14 research outputs found

    Analisis Pengaruh "SPEED HUMPS" Terhadap Karakteristik Lalulintas

    Get PDF
    Perkembangan teknologi kendaraan bermotor yang semakin pesat menyebabkan kecepatan kendaraan semakin bertambah. Hal tersebut disamping memberikan keuntungan bagi pengguna kendaraan berupa waktu tempuh yang semakin singkat juga dapat menimbulkan kerugian dengan sering terjadinya kecelakaan akibat kecerobohan pengemudi baik roda dua ataupun roda empat, khususnya jika melewati jalan-jalan di lingkungan pemukiman yang padat penduduk. Di lingkungan pemukiman yang padat penduduk, anak-anak sering bermain di jalan akibat terbatasnya fasilitas umum yang tersedia. Hal tersebut tentu saja sangat membahayakan keselamatan jiwa mereka jika ada kendaraan yang lewat. Untuk mengatasi hal tersebut warga di sekitar pemukiman biasanya memasang speed humps (alat pembatas kecepatan) dengan bentuk dan ukuran yang beragam dengan maksud untuk menurunkan kecepatan kendaraan yang melintas, melindungi pejalan kaki ataupun anak-anak yang sedang bermain di lingkungan tersebut. Penelitian ini menganalisis Speed Humps terhadap kecepatan yang meliputi pengaruh pemasangan speed humps terhadap penurunan kecepatan; mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan kendaraan pada area speed humps.serta karakteristik yang mempengaruhi kendaraan ketika melintasi daerah speed humps. Kecepatan kendaraan sebelum di speed humps berbeda dengan kecepatan kendaraan pada saat melintas di speed humps, hal ini menunjukkan bahwa keberadaan speed humps secara nyata mampu untuk menurunkan kecepatan kendaraan. Hubungan Kecepatan dan Kepadatan diperoleh persamaan linier, sebelum speed humps adalah Y = 20,032491 - 1,1123 X dengan koeffisien korelasi sebesar 0,958431; saat melintas adalah Y = 16,377346 - 0,718344 X dengan koeffisien korelasi sebesar 0,98294 , sedangkan setelah melintas adalah Y = 27,690623 - 1,643643X dengan koeffisien korelasi sebesar 0,991433. Hubungan Kecepatan dan Aliran lalu lintas mempunyai persamaan sebelum speed humps adalah f=((20,03249 v-v^2))/1,11241 ; saat melintas adalah f=((16,377346 v-v^2))/(-0,718344), sedangkan setelah melintas adalah f=((27,690623 v-v^2))/(-1,643643). Hubungan Kepadatan dan Aliran lalu lintas mempunyai persamaan sebelum speed humps adalah f = 20,03249 d - 1,1123 d2 ; saat melintas adalah f = 16,377346 d - 0,718344 d2, sedangkan setelah melintas adalah f = 27,690623 d - 1,643643 d

    Evaluasi Emisi Kendaraan Bermotor Pada Jalan Tol Jakarta-Cikampek Menggunakan Mobile Versi 6.2.

