74 research outputs found

    KEBIASAAN MAKAN MAKANAN ETNIK MINAHASA PROVINSI SULAWESI UTARA

    Get PDF
    Indonesia memiliki banyak suku etnis diantaranya adalah elnis Minahasa. dengan beragam adat istiadatnya termasuk kebiasaan makan. Elnis Minahasa mempunyai kebiasaan makan yang cukup unik dengan beragam makanan khas yang sebagian besar diduga mengandung asam lemak jenuh tinggi. Sulawesi Utara merupakan salah satu daerah yang tinggi angka kematiannya akibat PJK. Dilakukan survey kebiasaan makan terhadap 528 etnis Minahasa di Kabupaten/Kota Provinsi Sulut. Jenis makanan yang sering dikonsumsi adalah 'babi garo rica ' (97%), ikan laut wokublanga (95%), tinorangsak (93%), babi kecap (91%), babi pular (79%), babi hulan (72%) RW(anjing) (70%)) sedangkan jenis sayuran seperli tinutuan (90%)

    FAKTOR RISIKO KEJADIAN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMURANG TAHUN 2020

    Get PDF
    Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi menular yang di sebabkan oleh bakteri Mycrobacterium tuberkulosis.  Tuberkulosis juga merupakan penyakit yang menyebabkan kematian terbesar diseluruh dunia. Jumlah kasus Tuberkulosis paru di Puskesmas Amurang pada tahun 2020 merupakan peringkat pertama yang paling banyak ditemukan kasus TB Paru dari seluruh puskesmas yang ada di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian penyakit TB paru di wilayah kerja Puskesmas Amurang. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan desain case control study. Kasus adalah semua penderita TB paru yang tercatat di rekam medik Puskesmas Amurang. Kontrol adalah pasien yang tidak menderita TB Paru berkunjung ke Puskesmas Amurang. Jumlah sampel sebanyak 48 dengan rincian 24 kasus dan 24 kontrol. Dari hasil uji hi-square, perilaku merokok diperoleh hasil (p= 0,784), kepadatan hunian (p= 0,336), pencahayaan (p= 0,771), merupakan faktor risiko yang tidak bermakna secara statistik terhadap kejadian penyakit TB paru. Kata Kunci: TB paru, Merokok, Kepadatan Hunian, Pencahayaan ABSTRACTTuberculosis is a contagious infectious disease cause by  Mycobacteriun tuberculosa. Tuberculosis is also a disease that cause the largest death worlwide. Te number of pulmonary tuberculosis cases in tehe Amurang Community Health Center is the first rank in the working area of the South Minahasa District Health Office.This type of research is an analytic survey with case control study design. The case is all pulmonary tuberculosis patients who are records of the Amurang Community Health Center. Controls were patients who did not suffer from pulmonary tuberculosis visiting the Amuranng Communiti Health Center. The number of samples was 48 with details of 24 cases and 24 controls. From the results of the chi square test, smoking behavior obtained (p= 0,784), population density (p= 0,336), lighting (p=0,771), is a risk factor that not statistically significant for the incidence of pulmonary. Keywords: Pulmonary Tuberculosis, Smoke, Population Density, Lightin

