26 research outputs found

    Studi Ragam Eksterior dan Karakteristik Reproduksi Babi Bali

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ragam eksterior dan karakteristik reproduksi babi Bali yang masihbertahan hidup di Pulau Bali. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan mulai bulan Juli sampai September 2015.Data ini sangat diperlukan untuk menjelaskan mengapa babi Bali sampai saat ini masih bisa bertahan di beberapadaerah di Bali. Penelitian menggunakan metode survei dan penentuan responden menggunakan teknik purposivesampling atau juggmental sampling dengan pertimbangan populasi babi Bali di Bali tidak merata, hanya ada dibeberapa kabupaten. Kabupaten yang dipilih adalah Klungkung, Karangasem dan Buleleng. Data yang diperolehanalisis secara deskriptif. Eksterior babi Bali ada dua yaitu yang berwarna hitam dan berwarna hitam denganbelang putih pada Perut dan keempat kakinya. Ciri khas babi Bali yang utama adalah Perutnya melengkung kebawah (lordosis). Dimensi tubuh babi Bali secara umum di ketiga daerah hampir sama dengan panjang badanriil kisarannya antara 97 – 137 cm. Pengukuran berbasis tulang (standar) yaitu antara 80 – 97 cm. Kalau dirataratakandari ketiga tempat pengukuran maka tinggi babi Bali sekitar 49 cm. Dewasa kelamin pada umur 7-8 bulan,siklus birahi antara 15-20 hari, dikawinkan secara alami dengan jumlah anak 10 -14 ekor sekali beranak

    Eksplorasi Komposisi Pakan Tradisional Babi Bali

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ragam bahan penyusun pakan tradisional babi Bali dan sekaligusmengetahui kandungan nutrisinya. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan mulai bulan Juli sampai September2014. Data ini sangat diperlukan untuk menjelaskan mengapa babi Bali sampai saat ini masih bisa bertahan dibeberapa daerah di Bali. Penelitian menggunakan metode survei dan penentuan responden menggunakan teknikpurposive sampling atau juggmental sampling dengan pertimbangan populasi babi Bali di Bali tidak merata,hanya ada di beberapa kabupaten. Kabupaten yang dipilih adalah Klungkung, Karangasem dan Buleleng. Pemilihankabupaten tersebut berdasarkan populasi babi Bali di Kabupaten tersebut paling tinggi dibandingkan dengankabupaten lainnya. Dari masing-masing kabupaten diambil 30 peternak sebagai responden. Selanjutnya diambil10 sampel ransum yang komposisi bahannya paling dominan untuk dianalisa proksimat di laboratorium. Datayang diperoleh dianalisis secara deskriptif sehingga mampu memberi gambaran yang akurat tentang ragam bahanpenyusun pakan tradisional babi Bali. Berdasarkan hasil pengamatan lapangan disimpulkan bahwa sebagian besar(85%) peternak babi Bali memberikan dedak padi dan batang pisang sebagai pakan utama. Cara pemberian pakanada yang dimasak dan tidak dimasak. Pakan tambahan yang diberikan berupa limbah dapur. Peternak memberipakan dua kali sehari

    Penggunaan Rumput Laut Dan Sekam Padi Sebagai Sumber Serat Dalam Ransum terhadap Kadar Lemak Karkas Babi

    Get PDF
    Penelitian-penelitian  yang telah dilakukan menunjukkan adanya suatu hubungan yang sangat kuat antara penyakit jantung dengan tingginya tingkat kolesterol plasma pada manusia dan spesies yang lainnya, termasuk babi. Hal ini sebabkan adanya persamaan anatomi dan fisiologi angara babi dan manusia,  informasi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat lemak tubuh di manusia dapat direfleksikan dengan kondisi yang sama pada babi. Suatu review terhadap beberapa beberapa literatur pada manusia bahwa kandungan  serat pada makanan dapat mereduksi lemak tubuh.  Babi  Landrace lepas sapih sebanyak 35 ekor dengan berat antara 8 – 10 kg telah digunakan untuk menentukan pengaruh pemberian rumput laut dan sekam padi sebagai sumber serat terhadap karkas babi.  Ada tiga tingkat rumput laut (0, 5, dan 10%) dan tiga level sekam padi (0, 5, dan 10%) digunakan dalam suatu rancangan faktorial 3x3.  ransum penelitian ini isokalori dan isoprorein. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumput laut dan sekam padi nyata menurunkan kandungan lemak karkas babi.Kata kunci:  rumput laut, sekam padi, lemak karka

    Additional Turmeric Powder (Curcuminoid) Into Traditional Ration to Improve the Productivity of Bali Pig