    Get PDF
    In general, vehicle emission in Jakarta â Cikampek toll road increases from the year 2003 to the year 2005, and its predicted to increase continuously. Regression analyses shown that vehicle volume have quadratic regression correlation with emission. Emission of HC, CO and NOx pollutant have calculated by MOBILE6.2 based on vehicle type and used fuel type including its pressure. It is also based on climate factors like air temperature in area wide, altitude, and relative humidity. Other factors that also determine are average speed and fraction of Vehicle Miles Traveled (VMT). The objective of this research are to calculate quantity of HC, CO, and NOx that produced by vehicle volume across Jakarta â Cikampek Toll Road, to generate relation pattern between traffic volume and emissions for every section in Jakarta - Cikampek Toll Road, and also predicted amount of emission will be happened in the year 2007. Analysis conducted at every section of Jakarta â Cikampek Toll Road section consist of 13 (thirteen) sections, including Cikampek direction and Jakarta direction. This is done because every section have different characteristic that is including vehicle volume factor, vehicle type, and used fuel type. These methods have better R2 value where its compared with method without division of direction and section. Hydro Carbon (HC) pollutant, at both Cikampek and Jakarta direction of year 2003 untill 2005 increases and it prediction increase continuously. HC pollutant increases with mean value 14.4 % at Cikampek direction and increasing 12.3 % at Jakarta direction with R2 mean value 0.964 at Cikampek direction and have R2 mean value 0.967 at Jakarta direction.For the pollutant of CO at both Cikampek and Jakarta direction of year 2003 untill 2005 increases and its predicted increase continuously, with mean increase 9.3% at Cikampek direction and have mean values 9.0 % increase at Jakarta direction. R2 of CO with vehicle number has mean value 0.911 at Cikampek direction and R2 mean 0.935 at Jakarta direction.Pollutant NOx also increases for both Cikampek direction and Jakarta direction of year 2003 until 2005 experiencing increase and it predict will be continuing increase. These pollutants have 6.6 % mean increase at Cikampek direction and 6.0 % at Jakarta direction. R2 mean value 0.865 at Cikampek direction and have R2 mean value 0.875 at Jakarta direction.The result of evaluation MOBILE6.2 emission factor against to Minister State of Environment Decree No.141/2003 for light duty gasoline vehicle type, obtained that the emission factor of carbon monoxide, hydrocarbon and nitrogen oxide pollutant, exceed determined threshold. The light duty diesel vehicles type, hydrocarbon and nitrogen oxides pollutant below emission threshold persistence. The medium-duty diesel vehicles and heavy-duty diesel vehicles type, hydrocarbon, carbon monoxide, and nitrogen oxide pollutant below emission threshold persistence

    DOMINASI HALANGAN SAMPING TERHADAP ARUS BERJALAN DI SIMPANG ATAS FLYOVER KEMILING (STUDI KASUS: FLYOVER KEMILING DAN JALAN PRAMUKA KOTA BANDAR LAMPUNG)

    Get PDF
    Kota Bandar Lampung berkembang dengan pesat. Salah satunya pada simpang Flyover Kemiling dan Jalan Pramuka yang merupakan salah satu kawasan komersil di kota Bandar Lampung. Kawasan ini terdapat pusat permukiman dan pendidikan seperti: SD 5 Sumber Rejo, Perumahan Monic Kluster Kemiling, dan lain-lain. Pada simpang ruas jalan ini adalah salah satu simpang terpadat di Kota Bandar Lampung, jalan ini berada di kecamatan Kemiling yang menghubungkan Jalan Imam Bonjol, Jalan Teuku Cik Ditro dan Jalan Pramuka. Mandek ini juga terjadi dikarenakan adanya alat angkutan berhenti di sekitar pulau jalan depan flyover kemiling akibat adanya tundaan antrian yang disebabkan jalan dari arah terminal tidak satu arah lagi sehingga banyak terjadi tundaan antrian dari arah terminal menuju bawah dan atas flyover kemiling dan sebaliknya. Lokasi penelitian yaitu terletak di Jalan atas Flyover Kemiling Kota Bandar Lampung dan Jalan Pramuka Kota Bandar Lampung. Analisis data dilakukan setelah semua data rakitan survei terkumpul. Dalam pengolahan data untuk mengetahui nilai arus berjalan dan halangan samping dianalisis dengan menggunakan PKJI 2014 dan pengolahan data untuk mengetahui dominasi halangan samping terhadap arus berjalan dianalisis dengan bantuan program SPSS. Arus berjalan tertinggi sebesar 910 skr/jam pada pukul 14.00-15.00 WIB pada datum Senin tanggal 30 Mei 2022 di ruas Jalan Flyover Teuku Cik Ditiro Arah ke Tanjung Karang Kota Bandar Lampung, sedangkan halangan samping tertinggi di Jalan Flyover Teuku Cik Ditiro Kota Bandar Lampung sebesar 472.2 kejadian/jam pada jam 17.00-18.00WIB pada datum Senin tanggal 30 Mei 2022 dengan kelas halangan samping sedang (S). Arus berjalan tertinggi sebesar 965.4 skr/jam pada pukul 16.00-17.00 WIB pada datum Minggu tanggal 29 Mei 2022 di ruas Jalan Pramuka Arah ke Tanjung Karang Kota Bandar Lampung, sedangkan halangan samping tertinggi di Jalan Pramuka sebesar 557.2 kejadian/jam pada jam 17.00-18.00WIB pada datum Senin tanggal 30 Mei 2022 dengan kelas halangan samping tinggi (T). Dari rakitan regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS diperoleh regresi linier berganda yang positif, yaitu: sebesar 66.7% di Jalan Pramuka Kota Bandar Lampung