    HUBUNGAN INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KOTA MANADO

    Get PDF
    Pemberian ASI secara optimal sangat penting. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan salah satu penentu kesuksesan pemberian ASI eksklusif 6 bulan. Manfaat IMD diantaranya adalah mengurangi resiko terjadinya kematian ibu, meningkatkan kemungkinan keberhasilan ASI eksklusif 6 bulan, mencegah kematian neonatal, dan meningkatkan kedekatan dan rasa kasih sayang antara ibu dan bayi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan pemberian ASI eksklusif di Kota Manado. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional dengan teknik penentuan total sampling. Penelitian ini dilaksanakan di lima wilayah kerja Puskesmas yang ada di Kota Manado, yaitu wilayah kerja Puskesmas Tuminting, wilayah kerja Puskemas Paniki Bawah, wilayah kerja Puskesmas Ranotana Weru, wilayah kerja Puskesmas Kombos, dan wilayah kerja Puskesamas Bahu pada 193 ibu yang memiliki bayi usia 0-12 bulan. Analisis data menggunakan uji Chi-Square dengan nilai α = 0,05. Diperoleh nilai p = 0,014, berarti nilai p lebih kecil dibandingkan nilai α. Sehingga dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dengan pemberian ASI eksklusif di Kota Manado. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) harus dilaksanakan untuk keberhasilan pemberian ASI eksklusif demi kesehatan ibu dan bayi.Kata kunci: Inisiasi Menyusu Dini (IMD), Pemberian ASI Eksklusif.ABSTRACTThe optimal breastfeeding is very important. Early initiation of breastfeeding is one of the determinant of successful exclusive breastfeeding for 6 months. The benefits of early initiation of breastfeeding are included by reducing the risk of maternal mortality, increasing the chance of 6 months success exclusive breastfeeding, prevent neonatal death, and increase the sense of closeness and affection between mother and the baby. The purpose of this study is to analyze the relationship of early initiation of breastfeeding with exclusive breastfeeding in Manado. This research is an analytic survey with the approach of cross-sectional study design and using total sampling technique. This research was conducted in 5 work areas of public health care center in Manado; they are Tuminting health care center, Paniki Bawah health care center, Ranotana Weru health care center, Kombos health care center, and Bahu health care center on mothers who have baby 0-12 months. Data analysis using Chi-Square test with α = 0,05. The result of statistical test p-value is 0,014, which means p-value is lower than α. So, it can be concluded that there is a relationship of early initiation of breastfeeding with exclusive breastfeeding in Manado. Early initiation of breastfeeding should be implemented for the successful of exclusive breastfeeding as well as for the sake of health to the mother and the baby.Keywords: Early Initiation of Breastfeeding, Exclusive Breastfeeding

    HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TELING ATAS KOTA MANADO

    Get PDF
    Status gizi anak merupakan salah satu indikator yang berfungsi dalam mutu sumber daya manusia dimasa mendatang karena dampak yang ditimbulkan jika anak mengalami stunting, kondisi tersebut akan menghambat produktivitas anak dimasa depan yang berimbas pada perekonomian suatu negara. Perbaikan masalah gizi salah satunya dengan memberikan ASI saja kepada bayi sejak lahir sampai umur 6 bulan. Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui hubungan antara pemberian ASI Eksklusif dengan status gizi pada balita usia 24-59 bulan. Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah pada bulan Maret sampai dengan Juli 2023. Metode kuantitatif analitik digunakan sebagai metode penelitiannya dan menggunakan desain Cross Sectional Study. Populasi pada penelitian ini adalah balita yang berusia 24-59 bulan di Kelurahan Teling Atas Wilayah Kerja Puskesmas Teling Atas yang tercatat dalam pemantauan status gizi pada bulan Februari Tahun 2023 yaitu 346 orang dan sampel penelitian didapatkan dengan perhitungan menggunanakan rumus Lemeshow yaitu berjumlah 52 responden. Instrumennya menggunakan kuesioner dan datanya diolah menggunakan uji Fisher’s Exact pada SPSS. Hasil Penelitian melalui uji statistik menggunakan Fisher’s Exact untuk pemberian Asi Ekslusif dengan status gizi pada balita menunjukan nilai signifikasi (p)= 0,242 memiliki makna bahwasannya tidak terdapat hubungan signifikan antara pemberian Asi Eksklusif dengan status gizi pada balita usia 24-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Teling Atas Kota Manado.

    FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN ANGGOTA KELUARGA TERHADAP PENULARAN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GIRIAN WERU KOTA BITUNG

    Get PDF
    Pengetahuan dan pemahaman yang kurang tentang pencegahan penularan TB paru menyebabkan ketidak mampuan anggota keluarga untuk melakukan perannya dalam merawat penderita yang akan menyebabkan timbulnya kecemasan kepada anggota keluarga lainnya. Timbulnya reaksi kecemasan pada keluarga yang merawat penderita tuberkulosis akan mengalami ketakutan keluarga dalam merawat penderita. Tujuan dalam penelitian ini ialah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kecemasan anggota keluarga terhadap penularan TB paru di wilayah kerja Puskesmas Girian Weru Kota Bitung. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif analitik. Penelitian ini dilakukan di di Wilayah Kerja Puskesmas Girian Weru Kota pada bulan Mei - Noember tahun 2019. Untuk mengetahui hubungan antara jenis kelamin, umur, pendidikan dan pengetahuan dengan kecemasan menggunakan uji Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara jenis kelamin, umur, pendidikan dan pengetahuan dengan kecemasan anggota keluarga terhadap penularan TB paru di wilayah kerja Puskesmas Girian Weru Kota Bitung. Kata Kunci: Jenis Kelamin, Umur, Pendidikan, Pengetahuan, Kecemasan, Tuberkulosis ABSTRACTLack of knowledge and understanding of prevention of pulmonary TB transmission causes the inability of family members to perform their role in caring for sufferers which will cause anxiety to other family members. The emergence of anxiety reactions in families who care for tuberculosis sufferers will experience family fears in caring for sufferers. The aims of this study is to determine the factors associated with family members' anxiety about pulmonary TB transmission in the work area of Girian Weru Public Health Center in Bitung City. This research is a quantitative descriptive analytical study. This research was conducted in the Work Area of Girian Weru City Health Center in May – November 2019. To determine the correlation between knowledge, attitude and anxiety using the Spearman Rank test. Results of this study shows that there is a correlation between gender, age, education and knowledge with family members' anxiety about the transmission of pulmonary TB in the work area of the Girian Weru Public Health Center in Bitung City. Keywords: Gender, Age, Education, Knowledge, Anxiety, Tuberculosi