    Full text link
    Bali Pig is one of germplasm whose existence is very limited until now. This is due to the very low growth and breeding compared to other types such as Landrace pigs, Duroc, and Laghwhite. However, Bali pig has an advantage among others such as able to utilize lack quality feed so it is suitable to maintain in rural areas. To keep the existence of Bali pig, a necessary attempt needed to avoid extinction. One of its ways is to make improved feed by adding turmeric powder (curcuminoid). The benefits of giving curcuminoid are able to increase the appetite, increase the utilization of nutrients such as fats, proteins, and carbohydrates. This research method used a Complete Randomized Design (CRD) with 4 treatments and 4 replications. The treatments were: Treatment A: swine rations that did not contain turmeric powder (extract curcuminoid), Treatment B: swine rations contained turmeric powder (extract curcuminoid), 0,02 ml/1 kilogram body weight, Treatment C: swine rations contained turmeric powder (extract curcuminoid 0.04 ml/1 kilogram body weight), and Treatment D: swine rations contained turmeric powder (extract curcuminoid)

    STUDI RAGAM EKSTERIOR DAN KARAKTERISTIK REPRODUKSI BABI BALI

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ragam eksterior dan karakteristik reproduksi babi bali yang masih bertahan hidup di Pulau Bali. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan mulai bulan Juli sampai September 2015. Data ini sangat diperlukan untuk menjelaskan mengapa babi bali sampai saat ini masih bisa bertahan di beberapa daerah di Bali. Penelitian menggunakan metode survei dan penentuan responden menggunakan teknik purposive sampling atau juggmental sampling dengan pertimbangan populasi babi bali di Bali tidak merata, hanya ada di beberapa kabupaten. Kabupaten yang dipilih adalah Klungkung, Karangasem dan Buleleng. Data yang diperoleh analisis secara deskriptif. Eksterior babi bali ada dua yaitu yang berwarna hitam dan berwarna hitam dengan belang putih pada perut dan keempat kakinya. Ciri khas babi bali yang utama adalah perutnya melengkung ke bawah (lordosis). Dimensi tubuh babi bali secara umum di ketiga daerah hampir sama dengan panjang badan riil kisarannya antara 97 – 137 cm. Pengukuran berbasis tulang (standar) yaitu antara 80 – 97 cm. Kalau dirataratakan dari ketiga tempat pengukuran maka tinggi babi bali sekitar 49 cm. Dewasa kelamin pada umur 7-8 bulan, siklus birahi antara 15-20 hari, dikawinkan secara alami dengan jumlah anak 10 -14 ekor sekali beranak

    PENAMPILAN KELINCI YANG DIBERI PAKAN DASAR RUMPUT DENGAN SUPLEMTASI KONSENTRAT DAN LEMAK TELO

    No full text
    ABSTRACT The experiment that aimed for knowing the influence of increase tallow into concentrate diet for rabbits performance that are given basic diet field grass had done. This experiment used Randomized Completely Design (RCD) with five treatments and each treatment consisted of four replicates. Those five treatments were concentrate diet without tallow (treatment A) and concentrate diet with 2%, 4%, 6% and 8% tallow (followed as treatment B, C, D and E). The research had done into diet consumption, energy consumption, protein consumption, crude fiber consumption, calcium consumption, phosphor consumption, body weight gain, final body weight and FCR. The result of this experiment showed that diet consumption, crude fiber consumption, calcium consumption, phosphor consumption, body weight gain and final body weight for all treatments were non significant different (P&gt;0.05). Energy consumption and FCR were significant different (P&lt;0.05). From the result can be concluded that the rabbits that have concentrate diet treatment with 6% tallow resulted the highest body weight gain and the lowest FCR. </em

    SOSIALISASI DAN DEMONSTRASI PENGOLAHAN JERAMI PADI DENGAN TEKNOLOGI BIOFERMENTASI PADA KELOMPOK TERNAK PADAJAYA DESA DALUNG

    No full text
    ABSTRACT This Community service was conducted in a Livestock Group “Pada Jaya”, one of the Livestock Groups located at Dalung Village. Their members are people of Banjar Tegal Jaya, Dalung Village, Kuta Utara Sub District, Badung Regency. They are mostly farmers who are still having productive farm lands with very limited extensions. Nowadays, along with the care for their cattles, they usually give their cattle green woof from natural grasses. Sometimes, they also give rice straws from their waste of rice harvest which is plentiful enough along the year. They, however only do it only if they are in difficulties of getting enough fresh natural greens. Due to this condition, therefore socialization and demonstration for rice straw process with bio-fermentation technology were held. Bio-cas is a probiotik which helps to raise digestion for the livestocks. The substances derive from the cattle’s rumen liquid consisting of bacteria from genus Ruminococcus, Bacteroides, Lactobacillus and Streptococus with the other fermentative fungi genus in a media of sugar solution to fermente the organic complex into a simple organic. With this Community Service Program, the expected result is: The members of the group or breeders have knowledge and comprehension that rice straw could be used as source of livestock woof which could be stored within 3 to 4 months with a bio-cas fermentation method. From this Program, the members of the breeder group have got appropriate knowledge in utilizing rice straw. And moreover, through the use of the fermented rice straw, the members of the group would not be in difficulties to obtain green woof source for their cattles. </em
    corecore