24 research outputs found

    ARCHITECTURE AS A CULTURAL IDENTITY IN THE CONTINUATION OF TRADITION WITHIN MODERNIZATION

    Get PDF
    The ancient and indigenous cultures that exist in the various regions of Indonesia are regarded as part of the national culture. In developing culture, Indonesia should aim at advancing civilization, culture and unity without rejecting new elements from foreign cultures that may improve or enrich the national culture and the same time raise human and Indonesian values. Architecture plays an important past in the Indonesian cultural identity. It is vital that it should be included in any plans for cultural development

    RETHINKING TRADITION IN MODERN LIFE

    Get PDF
    In a general sense, tradition is associated with the past that remains integral to us all, while on the other hand modernity look towards the future. Historically, traditions derived from local conditions such as social system, climate, our natural environment and our beliefs about religion and philosophy. However, modernity is more related to our social economic, technology and global information; this influence changes our attitude towards; our heritage and what we should do about it. In the long existence of humanity a new generation appears roughly every twenty five years. In modern time to question is how can tradition survive in the dynamic advancement of modernization? In the West and even in the Eastern culture together with the influence of modernity, traditions and different customs have gradually declined, and in some cases have disappeared. Has tradition and all it stands for been left behind and disappeared

    Karakteristik Dan Tipologi Urban Sprawl Pada Kecamatan Sidorejo

    Get PDF
    Pertumbuhan pinggiran kota (urban sprawl) menjadi alternatif memecah kepadatan Kota Salatiga, pada era 20 tahunan yang lalu. Kenyataannya saat ini, keadaan ini menjadi permasalahan baru terutama terkait inefisiensi penggunaan lahan, terjadinya kemacetan akibat perencanaan sistem transportasi yang kurang terpadu, masalah kepadatan penduduk, serta terjadinya pengelompokan komunitas permukiman. Terkait dengan hal itu perlu penelitian tentang karakteristik dan tingkat/tipologi urban sprawl pada Kota Salatiga, khususnya Kecamatan Sidorejo yang merupakan kawasan urban sprawl pertama kali di Kota Salatiga, sehingga hasilnya bisa dijadikan sebagai bahan rujukan untuk arah kebijakan pembangunan Kota Salatiga selanjutnya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis datanya menggunakan analisis statistik deskriptif, analisis spatial dan analisis skoring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 kelurahan yang teridentifikasi urban sprawl di Kecamatan Sidorejo Salatiga, yaitu Kelurahan Blotongan, Kelurahan Kauman Kidul dan Kelurahan Pulutan, dimana tingkat sprawl tertinggi terdapat pada Kelurahan Pulutan dan tingkat sprawl terendah terdapat pada kelurahan Blotongan

    Karakteristik Dan Tipologi Urban Sprawl Pada Kecamatan Sidorejo

    Get PDF
    Pertumbuhan pinggiran kota (urban sprawl) menjadi alternatif memecah kepadatan Kota Salatiga, pada era 20 tahunan yang lalu. Kenyataannya saat ini, keadaan ini menjadi permasalahan baru terutama terkait inefisiensi penggunaan lahan, terjadinya kemacetan akibat perencanaan sistem transportasi yang kurang terpadu, masalah kepadatan penduduk, serta terjadinya pengelompokan komunitas permukiman. Terkait dengan hal itu perlu penelitian tentang karakteristik dan tingkat/tipologi urban sprawl pada Kota Salatiga, khususnya Kecamatan Sidorejo yang merupakan kawasan urban sprawl pertama kali di Kota Salatiga, sehingga hasilnya bisa dijadikan sebagai bahan rujukan untuk arah kebijakan pembangunan Kota Salatiga selanjutnya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis datanya menggunakan analisis statistik deskriptif, analisis spatial dan analisis skoring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 kelurahan yang teridentifikasi urban sprawl di Kecamatan Sidorejo Salatiga, yaitu Kelurahan Blotongan, Kelurahan Kauman Kidul dan Kelurahan Pulutan, dimana tingkat sprawl tertinggi terdapat pada Kelurahan Pulutan dan tingkat sprawl terendah terdapat pada kelurahan Blotongan

    The Relationship Between Product Quality and Brand Image with Willingness to Buy: A Study on Batik Lasem Consumer