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI DESA RATATOTOK TIMUR

    Get PDF
    ISPA merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia. Hampir empat juta orang meninggal akibat ISPA setiap tahun, 98%-nya disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan bawah. Cakupan penemuan penderita Ispa khususnya pneumonia pada Bayi dan Balita di Provinsi Sulawesi Utara untuk tahun 2015 sebanyak 812 kasus dan untuk tahun 2016 sebanyak 635 kasus (3,04 %). Kabupaten Minahasa Tenggara juga target tertinggi 994 balita dengan jumlah penderita ISPA khususnya Pneumonia yang ditemukan sebanyak 107 kasus (Profil Kesehatan Sulawesi Utara 2016). Berdasarkan data dari Puskesmas Ratatotok terdapat 196 kasus ISPA pada balita sampai dari Januari-Agustus 2020. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui kepadatan hunian dengan kejadian penyakit ISPA pada balita dan Untuk mengetahui kebiasaan merokok dengan kejadian penyakit ISPA pada balita. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan case control. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah 60 Balita, dengan sampel kasus 30 balita dan sampel kontrol 30 balita. Hasil Penelitian menunjukkan kepadatan hunian beresiko terhadap kejadian Ispa pada Balita dengan nilai p=0,002 dan Merokok tidak beresiko terhadap kejadian Ispa pada Balita dengan nilai p=0,161. Kesimpulannya Kepadatan Hunian beresiko terhadap kejadian Ispa pada Balita sedangkan Merokok tidak beresiko terhadap kejadian Ispa pada Balita.Saran, masyarakat diharapkan agar dapat meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya  masalah penyakit ISPA, faktor penyebab dan dampak yang dapat terjadi karena ISPA  Kata kunci : ISPA, Kepadatan Hunian, Merokok  ABSTRACTARI is the main cause of morbidity and mortality of infectious diseases in the world. Nearly four million people die from ARI each year, 98% of them are caused by lower respiratory tract infections. The coverage of detection of ARD patients, especially pneumonia in infants and toddlers in North Sulawesi Province for 2015 was 812 cases and for 2016 as many as 635 cases (3.04%). Southeast Minahasa Regency is also the highest target of 994 children under five with the number of ARI patients, especially pneumonia, which were found as many as 107 cases (Health Profile of North Sulawesi 2016). Based on data from Puskesmas Ratatotok, there were 196 cases of ARI in toddlers from January to August 2020. The purpose of this study was to determine the occupancy density with the incidence of ARI disease in children under five and to determine smoking habits with the incidence of ARI disease in toddlers. This type of research is a descriptive analytic study with a case control approach. The population and sample in this study were 60 toddlers, with a case sample of 30 under fives and a control sample of 30 under fives. The results showed that occupancy density was at risk for the incidence of ARD in underfives with p value = 0.002 and smoking was not at risk for the incidence of ARI in underfives with p value = 0.161. The conclusion is that the occupancy density is at risk for the incidence of ARD in toddlers while smoking is not at risk for the incidence of ARD in toddlers. Suggestions, the community is expected to increase knowledge about the importance of the problem of ARI disease, the causes and impacts that can occur due to ARI. Keywords : ARI, Occupancy density, Smoke

    Hubungan Antara Stress Kerja dan Perasaan Kelelahan Kerja dengan Produktifitas Kerja pada Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Talaud