    New mechanistic insights, novel treatment paradigms, and clinical progress in cerebrovascular diseases

    Get PDF
    The past decade has brought tremendous progress in diagnostic and therapeutic options for cerebrovascular diseases as exemplified by the advent of thrombectomy in ischemic stroke, benefitting a steeply increasing number of stroke patients and potentially paving the way for a renaissance of neuroprotectants. Progress in basic science has been equally impressive. Based on a deeper understanding of pathomechanisms underlying cerebrovascular diseases, new therapeutic targets have been identified and novel treatment strategies such as pre- and post-conditioning methods were developed. Moreover, translationally relevant aspects are increasingly recognized in basic science studies, which is believed to increase their predictive value and the relevance of obtained findings for clinical application.This review reports key results from some of the most remarkable and encouraging achievements in neurovascular research that have been reported at the 10th International Symposium on Neuroprotection and Neurorepair. Basic science topics discussed herein focus on aspects such as neuroinflammation, extracellular vesicles, and the role of sex and age on stroke recovery. Translational reports highlighted endovascular techniques and targeted delivery methods, neurorehabilitation, advanced functional testing approaches for experimental studies, pre-and post-conditioning approaches as well as novel imaging and treatment strategies. Beyond ischemic stroke, particular emphasis was given on activities in the fields of traumatic brain injury and cerebral hemorrhage in which promising preclinical and clinical results have been reported. Although the number of neutral outcomes in clinical trials is still remarkably high when targeting cerebrovascular diseases, we begin to evidence stepwise but continuous progress towards novel treatment options. Advances in preclinical and translational research as reported herein are believed to have formed a solid foundation for this progress

    ANALISIS KINERJA SIMPANG EMPAT TAK BERSINYAL (ANTARA Jl. IMAM BONJOL – Jl. SULTAN BADARUDIN– Jl. MANGKUBUMI) KOTA BANDAR LAMPUNG

    No full text
    Persimpangan adalah bagian dari ruas jalan dimana arus dari berbagai arah atau jurusan bertemu. Itulah sebabnya di persimpangan terjadi konflik antara arus dari jurusan yang berlawanan dan saling memotong, sehingga mengakibatkan terjadinya kemacetan di sepanjang lengan simpang. Begitu juga yang terjadi di Simpang Empat Tak Bersinyal (Jl.Imam Bonjol – Jl.Mangkubumi – Jl.Sultan Badarudin), Kecamatan Langkapura Baru, Bandar Lampung. Kemacetan disebabkan oleh tingginya volume kendaraan baik transportasi roda dua maupun roda empat yang memadati seluruh bagian bagian jalan tersebut terutama pada jam sibuk. Masalah ini muncul karena adanya ketidakseimbangan antara peningkatan kepemilikan kendaraan dan pertumbuhan prasarana jalan serta kurang nya kesadaran masyarakat untuk mematuhi peraturan yang ada. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kinerja simpang empat lengan tak bersinyal tersebut berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 dan menganalisa persimpangan untuk meningkatkan kinerja simpang empat lengan tak bersinyal tersebut. Data volume lalu lintas diperoleh dengan cara survey dan mencatat secara manualjumlah kendaraan yang melewati lokasi penelitian,penelitian dilakukan selama 2 hari yaitu hari kerja pada hari senin, 7 Desember 2020 dan pada akhir pekan pada hari Sabtu, 12 Desember 2020. Di waktu pagi pukul 06.00 – 08.00 dan sore pukul 16.00 – 18.00. Selanjutnya dilakukan analisi kinerja lalu lintas simpang. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan menunjukan kinerja simpang untuk kondisi simpang tak bersinyal Bersinyal (Jl.Imam Bonjol – Jl.Mangkubumi – Jl.Sultan Badarudin) didapat jumlah arus total paling besar yaitu pada hari Senin, 7 Desember 2020 pada sore hari sebanyak 16829.2 smp/jam , kapasitas (C) = 3822,19 smp/jam dan derajat kejenuhan (DS) = 1,1.Melebihi batas kejenuhan yang disarankan oleh Manual Kapasitas Jalan Indonesia yaitu > 0,75 dan 0,803 sudah menunjukan tanda kepadatan kapasitas Jalan Imam Bonjol. Makanya perlu adanya kajian ulang untuk kinerja simpang tersebut untuk memperbaiki kondisi simpang saat ini

