such as communication technology, information technology capabilities owned by students and partners, awareness of partners, and the ability of The Thematic Community Service Program Domicile students in compiling training/counseling content
Potensi Bovine Bone Sebagai Scaffold Rekayasa Jaringan Untuk Rekonstruksi Defek Tulang Maksilofasial
Latar Belakang: Defek tulang maksilofasial dapat disebabkan oleh pasca tindakan
bedah setelah reseksi tumor. Defek ini dapat mempengaruhi fungsi dan estetika
mengakibatkan dampak fisiologis dan psikologis pasien. Penyembuhan defek ini
dapat dilakukan dengan mengganti tulang yang rusak dengan bone graft. Tujuan penggantian tulang ini yaitu untuk menggantikan jaringan tulang yang telah rusak. Bone graft untuk mengisi kerusakan tulang ini harus memenuhi sifat biokompatibel, bioresorbable, osteokonduktif, osteoinduktif, dan struktural mirip dengan tulang. Dari spesifikasi bahan yang ideal tersebut, autograft memenuhi persyaratan tersebut namun volume tulang yang diperoleh terbatas dan memiliki tingkat morbidisitas yang tinggi. Selain autograft terdapat allograft merupakan pengganti tulang dari individu lain dengan spesies yang sama namun metode ini memiliki resiko tinggi terjadinya kontaminasi jaringan dan ketersediaan volume tulang yang terbatas. Xenograft hadir sebagai alternatif bone graft berasal dari individu lain yang spesiesnya berbeda yang memiliki biokompatibilitas dan kemampuannya sebagai bahan scaffold yang osteokonduktif dalam rekayasa jaringan. . Bovine bone adalah xenograft yang memiliki komposisi kimiawi dan geometri arsitektural yang mirip dengan tulang manusia dan dianggap sebagai bahan scaffold yang biokompatibel dan osteokompatibel yang dapat menyediakan ruang dan dapat memacu regenerasi tulang. Namun penggunaanya juga menghadirkan sejumlah tantangan biologis yang meliputi masalah imunogenisitas karena adanya xenoantigen. Dalam literature review ini akan membahas lebih lanjut mengenai potensi bovine bone dalam beberapa metode pemrosesan sebagai scaffold dalam rekayasa jaringan untuk rekonstruksi defek tulang maksilofasial. Tujuan: Untuk mengetahui bagaimana potensi bovine bone sebagai scaffold rekayasa jaringan untuk rekonstruksi defek tulang maksilofasial. Hasil: Potensi bovine bone dalam metode deproteinized bovine bone mineral (DBBM) dan decellularized bovine bone (DBB) membutuhkan peran dari mesenchymal stem cell (secretome) dan growth factors (paracrine factors) agar menjadi rekayasa jaringan yang baik yaitu memiliki sifat osteokonduksi, osteoinduksi, mencegah reaksi imunogenisitas, dan menjadi regenerasi tulang yang baik sehingga dapat digunakan untuk alternatif perawatan defek tulang maksilofasial.Kesimpulan: Potensi bovine bone sebagai scaffold dalam rekayasa jaringan tidak ada perbedaan yang signifikan dalam regenerasi jaringan tulang apabila menggunakan metode DBBM dan DBB yang ditambahkan mesenchymal stem cell dan growth factors