    Get PDF
    Stres dan kelelahan yang berlangsung secara berkepanjangan akan mengganggu efektivitas kerja dan menurunkan produktivitas kerja. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan pada beberapa perawat di ruang rawat inap RSUD Talaud, terdapat keluhan stres dan kelelahan kerja pada perawat. Banyak pasien yang dirawat akibat pandemi menyebabkan beban kerja meningkat.Tuntutan pekerjaan yang banyak mempengaruhi produktivitas kerja perawat. Penelitianiini menggunakanimetode surveiianalitik denganirancanganistudiipotongilintang (cross sectional study). Populasi dari penelitian ini sebanyak 115 orang perawat. Jumlah sampel penelitian ditentukan menggunakan rumus slovin yaitu 53 orang perawat. Analisis hubungan menggunakan uji spearman rank.Hasil uji antara stress kerja dengan produktivitas kerja diketahui nilai p sebesar 0,039 dengan nilair sebesar -0,284. Hasil uji antara kelelahan kerja dengan produktivitas kerja diketahui nilai p sebesar 0,001 dengannilai r sebesar -0,431. Dengan demikian, terdapathubungan dengan kekuatan korelasi lemah antara stres kerja dengan produktivitas kerja pada perawat di RSUD Talaud yaitu semakin tinggi stres kerja maka semakin berkurang produktivitas kerja. Terdapat hubungan dengan kekuatan korelasi sedang antara kelelahan kerja dengan produktivitas kerjapada perawat di RSUD Talaud yaitu semakin tinggi kelelahan kerja maka semakin brkurang produktivitas kerja.&nbsp

    HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIA DI DESA SALURANG KECAMATAN TABUKAN SELATAN TENGAH KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE

    Get PDF
    Meningkatnya populasi lansia diiringi dengan peningkatan permasalahan dihadapi lansia yang juga berdampak terhadap penurunan kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara aktivits fisik dengan kualitas hidup lansia di Desa Salurang Kecamatan Tabukan Selatan Tengah Kabupaten Kepulauan Sangihe. Metode penelitian ini adalah survey analitik dengan desain penelitian Cross Sectional dan waktu pelaksanaanya pada bulan Juli sampai Agustus tahun 2020. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh lansia yang berumur ≥ 60 tahun di Desa Salurang. Teknik dalam mengambil sampel digunakan Total Sampling dengan jumlah sampel 80 responden. Instrumen yang digunakan yaitu WHOQOL dan IPAQ. Analisis data yang digunakan yaiu analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji statistik Chi Square degan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Pada penelitian ini peneliti mendapatkan hasil pada gambaran aktivitas fisik yang lebih banyak terdapat pada kategori aktivitas fisik berat yaitu 71,2% dan ringan yaitu 28,8%. Pada gambaran kualitas hidup berdasarkan domain paling banyak terdapat pada kategori domain hubungan sosial baik yaitu 58,8% kurang 41,2%, dan domain lingkungan baik yaitu 53,8% kurang 46,2% sedangkan pada domain psikologis paling banyak terdapat pada kegori kurang yaitu 51,2% baik 48,8% dan domain fisik kurang yaitu 61,2% baik 38,8%.. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat adanya hubungan antara aktivitas fisik dengan kualitas hidup pada lansia di Desa Salurang Kecamatan Tabukan Selatan Tengah Kabupaten Kepulauan Sangihe dengan nilai p < 0,05. Kata Kunci : Kualitas Hidup, Aktivitas Fisik, LansiaABSTRACTThe elderly will continue to increase population. The group of elderly that reviewed by the health aspect will experience a decrease in health status as naturally or due to disease. The study aims to determine the relationship between physical activity and the quality of life on elderly in Salurang Village Tabukan Selatan Tengah District Sangihe Islands Regency. This research method is an analytic survey with Cross Sectional research design and the research was conduct from July to August 2020. The population in this study were all the elderly aged ≥ 60 years in the Salurang Village. The sampling technique that used is Total Sampling with a sample of 80 respondents. The instruments that used are WHOOQOL and IPAQ. The data analysis that used is univariate analysis and bivariate analysis using Chi Square statistic test with a confidence level of 95% (α = 0,05). The results showed that 31 respondents had a good quality of life in the physical domain, 39 respondents had a good quality of life in the psychological domain, 47 respondents had a good quality of life in the social relations domain and 43 respondents had a good quality of life in the environmental domain. The conclusion of this study is that there is a relationship between physical activity and quality of life on the elderly in the Salurang Village Tabukan Selatan Tengah District Sangihe Islands Regency with a p value < 0,05.Keywords : Quality of Life, Physical Activity, The Elderl