    Analisis Jumlah Armada Optimum Bus Damri Jurusan Tanjung Karang- Teluk Betung

    No full text
    Dewasa ini sarana transportasi mempunyai peran yang sangat penting karena merupakan salah satu unsur yang turut menentukan perkembangan sosial dan ekonomi suatu wilayah perkotaan. Kemajuan dihidang transportasi meyebabkan jarak antara satu daerah dengan daerah lain atau satu tempat ke tempat lain dirasakan menjadi lebih dekat dan lebih mudah, sehingga masyarakat menempatkan sarana angkutan umum sebagai sarana vital bagi pergerakan arus lalu lintas. Tujuan dari penelitian ini mengkaji jumlah armada Bus Damri jurusan Tanjung Karang - Teluk Betung yang paling optimum, mengetahui karakteristik penumpang bus kota Damri pada jurusan Tanjung Karang - Teluk Betung. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan data kondisi existing di lapangan diperoleh jumlah armada optimum trayek Tanjung Karang - Teluk Betung yaitu sebesar 23 kendaraan dari 19 kendaraan yang beroperasi setiap hari. Berdasarkan survei lapangan yang dilakukan diperoleh gambaran karakteristik penumpang angkutan umum bus kota adalah sebagai berikut : Sebagian besar adalah golongan usia produktif (25-50 tahun) dengan prosentase sebesar 56%, yang menimbulkan lonjakan penumpang pada jam-jam sibuk yaitu jam berangkat/pulang sekolah atau bekerja. Sebagian besar penumpang memiatakan pelayanan anekutan umum bus yang diberikan sudah cukup baik dengan prosentase sebesar 38% lebih, walaupun mereka mengharapkan peningkatan seperti fasilitas dan kondisi kendaraan yang lebih baik, pelayanan kru bus, dan waktu berhenti bus yang singkat.  Karakteristik jumlah penumpang yang melakukan perjalanan lebih besar pada hari kerja daripada hari libur atau hari akhir pekan, karena penumpang banyak melakukan aktifitasnya dengan menggunakan bus kota pada hari kerja baik untuk tujuan bekerja maupun untuk tujuan lainnya. Berdasarkan survei naik turun penumpang yang dilakukan pada masing-masing arah diperoleh sebagai berikut : Untuk arah Tanjung Karang - Teluk Betung yaitu pada zona IV (Lokasi Tanjung Karang -Ramayana - Gramedia ), zona   V (Lokasi Gramedia – PLN Rm.Begadang).dan zona VI  (Lokasi  PLN -  Marcopolo) merupakan zona yang ramai oleh penumpang. Akan tetapi yang telah memiliki halte adalah zona IV - V   dan zona VI   sudah terdapat halte (shelter). Untuk arah Teluk Betung - Tanjung Karang yaitu zona IX (Lokasi   Pasar        Bumi Waras - Psr. Kangkung), Zona X ( Lokasi Psr. Kangkung - Psr Ikan), Zona XI (Lokasi Psr. Ikan - Hotel Sriwijaya), Zona XII ( Lokasi Hotel Sriwijaya - Taman Siswa), dan Zona XIII ( Lokasi Taman Siswa - Hotel Lussy) merupakan zona ramai oleh penumpang. Zona yang telah memiliki halte adalah zona IX,X,XII dan XIII. sedangkan zona XI belum memiliki halte ( shelter)

    Analisis Investasi Bangunan Ruko Dengan Metode Break Event Point, Payback Periode, Dan Net Present Value

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku statis elemen struktur balok beton bertulang pracetak yang disambung dengan sambungan basah. Benda uji yang digunakan adalah balok beton bertulang 30 MPa dengan 6 buah tulangan utama diameter 8 mm yang diletakkan di atas dua tumpuan sendi rol pada masing-masing ujungnya mempunyai penampang prismatis segi empat 10x18 cm2. Sambungan basah adalah sambungan yang menggunakan bahan beton polimer 40 MPa dengan metoda penyambungan menggunakan metoda prepacked. Kajian perilaku statis pada model benda uji untuk mengetahui kekuatan lentur struktur, kekakuan dan pola retak struktur balok akibat beban statis yang diletakkan di tengah bentang. Beban statis adalah beban mempunyai arah dan besar  tetap. Hasil kajian struktur beton yang disambung kemudian dibandingkan dengan struktur yang tanpa sambungan (monolit). Kekuatan balok dengan sambungan basah lebih kecil daripada kekuatan balok monolit