    Get PDF
    This research is important because there are still many batik craftsmen unconsciousness of the importance of product quality and brand image in influencing the possibility of consumers buying products (batik Lasem cloth). Batik Lasem is a traditional Indonesian cloth originating from the City of Lasem in Central Java, Indonesia. The purpose of this research is to empirically examine product quality concepts consisting of eight (8) dimensions (performance, reliability, features, suitability, durability, service capability, aesthetics, and quality of customer perception) and brand image with a willingness to buy. The data collection was done involving 181 Lasem batik buyers in Central Java, Indonesia. Data were analyzed using SPSS version 20. Three (3) hypotheses in this study were accepted. The result of the analysis shows that 1). There is a positive significant relationship between product quality and willingness to buy; 2) There is a positive significant relationship between brand image and willingness to buy, and 3). There is a significant relationship between product quality and brand image with willingness to buy

    Turnitin_Implementation of University Social Responsibility as a Corporate Social Responsibility Catalyst in SMEs

    Get PDF
    One of the Corporate Social Responsibility (CSR) models implemented by large companies is the development and assitance of micro, small, and medium enterprises. The aim of CSR increase the economic potential of the community and supporting the sustainability of this earth through sustainable business practices. Universities should be partners of companies and community who can harmonize the needs of SMEs and CSR programs.Higher education institutions have competencies to examine the develoment need of SMEs, through detailed research and surveys of the needs of SMEs. The results of the research conducted can be use for companies that provide CSR so that the CSR program is on target. Therole of universities is referred as Universities Social Responsibility which will be able to become CSR catalyst for SMEs. This research was conducted using a sample of Indonesian Lasem batik craftsmen. CSR companies and university officials involved. Research will be conducted to find the right path in realizing the role of universities as catalyst for CSR in SMEs. Data analysis was conducted with qualitative methods with detailed descriptions of the role of the catalyst. The result showed that the role of higher education as a real catalyst is needed by CSR companies and SMEs communities to translate the real needs of business assistance in terms of marketing, production development, financial management, capital and business development

    OPTIMASI KONDISI IKLIM MIKRO TERHADAP UNSUR KENYAMANAN TERMAL PADA BANGUNAN PENDOPO AGENG MANGKUNEGARAN SURAKARTA

    Get PDF
    Perubahan iklim yang terjadi dalam suatu lingkungan terbangun memberikan dampak yang signifikan terhadap tingkat kenyamanan termal pada lingkungan dan bangunan yang terdapat pada kawasan tersebut. Terlebih ketika lingkungan dan bangunan tersebut merupakan salah satu aset cagar budaya yang masih berperan fungsinya dalam kegiatan yang bersifat sakral, salah satunya adalah bangunan pendopo ageng Mangkunegaran Surakarta. Pendopo merupakan salah satu elemen arsitektural pada tatanan ruang pada arsitektur Jawa, yang keberadaanya menyatu dan menjadi bagian dari ruang luar, dan seringkali disebut sebagai elemen bangunan semi-tertutup karena bentuk dan kondisi fisiknya yang tanpa dinding. Pendopo ageng Mangkunegaran merupakan salah satu pendopo terbesar di Indonesia, menjadikan ini sebagai salah satu yang khas untuk dikaji terkait optimasi kenyamanan termal lingkungan yang diperoleh dari kondisi iklim mikro. Penelitian ini bertujuan merumuskan pengaruh kondisi iklim mikro yang terdapat baik di sekitar lingkungan maupun bangunan di dalam pendopo terhadap kondisi termal yang diperoleh. Hasil penelitian ini akan mengarahkan pada optimasi terhadap kondisi iklim mikro supaya dapat diperoleh hasil kenyamanan termal yang ideal. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif yang didukung oleh simulasi eksperimental melalui analisis komputasi ENVI-met. Penelitian ini dilaksanakan melalui tiga tahap, yakni tahap pertama berupa tahap empiris pengukuran kondisi iklim mikro, tahap kedua berupa simulasi menggunakan ENVI-met untuk mengetahui kondisi termal yang tercipta dari elemen lansekap di sekitar pendopo ageng dan area yang dinaungi oleh atap pendopo, tahap ketiga adalah upaya optimasi berdasarkan hasil simulasi yang diperoleh berupa rekomendasi yang bertujuan untuk menciptakan kondisi iklim mikro yang ideal. Kata-kata kunci : Pendopo Ageng Mangkunegaran; Kondisi Iklim Mikro; Sistem ENVI-met, Optimasi Kenyamanan Terma
    corecore