    Proporsi Obesitas Sentral dan Stroke Menurut Provinsi di Indonesia Tahun 2018

    Get PDF
    Proporsi penyakit tidak menular di Indonesia seperti stroke dan obesitas sentral berdasarkan hasil Riskesdas 2018 meningkat dibandingkan tahun 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proporsi obesitas sentral dan stroke, mengetahui hubungan proporsi obesitas sentral dan stroke menurut provinsi, serta mengetahui pengaruh obesitas sentral dan obesitas sentral menurut karakteristik kelompok umur, jenis kelamin, tempat tinggal terhadap proporsi stroke. Penelitian ini termasuk penelitian epidemiologi dengan desain studi ekologi dan menggunakan data Riskesdas  2018. Populasi penelitian ini yaitu data agregat 34 provinsi di Indonesia. Jumlah sampel yaitu penduduk yang berusia 15 tahun menurut provinsi di Indonesia berjumlah 68 data agregat. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat, analisis bivariat, dan analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi linier berganda. Hasil penelitian didapatkan yaitu terdapat korelasi antara proporsi obesitas sentral dan stroke menunjukkan hubungan positif sedang (pearson R=0,43; p=0,012). Hasil uji linier berganda, didapatkan hasil variabel proporsi obesitas sentral (p=0,033), obesitas sentral usia 45-54 tahun (p=75 tahun (0,822) dan obesitas pada perempuan (0,552) tidak berpengaruh terhadap proporsi stroke. Kata Kunci : Obesitas sentral, Stroke ABSTRACTThe proportion of non-communicable diseases in Indonesia such as stroke and central obesity based on the results of Riskesdas 2018 increased compared to 2013. This study aims to determine the proportion of central obesity and stroke, to determine the relationship between the proportion of central obesity and stroke by province, and to determine the effect of central obesity and central obesity. according to the characteristics of the age group, gender, place of residence to the proportion of stroke. This research includes epidemiological research with an ecological study design and uses data from Riskesdas 2018. The population of this study is aggregated data from 34 provinces in Indonesia. The number of samples, namely the population aged 15 years by province in Indonesia amounted to 68 aggregate data. Analysis of the data used is univariate analysis, bivariate analysis, and multivariate analysis using multiple linear regression test. The results showed that there was a correlation between the proportion of central obesity and stroke showing a moderate positive relationship (Pearson R=0.43; p=0.012). The results of the multiple linear test showed that the variable proportion of central obesity (p = 0.033), central obesity aged 45-54 years (p = 75 years (0.822) and obesity in women (0.552) had no effect to the proportion of stroke. Keywords : Central obesity, Strok

    ANALISIS KINERJA BIDAN DALAM PELAYANAN ANTENATAL PADA PUSKESMAS DI KABUPATEN MINAHASA UTARA

    Get PDF
    Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja bidan dalam melakukan pelayanan antenatal di Puskesmas Kabupaten Minahasa Utara. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif kualitatif di tiga Puskesmas pada bulan Mei sampai dengan bulan Juni tahun 2016. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam pada 11 orang informan dan observasi kegiatan pelayanan antenatal pada 6 orang bidan Puskesmas. Selanjutnya data dianalisis melalui teknik analisis isi (content analysis). Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan ketersediaan sumber daya dan organisasi cukup baik dalam menunjang pelayanan antenatal yang dilakukan oleh bidan. Berdasarkan proses pelayanan diantaranya pelaksanaan standar pelayanan bidan telah patuh dalam melakukan pelayanan antenatal. Berdasarkan berdasarkan cakupan indikator kinerja Cakupan K1 dan K4 mendapatkan hasil yang baik secara keseluruhan. Jadi dapat disimpulkan bahwa kinerja bidan dalam melaksanakan Pelayanan Antenatal di Puskesmas Kabupaten Minahasa Utara baik. Kata kunci: Kinerja, Bidan, Pelayanan Antenatal ABSTRACTAntenatal care is a health service by a health worker for the mother during her pregnancy, carried out in accordance with antenatal care standards specified in the Standard of Midwifery Service (SPK). The purpose of this research is to know the performance of midwife in doing antenatal service at Puskesmas Kabupaten Minahasa Utara. This research was conducted descriptively qualitative in three Puskesmas from May to June of 2016. Data was collected through in-depth interviews on 11 informants and observation of antenatal care activities at 6 midwives of Puskesmas. Further data is analyzed by content analysis technique. The results showed that based on the availability of resources and organization is good enough to support antenatal services performed by the midwife. Based on the service process such as the implementation of midwife service standard has been obedient in performing antenatal services. Based on coverage of performance indicators K1 and K4 coverage get good overall results. So it can be concluded that the performance of midwives in implementing Antenatal Services in Puskesmas Kabupaten Minahasa North good. Keywords: Performance, Midwife, Antenatal Service
    • …
    corecore