    Pengaruh Penggunaan Semen Pozzolan Tipe-B Terhadap Kuat Tekan beton

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku statis elemen struktur balok beton bertulang pracetak yang disambung dengan sambungan basah. Benda uji yang digunakan adalah balok beton bertulang 30 MPa dengan 6 buah tulangan utama diameter 8 mm yang diletakkan di atas dua tumpuan sendi rol pada masing-masing ujungnya mempunyai penampang prismatis segi empat 10x18 cm2. Sambungan basah adalah sambungan yang menggunakan bahan beton polimer 40 MPa dengan metoda penyambungan menggunakan metoda prepacked. Kajian perilaku statis pada model benda uji untuk mengetahui kekuatan lentur struktur, kekakuan dan pola retak struktur balok akibat beban statis yang diletakkan di tengah bentang. Beban statis adalah beban mempunyai arah dan besar  tetap.Hasil kajian struktur beton yang disambung kemudian dibandingkan dengan struktur yang tanpa sambungan (monolit).Kekuatan balok dengan sambungan basah lebih kecil daripada kekuatan balok monolit

    Perencanaan Emplasemen Bekry Sepanjang 1500 Meter Lintas Tanjung Karang - Kotabumi

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku statis elemen struktur balok beton bertulang pracetak yang disambung dengan sambungan basah. Benda uji yang digunakan adalah balok beton bertulang 30 MPa dengan 6 buah tulangan utama diameter 8 mm yang diletakkan di atas dua tumpuan sendi rol pada masing-masing ujungnya mempunyai penampang prismatis segi empat 10x18 cm2. Sambungan basah adalah sambungan yang menggunakan bahan beton polimer 40 MPa dengan metoda penyambungan menggunakan metoda prepacked. Kajian perilaku statis pada model benda uji untuk mengetahui kekuatan lentur struktur, kekakuan dan pola retak struktur balok akibat beban statis yang diletakkan di tengah bentang. Beban statis adalah beban mempunyai arah dan besar  tetap. Hasil kajian struktur beton yang disambung kemudian dibandingkan dengan struktur yang tanpa sambungan (monolit). Kekuatan balok dengan sambungan basah lebih kecil daripada kekuatan balok monolit

    ANALISIS MODEL ARUS LALU LINTAS MELEWATI FLYOVER STUDI KASUS (JL.PANGERAN ANTASARI - JL.GAJAH MADA)

    No full text
    Karakteristik arus lalu lintas menggambarkan karakteristik arus lalu lintas dalam hal volume, kecepatan dan kepadatan lalu lintas, yang berkaitan dengan ruang waktu dari jenis kendaraan yang menggunakan ruang jalan.Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana hubungan antara kecepatan – massa jenis, volume – massa jenis, volume – kecepatan pada Jalan Pangeran Antasari – Jalan Gajah Mada Kota BandarLampung. Pendekatan yang digunakan adalah model Greenshields , model Greenberg, dan model Underwoods. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik arus lalu lintas yang meliputi volume lalu lintas, kecepatan dan kepadatan lalu lintas di Jalan Pangeran . Antasari – Jalan Gajah Mada Kota BandarLampung. Pria mencari model lalu lintas bagian Prince Street Antasari – Jalan Gajah Mada Kota BandarLampung.Berdasarkan hasil analisis , model hubungan matematis yang dapat menggambarkan kondisi arus lalu lintas Jalan Pangeran Antasari – Jalan Gajah Mada , saat Kota Bandar Lampung ini adalah Model Greenberg yang merepresentasikan hari kerja , dimana Dari hasil perhitungan menggunakan model greenshield Rabu antara _ hubungan volume (V ), kecepatan (S) dan kepadatan (D) diperoleh nilai koefisien determinasi (R² ) Tertinggi adalah 0,9650.Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa model saat ini melintasi Jalan Pangeran _ Antasari – Jalan Gajah Mada , Kota Bandar Lampung adalah model Greenberg dimana berdasarkan analisis selama 12 jam dari hari Rabu , yang memiliki koefisien determinasi R 2 tertinggi terdapat pada Model Greenberg dengan skor koefisien determinasi
    corecore