5,625 research outputs found
U.S. international transactions in 2002
After slightly narrowing during the cyclical slowdown of 2001, the U.S. current account deficit widened in 2002, as it had over the previous decade. Two-thirds of the increase in the deficit last year was attributable to an increase in the deficit for trade in goods and services. In addition, net investment income receded as receipts from abroad declined more than payments on foreign investments in the United States. The record $503 billion U.S. current account deficit registered in 2002 was financed by continued high levels of private capital inflows and stepped-up foreign official purchases of U.S. assets. If economic activity picks up in the United States and in its major trading partners later this year, as most forecasters expect, the U.S. external deficit likely will widen as U.S. imports of goods and services rise by a greater amount than U.S. exports of goods and services. The decline in the dollar from early 2002 to date is unlikely to restrain the widening of the deficit by much, as it has been relatively small and its effects will be spread over a number of years.International trade ; Exports ; Imports
Predictability, surprise, attention, and conditioning
Role of attention in Pavlovian conditioning, and use of auditory and visual stimuli to condition rat
Attention-like processes in classical conditioning
Conditioned emotional response studies using rats already trained to press bar for food suppl
Twin studies in behavioral research : a skeptical view
behavioural science
Nilai-nilai pendidikan akhlak dalam al-Qur’an (kajian tafsir tahlili surat al-Hujurat ayat 11 dan 12)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) nilai-nilai pendidikan akhlak apa yang terkandung dalam Surat al-Hujurat ayat 11 dan 12 (2) bagaimana pemahaman para mufassir mengenai kandungan Surat al-Hujurat ayat 11 dan 12 (3) implikasi nilai-nilai pendidikan akhlak Surat al-Hujurat ayat 11 dan 12 terhadap pendidikan Islam.
Penelitian ini menggunakan Metode Riset perpustakaan (library research), dengan Tekhnik Analisis Deskriptif Kualitatif. Data penelitian yang terkumpul kemudian dianalisis dengan metode interpretatif yakni metode yang berperan untuk mencari kandungan nilal-nilai pendidikan akhlak yang ada didalamnya hubungannya dengan pendidikan Islam. Metode tahlili yakni metode tafsir yang berusaha menguraikan al-Qur'an secara detail. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan psikologis dan pendekatan fenomenologis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nilai pendidikan akhlak yang ada dalam surat al-Hujurat ayat 11 dan 12 adalah Perintah untuk tidak mencela orang lain karena boleh jadi orang yang dihina itu lebih baik daripada yang menghina. Larangan untuk memanggil orang lain dengan panggilan yang menyakitkannya. Larangan untuk tidak menggunjing orang lain. Perintah untuk meninggalkan suudzann,mencari-cari kesalahan orang lain dan menggunjingnya. Para mufassir menjelaskannya bahwa Perintah untuk tidak mencela orang lain menurut al-Showi itu didasarkan boleh jadi orang yang dicela itu lebih baik disisi Allah. Sedangkan menurut Abi Abdillah bahwasannya antara mu’min satu dengan yang lainnya adalah ibarat jisim yang satu,maka ketika seseorang mencela yang lain berarti dia juga telah mencela dirinya sendiri. Larangan untuk tidak memanggil orang lain dengan panggilan yang menyakitkan, menurut al-Showi manakala yang bersangkutan tidak merasa keberatan maka tidak masalah. Perintah untuk tidak menggunjing sebagaimana yang telah disampaikan oleh Abi Abdillah itu berkaitan dengan Salman al-Farisi sehabis makan kemudian ia tidur. Ghibah sebagaimana yang disampaikan oleh Imam Ghozali adalah membicarakan apa yang ada pada orang lain yang manakala yang bersangkutan itu mendengarnya maka ia marah. Perintah untuk tidak suudzann ini manakala ditujukan kepada sesama mu’min,namun suudzan kepada orang kafir atau fasik itu dibolehkan manakala diperlukan.
Berdasarkan dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan bagi khasanah ilmu pengetahuan dan bahan informasi serta masukan bagi civitas akademika dan semua pihak yang membutuhkan di lingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang
Design of Diffusiometer for Aerogel Monoliths
Aerogels’ have great potential to be used as catalytic substrates and filters. To use them as such, we must first understand how gas flows through them. Diffusivity is a property of aerogels that relates the gas flow through a sample with the pressure gradient driving the flow. This project sets out to design an experimental apparatus (diffusiometer) and methodology that can be used to obtain diffusivity values of various kinds of aerogels. Adapting the method outlined in Stumpf et. al 1992[1], a diffusiometer was designed and built for aerogels at sub-atmospheric pressures. This device utilizes a control mass system rather than the control volume system approach which can be affected by small flow rates and significant gas leaks. The diffusiometer utilizes two volumes, each monitored via one Baratron® Type 122A absolute pressure transducer. By allowing a known amount of gas to diffuse into an aerogel monolith, we can obtain a pressure curve which can then be used to solve for the diffusivity. System analysis includes the consistency of the vacuum pump and gas regulator as well as the response time of the pressure transducers. Over a one-minute interval, the vacuum pressure fluctuated over a range of 50 Pa while the gas regulator charging the system fluctuated over a range of 300 Pa. The pressure transducer’s time response was found to be 0.857 second. One test was performed on a silica aerogel monolith, confirming the effectiveness of the gas baffle implemented to protect the fragile samples during testing
- …